IbM Warung Makan. STUDI KASUS INOVASI EKONOMI Vol. 02 Issue 01, 2016 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Entrepreneurship and Inovation Management

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Dinno Mulyono, S.Pd. MM Prodi Pendidikan Luar Sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

Ciri dan Watak Wirausaha

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

KUESIONER PENELITIAN (UNTUK PEMILIK) Kepada yang terhormat Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

PERSPEKTIF NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN YANG INOVATIF DAN KREATIF. Oleh : Rijal Assidiq Mulyana

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I. Semakin ketatnya persaingan dan adanya fenomena keadaan iklim bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN WIB.

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menunjang perekonomian rakyat, karena melalui. pengembangan usaha kecil, dipercaya mampu mengangkat masyarakat

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan lokal (Soelistianingsih, 2013). Fakta yang terjadi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

Membangun Jiwa Wirausaha

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Etrepreuner. Ahsan, S.Kp, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru)

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

TINJAUAN TERHADAP STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RUMAH MAKAN SOLOK PERMAI

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENULISAN ILMIAH. Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN

Transkripsi:

IbM Warung Makan Dra. Siti Zubaidah,. MM,. Ak,. CA Prodi Akuntansi FEB UMM Jl. Raya Tlogomas 246 Malang +6285855015780 zubaidah.hasan17@gmail.com Gina Harventy,. SE,. Ak,. CA Prodi Akuntansi FEB UMM Jl. Raya Tlogomas 246 Malang +6285334060763 ginaharventy@gmail.com ABSTRACT Tujuan pengabdian ini adalah Tumbuhnya kesadaran dan pengembangan jiwa enterprenuership untuk menjaga eksistensi usaha secara berkelanjutan, adanya peningkatan penjualan setelah dilakukannya pelatihan pemasaran, adanya peningkatan skill dan keterampilan dalam pembukuan keuangan usaha, adanya pengemasan produk yang lebih baik dan higienis. Metode pendekatan yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan : Penyampaian materi secara klasikal, penyampaian materi keterampilan dalam bentuk praktek/demonstrasi, rancangan evaluasinya adalah mitra diminta untuk menyusun pembukuan dan mengelola manajemen baru yang lebih baik dan pelaksana pengabdian akan mengevaluasi dan mendampingi setiap bulan. Melakukan penilaian perkembangan mitra, dan memberikan masukan-masukan. Setelah dilakukan pelatihan tersebut adanya ppengembangan manajemen usaha dan jiwa, pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk secara online dan offline, pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengelolan keuangan yang optimal, peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. Keywords : Warung makan, enterpreneurship, pengemasan produk, pembukuan 1. PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah industri yang ikut serta bersaing dalam memajukan perekonomian Indonesia. Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting karena dinilai dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk Indonesia, sehingga kondisi tersebut dapat mengurangi angka pengangguran. Selain itu UMKM juga mampu bertahan dalam menghadapi terpaan badai krisisi global yang dialami Indonesia saat ini, sehingga sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) ini berperan cukup besar dalam menunjang kestabilan perekonomian Indonesia. Seiring dengan itu, pertumbuhan warung makan di Tlogomas Malang sangat pesat. Akan tetapi umumnya masih tergolong usaha mikro dan dilakukan oleh perseorangan dengan modal yang sangat kecil dan dengan manajemen seadanya. Hal ini menyebabkan perkembangan usahanya menjadi lambat. Pesaingpun sangat banyak seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa di Malang, tumbuh pula usaha kuliner yang menyediakan menu masakan untuk mahasiswa. Mitra Program IbM ini adalah Warung Makan Mbak Ina dan Warung Makan Mbak Win. Warung Makan Mbak Ina ini didirikan pada tanggal 5 Agustus 2009 yang dimiliki oleh perseorangan. Warung Makan Mbak Win didirikan tanggal 8 Februari 2008 yang juga dimiliki oleh perseorangan. Warung Makan Mbak Ina dan Warung Makan Mbak Win ini masih belum ada pengembangan usaha yang tajam tetapi masih bertahan atau stagnan dan manajemen usaha masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik. Pemilik usaha belum mendapatkan pembinaan secara berkesinambungan dan berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan masing-masing pengusaha sehingga pendapatan tidak meningkat, tetapi apabila dilakukan perbaikan manajemen dan dikembangkan dengan baik melalui pendampingan secara kontinu dari dinas perindustrian maupun Perguruan Tinggi maka pendapatan usaha kuliner diharapkan akan meningkat. Berikut Tabel dan Grafik Omzet Penjualan dalam tahun 2012 yang diperoleh oleh kedua mitra IbM kami : a. Warung Mbak Ina (Tlogomas) Tabel 1. Data Penjualan tahun 2013 Bulan Jumlah Omzet Penjualan Januari Rp. 5.475.000,00 Februari Rp. 5.650.000,00 Maret Rp. 5.700.000,00 April Rp. 5.845.000,00 Mei Rp. 5.540.000,00 Juni Rp. 5.450.000,00 Juli Rp. 3.200.000,00 Agustus Rp. 2.700.00,000 September Rp. 4.200.000,00 Oktober Rp. 5.250.000,00 November Rp. 5.400.000,00 Desember Rp. 5.655.000,00 b. Warung Mbak Win (Dermo) Tabel 2. Data Penjualan tahun 2013 Bulan Jumlah Omzet Penjualan Januari Rp. 5.825.000,00 Februari Rp. 6.730.000,00 Maret Rp. 6.552.000,00 April Rp. 5.440.000,00 Mei Rp. 4.760.000,00 Juni Rp. 5.550.000,00 49

Juli Rp. 4.370.000,00 Agustus Rp. 2.260.000,00 September Rp. 4.625.000,00 Oktober Rp. 6.370.000,00 November Rp. 5.290.000,00 Desember Rp. 5.750.000,00 b. Identifikasi dan rumusan masalah Permasalahan mitra dapat disimpulkan bahwa: 1. Lemahnya jiwa kewirausahaan pemilik. 2. Dari sisi pemasaran, belum dilakukan pemasaran atau usaha untuk memperkenalkan warung ini pada khalayak masyarakat. 3. Dari sisi keuangan, belum ada pembukuan yang baik untuk keuangan usaha, kebanyakan keuangan usaha masih campur dengan keuangan rumah tangga. 4. Dari sisi produk, menu masakan kurang bervariasi 5. Pengemasan Produk belum baik. Beberapa permasalahan tersebut kemudian dirumuskan lebih lanjut berdasarkan kesepakatan antara Tim IbM bersama mitra untuk mendapatkan prioritas yang harus ditangani sebagai berikut : 1. Perlu adanya pemberian semangat meningkatkan jiwa kewirausahaan 2. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan tentang memasarkan produk dengan cara online dan offline. 3. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan tentang pembukuan yang baik untuk keuangan usaha. 4. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan dalam pengemasan produk Permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha merupakan masalah mendasar dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena itu sebagai upaya untuk membantu mengatasi masalah tersebut, maka mitra perlu pendampingan dan pembinaan dalam melaksanakan usaha hingga mandiri dan menjaga keberlanjutan usahanya. Melalui kegiatan IbM ini diharapkan mampu membantu mitra dalam menjaga eksistensinya dan pengembangan usahanya. Berlandaskan pada uraian diatas, maka yang menjadi prioritas kegiatan Ipteks bagi masyarakat adalah masyarakat tidak hanya membutuhkan teknologi budaya semata, tetapi lebih penting dari itu adalah pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan untuk mengembangkan usahanya mulai dari manajemen usaha, mengelola produksi dan organisasi, pemasaran dan penguatan jejaring bisnis. Semua ini dapat terwujud dengan melalui kegiatan pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan. c. Tujuan Kegiatan Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh mitra warung makan melalui program IbM, maka target luaran yang diharapkan adalah : 1. Tumbuhnya kesadaran dan pengembangan jiwa enterprenuership untuk menjaga eksistensi usaha secara berkelanjutan 2. Adanya peningkatan penjualan setelah dilakukannya pelatihan pemasaran baik secara online maupun offline 3. Adanya peningkatan skill dan keterampilan dalam pembukuan keuangan usaha. 4. Adanya peningkatan variasi menu masakan. 5. Adanya pengemasan produk yang lebih baik dan higienis. d. Manfaat Kegiatan Manfaat bagi khalayak sasaran adalah: 1. Dari sisi ekonomi, dapat meningkatnya omzet penjualan dan manajemen usaha yang lebih baik 2. Dari sisi IPTEKS, pengetahuan dan skill mitra tentang manajemen usaha (pemasaran, keuangan, variasi menu, jiwa kewirausahaan, pengemasan produk) lebih baik dari sebelumnya. 3. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN a. Kerangka Pemecahan Masalah Berdasarkan pada analisis situasi dan permasalahan yang terjadi sebagaimana telah dibahas, maka kerangka pemecahan masalah dengan metode pendekatan pelatihan dan pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan : 1. Penyampaian materi secara klasikal 2. Penyampaian materi keterampilan dalam bentuk praktek/demonstrasi Pelaksanaan penerapan ipteks secara umum dilakukan sebagai berikut : A. Memberikan materi yang bersifat tutorial secara klasikal yang berhubungan dengan : 2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk secara online dan offline 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengelolan keuangan yang optimal. 4. Peningkatan variasi menu masakan 5. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. B. Pendampingan dan pelatihan : 1. Tentang memasarkan produk dengan cara online dan offline. 2. Tentang pembukuan yang baik untuk keuangan usaha. 3. Tentang variasi menu masakan. 4. Tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. Demikian solusi yang ditawarkan dalam penerapan ipteks bagi mitra di Tlogomas dan Dermo Malang. Adapun peran tim IbM UMM adalah memberikan bantuan pembinaan dan pendampingan berkelanjutan untuk mengatasi masalah mitra sesuai dengan rencana diatas. 50

b. Realisasi Pemecahan Masalah Memberikan materi yang bersifat tutorial secara klasikal yang berhubungan dengan : 2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk secara online dan offline 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengelolan keuangan yang optimal. 4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. Pendampingan dan pelatihan : 1. Tentang memasarkan produk dengan cara online dan offline. 2. Tentang pembukuan yang baik untuk keuangan usaha. 3. Tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. c. Khalayak Sasaran Khalayak sasarannya adalah pemilik kedua mitra yaitu pemilik warung makan mbak Ina dan warung makan Mbak Win. d. Metode Kegiatan Metode pendekatan yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan : 1. Penyampaian materi secara klasikal 2. Penyampaian materi keterampilan dalam bentuk praktek/demonstrasi. 3. Pendampingan e. Monitoring dan Evaluasi Rancangan evaluasinya adalah mitra diminta untuk menyusun pembukuan dan mengelola manajemen baru yang lebih baik dan pengabdi akan mengevaluasi dan mendampingi setiap bulan. Melakukan penilaian perkembangan mitra, dan memberikan masukan-masukan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan adanya pelatihan ini mitra memiliki: 2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk secara online dan offline 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengelolan keuangan yang optimal. 4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. HASIL YANG DICAPAI SEBELUM SESUDAH 1. Penjualan yang tidak 1. Omzet Penjualan meningkat dengan meningkat dari ratarata tajam Rp.300.000,- 2. Pengelolaan Keuangan yang kuran baik 3. Kegiatan Operasional sehari-hari hanya dilakukan oleh pemilik Warung 4. Menu masakan kurang bervariasi karena terbatasnya tenaga dan pengetahuan pemilik 5. Kurang fahamnya pemilik tentang pentingnya peralatan dan ruang yang bersih dan higienis. 6. Pengemasan produk yamng kurang bagus dan higienis. menjadi rata-rata Rp. 400.000,- per hari 2. Adanya nota penjualan dan buku harian untuk pengelolaan keuangan warung sehingga dapat diketahui penerimaan dan pengeluaran uang setiap harinya. 3. Tumbuhnya kesadaran dan pengembangan jiwa enterpreneurship untuk menjaga eksistensi usaha secara berkelanjutan 4. Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya peralatan dan ruang yang bersih dan higienis. 5. Adanya pengemasan produk yang lebih bagus A. Materi Pengetahuan dan Pelatihan 1. Pengetahuan Jiwa Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan persaingan. Inti dari kewirausahaan adalah; Pengambilan resiko, Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-peluang, Menciptakan baru, Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri. Kreativitas Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas inilah yang akan membawa wirausahawan untuk ber-inovasi terhadap usahanya. Naisbitt dan Aburdene dalam Reinventing the Corporation menyatakan begitu perlunya suatu basis pendidikan yang dapat menciptakan kretaivitas dalam suatu masyarakat informasi baru. Mereka menyebutnya dengan proses TLC (Teaching, Learning, and creativity) yaitu suatu proses pembelajaran bagaiman berpikir (learning how to think), pembelajaran bagaimana belajar (learning how to learn), dan pembelajaran bagaimana menciptakan sesuatu (learning how to create). Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut; 1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil maupun besar) 2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif yang baru. Paling tidak baru untuk orang tersebut 3. Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang tidak berhubungan sebelumnya. 4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas 5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic 51

6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir 7. Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman 8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas (Ibid) Atribut orang yang kreatif.(roe, dikutip dari Kao, 1989) adalah; 1. Terbuka terhadap pengalaman 2. Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa 3. Kesungguhan 4. Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan 5. Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas 6. Independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak 7. Memerlukan dan mengasumsikan otonomi 8. Percaya diri 9. Tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok 10. Rela mengambil resiko yang diperhitungkan 11. Gigih Memahami bagaimana memulai usaha kecil dan mengerti masalah yang dihadapi usaha kecil Usaha kecil (small business) merupakan tiang penyangga ekonomi suatu negara. Sebagai contoh di negara adidaya seperti Amerika ; lebih dari 80 % usahanya merupakan usaha kecil. John naisbitt dalam ceramahnya pada global entrepreneur forum 95 di singapura mengungkapkan adanya kecenderungan-kecenderungan menjelang tahun 2000. kecenderungn itu meliputi pergeseran aktivitas dunia dan pemain-pemain besar (konglomerat) ke arah pemain-pemain kecil yang menggunakan usaha dalam skala kecil dan menengah. Ia menyebutkan pula bahwa pemainpemain kecil itulah yang akn menjadi pemain utama dalam ekonomi yang besar ini. Usaha adalah semua aktivitas yang mencari keuntungan denga mengusahakan kebutuhan barang dan jasa kepada orang lain (Nickles, McHugh, dan McHugh, 1996) Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88,) adalah usaha yang dimiliki secara independen dimana kegiatan yang dibidanginya tersebut tidak dominan dan memenuhi standar tertentu. Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaan nya. Rencana tersebut mencakup;business apa yang dimiliki, Memulai sendiri tau membeli suatu perusahaan yang ada;mengetahui apa dan dimana pasar untuk produk atau servisnya. Memulai suatu tidaklah mudah karena banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Untuk suksesnya suatu permulaan kita memerlukan : a. Adanya peluang usaha yang sangat solid b. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya. c. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan d. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha tersebut hingga dapat berdiri sendiri(harper,1991) Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari situasi pasar maupun keadaan industri yang akan dimasuki. Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi oleh para pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki, mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah jenuh. Era orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan segera berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan (competition era). Untuk itu perlu sekali menganalisis situasi kekuatan-kekuatan pesaing yang adadi pasar dengan cermat. Michael Porter (1895) mengungkapkan adanya lima kekuatan persaingan yang menentukan di sektor industri yaitu : a) Ancaman dari pendatang baru b) Ancaman dari barang atau jasa substitusi c) Kekuatan tawar menawar dari pemasok d) Kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan e) Persaingan diantara para pesaing yang ada Untuk menghadapi situasi pasar dalam industri tersebut Porter juga mengemukakan beberapa dasar strategi yang generik. Untuk pasar industri dengan target yang lebih luas dapat diterapkan strategi : a) Produk yang berbeda (product differentiation) b) Keunggulan biaya (cost leadership) c) Biaya fokus (cost focus) d) Perbedaan fokus (focused differentiation) Perusahaan dapat meluncurkan produk yang berbeda dari pesaing lainnya dengan memproduksi produk inovatif atau paling tidak ada perbedaan yang lebih bermanfaat dibandingkan dengan produk pesaing lainnya. Strategi lain adalah dengan memanfaatkan keunggulan biaya. Keungguklan biaya ini dapat mengakibatkan biaya produksi kita lebih rendah sehingga dapat menjual dengan harga yang lebih kompetitif. Sedangkan nuntuk pasar industri dengan target yang lebih sempit kita dapat menggunakan strategi dengan memfokuskan keunggulan biaya atau memfokuskan differensiasi produk pada segmen pasar tertentu yang mampu dikuasai. Adapun masalah yang dihadapi usaha kecil dan menengah : 1. Permodalan dan akumulasinya 2. Memperoleh informasi pasar 3. Mendapatkan alih teknologi 4. Manajemen 5. Peluang pasar 6. Inovasi 7. Kesempatan dalam mengembangkan 8. Skala ekonomi 9. Kekuatan tukar menukar(bargaining power) Memahami kunci sukses usaha kecil dan mengetahui sebab-sebab kegagalan usaha Banyak pendapat mengenai kunci sukses usaha kecil baik yang dikemukakan oleh kalangan akademik maupun dari para praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai berikut: a) Pengembalian resiko yang tepat b) Kerja keras c) Penentuan sasaran yang tepat 52

d) Orientasi prestasi e) Inovasi Ciri-ciri, sifat kewirausahaan dan aplikasinya di dunia usaha Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah: 1. Percaya diri Berorientasikan tugas dan hasil 2. Pengambil risiko Kepemimpinan Keorisinilan 3. Berorientasi ke masa depan 4. Jujur dan tekun Sifat-sifat seorang wirausaha adalah: 1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. 2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif. 3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan. 4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun. 5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. 6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan. 7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras. Pengelolaan keuangan secara optimal Pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan sebagaimana dijelaskan berikut ini : Laporan keuangan lahir melalui sistem akuntansi, proses akuntansi, siklus atau prosedur akuntansi. Proses lahirnya laporan keuangan dimulai dari adanya transaksi sebagai input sampai akhir laporan keuangan sebagai output. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar a : Siklus Akuntansi Input Proses 1.Bukti Transaksi 2. Jurnal 3. Buku Besar 4. Neraca Lajur Dan mengenai proses siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut : Transaksi Bukti Pencatatan Jurnal Laporan Keuangan Pemindah Bukuan Gambar b : Proses Akuntani Ayat Jurnal Balik Neraca Lajur penutupan Penyesuaian Neraca Saldo pengikhtisaran Buku Besar 5. KESIMPULAN & SARAN Dengan adanya pengabdian ini pengabdi merasakan adanya peningkatan pengetahuan atau skill para wirausahawan dalam mengembangkan usaha mereka terutama dalam hal: 2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk secara online dan offline 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengelolan keuangan yang optimal. 4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk yang menarik dan higienis. 6. UCAPAN TERIMAKASIH (ACKNOWLEDGMENTS) Ucapan terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu pendanaan demi terlaksanya pengabdian ini, dan Fakultas ekonomi yang memberikan kebijakan dalam penggunaan dana blocgrant serta PPEBK yang membantu pelaksanaan pengabdian ini melalui sistem pengabdian blocgrant ini 7. REFERENSI 1. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Formal dan Informal, Output 5. Laporan Keuangan 53

Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Buku 1 Panduan Pelatihan. 2. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Formal dan Informal, Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Buku 3 Konsep Dasar. 3. Syam Dahiel (2013). Pengantar Akuntansi 1 dan 2. UMM Press. Malang 54