Perda No. 16 / 2001 tentang Retribusi dan Pengelolaan Parkir di Tepi Jalan Umum di Kabupaten Magelang.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 19 Tahun : 2005 Serie : C Nomor : 4 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor: 9 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 9

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 4 Tanggal: 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 4

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

Perda No. 15 / 2002 tentang Perubahan Pertama Perda 11/1998 tentang Pajak Penerangan jalan. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DAN DITEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 56 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN TRAYEK DAN IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : C

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 07

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG

RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 2 Tahun 2002 Seri: B

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 21 TAHUN 2012

PROPERAT Sistem Jaringan Dokumentasi & Informasi ( SJDI ) Hukum Kabupaten Magelang.

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 3 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : B NOMOR : 9

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI ANGKUTAN HASIL ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 20 TAHUN 2002 (20/2002) TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PARKIR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 14 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 20 TAHUN : 1999 SERI : B NOMOR : 13

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG FASILITAS DAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

NOMOR 2 TAHUN 2006 SERI C

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DITEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAN PENGELOLAAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG Menimbang : a. bahwa dengan belakunya Undang-undang Nomor 34 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 18 1997 tentang Pajak Daerah dan Retrubusi Daerah, serta guna menunjang pelaksanaan otonomi daerah yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 22 1999 tentang Pemerintahan Daerah perlu didukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah; b. bahwa peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Magelang No. 3 1999 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan yang ada sehingga perlu diganti; c. Bahwa sehubungan hal tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi dan Pengelolaan Parkir di Tepi Jalan Umum. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 1950 jis Peraturan Pemerintah 1950 tentang Pembentukan Daerah - daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah ( Berita Negara 1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang ( Lembaran Negara 1982 Nomor 36 ); 2. Undang-undang Nomor 14 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Lembaran Negara 1992 Nomor 19, tambahan Lembaran Negara Nomor 3480) ; 3. Undang-undang Nomor 22 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 ) ; 4. Undang-undang Nomor 34 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia 2000 Nomor 246. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048 ) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 1985 tentang Jalan (Lembaran Negara 1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3293 ) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan ( Lembaran Negara 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529 ) ;

2 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 1997 Tentang Retribusai Daerah ( Lembaran Negara 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692 ) ; 8. Keputusan Presiden Nomor 44 1999 tentang Tekhnik Penyusunan Perundang- undangan dan Bentuk Rancangan Undang undang, Undangundang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 2 1993 tentang Pemberian Uang Perangsang atas Realisasi Penerimaan-penerimaan Daerah kepada Instansi ( Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 9 1993 Seri D No. 8); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 5 1998 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang ; 11. Peraturan Daerah KabupatenDaerah Tingkat II Magelang Nomor 3 1999 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 19 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Magelang. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TENTANG RETRIBUSI DAN PENGELOLAAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Magelang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Magelang ; c. Bupati adalah Bupati Magelang ; d. Kantor Perhubungan adalah Kantor Perhubungan Kabupaten Magelang ; e. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas khusus dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ; f. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Magelang ; g. Fasilitas Parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu tertentu ; h. Retribusi perparkiran di tepi jalan umum yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan sebagai pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah I. Jalan Umum adalah jalan yang berada didaerah yang di peruntukkan untuk umum, yang meliputi Jalan Kabupaten, Jalan Propinsi dan Jalan Negara ;

3 j. Tanda Pembayaran Retribusi adalah tanda pembayaran retribusi yang harus dibayar oleh orang yang memarkir kendaraan di tepi jalan umum ; k. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan Hukum yang menurut peraturan perundang undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut retribusi tertentu ; l. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi terhutang ; m. Surat Setoran Retribusi Daerah disingkat SSRD adalah tanda bukti pembayaran retribusi ; n. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan. BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Atas pelayanan penyediaan fasilitas parkir, penempatan dan penataan kendaraan yang parkir di fasilitas parkir serta ketertiban fasilitas parkir dipungut retribusi dengan nama parkir umum. Pasal 3 (1) Obyek Retribusi Parkir adalah jasa pelayanan parkir ditepi jalan umum ; (2) Jasa pelayanan parkir sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a. penyediaan tempat untuk parkir ; b. pengaturan parkir kendaraan ; Pasal 4 Subyek Retribusi adalah orang atau badan hukum yang memanfaatkan fasilitas parkir sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) Peraturan Daerah ini. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Parkir termasuk golongan retribusi jasa umum. BAB IV CARA MENGUKUR PENGGUNAAN JASA Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa parkir ditepi jalan diukur berdasarkan jenis kendaraan dan penggunaan tempat parkir.

4 BAB V PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP Pasal 7 Prinsip penetapan tarif retribusi parkir didasarkan pada tujuan untuk menutup biaya yang digunakan untuk penyediaan tempat parkir, pembuatan rambu-rambu dan pengaturan parkir oleh petugas dalam rangka penertiban dan pengendalian. Pasal 8 Besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut : a. Kendaraan tidak bermotor. - Kendaraan roda 2 ( dua ) sebesar Rp 100,- - Kendaraan roda 3 ( tiga ) sebesar Rp 200,- - Kendaraan roda 4 ( empat ) sebesar Rp 300,- - Kendaraan beroda lebih dari 4 (lima) sebesar Rp 500 b. Kendaraan Bermotor - Kendaraan bermotor roda 2 (dua) sebasar Rp 200,- (dua ratus rupiah ) ; - Kendaraan bermotor roda 3 (tiga) sebesar Rp 300,- (tiga ratus rupiah) ; - Kendaraan bermotor roda 4 (empat) sebesar Rp 400,- (empat ratus rupiah) ; - Kendaraan bermotor roda 6 (enam) sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah) ; - Untuk kendaraan bermotor berroda lebih dari 6 (enam) sebesar Rp 1000,- (seribu rupiah). Pasal 9 (1) Atas pungutan retribusi diberikan tanda bukti pembayaran yang berbentuk Karcis / Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) yang telah diporporasi / disahkan; (2) Karcis / Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) berlaku hanya untuk satu kali parkir ; (3) Bentuk, ukuran, warna dan isi karcis sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB VI DAERAH PUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 10 Retribusi dipungut ditempat pemberian jasa pelayanan parkir di daerah Kabupaten Magelang. BAB VII TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 11 Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

5 BAB VIII TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 12 (1) Pembayaran retribusi dilaksanakan pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan; (2) Pembayaran retribusi harus dibayar lunas (pada waktu itu); (3) Tata cara pembayaran penyetoran dan tempat pembayaran retribusi di atur lebih lanjut oleh Bupati. TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 13 (1) Pemungutan Retribusi parkir tidak dapat diborongkan, (2) Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi parkir ditetapkan oleh Bupati dengan persetujuan Dewan. Pasal 14 Semua hasil pungutan retribusi parkir disetorkan ke Kantor Perhubungan / Tempat lain yang ditempat sesuai dengan waktu yang ditentukan dan hasil penerimaan retribusi disetor ke Kas Daerah dalam waktu 1 x 24 jam. BAB IX PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Kepala Kantor Perhubungan bertanggung jawab atas pelaksanaan Peraturan Daerah ini ; (2) Pengawasan pelaksanaan peraturan daerah ini oleh badan Pengawasas Daerah (Bawasda) Kabupaten Magelang. BAB X P E N Y I D I K A N Pasal 16 (1) Pejabat Pagawai Negri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah ; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. menerima,mencari,mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan megenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah ; c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah ; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah ;

6 e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tidak pidana dibidang retribusi daerah; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; j. menghentikan penyidikan ; k. melakukan tindak lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB XI KETENTUAN PIDANA Pasal 17 (1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam kurungan paling lama 6 (enam) bulan, atau denda seringgi-tingginya Rp 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) ; (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 (1) Pada tiap-tiap tempat parkir dapat ditempatkan petugas parkir ; (2) Petugas parkir berkewajiban memberikan pelayanan sebaik-baiknya dalam mengatur kendaraan secara tertib ; (3) Apabila terjadi kehilangan / kerusakan kendaraan atau barang ditempat parkir sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengendara / pemilik kendaraan. BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 3 1999 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

7 BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannnya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Ditetapkan di Kota Mungkid. Pada tanggal 13 Agustus 2001 BUPATI MAGELANG TTD. DRS. H. HASYIM AFANDI. Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 56 2001, Tanggal 14 Agustus 2001Serie D, Nomor 55 Sekretaris Daerah Ttd. DRS. H. SOLECHAN, AS. Pembina Utama Muda NIP. 500 034 460 dolluttuge 2001.

8 P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAN PENGELOLAAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DI KABUPATEN MAGELANG I. UMUM. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 34 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 18 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Retribusi di Tepi Jalan Umum termasuk dalam retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dinikmati oleh pribadi atau badan sehubungan dengan hal tersebut, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 3 1999 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dipandang tidak sesuai dengan perkembangan yang ada dan perlu diganti. Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai landasan hukum bagi pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan parkir di tepi jalan umum yang dimiliki / dikelola Pemerintah Kabupaten Magelang dalam rangka terciptanya tertib lalu lintas. Disamping itu Peraturan Daerah ini juga dimaksudkan sebagai dasar hukum bagi pemungutan retribusinya II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 huruf a : Cukup jelas huruf b : Cukup jelas huruf c : Cukup jelas huruf d : Cukup jelas huruf e : Cukup jelas huruf f : Cukup jelas huruf g : Cukup jelas huruf h : Cukup jelas huruf i : Cukup jelas huruf j : Cukup jelas huruf k : Cukup jelas huruf l : Cukup jelas huruf m : Cukup jelas huruf n : Cukup jelas Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 ayat (1) : yang dimaksud dengan parkir di tepi jalan umum adalah parkir di badan jalan yang meliputi jalan Kabupaten, Jalan Propinsi dan Jalan Negara tidak termasuk lokasi-lokasi parkir khusus yang disediakan oleh Pemerintah Daerah maupun swasta. (2) : Cukup jelas. Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 : yang dimaksud dengan ditetapkan berdasarkan Jenis kendaraan adalah bahwa setiap kendaraan yang parkir pada dasarnya hanya memerlukan ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan, termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu. Sedangkan berat kendaraan tidak diutamakan karena tidak mempengaruhi ruang parkir, maka penggolongan tarif parkir cukup hanya berdasarkan Satuan Ruang Parkir (SRP) bagi tiap jenis kendaraan.

9 Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. Investasi Umum ekonomis = Volume Pelayanan + Biaya Operasional + Biaya Pemeliharaan Dengan demikian, maka perthitungan tarif retribusi parkir ditepi jalan umum adalah sebagai berikut: a. Kendaraan bermotor Roda 2 : - Biaya Operasional = Rp 2.000.000,- - Biaya pemeliaharaan = Rp 17.250.000,- - Volume pelayanan = 100.000 Kendaraan Jadi dari data diatas,maka perhitungan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum untuk roda 2 adalah: Biaya Operasional + Biaya Pemeliharaan Volume Pelayanan = 2.000.000 + 17.250.000 100.000 = Rp 192,50 b. Kendaraan bermotor Roda 4 : - Biaya Operasional = Rp 15.000.000,- - Biaya Pemeliharaan = Rp 95.246.000,- - Volume Pelayanan = 380.160 Kendaraan Jadi dari data tersebut diatas,maka perhitungan Retribusi Parkir ditepi Jalan Umum Roda 4 adalah : Biaya Operasi + Biaya Pemeliharaan Volume Pelayanan = 15.000.000 + 95.246.000 380.160 = Rp 289,99 c. Kendaraan bermotor Roda 6 : - Biaya Operasional = Rp 8.100.000,- - Biaya Pemeliharaan = Rp 13.520.000,- - Volume Pelayanan = 108.000 Kendaraan Jadi dari data tersebut diatas,maka perhitungan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Roda 6 adalah : Biaya Operasional + Biaya Pemeliharaan Volume Pelayanan = 8.100.000 + 13.520.000 480.000 = Rp 450,00 d. Kendaraan bermotor beroda lebih dari 6 : - Biaya Operasional = Rp 17.000.000,- - Biaya Pemeliharaan = Rp 68.100.000,- - Volume Pelayanan = 91.440 Kemdaraan

10 Jadi dari data tersebut diatas, maka perhitungan Retribusi Parkir Ditepi Jalan Umum Kendaraan bermotor beroda lebih dar 6 : Biaya Operasional + Biaya Pemeliharaan Volume Pelayanan = 17.000.000 + 68.100.000 91.440 = Rp 930,66 TABEL Besarnya Tarif Baru jika dipehitungkan dengan laju inflasi No Keterangan Inflasi Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum; Kend. Roda 2 98/99 99/2000 10% 155,92 2000/2001 10% 173,25 2001/200 2 10% 192,50 2002/200 3 10% 211,75 2003/200 4 10% 232,92 Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum; Kend. Roda 4. Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum; Kend. Roda 6. Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum; Kend. Roda lebih dari 6 234,99 261,00 289,99 318,98 350,87 359,50 405,00 450,00 459,00 544,50 753,84 837,60 930,66 1023,72 1126,09 Dari hasil estimasi setiap tahun 10 % selama 5 (lima) tahun, maka Retribusi yang baru sesuai dengan Umdang-undang Nomor 34 2000 diambil kesimpulan dari rata-rata 5 (lima) tahun sebagai berikut: 1. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Roda 2 untuk tiap 3 jam 155,92 + 173,25 + 192,50 + 211,75 + 232,92 5 = Rp 194,46 Dibulatkan menjadi Rp 200,- 2. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Roda 4 untuk tiap 3 Jam 234,99 + 261,00 + 289,99 + 318,98 + 350,87 5 = Rp 291,16 dibulatkan Rp 300,- 3. Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum Roda 6 untuk tiap 3 Jam 359,50 + 405,00 + 450,00 + 495,00 + 544,50 5 = Rp 450,80 dibulatkan Rp 500,- 4. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Beroda lebih dari 6 untuk tiap 3 Jam.

11 753,84 + 837,60 + 930,60 + 1023,72 + 1126,09 5 = Rp 934,37 dibulatkan Rp 1000,- Pasal 9 ayat (1) : Cukup jelas. (3) : Cukup jelas. Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Doklumen lain artinya surat tagihan retribusi selain SKSD yang digunakan untuk menarik wajib retribusi yang ditetapkan oleh bupati Pasal 12 ayat (1) : Cukup Jelas. (3) : Cukup jelas. Pasal 13 ayat (1) : Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi parkir tidak diborongkan tetapi dapat dilaksanakan dengan kontrak kerja. (2) : Cukup jelas. Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 ayat (1) : Cukup jelas. Pasal 16 ayat (1) : Penyidik di Bidang Retribusi Daerah adalah Pejabat Pegawai Negeri tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh Mentri Kehakiman sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (3) : Cukup jelas. Pasal 17 ayat (1) : Cukup jelas. Pasal 18 ayat (1) : Cukup jelas. (3) : Cukup jelas. Pasal 19 : Cukup jelas Pasal 20 : Cukup jelas. Pasal 21 : Cukup jelas. III. PENJELASAN TAMBAHAN Bahwa Peraturan Daerah ini telah dibahas dalam Pansus DPRD Kabupaten Magelang pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 Juli 2001 dan telah mendapatkan persetujuan DPRD Kabupaten Magelang dengan Keputusan DPRD Kabupaten Magelang Nomor 24/DPRD/2001 tanggal 19 Juli 2001 tentang Persetujuan Penetapan Peraturan Daerah Retribusi Dan Pengelolaan Parkir di Tepi Jalan Umum di Kabupaten Magelang. dolluttuge 2001.