P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

RAHMAT FAUZI NIM. K

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI APLIKASI TRIGONOMETRI.

ABSTRAK DAN RINGKASAN MAKALAH KONASPI VI SUBTEMA DAN TOPIK: E. INOVASI PENDIDIKAN: INOVASI PEMBELAJARAN DAN ASESMEN JUDUL:

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

PEMANFAATAN SOFTWARE CORELDRAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 9-18, Desember 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP

Oleh : Fadhilaturrahmi Dosen SI PGSD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

OLEH: ROSELI THEIS. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRACT ABSTRAK

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFULL LEARNING

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) Vol. 2 No. 1 Maret 2016

LESSON STUDY: BELAJAR DARI, TENTANG, DAN UNTUK PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

LESSON STUDY IN INDONESIA: INTROSPECT AND PROSPECT. Ari Widodo


Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

Transkripsi:

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SMP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Indah Puspita Sari 1, Adi Nurjaman 2 1, 2 STKIP Siliwangi 1 chiva.aulia@gmail.com, 2 hendrialfianto@gmail.com ABSTRACT This research aims to improve the learning outcomes of students in the subject of Capita Selecta Mathematics in middle school through the implementation of Lesson Study. This research is a class action research in which the subject are the students of class A2 2014. The students are from regular class that consists of 41 students. The research was conducted in 4 cycle, in which each has 3 stages: plan, do, and see. Research data was obtained by observation and test. This research used a qualitative analysis consists of data reduction, data presentation and conclution. The result showed there was an increase learning outcomes of students in the subject of Capita Selecta Mathematics in middle school through the implementation of Lesson Study. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika SMP melalui implementasi Lesson Study. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjeknya adalah mahasiswa kelas A2 2014 Reguler yang berjumlah 41 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 4 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu plan, do, dan see. Data penelitian diperoleh dengan cara observasi dan tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika SMP melalui implementasi Lesson Study. Kata Kunci: Lesson Study, Hasil Belajar 1. Pendahuluan Mata kuliah Kapita Selekta Matematika terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu Kapita Selekta Matematika SD, SD Lanjut, SMP dan SMA. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebagai bekal mereka untuk menjadi seorang guru. Dalam mata kuliah Kapita Selekta Matematika SMP, materi yang dibahas merupakan materi-materi esensial pada kelas VII sampai dengan kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Konsep matematika SMP yang baik perlu dimiliki oleh mahasiswa karena merupakan dasar dalam pembelajaran matematika. Jika mahasiswa tidak memiliki konsep SMP yang baik, maka akan berimplikasi pada pembelajaran matematika selanjutnya. Berdasarkan pengalaman peneliti pada semestersemester sebelumnya, hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan, pada saat proses pembelajaran mahasiswa lebih sering mendengarkan penjelasan dari dosen. Proses pembelajaran seperti ini akan mengakibatkan 33

mahasiswa menjadi kurang aktif dan materimateri esensial tidak mereka terima seutuhnya sehingga hasil belajar mahasiswa kurang optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Anggraeni (2008:5) bahwa sikap dan kebiasan belajar yang baik akan memberikan tunjangan terhadap pencapaian hasil belajar yang optimal dan sebaliknya sikap dan kebiasaan belajar yang kurang baik, kurang ulet, dan kurang gesit akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak optimal. Lesson Study merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki sikap dan kebiasaan belajar mahasiswa selama ini. Lesson Study pertama kali dikembangkan oleh para guru pendidikan dasar di Jepang. Lesson Study merupakan terjemahan dari bahasa Jepang jugyokenkyu, yang berasal dari dua kata jugyo yang berarti lesson dan kenkyu yang berarti study. Menurut Lewis (2002) Lesson Study di Jepang tidak hanya memberikan sumbangan terhadap pengetahuan keprofesionalan guru, tetapi juga terhadap peningkatan sistem pendidikan yang lebih luas. Keberhasilan Jepang dalam mengembangkan Lesson Study ini mulai diikuti oleh Negara lain, salah satunya adalah Indonesia. Stigler dan Hiebert (1999) mengidentifikasikan beberapa faktor yang membuat lesson study bisa meningkatkan kualitas pendidikan Jepang: 1) Lesson study didasarkan pada model peningkatan pembelajaran yang sifatnya terus-menerus sekalipun peningkatan yang dicapai melalui satu kegiatan lesson study hanya kecil saja, namun karena kegiatan dilaksanakan terus-menerus maka peningkatan ini menjadi besar. 2) Lesson study selalu memfokuskan pada bagaimana membuat murid belajar. 3) Lesson study memfokuskan pada peningkatan yang bisa langsung memanfaatkan dalam konteks yang ada. 4) Lesson study merupakan sebuah kolaborasi. Dengan melakukan kolaborasi para guru bisa saling langsung bertukar pikiran dan saling memberi masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 5) Guru yang terlibat dalam lesson study merasa bahwa mereka memberikan kontribusi terhadap ilmu mengajar dan juga terhadap perkembangan profesionalisme dirinya. Oleh karena itu lesson study bukan hanya mengembangkan profesionalisme guru tetapi juga mengembangkan ilmu tentang mengajar. 2. Study Literatur 2.1. Lesson Study Pengertian Lesson Study menurut Styler dan Hiebert (Susilo, 2009:3) adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasikan masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang akan diajarkan); membelajarkan peserta didik sesuai dengan skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sedangkan yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya). Berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa sekolah di Jepang, Lewis (2004) mengemukakan tentang ciri-ciri esensial dari Lesson Study, yaitu: (1) Tujuan bersama untuk jangka panjang, (2) Materi pelajaran yang penting, (3) Studi tentang siswa secara cermat, (4) Observasi pembelajaran secara langsung. Lewis (2002), menyebutkan enam tahapan dalam lesson study, yaitu (1) membentuk kelompok lesson study, (2) memfokuskan lesson 34

study, (3) merencanakan rencana pembelajaran, (4) melaksanakan pembelajaran di kelas, (5) mendiskusikan dan menganalisis pembelajaran yang telah dilakukan, dan (6) merefleksikan pembelajaran dan merencanakan tahap-tahap selanjutnya. Enam langkah Lesson Study menurut Lewis tersebut dapat kita rinci menjadi 3 tahapan, yaitu: 1) Tahap Plan, yaitu membuat perencanaan pembelajaran secara kolaboratif, 2) Tahap Do, yaitu penerapan rencana pembelajaran di kelas oleh seorang guru model sedangkan yang lain mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran, 3) Tahap See, yaitu diskusi setelah pembelajaran untuk merefleksikan efektivitas pembelajaran untuk perbaikan. Adapun tahapan Lesson Study dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini: dimana terjadinya perubahan pada diri seseorang. Menurut Sudjana (1989) perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek individu. Hasil belajar menurut Anggraeni (2008:15) adalah pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap yang diperoleh setelah terjadi interaksi dengan sumber belajar. Selanjutnya Bloom (Sukardi, 2008:75) menyatakan bahwa tujuan belajar diarahkan untuk mencapai ketiga ranah (domain), yaitu: ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif menekankan pada aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir. Ranah afektif menekankan pada aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri. Ranah psikomotor menekankan pada aspek keterampilan motorik dan manipulasi data atau obyek. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor ekternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto (2003) yang mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: Gambar 1. Tahapan Lesson Study 2.2. Hasil Belajar Belajar bukan hanya kegiatan siswa untuk menghafal tetapi belajar adalah suatu proses 1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. 2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri yang meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. 3. Metode Penelitian 35

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengamatan terhadap tindakan mahasiswa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Sampel yang dijadikan penelitian adalah mahasiswa kelas A2 2014 Reguler yang berjumlah 41 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak empat siklus, dimana setiap siklus terdiri dari tiga tahap yaitu plan, do, dan see. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dilakukan observasi dan tes. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap tindakan mahasiswa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu pada saat melaksanakan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Sedangkan tes dilakukan pada setiap siklus setelah kegiatan Lesson Study selesai dilaksanakan. Tes ini diberikan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh mahasiswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan Lesson Study. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Hasil Pelaksanaan Siklus I Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2015 dengan materi Bilangan, mahasiswa secara berkelompok melakukan tahap plan. Tahap plan ini dimulai dengan membuat chapter design dari materi bilangan. Dalam chapter design ini, mahasiswa melihat sistematika dan kedalaman materi, apakah sudah sesuai atau belum, serta menentukan jumlah pertemuan untuk materi tersebut. Kemudian chapter design tersebut dipresentasikan sehingga terjadi diskusi antar tiap kelompok sehingga disepakati chapter design yang akan digunakan. Selanjutnya mahasiswa membuat lesson design yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan chapter design yang telah disepakati. Tahap selanjutnya adalah tahap do, yaitu open lesson dimana salah satu kelompok menjadi guru model, satu kelompok menjadi observer, dan kelompok lainnya menjadi siswa. Tahap do dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2015. Tahap terakhir yaitu tahap see, dimana para observer memberikan masukan mengenai penampilan guru model. Pada siklus I ini diperoleh hasil bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru model belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah mereka susun. Selain itu, guru model belum bisa mengatur waktu sehingga waktu yang telah mereka alokasikan untuk materi ini tidak cukup. Kelompok yang menjadi siswa pun tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Masih ada mahasiswa yang melamun, bahkan mengobrol dengan temannya. 4.2. Hasil Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 dengan materi Himpunan. Tahapan pada siklus tahap II sama dengan tahapan pada siklus I, yaitu dimulai dengan tahap plan. Pada tahap plan mahasiswa secara berkelompok membuat chapter design materi himpunan dengan melihat sistematika dan kedalaman materi serta menentukan jumlah pertemuan untuk materi himpunan tersebut. Chapter design tersebut dipresentasikan dan didiskusikan kemudian dibuat lesson design berdasarkan kesepakan yang telah diperoleh dari hasil diskusi. Tahap do dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015, dimana satu kelompok menjadi guru model, satu kelompok menjadi observer dan kelompok lainnya menjadi siswa. Selanjutnya pada tahap see diperoleh masukan-masukan dari para observer diantaranya yaitu guru model belum 36

bisa menguasai kelas dan kurang menguasai materi tetapi langkah-langkah pembelajaran yang guru model lakukan sudah sesuai dengan yang mereka susun. Pada siklus II ini, hasil belajar siswa belum terlihat peningkatannya. 4.3. Hasil Pelaksanaan Siklus III Siklus III dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015 dengan materi Bangun Datar. Pada siklus III ini, mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan tahapan-tahapan lesson study. Dimulai dari tahap plan, yaitu membuat chapter dan lesson design materi bangun datar dilanjutkan dengan tahap do, yaitu open lesson yang dilaksanakan tanggal 21 April 2015 dan diakhiri dengan tahap see, dimana pada siklus III ini observer tidak terlalu banyak memberikan masukan-masukan, karena guru model pada siklus III ini sudah lebih baik dibandingkan siklus I dan II, hanya masih ada mahasiswa yang berperan menjadi siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru model. Pada siklus ini masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga diperlukan perbaikan pada siklus selanjutnya. 4.4. Hasil Pelaksanaan Siklus IV Berdasarkan hasil dari siklus III, maka dilakukan beberapa perbaikan pada siklus IV. Siklus IV dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015 dengan materi Persamaan Garis Lurus. Seperti pada siklus I-III, tahapan siklus IV ini dimulai dari tahap plan, yaitu membuat chapter dan lesson design materi persamaan garis lurus. Selanjutnya tahap do dilakukan pada tanggal 12 Mei 2015. Pada siklus IV ini, guru model menggunakan model pembelajaran yang cukup menarik sehingga mahasiswa yang berperan sebagai siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada tahap see, observer pun memberikan respon yang positif terhadap guru model pada siklus IV ini. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil tes dan observasi dari siklus I sampai siklus IV diperoleh hasil yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa. Peningkatan hasil belajar mahasiswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Berdasarkan gambar di atas, terlihat peningkatan hasil belajar mahasiswa mulai dari siklus I sampai dengan siklus IV. Peningkatan hasil belajar ini tidak terlepas dari pelaksanaan Lesson Study pada proses pembelajaran di kelas. Pada awalnya mahasiswa tidak terlibat aktif saat proses pembelajaran, tetapi dengan motivasi dan bimbingan dari dosen maka mahasiswa menjadi lebih aktif. Mahasiswa pun menjadi lebih antusias saat proses pembelajaran, karena mereka dapat mengeluarkan ide-ide yang mereka miliki saat merencanakan langkahlangkah pembelajaran, selain itu mereka lebih menguasai konsep-konsep matematika SMP karena mereka terjun langsung dalam menyiapkan materi yang akan mereka tampilkan pada saat open lesson. Pada setiap siklus memang masih ditemukan kekurangan-kekurangan, tetapi mahasiswa yang 37

berperan sebagai guru model beserta mahasiswa lainnya mampu mencari cara untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut sehingga pada siklus terakhir yaitu siklus ke IV tidak ditemukan lagi kekurangan-kekurangan seperti pada siklus sebelumnya. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa implementasi Lesson Study pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika SMP dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1) Pembelajaran dengan Lesson Study ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi para calon guru 2) Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai Lesson Study untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pokok bahasan lain dengan subjek yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, R. (2008). Pembelajaran Cooperative (Kelompok Kecil) untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Siswa. Makalah Seminar Matematika FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Lewis, C.C. (2002). Lesson study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia: Reseach For better School.Inc Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Stigler, J. W., & Hibert, J. (1999). The Teaching Gap : Best Ideas from The World s Teachers for Improving Education in the Classroom. New York: the free Press. Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Susilo, H. et. al. (2009). Lesson Study Berbasis Sekolah. Malang: Bayu Media. 38