BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya Poros Analisa Data Kesimpulan 30
3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal ini pengujian terhadap bervariasinya roller CVT dan menghasilkan perbandingan daya dan torsi. Sebelum melakukan pengujian kita harus mengetahui spesifikasi dari kendaraan motor yang akan digunakan. Motor harus dalam kondisi standar pabrik Tidak ada perubahan dibagian mesin Kondisi mesin benar-benar stabil Kondisi dibagian CVT harus baru untuk mengetahui secara maksimal 3.2.1. Periksa Kondisi Motor Sebelum Pemakaian Kondisi sepeda motor merupakan cerminan dari kepedulian pemilik, komponenkomponen yang vital akan cepat mengalami kerusakan dengan cepat yang tidak terduga meskipun sepeda motor tidak terpakai (contohnya, komponen-komponen yang terbuat dari karet, misalnya tekanan ban akan berkurang dan sebagainya). Untuk itu, sangatlah penting untuk memeriksa cara visual komponen-komponen sebagai berikut: 1. Bahan bakar Periksalah kondisi bensin di dalam tangki Tambahkan jika perlu Periksa selang bahan bakar dari kebocoran 31
2. Oli mesin Periksa ketinggian oli mesin Jika kurang, tambahkan oli dengan oli yang disarankan Periksa kebocoran oli mesin pada mesin jika ada Ganti oli jika sudah melewati batas kilometer yang disarankan 3. Oli gear box Periksa jika ada kebocoran Ganti oli jika sudah melewati batas kilometer yang disarankan 4. Handle gas Pastikan lancar kerjanya tidak ada sendatan Periksa gerak bebasnya hadle gas terselip apa tidak pada kabel gas Jika diperlukan, anjurkan kebengkel Yamaha untuk menyetel gerak bebasnya dan lumasi gasnya 3.2.2. Spesifikasi Motor Tabel 3.1 Spesifikasi motor Yamaha Mio Soul Tipe Model Dimensi/Ukuran Panjang Lebar Tinggi Tinggi tempat duduk Jarak sumbu roda Jarak ke tanah Kemampuan berbelok Berat sepeda motor Beban maksimum Mio Soul 1820 mm 675 mm 1050 mm 745 mm 1240 mm 125 mm 125 mm 1800 mm 94 kg 150 kg 32
3.2.3. Spesifikasi Mesin Tabel 3.2 Spesifikasi Mesin mio Soul Tipe mesin Pendingin udara 4-langkah SOHC Sususan Cylinder Mendatar, satu cylinder Volume Cylinder 113.7/cm³ Diameter x Langkah 50.0 x 57,9 mm Perbandingan kompresi 8,8 : 1 System starter Motor starter dan starter kaki system pelumasan Pelumas basah Oli mesin Tipe SAE 20W-40 atau 10W-30 API Kapasitas oli 0.8 liter Penggantian berkala 800 cc Oli gear / Transmisi Yamalube 4 atau SAE 10W - Tipe 40API Kapasitas / isi total 120CC / 0.12 Liter Saringan oli Tipe kering / Dry element Bahan bakar Tipe Bensin tanpa timbal Kapasitas / isi total 4,1 Liter Karburator Pabrik pembuat KEIHIN Model x jumlah NCV24 X 1 buah Busi / spark plug NGK C7HSA / DENSO U22 FS- Pabrikan / tipe U Kerenggangan / gab 0.6-0.7 mm Tipe penggerak Otomatis V-belt Transmisi / gear box System reduksi primari Gigi miring / Helical gear Primary reduction ratio 3.133 System reduksi secondary Gigi lurus / spur gear Perbandingan putaran secondary 3.231 Jumlah gigi 42 / 13 Tipe penggerak V-belt otomatis Cara kerja Tipe otomatis centrifugal 33
Rngka / chassis Tipe rangka Pipa baja Sudut caster 26,5 Trail 100 mm 3.3 Alat-alat Pengujian 3.3.1 Dyno Test Dyno test adalah dynamometer atau "dyno" untuk jangka pendek, adalah alat untuk mengukur kekuatan, torsi,atau kekuasaan. Misalnya, listrik yang dihasilkan oleh mesin, motorik atau memutar lainnya penggerak utama dapat dihitung dengan mengukur secara simultan torsi dan kecepatan putar ( RPM ). Sebuah dinamometer juga dapat digunakan untuk menentukan torsi dan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin digerakkan seperti pompa. Dalam hal ini, otomotif atau mengemudi dinamometer digunakan. Sebuah dinamometer yang dirancang ng untuk didorong disebut penyerapan atau dynamometer pasif. Sebuah dinamometer meter yang baik dapat mendorong atau menyerap disebut dynamometer yang universal atau aktif. Selain digunakan untuk menentukan torsi atau kekuasaan karakteristik mesin yang diuji (MUT), dynamometers bekerja di sejumlah peran lainnya. Dalam standar siklus uji emisi seperti yang didefinisikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA AS), dynamometers digunakan untuk memberikan beban jalan simulasi baik mesin (menggunakan dinamometer mesin) atau powertrain penuh (menggunakan dinamometer chassis). Bahkan, di luar tenaga dan torsi yang sederhana pengukuran, dynamometers dapat digunakan sebagai bagian dari testbed untuk berbagai kegiatan pengembangan mesin, 34
seperti kalibrasi pengendali manajemen mesin, penyelidikan rinci dalam perilaku pembakaran, dan tribology. Gambar 3.1 Proses Pengujian Daya 3.3.2 Chassis Dynamometer Chassis dynamometer adalah sebuah dynamometer yang siap digunakan untuk melakukan kan pengukuran yang terdiri dari: chassis, roller inersia, modul converter, wire, yang terhubung pada sebuah personal computer. Setelah melakukan pengukuran tersebut t dapat ditampilkan berupa grafik pada layar monitor. Juga dapat di print pada kertas untuk dijadikan berkas data asli, yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Gambar 3.2 Sasis Dynojet 35
3.3.3 Roller Inersia Dynamometer Roller inersia dynamometer adalah memanfaatkan gaya inersia, roller yang diberikan beban bukan dengan menambah gesekan namun dengan menambah beban bobot roller itu sendiri, pada inersia dynamometer gaya inersia dari roller ini sekaligus menjadi patokan kalibrasi antara dynamometer dengan beban. Gambar 3.3 Roller Inersia Dynamometer 3.3.4 Monitor Dynamometer Monitor dynamometer untuk mengambil pengolahan data pada dyno test yang sedang di uji kendaraan bermotor. Gambar 3.4 Monitor 36
3.3.5 Kabel Penghubung Pada Dynamometer Kabel penghubung pada dynamometer ini ada untuk menyambungkan kendaraan motor pada cassis dyno test agar mengetahui hasil kendaraan yang sedang di uji. 3.3.6 Roller CVT Jenis-jenis Roller CVT ini lah yang akan digunakan pada percobaan saat pengujian perbandingan antara Roller standar pabrik 15 mm, dengan 16 mm, dan 17 mm. Gambar 3.5 Roller 15mm 16mm 17mm 3.3.7 Camera Kamera ini di gunakan untuk mengambil gambar atau foto pada saat pengujian berlangsung. 37
3.4 Metode Pengujian Sebelum melakukan pengujian kendaraan ini hal yang harus dilakukan yaitu, memperhatikan mesin dan service terlebih dahulu, agar selama pengujian berlangsung mesin tetap dalam kondisi prima. Metode pengujian atau running dyno test adalah meletakan kendaraan sepeda motor pada chassis dynamometer dan melakukan pemanasan run layaknya dijalan sesungguhnya guhnya dengan memasukan berbagai kecepatan. Setelah mesin mencapai suhu ideal, posisikan RPM tinggi agar dapat mengetahui power sekaligus kecepatan maksimum. mum. Lakukan run record pada RPM terendah dan RPM tertinggi yang dapat dicapai dengan cara membuka gas penuh. Setelah dicapai RPM maksimum, tutup gas dan turunkan RPM secara bertahap hingga posisi netral. Grafik pada monitor saat itu juga sudah ditampilkan, dan dapat diolah dan diprint sesuai keinginan. 38