BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk mampu berdikari dalam perannya. Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: (1) pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam pendidikan Indonesia, sastra menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. digunakan untuk dapat berhubungan dengan orang lain adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang

I. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, yakni

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilakukan melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia.

BAB V PENUTUP. Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat dominan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah, sehingga tanggung jawab para pendidik di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan manfaat yang banyak

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut semua aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. (instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran adalah usaha mengelola

BAB I PENDAHULUAN. atasnya, maka diperlukan pendidikan yang profesional sehingga siswa betul-betul

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Bab II pasal 3). Pada UU No. 20 Tahun 2003 pasal 40 Bab IX. sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN. catatan Human Development Index UNDP (United Nation Development Program)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan perilaku

2015 PERBANDINGAN ANTARA HASIL BELAJAR SISWA KELAS BILINGUAL DENGAN KELAS REGULER PADA MATA PELAJARAN MIPA

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2014 PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan

yang lebih baik dalam rangka mewujudkan SDM yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yossy Intan Vhalind, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. berbeda akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor penentu kelulusan ujian nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa. Sastra terbagi menjadi beberapa jenis misalnya puisi, cerpen, novel,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber

pelajar/mahasiswa untuk dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. program peningkatan mutu pendidikan, di antaranya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan umum dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari pengajaran, latihan, dan kajian (Kamars, 2005: 132). Pendidikan juga bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk mampu berdikari dalam perannya dilingkungan yang akan datang. Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: (1) pendidikan formal, (2) pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilaksanakan disekolah dan dikelolah secara profesional serta memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Contoh pendidikan formal adalah SD, SMP, SMA dan sebegainya. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dikelola secara pribadi tanpa mengikuti aturan pendidikan formal. Contoh pendidikan non formal adalah kursus, pelatihan dan sebagainya. Pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi di hampir semua tempat kehidupan, misalnya di rumah, di lingkungan, dan sebagainya. Pendidikan bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan formal dan non formal di Indonesia. Namun dalam tingkatan bahasa, bahasa Inggris ditempatkan sebagai bahasa asing padahal bahasa Inggris adalah merupakan bahasa Internasional. Semestinya bahasa Inggris ditempatkan menjadi bahasa kedua di Indonesia agar siswa dan masyarakat lebih mudah untuk menguasai bahasa Inggris tersebut, karena pada hakikatnya bahasa adalah

pemerolehan bukan pembelajaran. Artinya apabila bahasa tersebut dipergunakan setiap hari dalam percakapan sehari-hari maka akan lebih mudah untuk menguasai bahasa tersebut. Penguasaan Bahasa Inggris pada siswa diharapkan mampu membuat siswa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbahasa Inggris, karena ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dewasa ini dalam bentuk bahasa Inggris. Disamping untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan bahasa Inggris pada siswa diharapkan agar para siswa mampu berkomunikasi dengan masyarakat internasional karena hampir seluruh negara menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Namun kenyataan di lapangan, penguasaan siswa terhadap bahasa Inggris masih rendah. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari hasil ujian nasional siswa. Dimana kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa nilai ujian nasional siswa tiga tahun terakhir adalah rendah. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris Siswa No Tahun Pelajaran Rata-rata Nilai 1 2 3 2010 2011 2011 2012 2012 2013 6,25 6,50 6,30 Sumber : SMK Teladan Sumatera Utara 1 Dari hasil Ujian Nasional bahasa Inggris siswa diatas, maka disimpulkan nilai ujian nasional siswa masih rendah.

Berdasarkan observasi awal, rendahnya hasil ujian siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yatu: (1) Kebanyakan para guru bahasa Inggris menggunakan metode mengajar dengan bertutur secara verbal dalam proses pembelajaran. Metode mengajar ini membuat siswa menjadi jenuh sehingga minat dan motivasi belajar mereka rendah, (2) Siswa memperoleh materi pelajaran hanya sebatas tuntutan silabus, siswa tidak dapat memahami tujuan belajar bahasa Inggris dalam kehidupan mereka sehari-hari. Masalah lainnya adalah bahwa dalam proses pembelajaran siswa ditekankan untuk menghapal materi yang dibelajarkan guru dan tidak dituntut untuk menerapkannya, bahwa kata-kata yang dibelajarkan lebih bersifat text sehingga kurang arti tanpa hubungan timbal balik, belajar lebih bersifat satu arah dari guru ke siswa walau siswa juga diberi kesempatan untuk memberi pertanyaan. Semua ini dapat diatasi dengan penerapan strategi pembelajaran yang sesuai metode, media dan sumber belajar lainnya yang dianggap sesuai dalam menyampaikan materi, dalam membimbing siswa agar maksimal, sehingga siswa yang memperoleh pengalaman belajar yang dapat menumbuh kembangkan kemampuannya. Salah satu strategi pembelajaran yang mencoba mengakomodasikan berbagai pendekatan praktis dalam pembelajaran adalah strategi pembelajaran inquiri. Setiap peserta didik dapat dimotivasi dan dibelajarkan dengan cara yang benar, dapat menghargai keunikan mereka sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Dalam strategi pembelajaran inquiri, peserta didik ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Siswa tidak menjadi obyek pendidikan melainkan sebagai subyek pendidikan.

Ada dua faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, faktor yang berasal dari dalam diri siswa juga berpengaruh dalam proses pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari siswa salah satunya adalah kemampuan komunikasi interpersonal. Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik akan memudahkan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, mengekspresikan diri dan perasaannya, saling bertanya dan menjawab dan berbagi berbagai hal dengan orang lain. Mulyana (2007) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal berperan penting selama manusia masih mempunyai emosi karena komunikasi ini membuat manusia lebih akrab dengan sesamanya dan bahwa komunikasi ini sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain. Kemampuan komunikasi interpersonal seseorang akan mempengaruhi keberhasilannya dalam berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal yang berjalan dengan efektif memungkinkan orang untuk saling berbagi pengalaman, dengan demikian, orang tersebut akan mempunyai peluang lebih baik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mengatasi permasalahan yang timbul dalam hidupnya. Dari fenomena di atas, maka penelitian ini berupaya untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa melalui penerapan suatu strategi pembelajaran yang dirancang dengan satu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran yaitu strategi pembelajaran inkuiri dengan memperhatikan kemampuan komunikasi interpersonal siswa sebagai faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajarnya. Strategi pembelajaran ini adalah strategi pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran yang

melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa lebih mudah untuk menyerap pembelajaran. Dalam hal ini dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi bahwa masalahmasalah yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar bahasa Inggris siswa antara lain sebagai berikut: (1) Hal apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar bahasa Inggris siswa? (2) Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini? (3) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa? (4) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi pembelajaran? (5) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa? (6) Bagaimana pengaruh strategi belajar dan kemampuan komunikasi siswa terhadap hasil belajar siswa? (7) Apakah kemampuan komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan hasil belajar? (8) Apakah rendahnya hasil belajar bahasa Inggris disebabkan oleh kurang aktifnya siswa dalam proses belajar? (9) Apakah rendahnya hasil belajar bahasa Inggris disebabkan oleh kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki siswa? (10) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi hasil belajar bahasa Inggris siswa?

C. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan dana, waktu, dan kemampuan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subyek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada masalah: Tabel 1.1. Hasil Pembelajaran Peserta Didik Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013, 2013. (Sumber : Dokumen SMK Teladan Sumatera Utara 1 Medan) 1. Hasil belajar pemahaman bacaan Bahasa Inggris dalam ranah kognitif dengan materi pelajaran B. Inggris kelas X semester genap tahun ajaran 2014/2015. 2. Strategi pembelajaran penelitian ini adalah menggunakan strategi pembelajaran inquiri dan strategi ekspositori dalam pembelajaran pemahaman bacaan Bahasa Inggris (pada periode bahasan deskriptif text). 3. Komunikasi interpersonal atas kategori terbuka dan tertutup. 4. Materi pelajaran B. Inggris didasarkan pada KTSP untuk mata pelajaran B. Inggris kelas X semester genap dengan ruang lingkup pokok bahasan keterampilan membaca. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah hasil belajar bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiri lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah hasil belajar bahasa Inggris siswa dengan komunikasi interpersonal terbuka lebih tinggi daripada siswa dengan komunikasi interpersonal tertutup? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi hasil belajar bahasa Inggris siswa? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hasil belajar bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiri lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. 2. Untuk mengetahui hasil belajar bahasa Inggris siswa dengan komunikasi interpersonal terbuka lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa Inggris siswa dengan komunikasi interpersonal tertutup. 3. Untuk mengetahui adanya interaksi strategi pembelajaran dengan komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi hasil belajar bahasa Inggris siswa. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis. Manfaat teoreitis penelitian ini antara lain adalah: 1. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal, 2. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji secara mendalam tentang hasil penerapan strategi pembelajaran inquiri dan

hubungannya dengan komunikasi interpersonal serta pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris. 3. Bagi pihak Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar bahasa Inggris peserta didik. Apabila hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi pembelajaran inkuiri memberi pengaruh yang meningkatkan terhadap hasil belajar Bahasa Inggris, maka pihak sekolah dapat menggunakannya dalam pembelajaran khususnya untuk pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris. 4. Pembelajaran Bahasa Inggris dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan kemampuan pemahaman serta komunikasi siswa khususnya terhadap pelajaran Bahasa Inggris. Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: (1) sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang merujuk dengan keyakinan dan pengharapan bahwa setiap anak didik dapat dimotivasi dengan tepat dan dibelajarkan dengan cara yang benar, cara yang menghargai keunikan mereka maka mereka semua dapat mencapai suatu hasil pembelajaran yang diharapkan.