BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencapaian prestasi belajar di perguruan tinggi. saat masih dalam Sekolah Menengah Atas (SMA).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Mutu Pendidikan Nasional secara umum harus ditingkatkan, baik dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini dilakukan agar mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia.menurut UU No 20 tahun 2003: Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Melalui pendidikan individu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga menjadi individu yang memiliki kualitas yang maksimal untuk menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat serta mampu menjadi pribadi yang tangguh dan ikut serta membangun negaranya. Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi proses pendidikan yaitu factor intern dan factor ekstren. Faktor intern adalah factor yang datangnya dari dalam diri seseorang. Faktor intern antara lain faktor fisiologis (kesehatan dan kondisi tubuh), psikologis (minat, bakat, intelegensi, emosi, kelemahan, dan cara belajar). Sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang datangnya dari luar diri seseorang. Faktor tersebut antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam). Salah satu indikator dalam kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia yang ada di Negara tersebut, dalam menyikapi hal 1

2 yang demikian kualitas generasi muda harus ditempah sebaik mungkin.sehingga nantinya menjadi warga Negara yang bergerak bersama-sama membawa perubahan kearah yang lebih maju.universitas adalah salah satu jenis lembaga pendidikan formal pada jenjang perguruan tinggi yang mempunyai peran untuk merealisasikan dan mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional.selain berperan sebagai penempah generasi muda di bidang akademik, perguruan tinggi juga diharapkan mampu menampung dan menumbuhkembangkan potensi mahasiswa diluar bidang akademik seperti bakat dan minat serta menciptakan karya-karya atau inovasi sebagai kesiapan memasuki dunia kerja atau berbisnis mahasiswa setelah lulus Sarjana. Mahasiswa merupakan salah satu elemen generasi muda yang sedang menuntut ilmu dan mematangkan cara berpikir di perguruan tinggi, dengan mengambil jurusan atau program studi tertentu. Generasi muda sudah saatnya mengubah pola pandang atau paradigma, jangan hanya berfikir menjadi seorang pegawai atau pekerja setelah lulus menjadi seorang sarjana dari Universitas. Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya bukanlah suatu kesalahan, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja sangat terbatas dan tidak berbanding lurus jika kita lihat saat ini persaingan dunia kerja sangatlah ketat, penyerapan tenaga kerja dalam dunia usaha dan industri serta perekrutan pegawai negeri sipil sangatlah terbatas dan dengan tingkat kompetensi yang tinggi. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2014 mencapai 7,24 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT ) sebesar 5,94% untuk tingkat Sarjana sebesar 5,65% ( diakses Januari 2016 ). Melihat

3 kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumber daya manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan local, nasional, regional maupun internasional yang tidak hanya menguasai teori tetapi juga mampu menerapkan dalam kehidupan sosial dan kreatif yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain atau menjadi seorang entrepreneurship. Universitas Negeri Medan merupakan lembaga pendidikan formal yang telah menyiapkan sumber daya manusia terdidik dalam dunia pendidikan yaitu menjadi seorang guru atau dosen tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa lulusan sarjana dari Universitas Negeri Medan menjadi seorang entrepreneurship atau pembisnis. Fakultas ekonomi Universitas Negeri Medan yang terdiri dari 3 Program Studi yakni Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Dalam hal ini, Lulusan sarjana Program Studi Tata Niaga yang diharapkan menjadi seorang Guru tetapi sesuai dengan Visi dan Misi Program Studi Tata Niaga yaitu Program Studi yang Unggul di Bidang Pendidikan Bisinis Manajemen, Program Keahlian Pemasaran dan Kewirausahaan Pada Tahun 2025. Sedangkan Misi Program Studi Tata Niaga yaitu : 1. Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan guru professional bidang pendidikan tata niaga dan bisnis manajemen yang berkualitas, unggul, cerdas, dan berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian, serta memiliki jiwa kewirausahaan.

4 2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu menghasilkan berbgai inovasi dalam bidang pendidikan tata niaga dan bisnis manajemen. 3. Melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat secara luas, khususnya dalam bidang kependidikan yang bermanfaat bagi masyarakat. 4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pendidikan tata niaga yang menunjang pengembangan bidang kependidikan. Dari visi dan misi Prodi Tata Niaga Fakultas Ekonomi Unimed Stambuk 2013 di atas, menjadi wirausaha atau pembisinis merupakan salah satu hal yang diharapkan dari lulusan sarjana Pendidikan Tata Niaga selain menjadi seorang pendidik.untuk dapat menghasilkan wirausaha atau seorang pembisnis yang memiliki kesiapan dalam berbisnis harus didukukng oleh beberapa Mata Kuliah yang telah ditentukan dan sesuai dengan aturan-aturan dari Universitas Negeri Medan khususnya pada Fakultas Ekonomi Program Studi Tata Niaga.Salah satunya adalah Mata Kuliah Komunikasi Bisnis dengan nilai baik yang memuaskan ataupun standart. Dengan mempelajari dan memahami Mata Kuliah Komunikasi Bisnis banyak pengetahuan-pengetahuan yang kita dapatkan sebagai kesiapan memasuki dunia bisnis salah satunya adalah dapat melakukan komunikasih dengan baik dan benar baik secara verbal maupun non verbal kepada konsumen.pengertian sederhana dari komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal dan nonverbal (Djoko Purwanto:2013).

5 Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan atau pendapat, informasi, instruksi yang meiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau interpersonal melalui simbol-simbol atau sinyal untuk mencapai efektifitas atau efesiensi produk kerja di dalam struktur jenjang atau level dan sistem organisasi yang kondusif yaitu agar pihak mengerti dan tahu, tetapi harus jugalah persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Berdasarkan hasil observasi saya di Universitas Negeri Medan Fakultas Ekonomi Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 ternyata mempelajari dan mendapat Nilai yang terbaik saja tidak cukup untuk mengajak mahasiswa berbisnis.setelah dilakukan wawancara masih banyak mahasiswa yang enggan menjadi pembisnis.berikut adalah data nilai Mata Kuliah Komunikasi Bisnis Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed. Tabel 1.1 Persentasi Nilai Mata Kuliah Komunikasi Bisnis Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 UNIMED Kelas Nilai (A) Persentasi Nilai (%) Nilai (B) Persentasi Nilai (%) Total Mahasiswa Total Persentase % A Reguler 34 orang 82,92 % 7 orang 17,08% 41 orang 100% B Reguler 40 orang 95,23% 2 orang 4,77% 42 orang 100% Ekstensi 15 orang 53,57% 13 orang 46,43% 28 orang 100% (Sumber : Data Nilai Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013)

6 Tabel 1.2 Persentasi Keinginan Berbisnis Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 UNIMED Nilai (A) Keinginan Berbisnis Persentasi (%) Nilai (B) Keinginan Berbisnis Persentasi (%) 34 orang 18 orang 52,94% 40 orang 4 orang 10% 15 orang 2 orang 13,33% (Sumber :Hasil Observasi Angket ) 7 orang 5 orang 71% 2 orang 2 orang 100% 13 orang 5 orang 38,46% Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa persentasi nilai A pada Mata Kuliah Komunikasi Bisnis kelas A Reguler Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed sebanyak 34 orang dengan persentasi 82,92 % sekalipun tidak menjamin mahasiswa untuk berbisnis karena hanya 18 orang dengan persentasi 54,94% yang siap menjadi pebisnis sisanya ingin menjadi pegawai atau karyawan. Begitu juga sebaliknya persentasi nilai B pada Mata Kuliah Komunikasi Bisnis sebanyak 7 orang dengan persentasi 17,08 % hanya 5 orang dengan persentasi 71% yang siap menjadi pebisnis. Pada mata kuliah ini, tidak ada Mahasiswa yang mendapat Nilai C. Inilah salah satu factor yang mempengaruhi kesiapan berbisnis mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga karena persentasi Nilai Mata Kuliah Komunikasi Bisnis yang tinggi ataupun yang rendah tidak menjadi jaminan bahwa mereka siap untuk berbisnis. Selain Nilai Mata Kuliah Komunikasi Bisnis, Keaktifan berorganisasi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kesiapan berbisnis mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed. Melalui program pengembangan kegiatan kemahasiswaan atau organisasi tersebut, diharapkan

7 pihak Universitas dapat menampung serta mengembangkan bakat dan minat serta kesiapan memasuki dunia kerja atau pembisnis, yang nantinya dapat menunjang peningkatan kualitas kemampuan intelektual maupun kemampuan di bidang sosial.program pengembangan kegiatan kemahasiswaan tersebut juga dapat diberdayakan para mahasiswa untuk melatih kecakapan diri seperti, jiwa kepemimpinan, kemampuan memecahkan masalah, bekerja secara kelompok, kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar, dan pengalaman-pengalaman lainnya yang tidak didapati oleh mahasiswa dari jam perkuliahan. Paryati Sudarman (dalam Widyatmoko, 2014: 14) tentang organisasi yang diikuti oleh mahasiswa atau yang biasa disebut dengan Ormawa atau organisasi kemahasiswaan mengemukakan: Pada dasarnya, organisai di suatu perguruan tinggi, diselenggarakan atas dasar prinsip dari oleh dan untuk mahasiswa itu sendiri.organisasi tersebut merupakan wahana dan saran pengembangan mahasiswa kearah perluasan wawasan peningkatan ilmu dan pengetahuan serta integritas kepribadian mahasiswa. Organisasi juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa di perguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, bakat,jiwa kepemimpinan,skill communication, dalam dunia kerja dan berbisnis. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan mahasiswa dalam kegiatan organisasi yaitu mahasiswa yang secara aktif menggabungkan diri dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, menyalurkan bakat, memperluas wawasan, dan membentuk kepribadian mahasiswa seutuhnya.setelah semua itu diperoleh oleh mahasiswa, diharapkan dapat mengembangkan kesiapan pada dunia kerja baik menjadi seorang karyawan atau seorang pebisnis, sehingga kegiatan

8 organisasi tidak menjadi faktor penghambat untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia kerja yang spesifiknya menjadi seorang pebisnis. Dengan adanya kegiatan tersebut, para mahasiswa mempunyai wadah untuk melatih diri dan mengekspresikan kemampuan yang ada dalam dirinya, sehingga bakat dan minat yang ada dalam diri mahasiswa dapat tersalurkan kearah yang positif. Namun dengan adanya kegiatan kemahasiswaan tersebut, tidak sematamata dapat menarik perhatian para mahasiswa untuk bergelut didalamnya, banyak mahasiswa yang begitu berminat dan aktif untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan, namun tidak sedikit pula dari mahasiswa yang kurang berminat atau bahkan sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berikut adalah data yang diperoleh mengenai jenis oerganisasi yang diikuti mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed. Tabel 1.3 Jenis Organisasi yang diikuti Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 UNIMED. Jumlah Mahasiswa yang Mengikuti Jenis Organisasi Organisasi Kelas A Reguler Kelas B Reguler Kelas A Ekstensi Jumlah SENAT 1 orang - - 1 orang HMJ 2 orang 5 orang - 7 orang UKMI 3 orang 3 orang - 6 orang HMI - 4 orang 2 orang 6 orang GENBI 1 orang 2 orang - 3 orang UKM-K - 1 orang - 1 orang UKMKP 11 orang 2 orang - 13 orang GMKI 1 orang - - 1 orang HIMAPSI 2 orang - - 2 orang JUMLAH 21 orang 17 orang 2 orang 40 orang (Sumber : Data Observasi berupa Angket)

9 Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa mahasiswa yang ikut berorganisasi baik dari internal kampus yaitu maupun eksternal kampus sebanyak 40 mahasiswa dari 3 kelas prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed.Dalam berorganisasi mahasiswa sudah dibiasakan untuk mengembangkan prestasi kognitif, kepribadian, maupun social yang bertujuan untuk memperluas wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membentuk kepribadian mahasiswa yang arif dan bijaksana. Dari segi kognitif seorang organisator harus pandai membagi waktu dalam berbagai aktivitas kegiatan yang menguras tenaga maupun waktu agar dalam belajar tidak terganggu, selain itu dilihat dari segi kepribadian seorang organisatoris secara tidak langsung akan terlatih tanggung jawab, kedisiplinan, dan kejujuran yang merupakan karakter yang baik yang perlu dikembangkan. Dalam segi sosial mahasiswa juga terpupuk untuk mudah bergaul dan mudah berkomunikasi dengan baik dan benar kepada siapapun.berbagai segi diatas seorang mahasiswa juga dituntut untuk terus aktif dalam berorganisasi guna mengembangkan berbagai prestasi baik prestasi akademik atau nonakademik khususnya bakat dan minat menjadi seorang pembisnis atau berwirausaha. Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Mata Kuliah Komunikasi Bisnis dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013.

10 1.2 Identifikasih Masalah Berdasarkan latar belakang maslah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Peran pendidikan menyiapkan SDM yang terdidik. 2. Menyiapkan mahasiswa yang aktiv berorganisasi. 3. Fakultas Ekonomi Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed menyiapkan SDM terdidik dalam dunia Pendidikan dan Enterpreneurship. 4. Memiliki kesiapan dalam dunia bisnis yang di dukung oleh Mata Kuliah Komuniksi Bisnis dengan nilai yang memuaskan atau standart. 5. Keaktifan berorganisasi merupakan faktor yang mempengaruhi berbisnis dari segi komunikasi dan sosial. 6. Kurangnya kesiapan berbisis mahasiswa pendidikan tata niaga dikarenakan resiko bisnis yang tinggi. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasih masalah di atas, dapat terlihat masalah namun, mengingat dan memprtimbangkan waktu, dana, daya, dan kemampuan peneliti, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada : 1. Mata kuliah yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada Mata kuliah Komunikasi bisnis dengan Nilai yang telah diperoleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Unimed. 2. Keaktifan berorganisasi yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada tingkat kehadiran dalam pertemuan, jabatan dalam berorganisasi,

11 kontribusi dalam bentuk saran, usulan, kritik, pendapat untuk meningkatkan organisasi, loyalitas, dan motivasi anggota. 3. Kesipan berbisnis mahasiswa yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada kesiapan berbisnis mahasiswa setelah mengikuti, memahami dan mendapatkan nilai mata kuliah komunikasi bisnis serta aktif berorganisasi. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Terdapat Pengaruh Mata Kuliah Komunikasi Bisnis terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 2. Apakah Terdapat Pengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 3. Apakah Terdapat Pengaruh Mata Kuliah Komunikasi Bisnis dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan maslah di atas yang menjadi tujuan peneliti ini adalah :

12 1. Untuk Mengetahui Pengaruh Mata Kuliah Komunikasi Bisnis terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013. 2. Untuk Mengetahui Pengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013. 3. Untuk Mengetahui Pengaruh Mata Kuliah Komunikasi Bisnis dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Kesiapan Berbisnis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013. 1.6 Manfaat Penelitian Dengan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengetahui pengaruh nilai mata kuliah komunikasi bisnis terhadap kesiapan berbisnis mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013. 2. Bagi lembaga dan mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi civitas akademik fakultas ekonomi Universitas Negeri Medan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan/referensi di perpustakaan.