BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi fungsi tubuh yang hasil akhirnya meningkatkan kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Setiap cabang olahraga memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan prosedur pelaksanaannya. Tujuan berolahraga dapat dibagi atas kebutuhannya yaitu : rekreasi, pendidikan, kesehatan, kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011). Salah satu cabang olahraga yang saat ini yang sangat diminati oleh masyarakat terutama oleh para remaja adalah olahraga basket. Basket merupakan olahraga yang unik yang diciptakan oleh seorang guru olahraga asal Kanada yang bernama Dr. James Naismith pada tahun 1891. Menurut Sugito (2013), Basket merupakan kegiatan olahraga yang telah menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan baik tingkat nasional maupun internasional. Latihan sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan atlet guna mencapai kemampuan jasmani dan rohani setinggi-tingginya dalam waktu yang telah direncanakan, disamping itu olahraga bola basket memerlukan latihan dan program yang berkelanjutan dengan baik. Kondisi fisik di dalam olahraga bola basket 1
2 merupakan modal awal untuk memulai sebuah latihan pemanasan olahraga bola basket. Pada olahraga bola basket, kelincahan mempunyai peran yang sangat penting dalam memperoleh kemenangan di dalam suatu pertandingan. Hal tersebut dikarenakan dalam permainan bola basket, tim yang memiliki kecepatan lebih baik, dan melakukan pergerakan yang lebih banyak, maka akan memiliki peluang mencetak point lebih banyak sehingga akan memenangkan permainan. Didalam permainan bola basket, kelincahan diperlukan untuk melakukan beberapa aktivitas dalam permainan bola basket seperti saat memantulkan bola sambil berlari dengan cepat menuju ring basket melewati beberapa lawan yang menjaga disekitar ring dengan berbagi macam formasi. Kelincahan juga diperlukan untuk menerobos menghindari halangan dari lawan agar dapat memasukkan bola ke dalam ring basket (Morschel,2008) Beberapa teknik dasar dalam bermain basket yang baik yaitu passing and catching (mengoper dan menangkap), dribbling (menggiring bola), shooting (menembakkan bola ke ring), pivot (berputar), jump stop, rebound (tambahan point dari lemparan lawan yang gagal). Untuk dapat melakukan teknik-teknik tersebut dengan baik dan berhasil, maka pemain basket harus memiliki kelincahan yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Soekarman (1987) bahwa kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat pada saat bergerak dalam kecepatan yang tinggi. Kelincahan merupakan faktor yang sangat penting untuk dapat
3 berpatisipasi di dalam kegiatan olahraga, serta latihan yang diberikan disesuaikan dengan macam olahraga yang diikuti. Kecepatan merupakan unsur penting dalam kelincahan, disamping perlu adanya koordinasi (Algunta,2013) Menurut Erlangga (2011), kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kelenturan. Tanpa unsur keduanya baik, seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang. Latihan kelincahan umumnya berupa shuttle run, lari zig-zag atau lari halingrintang (obstacle run). Shuttle run adalah lari secepatnya bolak-balik dari suatu titik ke titik lainnya, artinya dimulai dari satu titik, kemudian lari ke satu titik lainnya yang jaraknya 4-5 meter (Maulana,2014). Latihan ini bertujuan untuk melatih mengubah arah gerak dengan cepat sambil melakukan gerakan. Menurut Wicaksono (2014) dalam penelitiannya tentang pengaruh latihan shuttle run dan lari zig-zag terhadap peningkatan kelincahan gerak shadow 6 titik atlet bulutangkis usia 11-13 tahun menunjukan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh latihan, yaitu Zig-zag Run Exercise lebig efektif dalam meningkatkan kelincahan dari Shuttle Run Exercise pada atlet bulu tangkis. Lari zig-zag adalah berlari dengan secepat-cepatnya melalui tonggak-tonggak yang dipasang pada jarak tertentu, misalnya 10 tonggak. Latihan tersebut dilakukan sebanyak 10 kali (Maulana,2014). Tujuan latihan ini adalah untuk melatih mengubah
4 gerak tubuh arah berkelok-kelok. Pada umumnya Latihan Zig-zag Run dan Shuttle Run bertujuan untuk memperbaiki sistem serta fungsi fisiologis dan psikologis tubuh agar pada waktu melakukan aktivitas olahraga dapat mencapai penampilan optimal. Menurut Utama (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Perbedaan pengaruh latihan Shuttle Run dan lari Zig-Zag terhadap kemampuan menggiring dalam permainan sepak bola peserta ektrakulikuler di SMP Negeri 2 Bantul, menunjukkan hasil bahwa latihan Zig-Zag lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan kelincahan daripada latihan Shuttle Run. Untuk mengetahui tingkat kelincahan seseorang, maka dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan illinois agility run test. Illinois Agility Run Test merupakan salah satu tes kelincahan yang sangat mudah dilakukan yaitu dengan berlari secepat mungkin, lalu dengan cepat mengubah arah gerakan sesuai dengan alur yang telah disiapkan yaitu pada panjang lahan 10 meter, lebar 5 meter dan dengan 4 cones yang digunakan sebagai tanda start, finish, dan untuk titik memutar 2 cones. 4 cones lainnya disimpan di tengah-tengah diantara titik start dan finish. Jarak tiap cones yang di tengah adalah 3.3 meter (Ikal,2015) Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, serta masih sedikit data mengenai kelincahan dan kaitannya dengan zig-zag run exercise dan shuttle run exercise maka dilakukan sebuah penelitian dengan judul Zig-Zag Run Exercise Lebih Efektif Terhadap Peningkatan Kelincahan pada Pemain Basket daripada Shuttle Run Exercise.
5 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada urain yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat di ambil oleh peneliti adalah : 1. Apakah Zig-zag Run Exercise dapat meningkatkan kelincahan pada pemain basket siswa SMA? 2. Apakah Shuttle Run Exercise dapat meningkatkan kelincahan pada pemain basket siswa SMA? 3. Apakah Zig-zag Run Exercise lebih efektif dalam meningkatkan kelincahan daripada Shuttle Run Exercise pada siswa SMA? 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum tentang olahraga basket, kelincahan, Zigzag Run Exercise dan Shuttle Run Exercise. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk membuktikan efektivitas Zig-zag Run Exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain basket siswa SMA. 2. Untuk membuktikan efektivitas Shuttle Run Exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain basket siswa SMA.
6 3. Untuk membuktikan Zig-Zag Run Exercise lebih efektif dari pada Shuttle Run Exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain basket siswa SMA. 1.4 MANFAAT PENETILIAN 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan untuk pembaca tentang efektivitas Zig-zag Run Exercise dan Shuttle Run Exercise terhadap kelincahan pemain basket. 2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi para pembaca (mahasiswa) dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan untuk referensi bagi masyarakat terutama fisioterapis olahraga, pelatih basket dan pemain basket tentang efektivitas Zig-zag Run Exercise dan Shuttle Run Exercise terhadap kelincahan pemain basket.