BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2. berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting untuk membekali siswa menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. di terangkan dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan manusia dapat berkembang maju dan mampu mengelola alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. 1 Pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup masyarakat atau suatu bangsa ke arah yang lebih maju,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkualitas meliputi kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan, dan bertanggung jawab. Pendidikan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1 Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu, pendidikan sangat menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2 Dalam pembukaan UUD 1945 pun disebutkan bahwa salah satu tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini pemerintah juga berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya melalui pendidikan. Tujuan pendidikan tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 yang berbunyi: Sistem pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 1. 2 Haryu islamuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 239. 1

2 mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional itu pemerintah melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah. Pendidikan juga memegang peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan, karena tanpa adanya pendidikan negara tidak akan maju dan berkembang. Tugas Pendidikan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik 4 Proses belajar dan pembelajaran di sekolah meliputi berbagai bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu agama, sains, sosial, bahasa dan matematika. Dalam sistem pendidikan matematika merupakan bidang studi yang menduduki peranan penting. Selain itu, matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan di semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagian di perguruan tinggi (PT), tidak seperti hal mata pelajaran lain yang hanya diberikan pada jenjang tertentu. Matematika adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan yang menjadi komponen dalam penilaian terhadap prestasi siswa secara akademik. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya disegala aspek kehidupan. Dikatakan demikian, karena seluruh aktivitas manusia selalu berhubungan dengan pekerjaan menghitung, mengukur, memprediksi, dan lain-lain. Menurut 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Beserta Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7. 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 3.

3 Abdurrahman mengemukakan bahwa matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, pengembangan kreativitas, dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. 5 Matematika merupakan bagian dari kurikulum pengajaran di sekolah. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran matematika disesuaikan dengan kemampuan peserta didik pada setiap jenjang pendidikan. Pada jenjang sekolah menengah, tujuan pendidikan matematika adalah memberi tekanan pada nalar, dasar, dan pembentukan sikap siswa serta juga memberi tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika. 6 Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan atau prestasi dari seseorang baik pada tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi merupakan tolak ukur dan masalah yang dianggap penting dalam dunia pendidikan. Menghadapi era globalisasi sekarang ini, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan ini terlebih dahulu dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional pada umumnya dan peningkatan prestasi akademik siswa pada khususnya. Prestasi akademik keberhasilan seseorang dalam belajar secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor 5 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakata: Rineka Cipta, 1999), h. 257. 6 Departemen Agama RI, GBPP Kurikulum Madrasah Aliyah, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1994), h. 2.

4 psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya. 7 Pengenalan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah intelegensi. 8 Dalam Al-quran surah As-Sajdah ayat 9, bahwa manusia terlahir dibekali kecerdasan. ث س و اه و ن ف خ ف يه م ن ر وح ه و ج ع ل ل ك م الس م ع و ا ل ب ص ار و ا ل ف ئ د ة ق ل يل م ا ت ش ك ر ون Ayat di atas memberikan syarat bahwa manusia terlahir dengan dibekali kecerdasan yang terdiri dari lima bagian utama, salah satunya yaitu inteligensi. Intelegensi adalah salah satu aspek mental yang memiliki fungsi penting didalam aktivitas kehidupan manusia. Hampir pada setiap aktivitasnya, manusia memerlukan kecerdasan, baik dalam menghadapi setiap masalah atau menghadapi 7 Ni Kadek Sukiati Arini, Pengaruh Tingkat Inteligensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negerri 99, Skripsi (Jakarta: Universitas Sebelas Maret, 2008), h. 2. 8 Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 138.

5 tantangan-tantangan kehidupan, maka akan nampak terasa betapa pentingnya peranan intelegensi. 9 Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Muhibbin Syah: Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat belajar siswa. 10 Di mana biasanya individu yang memiliki intelegensi yang tinggi dia akan memiliki prestasi yang membanggakan di kelasnya, dan dengan prestasi yang dimiliki dia akan lebih mudah meraih keberhasilan. Hasil penelitian Arini dalam Wahyuni menunjukkan bahwa intelegensi berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik. Hal ini sesuai dengan pendapat Dalyono yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi akademiknya pun rendah. Oleh karena itu Intelegensi sebagai unsur kognitif, dianggap memegang peranan yang cukup penting. 11 Keberhasilan belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh aspek kecerdasan. Banyak siswa yang memiliki kecerdasan, yang sebenarnya berpotensi 9 Tabitta Tiurma Daniati, el al, Pengaruh Inteligensi dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Jambi, Journal (Jambi: Universitas Jambi, 2014), h. 2. 10 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 148. 11 Wahyuni Christiany Martono, el al, Studi Deskriptif Tingkat Inteligensi Mahasasiswa PG Paud Universitas Palangka Raya, Journal, Vol. 1 No. 1 (Palangka Raya: Universitas Palangka Raya, 2014), h. 25

6 untuk memiliki prestasi yang bagus, namun justru mendapatkan prestasi yang rendah. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki faktor pendukung prestasi belajar lainnya seperti task commitment. Task commitment sendiri adalah motivasi internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, meskipun mengalami macam-macam rintangan, secara khusus adalah tugas akademik. 12 Siswa yang memiliki komitmen pada tugas (task commitment) tinggi menunjukkan perilaku yang positif terhadap semua tugas-tugasnya sebagai pelajar. Siswa tidak merasa terbebani dengan tugas yang diberikan, berusaha dengan keras, ulet dan kontinu untuk menghasilkan pekerjaan yang sebaikbaiknya. Selain itu, siswa yang memiliki komitmen pada tugas (task commitment) tinggi tidak mudah puas dengan pekerjaan yang apa adanya, harapannya tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat waktu serta hasil yang maksimal. 13 Penulis ingin meneliti sejauh mana perbedaan pengaruh kemampuan inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar anak terutama dalam pelajaran matematika yang sangat membutuhkan kemampuan berfikir. Sehingga diharapkan akan mencapai satu kesimpulan faktor intelegensi lebih berperan dalam menentukan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika siswa atau sebaliknya task commitment lebih berperan dalam menentukan prestasi belajar matematika siswa. 12 Alvie Syarifa, et al,, Hubungan antara Dukugan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada Siswa Akselarasi Tingkat SMA h. 4 http://journal.ac.id.?filterpdf/artikel%201-13-1.pdf diakses pada 3 Oktober 2016 2004), h. 25. 13 Utami Munandar, Pemgembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,

7 Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis menemukan pemikiran bahwa permasalahan ini perlu diangkat dalam sebuah karya ilmiah untuk sejauhmana perbedaan pengaruh kemampuan inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar metematika di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin, penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Pengaruh Kemampuan Inteligensi dan Task Commitment Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh kemampuan inteligensi terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017? 2. Apakah terdapat pengaruh task commitment terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017? C. Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan 1. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman atau kekeliruan dalam menginterpretasi judul serta permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya

8 definisi operasional sebagai pegangan dalam kajian permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut: a. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. b. Inteligensi merupakan kemampuan umum mental individu yang tampak dalam caranya bertindak/berbuat atau dalam memecahkan masalah atau dalam melaksanakan sesuatu tugas. c. Task Commitment adalah suatu tekat yang kuat dalam diri sendiri, yang tak memerlukan dorongan dari luar untuk mencapai suatu prestasi yang ditunjukkan dengan sikap-sikap sebagai berikut: 1) Tangguh, 2) Ulet, 3) Tidak mudah bosan, 4) Mandiri, 5) Menetapkan tujuan dan aspirasi yang realistik, 6) Keberanian mengambil resiko, 7) Suka belajar, 8) Hasrat untuk meningkatkan diri, 9) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis. 2. Lingkup Pembahasan Selanjutnya agar pembahasan dalam penilitian ini tidak meluas, maka bahasan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

9 a. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas VIII MTs 1 Muhammadiyah tahun pelajaran 2016/2017. b. Seberapa besar pengaruh inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar matematika. c. Sejauh mana pengaruh perbedaan pengaruh inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar. Jadi, yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh kemampuan inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh inteligensi terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017. 2. Untuk mengetahui pengaruh task commitment terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017. E. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan bisa diambil dari penelitian ini adalah:

10 1. Sebagai informasi bagi MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin, khususnya bagi guru yang mengajar matematika, sejauh mana pengaruh inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar matematika kelas VIII. 2. Memberikan sumbangan kepada guru untuk mengambil tindakan guna meningkatkan prestasi siswa dengan kemampuan inteligensi tinggi atau rendah. 3. Sebagai bahan informasi dan wawasan pengetahuan bagi mahasiswa atau peneliti lain dalam melakukan penelitian tentang topik baru mengenai kemampuan inteligensi dan task commitment. F. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar a. Setiap siswa memiliki kemampuan dasar dan usia yang relatif sama. b. Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. c. Distribusi jam belajar sama dengan yang telah ditetapkan sekolah. d. Alat evaluasi yang digunakan memenuhi kriteria alat ukur yang baik. 2. Hipotesis H 0 : Tidak terdapat pengaruh antara kemampuan inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 tahun pelajaran 2016/2017. H 1 : Terdapat pengaruh antara kemampuan inteligensi dan task commitment terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 tahun pelajaran 2016/2017.

11 G. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sistematika penelitian yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa subbab yakni sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional dan lingkup pembahasan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori yang di dalamnya memaparkan tentang belajar matematika, pengajaran matematika di MTs, prestasi belajar, inteligensi dan task commitment. Bab III Metode Penelitian berisi jenis dan pendekatan, desain (metode) penelitian, populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, hasil uji coba tes, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Analisis berisi deskripsi lokasi penelitian, dan Penyajian Data. Bab V Penutup berisi simpulan dan saran.