Psikologi Pendidikan SETIAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PEMBERDAYAAN PESERTA DIDIK ISTIMEWA MELALUI PROGRAM AKSELERASI OLEH PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

SESI 1: HAKIKAT KEBERBAKATAN. Konsep, Oleh Drs.Yuyus Suherman,M.Si

PENDIDIKAN ANAK DG POTENSI KECERDASAN & BERBAKAT ISTIMEWA. Oleh: H i d a y a t (Dosen PLB & Psikologi FIP UPI Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Mulyasa (2006:164) menyatakan bahwa, Proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK LABORATORIUM PG-PAUD UNIVERSITAS RIAU

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

1. Sekolah khusus Yaitu semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

TES INTELIGENSI DARI WECHSLER (David Wechsler, pimpinan ahli psikologi RS Bellevue, New York)

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rini Restu Handayani, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan pribadi seseorang. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu. pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

BAB 4 KESIMPULAN. 79 Universitas Indonesia. Materi dan metode..., Muhammad Yakob, FIB UI, 2009

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK

BAB II KONSEP DASAR TUNAGRAHITA, MEDIA TANGGA BILANGAN, KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN

Pendekatan thd intelegensi. General factor specific factor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Kreatifitas Guru Paud Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk membudayakan manusia (Dhiu, 2012:24). Subjek sentral dalam dunia pendidikan

TERMAN IQ RENZULI KECERD, TASK COMMIT & KREATIVITAS TYLER & TORRANCE IQ + KREATIVITAS

Pengertian intelegensi bermacam-macam dapat diartikan 1. Kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesat

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5

ANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Makalah Psikologi Pendidikan tentang Pengembangan Bakat dan Minat

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa untuk memahami nilai-nilai, norma, dan pedoman bertingkah laku karena

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

MAKALAH. 7 Permainan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak Pada Golden Period. Untuk memenuhi tugas matakuliah. Teknologi Informasi dalam Kebidanan

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berkaitan dengan kecerdasan ganda (multipe intelligences). Gardner, menyatakan bahwa IQ tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, maka hasil penelitian ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang wajib ditempuh oleh semua warga negara.

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB IV ANALISIS URGENSI PENGENALAN BUKU SEJAK USIA DINI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, baik dalam aspek fisik-motorik, intelek, sosial-emosi maupun sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang di hadapi guru dianataranya berhitung dan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) adalah asset penting yang akan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. khusus berusaha untuk memantapkan penanaman nilai-nilai dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

Transkripsi:

Psikologi Pendidikan SETIAWATI PPB- FIP- UPI

BAKAT MINAT DAN KEMAMPUAN BAKAT MINAT KEMAMPUAN

INTELEGENSI WECHSLER W.STERN BINET TERMAN

TEORI INTELEGENSI TEORI DAYA (FACULTY THEORY). TEORI DWI FAKTOR (THE TWO- FACTOR THEORY). TEORI MULTI FAKTOR. TEORI PRIMARY MENTAL ABILITIES. TEORI TRIACHIC OF INTELEGENSI.

KLASIFIKASI INTELEGENSI Wechsler seorang ahli yang memperkenalkan klasifikasi intelegensi (IQ) manusia dalam rentangangan skala yang dimulai dari 0 (nol) sampai dengan 200, dimana bilangan 100 merupakan titik tengah atau average (ratarata).

BAKAT Bakat adalah memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu.

ANAK BERBAKAT Kemampuan intelektual umum Kemampuan berfikir kreatif-produktif Kemampuan dalam salah satu bidang seni Kemampuan psikomotor atau kinestetik Kemampuan psikososial seperti bakat kepemimpinan

KONSEP ANAK BERBAKAT Yakni mereka yang karena memiliki kemampuankemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi.

CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT membaca lebih cepat dan banyak membacapadausialebihmuda Memiliki perbendaharaan kata yang lebih luas Memilikirasaingintahuyangkuat Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri Dapat membrikan banyak gagasan Luwes dalam berfikir Mempunyai pengamatan yang tajam Berfikir kritis Mempunyai daya imajinasi yang kuat Mempunyai daya ingat yang kuat

MEMAHAMI ANAK BERBAKAT Secara fisik seorang anak berbakat memiliki penampilan yang sama dengan anak-anak lain sebayanya. Yang jadi pembeda adalah spesialisasi kerja belahan otak kiri dan kanan. Pada anak berbakat kinerja kedua belahan otak ini seimbang atau sama baiknya.

Masalah-Masalah Anak Berbakat Kemampuan berpikir kritis dapat mengarah ke sikap meragukan (skeptis) dan sikap kritis baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kreatifitas dan minat terhadap hal baru bisa menimbulkan sikap mudah bosan pada hal yang rutin. Kepekaan yang tinggi dari anak berbakat bisa membuatnya mudah tersinggung atau peka terhadap kritik dari orang lain. Semangat yang menggebu kesiagaan mental dan inisiatifnya dapat membuatnya kurang sabar dan kurang bertenggang rasa. Jika stimilus yang diterimanya tidak menentangnya ia akan bersikap acuh tak acuh dan malas.

Menentukan Anak Berbakat Seseorang dapat diketahui dan ditentukan bakatnya dengan melalui tes yang disebut, tes bakat. Tes bakat dapat dibagi dua golongan yang luas, dikenal sebagai tes bakat umum dan tes bakat khusus.

KREATIFITAS Pertama: meyakini bahwa kreatifitas merupakan pembuatan sesuatu yang baru dan berbeda. Kedua, yang populer dari kretifitas memandangnya sebagai kreasi sesuatu yang baru dan orisinil secara kebetulan sebagaimana seorang anak yang bermain dengan balok-balok kayu membangun tumpukan yang menyerupai rumah dan kemudian menyebutnya rumah.

Ciri-Ciri Afektif dari Kreatifitas Motivasi atau dorongan dari dalam diri untuk berbuat sesuatu Pengabdian untuk pengikatan diri terhadap suatu tugas Rasa ingin tahu Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan Berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain Tidak mudah putus asa

Pengembangan Kreatifitas dalam Pembelajaran Menciptakan lingkungan kelas yang merangsang belajar kreatif. Mengajukan dan mengundang pertanyaan

Kreatifitas Perlu Dikembangkan Sesungguhnya bakat kreatif dimiliki oleh seseorang tanpa pandang bulu dan yang lebih penting lagi ditinjau dari segi pendidikan bahwa bakat kretif itu dapat ditingkatkan karena itu perlu dipupuk sejak dini.

Peran Guru Mengembangkan Kreatifitas Anak Guru sebaiknya berfungsi sebagai fasilitator belajar. Guru diharapkan lebih banyak meberikan tantangan daripada tekanan. Guru sebaiknya tidak hanya memperhatikan hasil belajar tapi juga proses belajar siswa.