BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV DATA DAN ANALISIS

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

Struktur dan Konstruksi II

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

EBOOK PROPERTI POPULER

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB V PONDASI TELAPAK

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB II TEKNOLOGI BAHAN DAN KONSTRUKSI

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGANTAR PONDASI DALAM

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

Kebutuhan Bahan Pondasi Tapak

Menggambar Rekayasa. Struktur Bawah PONDASI. Ferdinand Fassa 1

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERENCANAAN STRUKTUR CHIMNEY (CEROBONG ASAP) DI PLTU KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN

Dinding Penahan Tanah

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya yaitu tea beam dan slab. Sedangkan blogger bernama Kirun (2013), mengatakan bahwa pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan kolom dibagian atasnya. Pile cap tersusun atas tulangan baja berdiameter 16mm, 19mm dan 25mm yang membentuk suatu bidang dengan ketebalan 50mm dan lebar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tiang yang tertanam. Pile cap ini sendiri berfungsi untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan ketiang pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus daya dukung yang diizinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban maksimum yang bias diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton). Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Bentuk pile cap bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlahkolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhanatasbeban yang akanditerimanya. Pile cap merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah gedung. Sebab kuat atau lemahnya suatu bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan dari konstruksi II-1

pondasi pile cap itu sendiri. Keberadaan pondasi pile cap berfungsi sebagai landasan dari bangunan diatasnya sekaligus akan menjamin mantabnya kedudukan suatu bangunan. Dengan demikian keberadaan pile cap harus bersifat statis. Artinya, tidak boleh mengalami pergeseran, baik secara vertical maupun horizontal. Pengetahuan dasa rmengenai pondasi pile cap akan membantu Anda agar mengetahui praktik pembuatan pondasi pile cap yang benar. Pondasi pile cap yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini: 1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran; 2. Mampu menahan bentuk maupun posisi terhadap terjadinya gerakan tanah, seperti tanah labil, tanah mengembang, tanah menyusut maupun efek gempa bumi; 3. Mampu menahan pengaruh unsure kimiawi dalam tanah, baik yang organic maupun non organik; 4. Mampu menahan tekanan air. Adapun pembuatan pondasi pile cap mengandung banyaksekali material didalamnya dan proses pengerjaannya pun tergolong hampir sama dengan pembuatan pondasi-pondasi lainnya. Dan metode pelaksanaan pembuatan pondasi pile cap adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan Pertama yang perlu dilakukan tentunya merencanakan urutan galian tanah untuk pondasi pile cap tersebut, tempat penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum II-2

diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan sementara material-material untuk pembuatan pondasi pile cap tersebut sebelum dipasang. 2. Pekerjaan Galian a. Siapkan alat-alat yang diperlukan; b. Gali tanah dengan ukuran panjang, leba dan kedalaman sesuai yang di tentukan sesuai gambar yang telah ditentukan, untuk panjang lebarnya sudah diberi kelebihan sesuai penempatan material bekisting; c. Buang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan; d. Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapihan sesuai dengan rencana. 3. Pekerjaan Urugan Pasir a. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk memadatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan; b. Padatkan pasir urug tersebut dengan menggunakan alat stamper; c. Kemudian setelah selesai dipadatkan diberi lantai kerja atau dar adukan bahan pasir, semen dan air untuk dijadikan lantai kerja untuk pekerjaan pile cap tersebut. 4. Pekerjan Pasangan Bekisting Pondasi Pile Cap a. Pasang bekisting sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, disusun dengan menggunakan perekat dengan campuran semen dan air; b. Cek ketinggian ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat, demikian juga ketegakannya; II-3

c. Tunggu pekerjaan bekisting benar-benar kering sebelum dicor, tentunya jika didalam pile cap sudah terdapat pembesian. Pada masa ini pembuatan bekisting pile cap banyak menggunakan material batako, sedangkan masih banyak alternatif dengan menggunakan material lainnya. Misalnya adalah material : 2.1 Batu kali Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter. Batu juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam (http://id.wikipedia.org/wiki/batu).sedangkan batu yang sering digunakan untuk bahan dasar pondasi rumah, pondasi jembatan, dan untuk perkerasan jalan biasanya menggunakan batu belah. Batu belah dapat dibagi menjaditiga golongan: 1.Batu gunung karena di ambil langsung dari gunung; 2.Batu pecah yang di ambil dari lading; 3.Batu kali karena diambil dari sungai atau kali. Dari ketiga jenis batu diatas yang paling bagus adalah batu kali, batu jenis ini biasanya warnanya hitam keputih-putihan dan sangat keras sekali, batu jenis ini dipakai ntuk pembuatan patung, cobek dan jugalesung. Sedangkan batu belah yang berukuran agak kecil dinamakan koral atau kerikil. II-4

Ukuran batu kali sangat bervariasi, ada yang masih besar sekali, ada yang sedang dan ada pula yang kecil berbentuk agak bulat. Ketiga ukuran tersebut dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pada saat ini, batu kali merupakan bahan konstruksi yang paling banyak digunakan baik di kota besar maupun di pedesaan. Gambar 2.1: Batu Kali Sumber: (diolah penulis; 2015) II-5

2.2 Batako Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen portland dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir. Batako difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural. Bentuk dari batako/batu cetak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak yang berlubang atau hollow block dan batu cetak yang tidak berlubang atausolid block serta mempunyai ukuran yang bervariasi. Supribadi (1986: 5) menyatakan bahwa batako adalah semacam batu cetak yang terbuat dari campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-balok dengan ukuran tertentu. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6, Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab. Menurut SNI 03-0349-1989, Conblock atau concrete blockatau batu cetak beton yang komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya atau additive, dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Sedangkan Frick Heinz dan Koesmartadi (1999: 96) berpendapat bahwa: Batu-batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan nama batako (bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air). II-6

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan jerami sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah lainnya atau additive. Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melaluipembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangandinding. Gambar 2.2: Material Batako Sumber: diolah penulis (2015) II-7

2.3 Bobokan borepile Sebelum kita membahas untuk material kegunaan material bobokan borepile ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu borepile. Borepile adalah awal pekerjaan pondasi sebelum pondasi pile cap. Pondasi borepile adalah tiang pondasi dalam yang berbentuk tabung, yaitu berfungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras dibawahnya. Pelaksanaan pondasi borepile dimulai dari pembuatan lubang ditanah dengan cara tanah dibor terlebih dahulu kemudian penginstalan besi kedalam lubang yang dilanjutkan dengan pengecoran borepile. Ada beragam jenis alat dan cara untuk pelaksanaan pembutan pondasi borepile, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Alat bore pile mini crane. Dengan menggunakan alatataumesin mini crane pengeboran dapat dilakukan mulai dari diameter 30 (tiga puluh) cm sampai 60 (enam puluh) cm, dengan pilihankedalaman dari 6 (enam) meter sampai 24 (dua puluh empat) meter. 2. Wet borringataubor basah. Wet borring membutuhkan air yang cukup untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan borepile. Apabila kondisi tanah dipermukaan tidak mampu menahan beban bangunan, maka beban harus dilanjutkan kelapisan tanah keras di bawahnya memakai konstruksi pondasi dalam berupa tiang pancang atau borepile. Pondasitiang pancang sering dipakai pada lahan yang luas dimana getaran yang ditimbulkan pada saat pengerjaan pemancangan tidak mengganggu lingkungan sekitar, II-8

dan tentu juga belum banyak terdapat bangunan disekitarnya. Namun jika bangunan tersebut didirikan dilokasi yang dekat bangunan yang ada di sekitarnya, maka getaran dan kondisi tanah yang kita pancang akan mempengaruhi lingkungan sekitar. Dengan kondisi sedemikian rupa pemakaian pondasi jenis borepile merupakan pilihan pondasi yang tepat. Seringkali disetiap selesai pekerjaan bore pile atau pun pekerjaan tiang pancang, pasti ada pekerjaan bobok kepala tiang pancang atau borepile, dan realisasi dilapangan seringkali bekas bobokan kepala borepile sering terbuang sia-sia tanpa dimanfaatkan. Bobokan bore pile merupakan material sisa dari pekerjaan bobok kepala borepile, dimana pekerjaan itu dikerjakan untuk mengeluarkan besi dari borepile yang kemudian besi tersebut akan di sambungkan ke kolom / pile cap yang sudah ditentukan. Bentuk fisik dari material bobokan borepile kurang lebih sama dengan material batu kali, jikabatu kali dibuat oleh alam material borepile di buat oleh manusia dengan campuran antara sirtu, semen dan air. Gambar 2.3: Ilustrasi Pekerjaan Borepile Sumber: Olahan penulis (2015) II-9

2.4 Kelebihan dan kekurangan dinding batu kali, batako, dan bobokan borepile a. Batu Kali - Kelebihan batu kali: batu kali merupakan batuan yang tergolong kuat, harga relative murah dan hamper tersedia diseluruh Indonesia; - Kekurangan batu kali: ukurannya sulit disesuaikan dengan desain. b. Batako - Kelebihan batako: pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama, pemasangan lebih cepat, tidak perlu direndam air sebelum pemakaian; - Kekurangan batako; mudah terjadi retak rambut pada pengaplikasiannya, mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya, kurang baik untuk isolasi panas. c. Bobokanborepile - Kelebihan borepile: ekonomis, tahan air dan bahan yang kuat; - Kekurangan borepile: tidak semua ada disetiap proyek, ukurannya sulit disesuaikan dengan desain. 2.5 Analia harga satuan pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamnya terdapat angka yang menunjukkan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan, seperti pekerjaan pas. bekisting pile cap (satuan pekerjaan m 2 ), pekerjaan cor pile cap (satuan pekerjaan m 3 ), pekerjaan water stop (satuan pekerjaan m 1 ). II-10

Tabel 2.1: Skema Harga Satuan Pekerjaan Satuan Pekerjaan = Harga Bahan + Upah + Alat Harga Satuan Bahan Analisa Bahan Bahan Harga Satuan Bahan Analisa Upah Upah Harga Satuan Pekerjaan Harga Satuan Alat Analisa Alat Alat Sumber: Susilowati (2005; hlm.14) Susilowati (2005; hlm.13-15); secara umum biaya dalam suatu proyek digolongkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap.biaya tetap merupakan bagian dari biaya proyek yang digunakan untuk menghasilkan produk yang diinginkan, mulai dari kelayakan sampai instalasi proyek berjalan penuh.biaya tetap terdiri dari dua hal yaitu biaya langsung yang merupakan himpunan pengeluaran untuktenaga kerja, bahan, alat-alat dan sub kontraktor serta biaya tidak langsung yang merupakan himpunan pengeluaran overhead, pengawasan resiko-resiko dan lain-lain.sedangkan biaya tidak tetap merupakan biaya yang digunakan untuk menutupi kebutuhan pada tahap awal operasi. Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis tertentu dan biayabiaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Perhitungan RAB secara keseluruhan: RAB = (volume x Harga Satuan Pekerjaan). II-11