ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA S-35 C DALAM PROSES KARBURASI PADAT MEMANFAATKAN TULANG SAPI SEBAGAI KATALISATOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN

PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

PENGARUH MEDIA PENDINGIN MINYAK PELUMAS SAE 40 PADA PROSES QUENCHING DAN TEMPERING TERHADAP KETANGGUHAN BAJA KARBON RENDAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

APLIKASI SERBUK ARANG TONGKOL JAGUNG DAN SERBUK CANGKANG KERANG MUTIARA SEBAGAI MEDIA CARBURIZER PROSES PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TUGAS AKHIR TM091486

PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT)

Analisa Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja S45C ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA S45C PADA PROSES QUENCH-TEMPER DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

ANALISIS PENGARUH WAKTU PERLAKUKAN PANAS TERHADAP NILAI KEKERASAN KARBURASI BAJA KARBON RENDAH

Pengaruh Lama Pemanasan, Pendinginan secara Cepat, dan Tempering 600 o C terhadap Sifat Ketangguhan pada Baja Pegas Daun AISI No.

PERBEDAAN KEKUATAN TARIK DAN JENIS PATAHAN SAMBUNGAN LAS GMAW BAJA KARBON RENDAH (ST 37) AKIBAT PROSES NORMALIZING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penambahan karbon yang disebut carburizing atau karburasi, dilakukan dengan

MENINGKATKAN KETANGGUHAN C-Mn STEEL BUATAN DALAM NEGERI. Jl. Soekarno-Hatta No. 180, Semarang *

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH PROSES ARTIFICIAL AGEING TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA ALUMINIUM SERI AA 7075 ( S1 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

PENGARUH VISKOSITAS OLI SEBAGAI CAIRAN PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA PROSES QUENCHING BAJA ST 60

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

Pengaruh Variasi Media Quenching Air, Oli, dan Angin Kompresor Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Pada Baja AISI 1045

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PERLAKUAN QUENCHING-TEMPERING TERHADAP KEKUATAN IMPAK PADA BAJA KARBON SEDANG. M. Yunus

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP SIFAT KEKERASAN DENGAN REFINING THE CORE PADA PROSES CARBURIZING MATERIAL BAJA KARBON RENDAH. Darmanto * ) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

PENGARUH TEMPERATUR DAN HOLDING TIME DENGAN PENDINGIN YAMACOOLANT TERHADAP BAJA ASSAB 760

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TUGAS AKHIR PENELITIAN STAINLESS STEEL

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH DENGAN PERLAKUAN CARBURIZING ARANG TEMPURUNG KELAPA

PENGARUH TYPE PENGERASAN TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, KEDALAMAN DIFUSI DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH (MILD STEEL) YANG TELAH DIKARBURISASI

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Kata kunci : baja S45C, hardening, pendingin.

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

PENGARUH PROSES TERMOMEKANIK TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA BOHLER VCN 150 UNTUK MATA PISAU PEMANEN SAWIT SKRIPSI

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC

Transkripsi:

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT Ir. Kaidir. M. Eng., M.Si, 1) Rizky Arman, ST. MT 2) Julisman 3) Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang 2015 Jln. Gajah Mada. No. 19 Olo Nanggalo Padang 25143 E-mail : Julismanfu@yahoo.com ABSTRAK Baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam dunia industri karena beberapa kelebihan sifatnya seperti tahan aus, keuletan dan ketanguhan. Untuk peningkatan atau perubahan sifat mekanis biasanya dilakukan penambahan unsur lain seperti karbon dengan perlakuan panas. Penelitian ini membandingkan sifat impact dan gaya tekan baja ST 37 akibat perlakuan pack carburizing dengan material arang cangkang kelapa sawit. Pemanasan pada proses pack carburizing menggunakan temperatur 600, 650 dan 700 C dengan holding time selama 3 jam. Proses pendinginan dilakukan dengan metode normalizing. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan arang cangkang kelapa sawit, harga impact maximum 2,874 J/mm 2 terjadi pada temperatur pemanasan 650 C dan gaya tekan maximum 34.525,4 N terjadi pada temperatur 700 C, namun pada harga impact minimum 1,933 J/mm 2 terjadi pada tempratur 700 C, dan gaya tekan minimum 2.631,9 N terjadi pada temperatur 650 C, penambahan sumber karbon padat dari arang cangkang kelapa sawit terhadap sifat impact dan gaya tekan baja ST 37 terjadi pada temperatur pemanasan 700 C. Kata kunci : Baja ST 37, pack carburizing, normalizing, impact, gaya tekan ABSTRACT Steel is a metal that is widely used in industry because of its several advantages such as wear resistance, toughness and ketanguhan. To increase or change in mechanical properties is usually the addition of other elements such as carbon by heat treatment. The study compared the impact properties and the compressive force steel ST 37 as a result of treatment pack carburizing with palm shell charcoal material. Heating the pack carburizing process using a temperature of 600, 650 and 700 C with a holding time for 3 hours. The cooling process is done by normalizing method. The results showed the use of oil palm shell charcoal, maximum impact the price of 2.874 J / mm2 occur at heating temperature of 650 C and a maximum compressive force 34525.4 N occurs at a temperature of 700 C, but at the price of minimum impact 1,933 J / mm2 occur in tempratur 700 C, and a minimum compressive force N 2631.9 occurs at a temperature of 650 C, the addition of solid carbon source of oil palm shell charcoal impact on the nature and style of ST 37 steel compression heating occurs at a temperature of 700 C. Keywords: Steel ST 37, pack carburizing, normalizing, impact, compressive force

1. PENDAHULUAN Baja merupakan salah satu jenis logam yang banyak digunakan dengan unsur karbon sebagai salah satu dasar campurannya. Di samping itu baja juga mengandung unsur-unsur lain seperti sulfur (S), fosfor (P), silikon (Si), mangan (Mn), dan sebagainya yang jumlahnya dibatasi. Sifat baja pada umumnya sangat dipengaruhi oleh presentase karbon dan struktur mikro. Struktur mikro pada baja karbon dipengaruhi oleh perlakuan panas dan komposisi baja. Karbon dengan unsur campuran lain dalam baja membentuk karbid yang dapat menambah kekerasan, tahan gores dan tahan suhu baja. Perbedaan presentase karbon dalam campuran logam baja karbon menjadi salah satu cara mengklasifikasikan baja. Berdasarkan kandungan karbon, baja dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Baja karbon rendah Baja kabon rendah (low carbon steel) mengandung karbon dalam campuran baja karbon kurang dari 0,3%. Baja ini bukan baja yang keras karena kandungan karbonnya yang rendah kurang dari 0,3%C. Baja karbon rendah tidak dapat dikeraskan karena kandungan karbonnya tidak cukup untuk membentuk struktur martensit (Amanto, 1999). 2. Baja karbon menengah Baja karbon sedang mengandung karbon 0,3%C 0,6%C (medium carbon steel) dan dengan kandungan karbonnya memungkinkan baja untuk dikeraskan sebagian dengan perlakuan panas (heat treatment) yang sesuai. Baja karbon sedang lebih keras serta lebih kuat dibandingkan dengan baja karbon rendah (Amanto, 1999). 3. Baja karbon tinggi Baja karbon tinggi mengandung 0,6%C 1,5%C dan memiliki kekerasan tinggi namun keuletannya lebih rendah, hampir tidak dapat diketahui jarak tegangan lumernya terhadap tegangan proporsional pada grafik tegangan regangan. Berkebalikan dengan baja karbon rendah, pengerasan dengan perlakuan panas pada baja karbon tinggi tidak memberikan hasil yang optimal dikarenakan terlalu banyaknya martensit sehingga membuat baja menjadi getas. Kandungan unsur Karbon dalam baja berkisar antara 0.2 % hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Baja ST 37 adalah baja yang memiliki kekuatan tarik maximum < 37 kg/mm2. Baja ST 37 merupakan baja karbon rendah yang mempunyai kandungan karbon kurang dari 0,3% dan lebih dari 99% seperti tampak pada tabel dibawah ini. 2. METODOLOGI 2.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam yaitu bahan sebagai obyek pengamatan dan bahan pendukung penelitian. 1. Bahan Pengamatan Bahan utama sebagai obyek pengamatan yaitu baja st 37 kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2 % hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Baja ST 37 adalah baja yang memiliki kekuatan tarik maximum < 37 kg/mm2. Baja ST 37 merupakan baja karbon rendah yang mempunyai kandungan karbon kurang dari 0,3% dan lebih dari 99%.

Gambar 1. Baja ST 37 Uji Impact Gambar 3. Furnace Gambar 2. Baja ST 37 Uji Tekan 2. Bahan Pendukung (Arang Kelapa Sawit) Penggunaan arang kelapa sawit dalam penelitian ini merupakan pilihan dari sumber karbon lainnya sebagai media dalam proses pack carburizing pada baja st 37. 2.2. Alat Beberapa peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah selongsong tabung pack carburizing, furnace, alat uji impact charpy dan alat uji tekan. Selongsong merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai wadah pengkarbonan dalam proses pack carburizing. Spesimen ditempatkan ditengah-tengah selongsong dan dikelilingi oleh arang yang telah dipadatkan. Furnace merupakan alat untuk memanaskan spesimen. Furnace yang di gunakan adalah merk thermolyne model FB1410M-26 seperti diperlihatkan pada gambar 3. Proses pemanasan untuk dua jenis spesimen dan arang yang sama terdiri dari tiga tahap, tahapan tersebut merupakan variasi temperatur pemanasan yaitu 600, 650 dan 700 o C dimana terdiri dari 3 spesimen untuk masing-masing temperatur pemanasan. Holding time yang dilakukan adalah selama tiga jam, setelah itu spesimen didinginkan di luar furnace hingga mencapai temperatur ruangan (normalizing). Untuk mengetahui harga impact spesimen dilakukan pegujian impact metode charpy di Laboratorium Material Teknik & Metalurgi Fisik Universitas Bung Hatta. Spesifikasi alat ini adalah model JB-300B diperlihatkan pada gambar 4. Gambar 4. Alat uji impact metode charpy

Persamaan yang digunakan untuk menentukan harga impact spesimen adalah sebagai berikut: Gambar 5. Alat Uji tekan Persamaan yang digunakan untuk menentukan gaya tekan spesimen adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui gaya tekan spesimen dilakukan pengujian tekan di Politeknik Negeri Padang, dapat dilihat pada gambar 5.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. HASIL Hasil pengujian impact dan tekan dapat dilihat seperti pada grafik, tabel berikut : Tabel 2. Harga Gaya Tekan Spesimen Tabel 1. Harga impact Spesimen Gambar 7. Grafik perbandingan gaya tekan rata-rata pada masing-masing spesimen Gambar 6. Grafik Perbandingan harga impact rata-rata pada masing-masing spesimen

3.2. PEMBAHASAN Gambar 6. Grafik dapat menjelaskan bahwa harga impact rata-rata terendah yaitu pada spesimen pack carburizing temperatur pemanasan 700 o C yaitu 1,933 j/mm 2, spesimen ini merupakan spesimen paling getas. Hal ini di sebabkan karena pada temperatur 700 o C baja karbon ST 37 telah mendekati titik regristalisasi atau terjadinya perubahan fasa, dan pada saat itu struktur micro baja ST 37 telah membuka dan bisa menerima atom karbon dari arang cangkang kelapa sawit. Gambar 8. Permukan patahan Baja ST 37. Hasil Pengujian Impact Baja ST 37 (a); Baja ST 37 pack carburizing 600 o C (b); Baja ST 37 Baja ST 37pack carburizing 650 o C (c), Baja ST 37 pack carburizing 700 o C (d) Gambar 9. Hasil uji tekan Baja ST 37. Spesimen control (a); Spesimen pack carburizing 600 o C (b); Spesimen pack carburizing 650 o C (c), Spesimen pack carburizing 700 o C (d) Untuk temperatur 650 o C harga impactnya yaitu 2,874 j/mm 2. Spesimen pada temperatur ini merupakan spesimen paling ulet, disebabkan karena pada temperatur 650 o C baja ini mengalami pemuaian, tapi atom karbon belum bisa masuk kedalam struktur micro baja. Spesimen pack carburizing pada temperatur pemanasan 600 o C memiliki harga impact 2,382 j/mm 2, spesimen ini memiliki keuletan lebih rendah dibandingkan spesimen pada temperatur pemanasan 650 o C, namun lebih ulet jika dibandingkan pada temperatur pemanasan 700 o C dan spesimen control. Hal ini disebabkan karena baja hanya mengalami pemanasan serta perubahan fasa, namun tidak ada atom karbon lain yang masuk, perubahan yang terjadi pada struktur mikro baja ini adalah perubahan dari fasa perlit menjadi fasa peredozoid. Spesimen tanpa proses pack carburizing harga imapctnya adalah 2,025 j/mm 2. Spesimen ini lebih ulet dibandingkan spesimen pack carburizing temperatur pemanasan 700 o C, namun lebih getas jika dibandingkan spesimen pack carburizing temperatur pemanasan 600 o C dan 650 o C.Harga impact dari masing-masing spesimen dapat dihubungkan dengan gaya tekan rata-rata pada pengujian tekan, Gambar 7. grafik menampilkan gaya tekan rata-rata pada masing-masing spesimen. Nilai gaya tekan

pada temperatur pemanasan 700 o C yaitu 34.525,4 N, spesimen ini memiliki nilai gaya tekan rata-rata yang paling tinggi dan yang paling getas. Untuk temperatur 650 o C nilai gaya tekan rata-rata adalah 21.050,4 N spesimen pada temperatur ini merupakan spesimen paling ulet, karna memiliki nilai gaya tekan rata-rata paling rendah. Spesimen pada temperatur pemanasan 600 o C memiliki nilai gaya tekan rata-rata yaitu 27.737,2 N yang merupakan spesimen paling getas dari pada spesimen untuk temperatur 650 o C, namun lebih ulet bila dibandingkan dengan spesimen pada temperatur 700 o C dan spesimen control. 4. KESIMPULAN Berdasarkan penilitian yang meliputi pengujian dan analisa terhadap sifat mekanis baja ST 37 tanpa perlakuan dan yang diperlakukan pack carburizing menggunakan arang kelapa sawit sebagai sumber karbon padat dengan temperatur pemanasan yang berfariasi, dapat disimpulan bahwa : DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman1,Burmawi2, Yovial3. Analisa sifat Mekanik Biokomposit Dengan Variasi Komposisi Hidroksiapatit, Titanium, Dan Resin Akrilik Sebagai Penganti Tulang. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Amanto. 1999. Analisa Sifat Kekasaran Baja ST-42 Dengan Pengaruh Besarnya Butiran Media Katalisator (Tulang Sapi(CaCO3). Melalui Proses Pengarbonan Padat (Pack Carburizing). Canny S Dayu, dkk. Analisa Perbandingan Sifat Impact dan Kekerasan Akibat PerlakuanPack Carburizing Dengan Material Arang yang berbeda Pada Aluminium AA 110.0. Sumber :Rusianto & Sigit, 2002. Pengaruh Karburisai Padat Dengan Katalisator Cangkang Kerang Darah (CaCO2) Terhadap Sifat mekanik Dan Keasuhan Baja ST 37. 1. Baja ST 37 yang diperlaku pack carburizing pada temperatur pemanasan 700 o C memiliki keuletan paling rendah, namun gaya tekannya paling besar dibandingkan pada temperatur pemanasan 600 o C, 650 o C dan spesimen kontrol. 2. Baja ST 37 yang diperlaku pack carburizing pada temperatur pemanasan 650 o C memiliki keuletan paling tinggi, namun gaya tekannya paling kecil dibandingkan pada temperatur pemanasan 600 o C, 700 o C dan spesimen control. Secara garis besar, sifat yang diperoleh dari perlakuan tersebut adalah dapat meningkatkan keuletan dan kegetasan baja ST 37. Hal ini tergantung pada temperatur pemanasannya, karena pada setiap temperatur pemanasan akan membentuk fasa yang berbeda.