IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO. (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo) SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang parkir di tepi jalan umum kawasan Alun-alun Gresik) SKRIPSI

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo SKRIPSI

IMPLEMENTASI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) (Studi kasus pelaksanaan PRONA di Kelurahan Pulorejo, Mojokerto) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar, dimana sampai saat

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

PENGARUH RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

Implementasi Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima di Sentra PKL Jalan Dharmawangsa Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja

PEMBINAAN DINAS KOPERASI UMKM PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) LAPANGAN KARAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG CACAT MISKIN DAN TERLANTAR DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L. Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM :

SKRIPSI DIAJUKAN OLEH : NOVIATI PUTRI WARDHANI NPM

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA JALAN DALAM MEMATUHI PERATURAN DI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS PROPOSAL

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO KOTA SURABAYA SKRIPSI

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KREMBANGAN SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN PAJAK BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) SAWAHAN SURABAYA S K R I P S I

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan

KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur.

PERAN KOPERASI BMT (BAITUL MAAL WAT TAMWIL) AMANAH MADINA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DI DESA NGENI KEC. WARU-SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

CITRA SARI SIMANJUNTAK

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan stabilitas politik dan kesatuan bangsa, maka pemberian otonomi

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NO 5 TAHUN 2008 TENTANG KAWASAN TERBATAS MEROKOK

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah memberikan wewenang kepada daerahnya untuk

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI PARKIR DAN RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT SINAR DJAJA CAN GEDANGAN - SIDOARJO SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) SIDOARJO S K R I P S I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

SKRIPSI. Oleh : MEIDINAR RAGIL PAWENING NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

STRATEGI BISNIS WARUNG SOTO AYAM CAK SUEP PADA PERUMAHAN DELTA SARI INDAH DI WARU SIDOARJO SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga)

BAB I PE DAHULUA. sesuai dengan perkembangan masyarakat dan Negara baik di bidang. kenegaraan maupun di bidang sosial dan ekonomi. Pada mulanya pajak

2016 PENGARUH EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK:

BAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA. A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah

PELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM DAN VARIABEL PENDUKUNG LAINNYA PADA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

PEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus di UPTD Liponsos Sidokare)

PEMBERDAYAAN PENGRAJIN TAS DI DESA TRAYANG KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

2014 ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KOTA BANDUNG TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA RSU HAJI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat provinsi maupun tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah

SKRIPSI. Oleh : ADI ATMOKO NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat dengan daerah, dimana pemerintah harus dapat mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah dalam rangka menyelenggarakan

SKRIPSI. Oleh : Lailatul Umroh

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SKRIPSI. Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. Retribusi parkir merupakan salah satu potensi yang dikelola untuk dijadikan

I. PENDAHULUAN. Organisasi sebagai satu kesatuan yang dinamis merupakan alat untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 dan

KUALITAS PELAYANAN PROSES PERKARA SERTIFIKAT GANDA DI PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

PERAN PAGUYUBAN KB PRIA (SIWALAN MESRA) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA DALAM MENGIKUTI VASEKTOMI DI KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

PERANAN PAJAK HOTEL DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA MEDAN D I S. U S U N Oleh : NUKY MAHADITYA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN YANG BERBELANJA PADA PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus Pada Konsumen Pasar Soponyono Rungkut) SKRIPSI

PEMBINAAN ANAK JALANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) KAMPUNG ANAK NEGERI KOTA SURABAYA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. adalah kewenangan untuk mengelola potensi daerah dalam rangka menggali

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Melalui sistem pemerintahan yang baik, setidaknya hal tersebut dapat

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Di Sentra PKL Viaduk Gubeng Kota Surabaya). SKRIPSI

PERAN PIMPINAN DALAM MELAKSANAKAN PENGAWASAN MELEKAT DI KANTOR DINAS TENAGA KERJA PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi

KINERJA PELAYANAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memasuki babak baru pengelolaan pemerintahan dari sistem

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA KEDUNGCANGKRING KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo) SKRIPSI Oleh : YORDAN BOY YULDAHARIES NPM. 0541010047 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2011

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkat, dan anugerah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul Implementasi Kebijakan Parkir Insidental di Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo). Laporan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Susi Hardjati, M.AP sebagai Dosen Pembimbing. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sehingga penyusunan laporan proposal ini diantaranya : 1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Ibu Dra Susi Hardjati, M.AP, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. i

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 5. Bapak Drs. Abu Dardak, S.sos Selaku Kasi Bidang UPT Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. 6. Bapak Jaelani Selaku Staf Bidang UPT Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. 7. Bapak Prawoto Selaku Staf Bidang UPT Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. 8. Kedua Orang tua, serta Kakak dan Adikku yang selalu memberikan do a dan motivasi. 9. Buat COMPAX and GEPUK Lover s dan untuk sahabat serta teman-teman Progdi Ilmu Administrasi Negara 05 yang tidak dapat kusebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga dengan laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca. Surabaya, Desember 2011 Penulis ii

DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9 2.1 Penelitian Terdahulu... 9 2.2 Landasan Teori... 11 2.2.1 Kebijakan Publik... 11 2.2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik... 11 2.2.1.2 Tahap-Tahap Kebijakan Publik... 13 2.2.1.3 Sifat Kebijakan Publik... 14 2.2.2 Implementasi Kebijakan Publik... 15 2.2.2.1 Pengertian Implementasi... 15 2.2.2.2 Model Implementasi Kebijakan... 16 2.2.2.3 Faktor Keberhasilan Implementasi Kebijakan... 18 2.2.2.4 Faktor Kegagalan Implementasi Kebijakan... 19 iii

2.2.2.5 Prospek Untuk Memperbaiki Implementasi Kebijakan... 20 2.2.2.6 Aktor-aktor Yang Berperan Dalam Proses Kebijaksanaan... 22 2.2.2.7 Pendekatan-Pendekatan Implementasi Kebijakan... 24 2.2.3 Konsep Retribusi Parkir... 25 2.2.4 Kerangka Berpikir... 28 BAB III METODE PENELITIAN... 30 3.1 Jenis Penelitian... 30 3.2 Fokus Penelitian... 32 3.3 Lokasi Penelitian... 34 3.4 Sumber Data... 35 3.5 Teknik Pengumpulan Data... 36 3.6 Analisis Data... 38 3.7 Keabsahan Data... 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 44 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian... 44 4.1.1 Sejarah Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 44 4.1.1.1 Perkembangan Kelembagaan Secara Historis... 45 4.1.1.2 Sektor/Sub Sektor... 46 4.1.2 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 47 4.1.2.1 Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 47 4.1.2.2 Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 47 iv

4.1.3 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 47 4.1.4 Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 51 4.1.4.1 Tugas Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 51 4.1.4.2 Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 51 4.1.5 Tugas UPT Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 52 4.1.6 Komposisi Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo... 52 4.1.7 Gambaran Umum GOR Gelora Delta Sidoarjo... 55 4.1.8 Parkir Insidental Kabupaten Sidoarjo... 56 4.1.9 Standar Operasional Prosedur Pelayanan Parkir Insidental Di Kabupaten Sidoarjo... 58 4.1.9.1 Dasar Hukum... 58 4.2 Hasil Penelitian... 58 4.2.1 Fasilitas Parkir... 58 4.2.2 Pemungutan Retribusi Parkir... 70 4.3 Pembahasan... 77 4.3.1 Fasilitas Parkir... 77 4.3.2 Pemungutan Retribusi Parkir... 79 v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 82 5.1 Kesimpulan... 82 5.2 Saran... 83 DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA vi

DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 1. Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn... 17 Gambar 2. Kerangka Berpikir... 29 Gambar 3. Analisis Data Model Interaktif... 40 Gambar 4. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan... 50 vii

DAFTAR TABEL halaman Tabel 4.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin... 52 Tabel 4.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 53 Tabel 4.3 Komposisi Pegawai Kontrak Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 54 Tabel 4.4 Daftar Tarif Retribusi Parkir Insidental... 57 Tabel 4.5 Daftar Target dan Realisasi Pendapatan Retribusi Parkir... 57 viii

ABSTRAKSI YORDAN BOY YULDAHARIES, 0541010047, IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO (STUDI KASUS DI GOR GELORA DELTA SIDOARJO), SKRIPSI, 2011. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles dan Huberman yang melalui tiga tahap yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini adalah dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, beberapa petugas juru parkir di GOR Gelora Delta Sidoarjo dan masyarakat pengguna jasa layanan parkir insidental. Dari hasil temuan penelitian dikemukakan bahwa : implementasi kebijakan parkir insidental dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2006 tentang Retribusi Parkir dan Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pelayanan Parkir Oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Dalam hal implementasi kebijakan parkir insidental di Kabupaten Sidoarjo sebagai upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa layanan parkir insidental, dalam hal pengelolaannya retribusi parkir insidental dikelola oleh UPT Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. Dalam pelaksanaannya kebijakan parkir insidental belum terimplementasi secara optimal. Hal tersebut terlihat dari pemberian fasilitas parkir yang ada masih kurang memadai, dimana fasilitas parkir tersebut hanya sebatas penunjang kegiatan parkir insidental yang sifatnya sangat sederhana. Sementara pada penerapan pemungutan retribusi parkir juga belum terimplementasi secara optimal, karena masih ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh petugas dilapangan dalam hal pemberian tanda bukti pembayaran (karcis) yaitu dengan menjadikan karcis yang semestinya ditempel pada kendaraan tapi karcis tersebut diberikan kepada pengguna jasa parkir lainnya. Kedua masalah diatas disebabkan karena dalam aturan yang ada masih bersifat secara umum, bukan secara khusus yang mengatur lebih jelas dan rinci tentang peraturan dan prosedur parkir insidental. Berdasarkan temuan peneliti diatas disarankan : Pemerintah Kabupaten Sidoarjo hendaknya memperhatikan lebih jauh dan membuat aturan pelaksana dengan jelas dan rinci tentang parkir insidental agar kebijakan parkir insidental dapat terimplementasi secara optimal. Serta Perlunya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan kepada para juru parkir dalam melaksanakan pemungutan retribusi parkir insidental di GOR Gelora Delta Sidoarjo sebagai upaya untuk memperkecil kesalahan yang terjadi di lapangan, karena pengawasan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan parkir insidental.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai upaya perwujudan good governance, maka dilakukan perubahan terhadap tata pemerintahan di Indonesia. Dimana pola pengaturan hubungan antara Pusat dan Daerah yang semula bersifat sentralistik telah diubah dalam suatu pola hubungan yang lebih bersifat desentralisasi. Sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatakan bahwa Pemerintah dan masyarakat di daerah dipersilahkan mengurus rumah tangganya sendiri secara bertanggung jawab. Peran Pemerintah Pusat dalam konteks desentralisasi ini adalah melakukan supervisi, memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya. Dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan pembangunan daerah, maka daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai. Berbagai upaya perlu dilakukan dalam rangka menggali segala kemungkinan sumber keuangannya sendiri sesuai dengan dan dalam batas-batas peraturan perundangundangan yang berlaku. Untuk merealisasikan pelaksanaan Otonomi Daerah maka sumber pembiayaan pemerintah daerah tergantung pada peranan Pendapatan Asli Daerah 1

2 (PAD). Hal ini diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Oleh karena itu Pemerintah Daerah harus dapat mengupayakan peningkatan penerimaan yang berasal dari daerah sendiri sehingga akan memperbesar tersedianya keuangan daerah yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan. Di dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah disebutkan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Pendapatan Asli Daerah sendiri terdiri dari : a. Pajak Daerah; b. Retribusi Daerah; c. Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan; d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Untuk meningkatkan kemampuan pemerintah lokal maka dibutuhkan sikap dan semangat entrepreneurship dalam birokrasi. Jiwa entrepreneurship adalah jiwa dimana individu kelompok dalam organisasi dapat mengelola sumber-sumber yang berupa kesempatan dan tantangan menjadi hasil yang nyata. Jiwa-jiwa ini yang dapat mengantarkan individu ke dalam pengambilan peran dalam berkarya dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki ke dalam proses produktif. Sejalan dengan studi Osborne dan Gaebler (1995) yang merekomendasikan bahwa pemerintah di era yang akan datang dituntut untuk mengevaluasi dan mengembangkan metode kerja dan cara yang efisien sekaligus memerlukan public

3 servant yang memiliki jiwa entrepreneur, bukan hanya menghabiskan anggaran fiskal yang ada. Hal tersebut menyiratkan bahwa peran penting pemerintah lokal dalam rangka merumuskan kebijakan-kebijakan yang mempunyai dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang mewakili semua pihak dan memiliki dampak yang positif bagi masyarakat, maka diharapkan adanya kondisi yang sehat bagi perkembangan masyarakat baik secara ekonomi, social, maupun dimensi lainnya. Kabupaten Sidoarjo sebagai bagian dari Propinsi Jawa Timur tentunya memerlukan dana yang cukup besar dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan daerah di berbagai sektor. Dana pembangunan tersebut diusahakan sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan bersumber dari penerimaan pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo sendiri. Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan serta menggali sumber-sumber penerimaan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berusaha secara aktif untuk meningkatkan serta menggali sumber-sumber penerimaan daerah. Upaya untuk meningkatkan PAD tentunya tidak terlepas dari peranan masing-masing komponen yang ada seperti penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha milik daerah, serta lain-lain penerimaan yang sah. Dalam perkembangannya, salah satu sumber yang cukup signifikan dalam memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD, sekaligus sebagai bentuk cermin pelayanan publik yang diberikan pemerintah lokal terhadap masyarakat adalah kebijakan retribusi parkir. Pengelolaan perparkiran yang efektif dan efisien

4 merupakan harapan dari masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah lokal juga bisa menggali pendanaan secara maksimal dan memenuhi aspirasi masyarakat lokal yang ada. Menurut Friedrich dalam Winarno (2007:17), dikatakan bahwa kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatan - hambatan dan peluang - peluang terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu. Kebijakan parkir juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dan mempermudah para pengguna jasa parkir dalam setiap parkir kendaraan. Sehubungan dengan semakin berkembangnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan parkir di Kabupaten Sidoarjo maka dibuatkan aturan yang dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat pemakai jasa parkir secara maksimal yaitu melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Retribusi Parkir. Dalam pelaksanaan dilapangan, Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2006 tentang Retribusi Parkir juga didukung dengan Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pelayanan Parkir Oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebagai petunjuk teknis. Dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 di jelaskan bahwa kebijakan parkir yang dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo terdapat 3 (tiga) jenis pelayanan penyediaan tempat parkir, meliputi : 1). Parkir di tepi jalan umum, 2). Parkir di tempat khusus parkir, 3). Parkir Insidental.

5 Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2006 Tantang Retribusi Parkir Pasal 1 Poin 22 disebutkan, parkir insidental adalah pembayaran retribusi atas penggunaan pelayanan parkir ditempat parkir insidental. Tempat parkir insidental adalah penyediaan layanan parkir pada suatu areal tertentu bersifat sementara karena adanya kegiatan/even khusus yang mengundang kehadiran masyarakat secara luas. Salah satu kegiatan/event yang mengundang kehadiran masyarakat secara luas adalah pertandingan sepak bola. Penampilan timnas yang tampil gemilang pada perhelatan piala AFF beberapa bulan yang lalu turut memberikan andil dalam meningkatnya animo masyarakat gelora delta sidoarjo yang selalu dipenuhi oleh supporter, khususnya supporter tuan rumah saat menyaksikan secara langsung pertandingan klub Deltras (klub kebanggaan masyarakat Sidoarjo) dalam perhelatan liga ISL di GOR Gelora Delta. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap pemasukan keuangan daerah khususnya lewat jalur retribusi parkir insidental. Selain perhelatan liga ISL stadion Gelora Delta Sidoarjo juga sering digunakan untuk acara acara hiburan seperti konser musik dan eventevent lainnya. Seperti event musik yang diadakan oleh SCTV beberapa waktu yang lalu. Kehadiran pentas musik ini, tidak hanya memuaskan pecinta musik dalam negeri. Pedagang kaki lima pun turut menikmati keuntungan yang cukup besar. Bahkan beberapa pengelola jasa parkir mengaku meraup keuntungan yang lebih besar ketimbang pertandingan sepakbola yang rutin digelar. Dalam situasi seperti ini parkir sepeda motor senilai Rp 5000 /sepeda. Sedangkan parkir mobil

6 bervariasi tergantung pemiliknya, adakalanya Rp 5000 tapi tidak sedikit yang membayar lebih dari itu. (http://citizen6.liputan6.com/read/325261/karnaval%20sctv, Minggu, 20 Maret 2011). Dalam hal ini pemberlakuan tarif parkir yang ditetapkan pada acara tersebut tidak berdasarkan ketentuan tarif parkir yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006. Tarif parkir insidental untuk jenis kendaraan roda dua berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 ditetapkan tarif sebesar Rp1000, namun dalam kenyataannya untuk jenis kendaraan roda dua dikenakan tarif sebesar Rp5000 pada acara tersebut. Hal tersebut tanpa disadari telah merugikan masyarakat pengguna jasa parkir insidental. Pelanggaran yang dilakukan oleh juru parkir pada acara ini perlu mendapat perhatian yang lebih dari Dinas Perhubungan sebagai pihak yang berkompetensi dalam pelaksanaan kebijakan retribusi parkir insidental, sehingga para juru parkir dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan ketentuan tarif yang berlaku. Melihat fenomena dan permasalahan diatas dalam penerapan retribusi parkir insidental, maka hal ini mendorong penulis untuk melakukan kajian mendalam tentang pelaksanaan parkir insidental yang dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo dengan judul penelitian Implementasi Kebijakan Retribusi Parkir Insidental Di Kabupaten Sidoarjo (Studi kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo).

7 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba mengangkat permasalahan untuk dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana implementasi kebijakan parkir insidental di GOR Gelora Delta Kabupaten Sidoarjo?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan parkir insidental di Kabupaten Sidoarjo khususnya di GOR Gelora Delta. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis Memberikan tambahan wawasan bagi penulis untuk menelaah secara mendalam tentang sistem dan pelaksanaan penarikan retribusi parkir insidental di Kabupaten Sidoarjo, dan hal ini sangat berguna bila kelak terjun ke masyarakat. 2. Bagi Instansi Memberikan gambaran mengenai implementasi kebijakan parkir insidental di Kabupaten Sidoarjo serta sebagai masukan bagi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo sebagai pihak yang berkompetensi dalam pelaksanaan parkir insidental.

8 3. Bagi Universitas Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur pada umumnya dan perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada khususnya.