BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang unggul baik dalam bidang ilmu pengetahuan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi. Karena itu, sumber daya manusia perlu dikelolah secara. organisasi dalam memenangkan berbagai macam persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

Manajemen program akselerasi belajar: studi kasus di SMA Negeri 3 Jombang / Iva Faradiana

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. istilah ini dikenal Cerdas Istimewa adalah bentuk alternatif pelayanan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya berfungsi sebagai alat dalam menyampaikan kebudayaan untuk

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan fasilitas tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

1. Sekolah khusus Yaitu semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara garis besar masih lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Akselerasi (Studi kasus di SMP Islam Pekalongan), maka dapat. 1. Desain pembelajaran PAI dalam program akselerasi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akselerasi memberikan kesempatan bagi para siswa dalam percepatan belajar dari

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, sehingga dapat memfungsikan diri sesuai dengan kebutuhan

Oleh : Otong Sugiarto K BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa karena menjadi modal utama dalam pengembangan

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR BAGI SISWA YANG MEMILIKI POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TESIS

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia sekolah dasar merupakan masa akhir kanak-kanak yang. berkisar antara enam tahun sampai dua belas tahun, dimana anak mulai

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rini Restu Handayani, 2013

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut muncul banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah juga dapat dikatakan sebagai agent of change masyarakat bahkan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGARUH METODE BILINGUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia merupakan sektor penting dalam menunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang unggul baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, olahraga, berbudi pekerti luhur, dan mempunyai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Anak berbakat istimewa merupakan sumber daya yang dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan bangsa dan negara. Dasar pemikiran diselerenggarakan dan dikembangkan terus upaya pendidikan bagi anak berbakat adalah bahwa memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi anak berbakat.dengan menyiapkan sumber daya manusia yang potensial yang akan dapat mendorong kemajuan bangsa. Salah satu bentuk pendidikan bagi anak berbakat adalah program percepatan (acceleration), yaitu pemberian layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-temannya. Tujuan diselenggarakannya program akselerasi antara lain memenuhi hak asasi peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri, 1

2 memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik specifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya. Dalam Undang undang No.2 tahun 1989 tentang Sisdiknas pasal 24 ayat 6: Setiap peserta didik pada satuan pendidikan mempunyai hak menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan dan Undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 5 ayat 4: Warga Negara yang cerdas dan berbakat istimewa memerlukan pendidikan khusus. Pendidikan khusus yang dimaksud tersebut adalah penyelengaraan program percepatan belajar atau akselerasi. Penyelenggaraan program akselerasi sangat penting karena dengan memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan kecerdasan dan bakatnya dengan optimal. Perhatian khusus kepada anak berbakat tidak dimaksudkan untuk melakukan diskriminasi, tetapi semata-mata untuk memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhahan dan kondisi siswa, sehingga kelak dapat tumbuh menjadi manusia Indonesia yang cerdas dalam berfikir,terampil dalam bertindak dan berbudi pekerti luhur untuk mendorong kemajuan bangsa dalam menghadapi persaingan global. Eko Supriyanto (2012: 25) mengatakan bahwa siswa cerdas istimewa membutuhkan sederet pengetahuan yang tinggi mulai dari aspek kurikulum, layanan pembelajaran sampai dengan evaluasi hasil belajar. Aspek aspek tersebut sangat penting dipahami oleh guru agar layanannya sesuai dan tidak

3 menggunakan standar layanan regular. Aspek tersebut membawa konsekuensi semua guru harus menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa cerdas istimewa. Siswa cerdas istimewa yang mempuyai kemampuan diatas rata-rata cenderung lebih cepat menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga jika tugas yang diberikan oleh guru telah selesai mereka akan menunggu siswa lain yang lebih lamban. Hal yang lebih buruk, siswa cenderung mengganggu temannya sehingga kegiatan belajar mengajar dalam kelas kurang lancar. Hal tersebut bisa menyebabkan kemampuan anak cerdas istimewa tidak berkembang dengan baik. Kemampuan mereka yang diatas rata-rata merupakan aset bangsa yang potensial menjadi pemimpin dan ilmuwan dimasa mendatang. Menurut E.Mulyasa (2009: 82) bentuk manajemen pada sekolah dengan sistem kelas percepatan harus memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, dan berorientasi jauh ke depan. Pengelolaannya harus didasari komitmen, ketekunan, pemahaman yang sama dan kebersamaan antara semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Dalam keadaan memungkinkan, layanan terhadap perbedaan peserta didik dapat dilakukan dengan program akselerasi (percepatan bagi anak cerdas). Sedemikian pentingnya penyelenggaraan program akselerasi, sehingga dibutuhkan manajemen yang baik, meliputi perencanaan pembelajaran pada program akselerasi, pelaksanaan pembelajaran pada program akselerasi, dan evaluasi pembelajaran pada program akselerasi.

4 Perencanaan pembelajaran merupakan penentuan tujuan dengan pendayagunaan unsur-unsur guru, peserta didik, fasilitas, kurikulum dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami dan menguasai materi sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran dengan pendayagunaan unsur-unsur guru, peserta didik, fasilitas, kurikulum dengan agar peserta didik dapat memahami dan menguasai materi sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan serangkaian penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan mengambil tindakan korektif agar tujuan dapat tercapai. Sistem manajemen merupakan aspek yang penting dalam sebuah organisasi. Demikian pula halnya pada program akselerasi dibutuhkan sistem manajemen yang handal agar tujuan program akselerasi dapat tercapai.esensi dari program akselerasi adalah memberikan pelayanan kepada siswa yang mempunyai bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa untuk mengikuti program percepatan dalam menempuh pendidikannya. Hal ini akan berakibat pada padatnya jam belajar peserta didik, sehingga berakibat kesempatannya untuk berinteraksi dengan lingkungan menjadi berkurang. Pembelajaran peserta didik diharapkan memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, mengajarkan bagaimana menghargai orang lain, dan mengendalikan emosi. Karena kecerdasan seseorang tidak hanya ditentukan oleh tingkat intelektualnya saja, kecerdasan emosional juga sangat

5 menentukan.penyelenggaraan akselerasi di SD dapat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-spek perkembangan emosional dan perkembangan sosial anak SD dengan memperhatikan juga karakteristik pembelajarannya. Program percepatan belajar atau akselerasi tingkat SD di Kota Surakarta telah diselenggarakan di 3 SD, diantaranya SDN Mangkubumen Kidul No.16, Mangkubumen Lor No. 15 dan SDN Cemara Dua No.13. Untuk mengetahui keadaan awal dari obyek penelitian akan dilakukan penelitian, maka dapat dikemukakan kondisi atau setting awal di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta dalam penyelenggaraan program akselerasi bagi siswa cerdas istimewa. SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta setelah melalui berbagai konsultasi, kajian dan analisis, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya terhadap peserta didik cerdas istimewa mulai Tahun Pelajaran 2005/2006 SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta memperoleh kepercayaan atau ditunjuk oleh pemerintah sebagai sekolah penyelenggara Program Percepatan Belajar (Akselerasi). Kalau pada program reguler masa tempuh belajar di SD adalah 6 tahun, maka pada program akselerasi masa tempuh belajar di SD hanya 5 tahun. Pelaksanaan program akselerasi ini secara konstitusional didasarkan pada Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 4 yang berbunyi warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperolah pendidikan khusus.

6 Program Akselerasi SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta dilaksanakan dengan ketentuan kelas I sampai dengan kelas III ditempuh selama 3 tahun (sama den gan program reguler), sedangkan kelas IV sampai VI ditempuh selama 2 tahun. Program ini hanya bisa diikuti oleh siswa yang memiliki kemampuan akademik sangat baik (tidak kurang dari 8) dan memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf cerdas dengan skor IQ 125 bahkan kalau mungkin IQ 130 keatas. Seleksi siswa akselerasi didasarkan pada prestasi akademik (Nilai Rapor) kelas I sampai III. Ada 3 tahap seleksi siswa akselerasi, yaitu seleksi administrasi ( Nilai Rata-Rata Rapor tidak kurang dari 8), seleksi akademis, dan psikotes. SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta sebagai sebuah lembaga pendidikan formal penyelenggara program akselerasi setingkat SD, tentu saja dalam manajemen penyelenggaraan program ini memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan dengan penyelenggaraan program serupa di sekolah-sekolah yang lain. Permasalahan-permasalahan pun muncul dalam penyelenggaraan program percepatan belajar ini, mulai dari penetapan guru program percepatan belajar sampai dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Permasalahan lain yang muncul adalah terutama dalam pengelolaan kurikulum. Kurikulum yang diterapkan dikelas akselerasi lebih banyak dibanding dengan kelas-kelas regular yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah lain, sementara semua kurikulum tersebut harus diselesaikan lebih cepat satu tahun dari yang semestinya.

7 SDN Mangkubumen kidul No.16 Surakarta menerapkan kurikulum diknas. SDN Mangkubumen Kidul No.16 berusaha mengelola kurikulum program kelas akselerasi tanpa meninggalkan visi dan misi serta tujuan dari SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta didirikan. Partisipasi dari semua pihak dalam penyelenggaraan program kelas akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta sangat diharapkan oleh pihak sekolah, dengan harapan agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang pengelolaan kelas akselerasi di sekolah dan diharapkan menjadi kajian yang berarti bagi pengembang kelas akselerasi di sekolah-sekolah lain di masa yang akan datang. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis menyusun thesis dengan judul PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DI SDN MANGKUBUMEN KIDUL NO.16 SURAKARTA B. Fokus Masalah Penyelenggaraan program akselerasi dimaksudkan pemberian layanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan teman-temannya. Agar program akselerasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan dibutuhkan pengelolaan yang baik terkait dengan perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

8 Secara rinci fokus penelitian dapat dituliskan sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul N0.16? 3. Bagaimana evaluasi pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16? 4. Apa fakta pendukung dan penghambat pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui dan mendeskripsikan perencanaan pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta yang meliputi pengembangan kurikulum, sarana prasarana, guru, dan peserta didik. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta yang meliputi kegiatan pengembangan kurikulum, sarana prasarana, guru, dan peserta didik. 3. Mengetahui dan mendeskripsikan evaluasi pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen kidul No.16 Surakarta yang meliputi kegiatan supervisi tentang kegiatan pengembangan kurikulum, sarana prasarana, guru, dan peserta didik

9 4. Mengetahui dan mendeskripsikan fakta pendukung dan penghambat pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16? D. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. 1. Manfaat Praktis a. Dapat dijadikan sebagai acuan atau standar untuk menerapkan manajemen pembelajaran program akselerasi. b. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi guru program akselerasi untuk pengembangan profesi. c. Dapat digunakan acuan bagi Kepala Sekolah dalam menentukan kebijakan sekolah yang terkait dengan manajemen pembelajaran program akselerasi. 2. Manfaat Teoritis Bagi peneliti dan warga sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran program akselerasi dan mendorong dilakukannya penelitian yang lebih mendalam sehingga dapat memperbanyak informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran program kelas akselerasi di Sekolah Dasar.