HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kulit agar senantiasa terjaga dan utuh adalah salah satu aspek penting di

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. (Misbach, 2011). Stroke merupakan salah satu sumber penyebab. gangguan otak pada usia puncak produktif dan menempati urutan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

PERBEDAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK FISIOTERAPIS TERHADAP PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang mencakup disegala bidang antara lain : politik, ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

IKRIMA RAHMASARI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB I PENDAULUAN. morbiditas dan mortalitas di perkirakan pada abad ke-21 akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses. perawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada konsep paradigma menuju Indonesia sehat 2010, tujuan. pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. iritasi dan akan berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus (Sumardino, Dekubitus merupakan masalah yang serius karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM RECOVERY KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi tahun. Dalam hal ini secara demografi struktur umur

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN. merokok, mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang memiliki. kurang beristirahat dan berolahraga. (Auryn, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan operasi sangat beresiko, lebih dari 230 juta operasi mayor

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer &

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Ambulasi adalah aktifitas berjalan (Kozier, 1995 dalam Asmadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN PROTAP PERAWATAN LUKA POST OPERASI DI RUANG CENDANA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN. dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J


BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah pengendara kendaraan bermotor dan pengguna jalan

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Keperawatan Disusun Oleh AGUNG WIDODO J. 210070101 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit serebrovaskuler merupakan gangguan neurologi yang sering terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika, setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke dan penyakit serebrovaskuler adalah penyebab kematian kedua setelah jantung. Data WHO tahun 2001 tercatat lebih dari 4, 6 juta meninggal di seluruh dunia, dua dari tiga kematian terjadi di negara berkembang (Mursyid dan Arisa, 2007). Survai kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan bahwa 37,3 per 100.000 penduduk terkena stroke, sedangkan stroke merupakan penyebab kematian no. 3 di Indonesia (Misbach, 2004) Masalah yang muncul pada penderita stroke diantaranya tekanan di rongga otak, gangguan sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, fungsi berbahasa, dan kelumpuhan. Stroke sering dapat dicegah jika gejalanya dapat di kenali dan faktor resiko dapat diatasi, sehingga jika stroke timbul, dapat segera dilakukan tindakan tetapi paling efektif jika diberikan secara cepat, yaitu hanya dalam waktu tiga jam. Oleh karena itu orang yang menunjukkan gejala stroke harus segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Di RSUI Kustati Surakarta didapatkan pasien stroke yang dirawat selama tahun 2008 terdapat 221 kasus. Penderita stroke perlu penanganan yang baik untuk mencegah kecacatan fisik dan mental. Stroke pada penderita

3 dewasa akan berdampak menurunnya produktivitas dan bahkan akan terjadi beban pada orang lain. Penderita stroke post serangan membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan dan memperoleh fungsi penyesuaian diri secara maksimal. Akibat buruk dapat saja terjadi cacat fisik, mental, ataupun sosial untuk itu penderita stroke membutuhkan program rehabilitasi (Sugiarto, 2004). Program rehabilitasi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang terpadu dengan pendekatan medik, psikososial, educational-vocational melibatkan multidisiplin yang terdiri dari dokter ahli, rehabilitasi medik, perawat, fisioterapi, terapi accupational, pekerja sosial medik, psikolog serta keluarga juga diharapkan turut berperan sehingga penderita mencapai kemampuan fungsional yang maksimal dan dapat dicegah serangan ulang (Misbach, 2004). Mobilisasi merupakan salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita stroke. Melakukan mobilisasi sedini mungkin dapat mencegah berbagai komplikasi seperti infeksi saluran perkemihan, pneumonia aspirasi, nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitas sehingga mobilisasi dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu (FKUI, Jakarta 1999). Mobilisasi penderita stroke di rumah sakit tidak hanya dilakukan oleh fisioterapis tetapi juga menjadi kewajiban perawat. Mobilisasi sudah menjadi kebutuhan pokok seperti halnya makan / minum, bernafas, atau istirahat terlebih pada penderita stroke dengan komplikasi kelumpuhan bagian tubuh.

4 Disinilah partisipasi anggota keluarga penderita sangat diharapkan (Mursyid, 2007). Penderita stroke yang dirawat bisa terjadi komplikasi yang beragam, seperti pneumonia aspirasi dan kontraktur dan itu merupakan komplikasi yang paling banyak terjadi. Salah satu penyebabnya antara lain kurangnya mobilisasi dini secara rutin dan kontinyu (Gofir, 2007). Di RSUI Kustati mobilisasi penderita stroke banyak dilakukan oleh petugas fisioterapi. Aktivitas tersebut sebagian waktunya dilakukan pada shift pagi. Untuk shift sore dan malam sampai saat ini belum efektif. Hal itu berkaitan dengan faktor ketenagaan yang masih sedikit. Keterlibatan anggota keluarga dalam mobilisasi penderita stroke masih sangat kurang. Hal itu dapat terlihat dari keadaan keseharian pasien yang kebanyakan tidak pernah dibantu atau dilatih mobilisasi secara mandiri oleh anggota keluarganya. Ada kesan bahwa keluarga sangat pasif dan bergantung pada perawat atau fisioterapis. Mobilisasi stroke di RSUI Kustati segera dilakukan, dimulai sesudah prosesnya stabil 24-72 jam sesudah serangan kecuali pada pasien dengan stroke perdarahan. Pelaksanaan setiap hari pada pagi hari dilakukan oleh perawat mulai dari perubahan posisi dan latihan gerak sendi dan tergantung juga dengan kondisi pasien, kemudian siangnya dilakukan oleh fisioterapis. Kesan sikap keluarga yang pasif berhubungan dengan faktor pendidikan dan motivasi anggota keluarga. Rendahnya tingkat pendidikan anggota keluarga terlalu dini apabila dikaitkan dengan rendahnya motivasi dan keterlibatannya dalam mobilisasi. Namun

5 demikian pendidikan juga sangat berperan didalam membentuk sikap seseorang (Notoatmodjo, 2002). Rendahnya pengetahuan keluarga tentang mobilisasi dini bisa menjadi penghambat sehingga keluarga tidak mau melakukan mobilisasi hal ini terjadi karena tidak tahu cara dan manfaatnya dan takut kalau terjadi kesalahan. Ketidaktahuan keluarga selama ini telah diintervensi perawat dengan memberikan pendidikan kesehatan. Namun demikian apapun yang dilakukan perawat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga apabila tidak mendapat respon positif juga tidak akan membuahkan hasil optimal. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa keterlibatan keluarga dalam mobilisasi pasien juga dikarenakan masih rendahnya pengetahuan keluarga tentang mobilisasi. Perilaku terbentuk karena berbagai pengaruh, antara lain pengetahuan, sikap, pengalaman, keyakinan, sosial, budaya, dan sarana fisik. Pengaruh itu bersifat internal dan eksternal dan diklasifikasikan menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendorong. Faktor predisposisi merupakan faktor internal yang ada pada diri individu, keluarga, dan kelompok yang mempermudah untuk berperilaku, misalnya pengetahuan, sikap, nilai, persepsi dan keyakinan (Notoatmodjo, 2005) B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat dinyatakan rumusan masalah penelitian adalah Adakah hubungan

6 pengetahuan dan sikap keluarga dengan keterlibatan dalam mobilisasi dini pasien stroke di RSU Islam Kustati Surakarta?. C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan keterlibatan dalam mobilisasi dini pasien stroke di RSUI Kustati Surakarta. Tujuan khusus adalah : a. Mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang mobilisasi dini pasien stroke b. Mengetahui gambaran sikap keluarga tentang mobilisasi dini pasien stroke c. Mengetahui gambaran keterlibatan keluarga dalam mobilisasi dini pasien stroke d. Mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan keterlibatan dalam mobilisasi dini pasien stroke. e. Mengetahui hubungan sikap keluarga dengan keterlibatan dalam mobilisasi dini pasien stroke D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menganalisis keadaan yang terjadi di dalam tatanan praktis mengenai halhal yang sebenarnya terjadi dan mengupayakan suatu solusi yang konkrit untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.

7 2. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan klien stroke untuk mencegah komplikasi. b. Bagi Instansi Pendidikan Sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut di bidang pelayanan pasien. c. Bagi pasien dan keluarga Penelitian ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan sikap keluarga sehingga memiliki kesadaran untuk mau dan mampu terlibat dalam mobilisasi dini klien stroke. Keterlibatan keluarga akan sangat membantu proses kesembuhan dan mendukung secara psikologis klien stroke. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang mobilisasi dini pasien stroke dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam Melakukan Mobilisasi Pasien Stroke di RSUD Dr. Moewardi Surakarta oleh Suprapti tahun 2006. Penelitian tersebut menggunakan rancangan cross sectional bersifat observasi. Persamaan dengan penelitian tesebut sama-sama meneliti tentang penyakit stroke, tetapi variabel penelitian Suprapti adalah perawat sedangkan penelitian ini variabelnya adalah keluarga. Perbedaan juga terletak pada tempat penelitian, desain penelitian ini sama-sama menggunakan korelatif.