3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB III METODE PENELITIAN

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Berdasarkan data hasil pengamatan daya pada poros roda menggunakan roller CVT diameter 15 mm diperoleh daya tertinggi pada putaran mesin 8000 rpm yait

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Konstruksi CVT. Parts name

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA UNJUK KERJA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Gambar 2.1 Motor Matic Yamaha Mio Soul (Sumber S : Dokumen Pribadi) 2.2 PENGERTIAN CVT Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem o

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

METODE PENGUJIAN TINGKAT KEBISINGAN SECARA DINAMIS UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

BAB II LANDASAN TEORI


BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

ANALISA KINERJA MESIN BENSIN BERDASARKAN PERBANDINGAN PELUMAS MINERAL DAN SINTETIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya Poros Analisa Data Kesimpulan 30

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal ini pengujian terhadap bervariasinya roller CVT dan menghasilkan perbandingan daya dan torsi. Sebelum melakukan pengujian kita harus mengetahui spesifikasi dari kendaraan motor yang akan digunakan. Motor harus dalam kondisi standar pabrik Tidak ada perubahan dibagian mesin Kondisi mesin benar-benar stabil Kondisi dibagian CVT harus baru untuk mengetahui secara maksimal 3.2.1. Periksa Kondisi Motor Sebelum Pemakaian Kondisi sepeda motor merupakan cerminan dari kepedulian pemilik, komponenkomponen yang vital akan cepat mengalami kerusakan dengan cepat yang tidak terduga meskipun sepeda motor tidak terpakai (contohnya, komponen-komponen yang terbuat dari karet, misalnya tekanan ban akan berkurang dan sebagainya). Untuk itu, sangatlah penting untuk memeriksa cara visual komponen-komponen sebagai berikut: 1. Bahan bakar Periksalah kondisi bensin di dalam tangki Tambahkan jika perlu Periksa selang bahan bakar dari kebocoran 31

2. Oli mesin Periksa ketinggian oli mesin Jika kurang, tambahkan oli dengan oli yang disarankan Periksa kebocoran oli mesin pada mesin jika ada Ganti oli jika sudah melewati batas kilometer yang disarankan 3. Oli gear box Periksa jika ada kebocoran Ganti oli jika sudah melewati batas kilometer yang disarankan 4. Handle gas Pastikan lancar kerjanya tidak ada sendatan Periksa gerak bebasnya hadle gas terselip apa tidak pada kabel gas Jika diperlukan, anjurkan kebengkel Yamaha untuk menyetel gerak bebasnya dan lumasi gasnya 3.2.2. Spesifikasi Motor Tabel 3.1 Spesifikasi motor Yamaha Mio Soul Tipe Model Dimensi/Ukuran Panjang Lebar Tinggi Tinggi tempat duduk Jarak sumbu roda Jarak ke tanah Kemampuan berbelok Berat sepeda motor Beban maksimum Mio Soul 1820 mm 675 mm 1050 mm 745 mm 1240 mm 125 mm 125 mm 1800 mm 94 kg 150 kg 32

3.2.3. Spesifikasi Mesin Tabel 3.2 Spesifikasi Mesin mio Soul Tipe mesin Pendingin udara 4-langkah SOHC Sususan Cylinder Mendatar, satu cylinder Volume Cylinder 113.7/cm³ Diameter x Langkah 50.0 x 57,9 mm Perbandingan kompresi 8,8 : 1 System starter Motor starter dan starter kaki system pelumasan Pelumas basah Oli mesin Tipe SAE 20W-40 atau 10W-30 API Kapasitas oli 0.8 liter Penggantian berkala 800 cc Oli gear / Transmisi Yamalube 4 atau SAE 10W - Tipe 40API Kapasitas / isi total 120CC / 0.12 Liter Saringan oli Tipe kering / Dry element Bahan bakar Tipe Bensin tanpa timbal Kapasitas / isi total 4,1 Liter Karburator Pabrik pembuat KEIHIN Model x jumlah NCV24 X 1 buah Busi / spark plug NGK C7HSA / DENSO U22 FS- Pabrikan / tipe U Kerenggangan / gab 0.6-0.7 mm Tipe penggerak Otomatis V-belt Transmisi / gear box System reduksi primari Gigi miring / Helical gear Primary reduction ratio 3.133 System reduksi secondary Gigi lurus / spur gear Perbandingan putaran secondary 3.231 Jumlah gigi 42 / 13 Tipe penggerak V-belt otomatis Cara kerja Tipe otomatis centrifugal 33

Rngka / chassis Tipe rangka Pipa baja Sudut caster 26,5 Trail 100 mm 3.3 Alat-alat Pengujian 3.3.1 Dyno Test Dyno test adalah dynamometer atau "dyno" untuk jangka pendek, adalah alat untuk mengukur kekuatan, torsi,atau kekuasaan. Misalnya, listrik yang dihasilkan oleh mesin, motorik atau memutar lainnya penggerak utama dapat dihitung dengan mengukur secara simultan torsi dan kecepatan putar ( RPM ). Sebuah dinamometer juga dapat digunakan untuk menentukan torsi dan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin digerakkan seperti pompa. Dalam hal ini, otomotif atau mengemudi dinamometer digunakan. Sebuah dinamometer yang dirancang ng untuk didorong disebut penyerapan atau dynamometer pasif. Sebuah dinamometer meter yang baik dapat mendorong atau menyerap disebut dynamometer yang universal atau aktif. Selain digunakan untuk menentukan torsi atau kekuasaan karakteristik mesin yang diuji (MUT), dynamometers bekerja di sejumlah peran lainnya. Dalam standar siklus uji emisi seperti yang didefinisikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA AS), dynamometers digunakan untuk memberikan beban jalan simulasi baik mesin (menggunakan dinamometer mesin) atau powertrain penuh (menggunakan dinamometer chassis). Bahkan, di luar tenaga dan torsi yang sederhana pengukuran, dynamometers dapat digunakan sebagai bagian dari testbed untuk berbagai kegiatan pengembangan mesin, 34

seperti kalibrasi pengendali manajemen mesin, penyelidikan rinci dalam perilaku pembakaran, dan tribology. Gambar 3.1 Proses Pengujian Daya 3.3.2 Chassis Dynamometer Chassis dynamometer adalah sebuah dynamometer yang siap digunakan untuk melakukan kan pengukuran yang terdiri dari: chassis, roller inersia, modul converter, wire, yang terhubung pada sebuah personal computer. Setelah melakukan pengukuran tersebut t dapat ditampilkan berupa grafik pada layar monitor. Juga dapat di print pada kertas untuk dijadikan berkas data asli, yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Gambar 3.2 Sasis Dynojet 35

3.3.3 Roller Inersia Dynamometer Roller inersia dynamometer adalah memanfaatkan gaya inersia, roller yang diberikan beban bukan dengan menambah gesekan namun dengan menambah beban bobot roller itu sendiri, pada inersia dynamometer gaya inersia dari roller ini sekaligus menjadi patokan kalibrasi antara dynamometer dengan beban. Gambar 3.3 Roller Inersia Dynamometer 3.3.4 Monitor Dynamometer Monitor dynamometer untuk mengambil pengolahan data pada dyno test yang sedang di uji kendaraan bermotor. Gambar 3.4 Monitor 36

3.3.5 Kabel Penghubung Pada Dynamometer Kabel penghubung pada dynamometer ini ada untuk menyambungkan kendaraan motor pada cassis dyno test agar mengetahui hasil kendaraan yang sedang di uji. 3.3.6 Roller CVT Jenis-jenis Roller CVT ini lah yang akan digunakan pada percobaan saat pengujian perbandingan antara Roller standar pabrik 15 mm, dengan 16 mm, dan 17 mm. Gambar 3.5 Roller 15mm 16mm 17mm 3.3.7 Camera Kamera ini di gunakan untuk mengambil gambar atau foto pada saat pengujian berlangsung. 37

3.4 Metode Pengujian Sebelum melakukan pengujian kendaraan ini hal yang harus dilakukan yaitu, memperhatikan mesin dan service terlebih dahulu, agar selama pengujian berlangsung mesin tetap dalam kondisi prima. Metode pengujian atau running dyno test adalah meletakan kendaraan sepeda motor pada chassis dynamometer dan melakukan pemanasan run layaknya dijalan sesungguhnya guhnya dengan memasukan berbagai kecepatan. Setelah mesin mencapai suhu ideal, posisikan RPM tinggi agar dapat mengetahui power sekaligus kecepatan maksimum. mum. Lakukan run record pada RPM terendah dan RPM tertinggi yang dapat dicapai dengan cara membuka gas penuh. Setelah dicapai RPM maksimum, tutup gas dan turunkan RPM secara bertahap hingga posisi netral. Grafik pada monitor saat itu juga sudah ditampilkan, dan dapat diolah dan diprint sesuai keinginan. 38