Kedamaian dan Keberagaman di Bumi Pancasila

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

Urgensi Memahami Kembali Pancasila Oleh : Bambang Trisutrisno Ketua Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI KERIS

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

SILABUS PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Pajangan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan. Tahun Pelajajaran : 2016/2017

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

Sambutan Presiden RI pd Penganugerahan Gelar Kehormatan Adat Budaya Banjar tgl. 24 Okt 2013 Kamis, 24 Oktober 2013

PEMBUKAAN UUD 1945 (Kuliah-8) 1

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

WALIKOTA SALATIGA SAMBUTAN WALIKOTA SALATIGA PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TINGKAT KOTA SALATIGA TAHUN 2016

Presiden Seumur Hidup

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

PANCASILA PANCASILA DAN AGAMA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIAH (SMP/MTs)

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Rabu, 10 Oktober 2012

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

19. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGUSULAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL

Puji syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bahwa di Bulan Ramadhan yang penuh barokah

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan, cita-cita bangsa Indonesia

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

GUBERNUR JAWA TENGAH

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 1 TAHUN 2016

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

A. Pengertian Pancasila

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2012 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

AMANAT TERTULIS PRESIDEN RI PADA PERINGATAN HARI BELA NEGARA Sabtu, 19 Desember 2015

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA

Makalah Pendidikan Pancasila

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

D E W A N P E R W A K I L A N R A K Y A T D A E R A H D A E R A H I S T I M E W A Y O G Y A K A R T A F R A K S I P D I P E R J U A N G A N

1) Nasionalis. 2) Pemberani

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Pancasila dan Implementasinya

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

PANCASILA. Implementasi Sila Ketiga. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMNAS HAM. Informasi. Publik. Pelayanan.

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

13TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila kedua dan ketiga. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

Transkripsi:

Kedamaian dan Keberagaman di Bumi Pancasila Masih kita ingat bagaimana hangatnya diskusi I Gusti Ktut Pudja dalam sidang BPUPKI-PPKI ketika membahas soal Allah apa Tuhan dalam penyebutan sosok metakosmos yang menciptakan bumi dan isinya serta semesta jagat ini. Pada suatu titik, dicapai kesepakatan bahwa kata Tuhan -lah yang dipilih. Dalam sidang BPUPKI dan PPKI mengenai Pembukaan dan Batang Tubuh UUD, ia mengajukan usul keberatan mengenai Pembukaan UUD soal digunakannya kata Allah pada kalimat Atas berkat Allah Yang Maha Kuasa. Ia mengusulkan kata Allah diganti dengan kata Tuhan sehingga menjadi Atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam buku Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI yang dikeluarkan Sekretariat Negara, Ketut Pudja tak menyebutkan alasannya. Tetapi, jika melihat diskusi sebelumnya mengenai konsep dasar negara yang tidak mencerminkan sebuah agama tertentu, agar bisa diterima oleh seluruh penduduk yang beragam agama, maka alasan Ketut Pudja pastilah tak jauh dari menyelamatkan UUD 45 dari warna khas agama tertentu. Jelas visi ini akan sangat bermanfaat mengatasi berbagai kesulitan dalam sebuah negara sebesar dan seberagam seperti Indonesia ini. Semangat dasar negara tidak boleh mencerminkan agama tertentu itu memang sudah ada dan karena itu ketika Soekarno yang memimpin sidang PPKI menawarkan kepada hadirin tentang usul perubahan itu, tak seorang pun keberatan. Soekarno kemudian membacakan ulang konsep Pembukaan UUD dengan perubahan yang diusulkan Ktut Pudja tersebut. Tanpa menunggu lama, semua menyetujuinya. Maka, Pembukaan UUD 1945 yang memuat dan menggunakan kata Tuhan (bukan kata Allah) demikian itu lalu disahkan. Semangat lain, adalah kekhawatiran mereka yang seperti Pudja yang jelas minoritas dari segi suku (Bali) dan agama (Hindu Bali) di Indonesia ini yang berpotensi dipinggirkan oleh mayoritas dalam perjalanan berbangsa dan bernegara. Kekhawatiran itu jelas beralasan mengingat kecenderungan teoretik dan praktis relasi mayoritas-minoritas di seluruh penjuru dan sejarah dunia. Jika usulan Pudja tidak direalisasi (disetujui dan disahkan) maka potensi hilang atau rusaknya kedamaian dalam keberagaman di bumi Pancasila ini akan selalu muncul dan dengan sengaja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mau menang sendiri. 128

Kedamaian dan Keberagaman di Bumi Pancasila Sayangnya, Pembukaan UUD 1945 versi Tuhan yang diusulkan Pudja, disetujui semua peserta sidang, dan disahkan Soekarno itu kemudian dicatat dalam lembaran negara secara keliru sehingga tetap kata Allah yang dipakai bukan kata Tuhan seperti hasil sah sidang tersebut. Kini sangat ditunggu pengembalian pemakaian kata Tuhan menggantikan kata Allah itu dalam rangka menuliskan ulang sejarah Indonesia yang benar dan memiliki makna visioner demi kedamaian di bumi Pancasila yang beragam elemen bangsa ini. Penulisan ulang itu amat strategis dan tepat waktunya ketika bangsa ini (2015) sedang super giat mengritisi sejarah bangsanya: menguatnya tuntutan peran elemen-elemen minoritas dalam kemerdekaan NKRI, menguatnya tuntutan agar pemerintah mau meminta maaf atas peristiwa G30S 1965, juga tuntutan penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Soeharto, dan lain-lain. Dalam arus yang demikian itu penting ditambahkan tuntutan agar pelurusan sejarah pemakaian nama Tuhan bukan Allah memiliki momentumnya yang tepat. Sebab, saat ini ada keringanan tertentu seperti tidak perlu lagi membangunkan minat bangsa ini untuk peduli pada sejarah bangsanya. Atau, tidak diperlukan lagi sosialisasi mengenai ide JASMERAH (=jangan melupakan sejarah) yang menjadi fondasi pelurusan sejarah ini atau itu apapun. Kedamaian dalam keragaman di bumi Pancasila (NKRI) ternyata, memang, menuntut syaratnya sendiri. Beberapa yang perlu dicatat di sini adalah, pertama, adanya pengakuan yang jelas dan tulus akan adanya minoritas dan mayoritas yang berdiri sederajad satu sama lain di bumi Pancasila ini. Kedua, adanya keikhlasan untuk saling terlibat dalam proses mengisi kemerdekaan NKRI dan mendapatkan penghargaan yang sama satu sama lain. Ketiga, dipertahankan dan dikembangkannya senantiasa semangat mengambil keputusan yang berupa mufakat untuk sepakat alias aklamasi daripada voting. Keempat, adanya hukum formal yang tunggal dan berlaku sama di seluruh Indonesia serta penegakannya yang sensitif minoritas sehingga terhindar dari adanya tirani minoritas maupun hegemoni mayoritas. Kelima, kesadaran untuk menerima pendekatan yang proposional di antara berbagai elemen keragaman itu sendiri sehingga masing-masing selalu insyaf akan posisinya. Dan, keenam, adanya kemauan kuat untuk saling mendukung, bertoleransi, memahami, dan mengembangkan semua hal yang merupakan semangat damai dalam keragaman di NKRI ini. Masih bisa ditambahkan dari pertimbangannya, seperti, sudut ekonomi, sosial, budaya, politik, hankam, pendidikan, dan lain-lain. 129

Kedamaian, sebagai hasil dari perdamaian, sangatlah diperlukan oleh NKRI jika negara ingin tetap eksis dan memiliki peran penting ke dalam dan ke luar negeri. Ke dalam, dalam arti negara selalu ada dan hadir dalam setiap masalah dan pergumulan rakyatnya. Tidak segelintir pun rakyat atau golongan yang diabaikan dalam menghadapi masalah dan pergumulan mereka. Kehadiran negara itu bisa dalam bentuk penegakan hukum, distribusi kue pembangunan yang merata dan adil, perlakuan sosial yang pro pada pemuliaan harkat martabat, penghargaan pengembangan budaya-budaya setempat yang memiliki makna strategis bagi suku-suku pemilik budaya itu, pembangunan fasilitas-fasilitas vital bagi pengembangan kehidupan menjadi lebih bermartabat dan sejahtera, perlindungan dari segala ancaman yang berpotensi menghambat perkembangan elemen-elemen bangsa, dan lain-lain. Keadilan yang demikian bukanlah keadilan samarata, samarasa, dan samasaja secara kualitatif dan kuantitatif di antara elemen bangsa. Bisa saja masih ada perbedaan dalam bentuk kaya-miskin namun tetap harus sama-sama sejahtera. Bisa saja ada perbedaan bekerja lebih giat dan santai dalam menggapai rezekinya namun tetap harus sama-sama memiliki akses ke sumber rezeki itu. Bisa saja ada perbedaan gelar kependidikan namun tetap pendidikan harus tetap terbuka bagi setiap rakyat Indonesia. Bisa saja ada perbedaan dalam berelasi namun tetap semua rakyat Indonesia mempunyai akses ke alamat berelasi itu. Bisa saja ada perbedaan mengamankan diri dan aset pribadi namun tetap masing-masing orang mendapatkan jaminan keamanan minimal dan standarnya. Dan lain sebagainya yang pada intinya harus ada akses, sumber, dan jaminan yang sama kepada seluruh rakyat Indonesia ini. Kedamaian di bumi Pancasila yang diusahakan merupakan salah satu tujuan pembentukan NKRI. Sehingga, semua pihak rakyat Indonesia harus menyediakan diri secara tulus berjuang untuk mewujudkannya. Masing-masing dengan potensi dan kemampuan mereka. Semua usaha menghadirkan kedamaian, secara teoretik, adalah perdamaian. Atau, perdamaian adalah seluruh proses usaha untuk menghadirkan, merawat, mengembangkan, dan mewariskan kedamaian. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan sesuai posisi dan kondisi masing-masing rakyat Indonesia. Tak ada alasan anak bangsa untuk mengecilkan perdamaian orang lain sebagai tidak berarti atau lebih rendah dan kecil dibanding dirinya. Setiap anak bangsa yang bekerja keras, tulus, bertanggung jawab, dan total dalam mengisi kemerdekaan NKRI harus danggap sebagai perdamaian. Sehingga, jika semua elemen bangsa, semua rakyat Indonesia menjalani 130

Kedamaian dan Keberagaman di Bumi Pancasila hal-hal tersebut dengan sungguh-sungguh, kedamaian bisa diharapkan lebih cepat terwujud, lebih jelas dirasakan, dan lebih langgeng kehadirannya. Ke luar negeri, dalam arti NKRI senantiasa diperhitungkan dan dianggap eksistensinya dalam segala gerak dan dinamika secara regional maupun internasional. Kehadiran NKRI yang demikian akan memberi ketenangan dan kebanggaan di dalam negeri. Ujung-ujungnya, kualitas dan kuantias kedamaian juga meningkat. Politik luar negeri yang bebas dan aktif yang digariskan NKRI sesungguhnya memberi kesempatan bergaul seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya dengan seluruh bangsa, negara, dan lembaga di dunia ini. Bahkan secara terbuka politik luar negeri yang bebas dan aktif itu memungkinkan bangsa Indonesia untuk berperan aktif di segala bidang, misalnya di bidang olah raga, seni, dan budaya, hankam, ekonomi, sosial, keagamaan, pendidikan dan lain sebagainya. Negara memang harus selalu menegaskan bahwa dirinya eksis di luar negeri dan di dalam negeri sendiri demi penyejahteraan rakyatnya. Akhirnya, gagasan keadilan dalam perbedaan di bumi Pancasila yang berdimensi luas dan tinggi bahkan idealis utopis ini bukanlah sama sekali tidak bisa diwujudkan. Justru, mengingat sensasi rasanya yang lebih tinggi dibanding keadilan dalam keesaan, maka keadilan ini harus bisa pula diekspor ke negara-negara yang sejak awal didirikan didasarkan pada kesamaan-kesamaan dari pada perbedaan-perbedaan. Ide mendirikan negara di atas kesamaan bukan pula sesuatu yang mudah namun tetap lebih mudah dibanding mendirikan negara di atas perbedaan. Bahkan bagi NKRI, perbedaan itu demikian tingginya sehingga banyak pihak sulit memahami jika NKRI bisa eksis bahkan semakin eksis hingga 70 tahun ini. Keunikan ini seharusnya melecut semangat anak bangsa NKRI untuk mau lebih giat merawat NKRI dengan memperjuangkan hadirnya keadilan dalam keragaman. Sekali lagi, keadilan dalam keragaman di bumi Pancasila layak diagendakan sebagai prioritas utama. Salatiga, Awal November 2015 Mianto Nugroho Agung. 131

132