PERSENTASE KARKAS AYAM PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG CACING TANAH SEBAGAI SUPLEMEN PAKAN PENGGANTI ANTIBIOTIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pendapatan perkapita masyarakat, kebutuhan bahan makanan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. perunggasan merupakan salah satu penyumbang sumber pangan hewani yang

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. terus meningkat. Salah satu pilihan masyarakat dalam memenuhi

PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP DAGING DADA AYAM PEDAGING YANG DIBERI RANSUM MENGGUNAKAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus rubellus)

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

I. PENDAHULUAN. ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarakteristik diantara

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2008, Hal Vol. 3, No. 2 ISSN :

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

PERSENTASE BOBOT KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM KOMERSIAL

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BOBOT POTONGAN KARKAS DAN LEMAK ABDOMEN AYAM RAS PEDAGING YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus rubellus)

SUPLEMENTASI BEBERAPA PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER PERIODE AKHIR

PENAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS DAGING KERBAU DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK PADA PAKAN PENGGEMUKAN SKRIPSI NOVARA RAHMAT

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat, Populasi ayam lokal pada tahun 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan antara lain karena pertumbuhannya yang cepat, konversi ransum yang

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

Fita Septiana Sari dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(3): , September 2013

PENGGUNAAN PAKAN BERBASIS UBI KAYU SEBAGAI PENGGANTI JAGUNGTERHADAP KARKAS AYAM BROILER

PENGARUH PEMBERIAN FEED SUPPLEMENT VITERNA PADA AIR MINUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

I. PENDAHULUAN. Perkembangan populasi ternak unggas di Indonesia semakin hari semakin

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

ANALISIS EKONOMI PERLAKUAN SEDIAAN ENROFLOKSASIN TERHADAP KOLIBASILOSIS PADA AYAM PEDAGING STRAIN COBB

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

ENERGI METABOLIS DAN DAYA CERNA BAHAN KERING RANSUM YANG MENGANDUNG BERBAGAI PENGOLAHAN DAN LEVEL CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS)

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peubah* Konsumsi Ekstrak Daun Konsumsi Saponin

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

Iskandar Sembiring, T. Marzuki Jacob, dan Rukia Sitinjak. Departemen Perternakan, Fakultas Pertanian USU

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh faktor bibit dan pakan. Pakan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

KUALITAS KIMIA DAGING DADA AYAM BROILER YANG PAKANNYA DITAMBAHKAN CAMPURAN MINYAK IKAN KAYA ASAM LEMAK OMEGA-3 SKRIPSI DANNI HARJANTO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam tipe petelur yang jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe medium,

Performan Ayam Pedaging yang Diberi Probiotik dan Prebiotik dalam Ransum (Performances of Broilers That Given Probiotics and Prebiotics in the Ration)

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

PENGGUNAAN ASAM AMINO METIONIN DAN LISIN DALAM RAMSUM TERHADAP KARKAS BROILER UMUR 6 MINGGU SKRIPSI. Oleh: TRIS NELLY TARIGAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan protein hewani dapat

PEMANFAATAN TEPUNG PUPA ULAT SUTRERA (Bombyx mori) UNTUK PAKAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) JANTAN

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan jumlah konsumsi pakan pada setiap perlakuan selama penelitian dapat. Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5

Optimalisasi Penggunaan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica L) Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

Transkripsi:

PERSENTASE KARKAS AYAM PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG CACING TANAH SEBAGAI SUPLEMEN PAKAN PENGGANTI ANTIBIOTIK (The Percentages of Broiler Carcas Fed on Earthworm Meal as Feed Supplement for Antibiotic Substitution) ANDI FEBRISIANTOSA, A. SOFYAN, H. JULENDRA dan E. DAMAYANTI UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI Desa Gading, Kecamatan Playen, Kab. Gunungkidul, D.I. Yogyakarta ABSTRACT The research was conducted to evaluate the earthworm meal (TCT) as feed supplement for the commercial antibiotic. The aim of this research was to investigate the effects of feed supplement (FS) containing TCT on the carcass yield of broiler which was infected S. pullorum. This research was used Completely Randomized Design with 7 treatment and 2 replicates. The with treatments were FS + 0% TCT (P0), FS + 25% TCT (P1), FS + 50% TCT (P2), FS + 75% TCT (P3), FS + 100% TCT (P4) and the antibiotic treat (P5). The variables were the carcass weight, the carcass percentages, and the offal weight. The results show that there was no significant different between the treatments on carcass yield (P > 0.05). It can be concluded that the earthworm meal can be used to substitutes the commercial antibiotic for poultry s feed supplement. Key Words: Earthworm Meal, Feed Supplement, Carcass, Antibiotic, Broiler ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan tepung cacing tanah (TCT) sebagai suplemen pakan unggas untuk menggantikan peran antibiotik komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cacing tanah pada formula suplemen pakan untuk ayam pedaging dibandingkan dengan antibiotik komersial terhadap kualitas karkas dan organ dalam yang dihasilkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 7 Perlakuan 2 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah suplemen pakan tanpa TCT (P0), suplemen pakan dengan penambahan TCT 25% (P1), suplemen pakan dengan penambahan TCT 50% (P2), suplemen pakan dengan penambahan TCT 75% (P3), suplemen pakan dengan penambahan TCT 100% (P4), dan perlakuan dengan antibiotik (P5). Variabel yang diamati adalah berat bagian karkas, persentase karkas, berat bagian organ dalam dan persentase bagian organ dalam. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan yang diberikan pada kualitas karkas (P > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung cacing tanah pada suplemen pakan untuk ayam pedaging dapat menggantikan peran antibiotik komersial. Kata Kunci: Tepung Cacing Tanah, Suplemen Pakan, Karkas, Antibiotik, Ayam Pedaging PENDAHULUAN Peningkatan kebutuhan pangan khususnya protein hewani berupa daging ayam telah mendorong usaha meningkatkan produksi ternak ayam. Untuk mendorong meningkatnya produksi adalah dengan mengupayakan cepatnya pertumbuhan ayam yang dipelihara serta terhindar dari penyakit. Salah satu cara yang lazim digunakan adalah dengan pemberian senyawa antibiotik. Penggunaan senyawa antibiotik selama ini diakui telah memberikan keuntungan ekonomis bagi peternak. Saat ini penggunaan senyawa antibiotik dalam ransum ternak telah menjadi perdebatan sengit oleh para ilmuwan akibat efek buruk yang ditimbulkan tidak hanya bagi ternak tetapi juga bagi konsumen yang mengkonsumsi produk ternak tersebut melalui residu yang 594

ditinggalkan baik pada daging, susu maupun telur. Masyarakat Uni Eropa telah menetapkan pelarangan penggunaan antibiotik pada ransum ternak pada tanggal 1 Januari 2006 (berdasarkan regulasi nomor 1831/2003). Hingga kini hanya tersisa empat jenis antibiotik yang diizinkan penggunaannya dalam ransum ternak pada masyarakat Eropa yaitu flavophospholipol, avilamycin, Namonensin dan Na-salinomycin (SAMADI, 2004). Penggunaan antibiotik berakibat buruk bagi ternak diakibatkan resistensi ternak terhadap jenis-jenis mikro-organisme patogen tertentu. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari bahan tambahan dalam pakan ternak sebagai pengganti antibiotik yang berbahaya tersebut. Beberapa zat aditif pengganti antibiotik telah digunakan oleh peternak untuk memacu produksi dan reproduksi seperti probiotik dan prebiotik, asam-asam organik, lemak esensial (esensial oil) dan berbagai jenis enzim. Salah satu bahan yang juga berpotensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik alami adalah tepung cacing tanah (TCT). Cacing tanah mengandung senyawa lumbricin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri patogen. Tepung cacing tanah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella sp. dan E. coli (DAMAYANTI et al., 2007). Informasi mengenai pengaruh penggunaan TCT sebagai suplemen pakan terhadap hasil ternaknya masih sedikit. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian TCT sebagai suplemen pakan dalam ransum ayam pedaging terhadap kualitas karkas yang diperoleh setelah ayam diinfeksi oleh bakteri Salmonella pullorum. MATERI DAN METODE Suplemen pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah suplemen pakan berbahan tepung cacing tanah produksi UPT BPPTK LIPI Yogyakarta. Formula suplemen pakan dibuat dengan kandungan TCT yang berbeda yaitu 0, 25, 50, 75 dan 100%. Penelitian menggunakan 96 ekor ayam pedaging strain Cobb umur 14 hari, dibagi dalam 7 kelompok percobaan, yaitu: P0A : Suplemen pakan TCT 0% tanpa infeksi S. pullorum P0B : Suplemen pakan TCT 0% P1 : Suplemen pakan TCT 25% P2 : Suplemen pakan TCT 50% P3 : Suplemen pakan TCT 75% P4 : Suplemen pakan TCT 100% P5 : Antibiotik (tetrachlore) Masing-masing kelompok percobaan dibagi menjadi 4 ulangan yang masing-masing berisi 4 ekor ayam. Infeksi S. pullorum dilakukan dengan metode peroral dosis infeksi 10 8 cfu/ml/ekor ayam perlakuan. Antibiotik pada perlakuan P5 diberikan sebanyak 4 kali pemberian antibiotik tetrachlor dengan dosis 2 gram/1000ml. Pemberian suplemen pakan dilakukan sebanyak 7 kali (7 hari sebelum infeksi hingga 10 hari setelah infeksi). Suplemen pakan diberikan sebanyak 2% dari total pakan broiler starter. Ayam dipanen pada umur 35 untuk dipotong dan ditimbang bagian karkasnya. Parameter yang diamati adalah berat hidup, berat karkas, komposisi karkas dan persentase karkas. Data yang diperoleh dianalisa statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut menggunakan uji Turkey. HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif (hormon, antibiotik atau mineral), dan stress, SOEPARNO (1998). Bobot dan persentase karkas ayam pedaging hasil penelitian ini ditampilkan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1. dapat terlihat bahwa secara keseluruhan semua perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan hasil yang nyata (P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian tepung cacing tanah sebagai suplemen pakan tidak memberikan penurunan terhadap kualitas karkas ayam pedaging yang dihasilkan. Walaupun tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata, namun dapat terlihat bahwa kecenderungan persentase karkas daging ayam tertinggi dihasilkan pada perlakuan P2 yaitu pemberian tepung cacing tanah sebagai suplemen pakan sebanyak 50% yaitu 79,22% berat hidup. Hasil yang dicapai 595

Tabel 1. Persentase karkas ayam pedaging yang diberi perlakuan FS - TCT dan antibiotik perlakuan berat hidup (g) berat karkas (g) Karkas % berat hidup P0A (Suplemen pakan TCT 0% tanpa infeksi S. Pullorum) 1100 787 70,88 a P0B (Suplemen pakan TCT 0%) 1270 856 67,43 a P1 (Suplemen pakan TCT 25%) 1550 981 62,80 a P2 (Suplemen pakan TCT 50%) 1330 1039 79,22 a P3 (Suplemen pakan TCT 75%) 1340 938 69,97 a P4 (Suplemen pakan TCT 100%) 1530 1021 66,80 a P5 (Antibiotik) 1500 1056 70,35 a sebanding dengan P5 (antibiotik) yaitu 70,35% berat hidup. Penambahan jamu dapat meningkatkan persentase karkas pada ayam buras dari 64% menjadi 68,1% (BAKRIE et al., 2002). RESNAWATI (2004) menyatakan bahwa perlakuan pemberian tepung cacing tanah dalam ransum ayam tidak menunjukkan hasil yang berbeda pada bobot potongan karkas dan lemak abdomen. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa tepung cacing tanah dapat digunakan sampai 15% dalam ransum ayam pedaging. Data mengenai persentase bagian karkas yang dihasilkan dari pemberian TCT sebagai suplemen pakan ditampilkan pada Tabel 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa perlakuan pemberian TCT sebagai suplemen pakan pengganti antibiotik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap persentase karkas bagian dada dan punggung yang dihasilkan. Kecenderungan persentase bagian dada dan punggung tertinggi dicapai oleh perlakuan P3 yaitu perlakuan pemberian TCT sebanyak 75% dalam suplemen pakan. Bahkan hasil ini dapat melebihi hasil yang dicapai pada perlakuan dengan pemberian antibiotik komersial. Hal ini menandakan bahwa TCT sebagai suplemen pakan dapat berpotensi digunakan sebagai pengganti antibiotik kimia. TCT berperan ganda dalam proses metabolisme di saluran pencernaan ayam yaitu sebagai antibiotik pencegah berkembangnya bakteri patogen seperti Salmonella sp. dan E. coli serta sebagai pensuplai kebutuhan asam amino yang berfungsi sebagai penyusun bagian daging dalam karkas. Tabel 2. Persentase bagian karkas yang diberi perlakuan FS - TCT dan antibiotik Perlakuan Dada dan punggung (% berat karkas) Paha (% berat karkas) P0A 58,36 a 32,09 a P0B 55,15 a 31,20 a P1 58,62 a 29,47 a P2 47,93 a 26,32 a P3 58,73 a 28,12 a P4 57,76 a 29,18 a P5 58,63 a 29,41 a Data mengenai berat organ dalam hasil perlakuan pemberian TCT sebagai suplemen pakan pengganti antibiotik ditampilkan pada Tabel 3. Pada Tabel tersebut dapat dilihat bahwa pemberian TCT tidak memberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap berat organ dalam ayam pedaging. Namun dapat kita perhatikan bahwa bagian limfa memiliki kecenderungan berat yang lebih rendah pada perlakuan pemberian TCT 100% dalam suplemen pakan. Hal ini menunjukkan adanya peran TCT dalam membantu kerja limfa. Ayam yang terinfeksi penyakit tentunya akan mengalami perubahan adaptasi yaitu pada sistem kekebalan tubuhnya untuk melawan penyakit tersebut, diantaranya adalah berperannya fungsi organ limfa. Kerja organ ini akan lebih tinggi. 596

Tabel 3. Berat organ dalam ayam pedaging yang diberi perlakuan FS - TCT dan antibiotik Perlakuan Jantung Hati Rempela Limfa ---- gram ---- P0A 6 a 32 a 30 a 4 a P0B 7 a 30 a 26 a 3 a P1 7 a 30 a 30 a 4 a P2 7 a 34 a 27 a 3 a P3 6 a 30 a 33 a 3 a P4 7 a 34 a 31 a 4 a P5 4 a 34 a 37 a 2 a Pada ternak yang terinfeksi maka ukuran organ limfanya akan lebih besar. TCT dalam hal ini membantu berperan sebagai antibiotik, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri patogen Salmonella sp. yang diinfeksikan ke dalam tubuh ternak ayam. JULENDRA (2005) menyatakan bahwa konsentrasi optimal tepung cacing tanah untuk menghambat pertumbuhan bakteri adalah 75%. Fungsi usus dalam mencerna dan menyerap makanan dapat terjaga sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik. Pada akhirnya pembentukan daging atau karkas juga tidak terganggu walaupun terinfeksi penyakit. Maka dari itu persentase karkas jika dibandingkan dengan penggunaan antibiotik komersial tidak mengalami perbedaan yang nyata. Pemberian suplemen pakan mengandung TCT tidak memberikan pengaruh negatif terhadap persentase karkas dan organ dalam ayam pedaging. KESIMPULAN Tepung Cacing Tanah (TCT) Lumbricus rubellus dapat digunakan sebagai alternatif suplemen pengganti antibiotik komersial pada ayam pedaging untuk menanggulangi infeksi bakteri Salmonella sp. Persentase karkas ayam pedaging yang diberi TCT sebagai suplemen pakan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan karkas dari ayam diberi antibiotik komersial. Penggunaan TCT sampai taraf 100% dalam suplemen pakan tidak berpengaruh negatif pada persentase karkas ayam pedaging namun perlu dikaji teknoekonomisnya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Suharwadji MApp.Sc (Kepala UPT BPPTK LIPI Yogyakarta) atas saran yang diberikan dalam penulisan makalah ini. Kepada Sdr. Asep Wahyu, Sutardi, Subarno dan temanteman yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA BAKRIE, B., D. ADAYANI, M. YANIS dan D. ZAENUDIN. 2002. Uji Adaptasi Teknologi Pemberian Jamu pada Ayam Buras Potong. BPTP Jakarta. DAMAYANTI, E., H. JULENDRA dan A. SOFYAN. 2008. Aktivitas antibakteri tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus) dengan metode pembuatan yang berbeda terhadap Escherichia coli. Pros. Seminar Nasional Pangan 2008, PATPI Yogyakarta bekerjasama dengan TPHP-Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Instiper dan UPT. BPPTK LIPI Yogyakarta, 17 Januari 2008. hlm. MK54 60. JULENDRA, H. 2005. Pengaruh penambahan tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai suplemen pakan terhadap aktifitas Salmonella pullorum dengan uji in-vitro. Pros. Seminar Nasional Implementasi Hasil Pertanian untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. BPTP DIY dan Deputi IPT LIPI Yogyakarta. hlm. 355 357. RESNAWATI, H. 2004. Bobot potongan karkas dan lemak abdomen ayam ras pedaging yang diberi ransum mengandung tepung cacing. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustuts 2004. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 473 478. SAMADI. 2004. Feed Quality for Food Safety: Kapankah di Indonesia, INOVASI Online Edisi Vol. 2/XVI. SOEPARNO. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. SUMMER, J.D. 2008. Broiler Carcass Composition. www.poultrycouncil.com. 597

DISKUSI Pertanyaan: 1. Bagaimana penyediaan tepung cacing tanah sebagai suplemen pengganti antibiotik? 2. Berapa informasi harganya? Jawaban: 1. Pembuatan dilakukan dengan metoda yang ada dan dimodifikasi kemudian diuji invitro. Pemberian di luar sebagai pakan. 2. Harga tepung cacing tanah bukan sebagai harga pakan tentunya melihat susunan zat yang dikandungnya yaitu sebagai antibiotik. 598