BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LONGAT PANYABUNGAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PEMANFAATAN METODE KUNJUNGAN (FIELD TRIP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI I SAMBUNGMACAN SRAGEN

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Beberapa orang ahli memberikan pengertian tentang belajar sperti yang ditulis oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang menghasilkan interaksi antara guru dan anak

METODE PEMBELAJARAN KLINIK CLINIC TOUR. Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodik Khusus. Dosen Pembimbing : Arika., M.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PUSTAKA. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang diusahakan untuk mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

II. LANDASAN TEORI. menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan. Dalam bukunya, Akhadiah

Transkripsi:

7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Menulis Deskripsi Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri (Moeliono, 2005: 707). Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Ketrampilan menulis menghendaki ketuntasan bermacam-macam keterampilan antara lain ketepatan dan kebakuan struktur. Di samping ketrampilan menulis juga menuntut kemahiran dalam dalam pemakaian ejaan, komposisi yang baik dalam bentuk pengembangan paragraf. Tetapi keterampilan dalam memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Ketrampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang teratur (Tarigan,2008 : 4). Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif, produktif, dan menghasilkan bahasa. Dilihat dari pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas menghasilkan bahasa, aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua gagasan. Kedua unsur tersebut dalam tugas-tugas menulis yang dilakukan di sekolah hendaknya mendapat penekanan yang sama. Artinya, walaupun tugas itu diberikan dalam rangka mengukur kompetensi berbahasa, penilaian yang dilakukan hendaklah mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya dengan konteks dan isi. Jadi, penilian kemampuan peserta didik mengorganisasikan dan mengemukakan gagasan dalam bentuk bahasa yang tepat ( Nurgiyantoro, 2010: 425). 7

8 Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan menulis melibatkan cara berpikir yang teratur dan kemampuan mengungkapkan pikiran, ide, gagasan tersebut kedalam bentuk bahasa tulis yang baik. Deskripsi atau pemerian merupakan bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan dan memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca. Ia menyampaikan sifat dan semua perincian wujud yang dapat ditemukan pada objek tersebut (Keraf, 1997 :93). Tarigan (2008 : 52) mendefinisikan bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang informatif, bernada memberi penerangan kepada orang lain, yang tujuannya mengajak para pembaca bersama sama menikmati, merasakan, memahami, dengan sebaik-baiknya beberapa obyek (sasaran, maksud), adegan, kegiatan (aktivitas), orang (pribadi, pribadi, oknum ) atau suasana hati mood yang telah dialami oleh sang penulis. Dari kedua pendapat diatas disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang berusaha melukiskan objek seperti apa adanya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat objek tersebut secara nyata atau langsung. Dengan demikian penulis menyimpulkan pengertian kemampuan menulis deskripsi adalah kegiatan menuangkan ide, gagasan, yang melibatkan cara berpikir yang teratur ke dalam bentuk tulisan yang menggambarkan, melukiskan sesuatu objek tertentu sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat objek tertentu secara nyata atau langsung.

9 1. Jenis Karangan Deskripsi Keraf (1997: 94) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya, wacana deskripsi dibagi menjadi dua macam, yakni deskripsi sugestif dan deskripsi teknis atau deskripsi ekspositoris. Deskripsi sugestif bertujuan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca, pengalaman karena perkenalan langsung dengan objeknya. Dengan kata lain, deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pada pembaca. Sementara itu deskripsi teknis bertujuan untuk memberikan identifikasi atau informasi mengenai objeknya sehingga pembaca dapat mengenalnya apabila bertemu atau berhadapan dengan objek tadi. Menurut Tarigan (2008 : 54 ) ditinjau dari bentuknya tulisan deskripsi dibagi atas dua hal yaitu pemerian faktual ( factual description) dan pemerian pribadi( personal deskription). Pemerian faktual (atau pemerian yang berdasarkan fakta-fakta, yang sesungguhnya) beranggapan bahwa substansisubstansi material atu hakikat-hakikat kebendaan ada dalam keberadaan yang bebas dari yang melihatnya.pemerian faktual beranggapan bahwa orang, tempat, binatang, bangunan, barang dan pemandangan dapat dilukiskan atau diberikan secara tepat dan objektif seperti keadaan yang sebenarnya tanpa menghiraukan persepsi-persepsi, asosiasi-asosiasi, dan kesan-kesan pribadi dalam hati seorang penulis tertentu. Pemerian pribadi didasarkan pada responsi kita terhadap objek-objek, suasana-suasana, situasi-situasi, dan pribadi-pribadi. Kita berusaha membagi pengalaman kepada pembaca agar dapat menikmati bersama-sama dengan

10 harapan dapat menciptakan kembali sehingga menimbulkan responsi yang sama. Susunan, gaya dan nada tulisan harus disesuaikan dengan suasana yang ingin diciptakan. Tabel 1. Perbedaan Antara Pemerian Faktual dan Pemerian Pribadi (Tarigan, 2008) Aspek Pemerian Faktual Pemerian Pribadi Tujuan Menyajikan informasi Menyajikan kesan Daya tarik Obyektif, tidak memihak Subyektif ; interpretatif Pendekatan Pada pengertian Pada perasaan Nada Seadanya; tak berrbelitbelit Emosional Cakupan Lengkap, pasti Selektif Bahasa Sederhana, jelas Karya, sugestif Penggunaan dan pemakaian Tulisan dalam ilmu pengetahuan, industri, pemerintahan, profesi, bisnis, perusahaan. Novel, cerpen, drama/ sandiwara, puisi, ceritacerita pribadi, beberapa esei 2. Ciri-ciri Karangan Deskripsi a. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian suatu objek b. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca c. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah. d. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dirasakan, dan dilihat sehinggga objeknya pada umumnya benda, alam, dan manusia. e. Organisasi penyampaian lebih banyak menggunakan ruang.

11 B. Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan Metode Field Trip 1. Hakekat Metode Field Trip Iskandarwassid dkk ( 2008 : 69 ) mengemukakan metode field trip adalah teknik pembelajaran yang berlangsung di luar kelas, peserta didik diajak ke suatu objek tertentu untuk meneliti atau meninjau guna memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dikunjunginya. Karyawisata ( field trip ) ialah pesiar ( ekskursi ) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu, dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan karya wisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Berbeda halnya dengan tamasya dimana manusia terutama pergi untuk mencari hiburan, dengan karya wisata manusia diikat oleh tujuan dan tugas belajar ( Sagala, 2010: 214) kendati pun karya wisata menurut (Rusyan dalam Sagala) banyak memiliki nilai nonakademis, tetapi tujuan umum pendidikan dapat dicapai, terutama mengenai wawasan dan pengalaman tentang dunia luar seperti kunjungan ketempat-tempat situs bersejarah, musium, peternakan, yang sisitematis, dan sebagainya Metode field trip mempunyai beberapa kebaikan, antara lain ialah: (1) anak didik dapat mengamati mengamati kenyataan kenyataan yang beranekaragam dari dekat, (2) anak didik dapat menghayati pengalamanpengalaman baru dengan mencoba turut serta didalam suatu kegiatan, (3) anak didik dapat menjawab masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan secara langsung, (4) anak

12 didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan on the spot, dan (5) anak didik dapat mempelajari sesuatu dengan integral dan komprehensif. Selain mempunyai kelebihan metode ini juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahan-kelemahan metode ini antara lain : ( 1) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak ; (2) jika karyawisata sering dilakukan akan mengganggu kelancaran rencana pelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang dikunjungi jauh dari sekolahan; (3) kadang-kadang mendapat kesulitan dalam bidang pengangkutan; (4) jika tempat yang dikunjungi itu sukar diamati, akibatnya siswa menjadi bingung tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan; (5) memerlukan pengawasan yang ketat ; dan ( 6) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi kelemahankelemahan metode karyawisata, antara lain : (1) perlu merumuskan tujuantujuan yang jelas dan tegas; (2) buatlah rumusan tujuan yang jelas dan konkrit; (3) penentuan tugas-tugas yang harus dilakukan sewaktu dan sesudah pelaksanaan karyawisata; (4) rencana penilaian pengalaman-pengalaman dan hasil karyawisata ; dan (5) rencana selanjutnya sebagai kelanjutan pengalaman hasil karyawisata. 2. Langkah-langkah Menulis Deskripsi dengan Metode Field Trip Dengan melaksanakan karyawisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab

13 mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum. Mereka juga bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran. Agar penggunaan metode karyawisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (a) persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan ; (b) pelaksanan karyawisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya,memenuhi tata tertib yang ditentukan bersama, mengawasi petugaspetugas pada setiap sesi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu ; (c) akhir karyawisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karyawisata, menyusun laporan yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karyawisata seperti membuat grafik, gambar, model-model diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya. Roestiyah,2008.Metode-Karya-Wisata. http://roestiyah.wordpress.com/2008/metodepembelajaran/diakses tanggal 6 Februari 2011.

14 Secara garis besar, langkah-langkah pembelajaran menulis deskripsi dengan metode field trip pelaksanaannya sebagai berikut : a. Memberikan penjelasan kepada siswa tentang menulis deskripsi b. Mengenalkan pada siswa metode field trip c. Penerapan pengajaran menulis deskripsi dengan pemanfaatan metode field trip. d. Melihat respon atau tanggapan siswa terhadap pelaksanaan yang telah diberikan. e. Mengadakan post-test, yaitu menulis deskripsi untuk mengetahui kemampuan menulis siswa setelah dilakukan tindakan. f. Observasi kegiatan proses belajar mengajar secara langsung. g. Observasi hasil proses belajar mengajar h. Kegiaatan refleksi untuk mengetahui hasil pelaksanaan tindakan, baik yang bersifat negatif maupun positif. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis deskripsi dengan metode field trip, latihan yang lebih dominan adalah mengembangkan gagasan atau ide dari pengalaman langsung, apa yang dilihatnya,jadi pembaca seolah-olah dapat melihat objek yang digambarkan oleh penulis. 3. Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi antara lain: Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam kemampuan menulis

15 a. Menentukan lebih dahulu dasar-dasar yang tegas yang akan digunakan untuk menilai hasil tersebut, misalnya aspek apakah yang dinilai. Apakah isi karangan, bentuk, tata bahasa, atau tanda baca serta ejaannya, lalu menentukan bobot atau tekanan pada tiap-tiap aspek tersebut. b. Sewaktu memeriksa dan menilai karangan, pemerikasa atau penilai tidak mengetahui nama-nama siswa, agar hasil penilaian benar-benar objektif. c. Sebelumnya, penilai membaca dahulu beberapa karangan secara sepintas untuk memperoleh gambaran secara umum untuk menentukan dasar penilaian, sehingga kriteria penilaian itu tidak berubah-ubah. d. Menunjuk penilai lebih dari satu orang untuk menjaga agar nilai lebih objektif. Menurut Nurgiyantoro, sebuah karangan yang baik dan sempurna harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Judul harus sesuai dengan isi Dalam sebuah karangan judul adalah inti sentral yang mewakili keseluruhan isi karangan, jadi antara judul dengan isi harus sesuai. b. Isi gagasan Dalam menulis karangan, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, logis, dan kohesif. Kata seperti tetapi, akan tetapi, bagaimanapun, sebab, karena itu, maka, walaupun, adalah kata-kata yang berguna untuk menunjukan kelangsungan itu, dan mengalirnyasatu gagasan ke gagasan lain. c. Logika urutan cerita Karangan menceritakan suatu hal yang baik adalah dilarang melakukan perubahan urutan gagasan dalam sebuah karangan. Usahakan mengikuti urutan asli sebuah objek. d. Koherensi Dalam suatu karangan keterpaduan antar kalimat dalam satu paragraf harus disusun dengan baik dan sistematis supaya terjadi keterkaitan ke paragraf selanjutnya.

16 e. Mekanik Dalam menulis karangan seorang penulis harus menguasai tata tulis yaitu menguasai ejaan dan aturan penulisan. C. Kerangka Pikir Proses belajar mengajar merupakann salah satu segi yang perlu diperhatikan karena banyak sekali kegiatan yang terjadi di dalamnya. Satu diantaranya penyampaian materi pelajaran dapat menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, seperti halnya dalam menulis. Penyampaian materi pelajaran akan lebih mudah dimengerti oleh siswa apabila disertai dengan metode yang tepat. Selain itu, menulis juga membutuhkan proses, latihan, serta praktik secara terus menerus agar didapatkan hasil karangan yang optimal, hal inilah yang terkadang membuat siswa enggan untuk terus berlatih menulis, sehingga mengakibatkan kemampuan menulis rendah. Untuk mengatasi hal ini guru dapat menggunakan metode field trip. Metode field trip adalah salah satu metode yang digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya pada proses belajar mengajar dikelas. Penggunaan metode field trip diduga dapat menarik minat siswa. Metode field trip dapat mengantarkan siswa langsung ke obyek tertentu, mengamati secara langsung sehingga mempermudah siswa dalam mengenal objek yang dimaksud. Dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis deskripsi, penggunaan metode field trip memberi inovasi tersendiri untuk siswa. Siswa lebih mudah menuangkan gagasan kedalam bentuk tulisan karena siswa langsung mengamati objek secara nyata. Metode field trip

17 juga salah satu alternatif pembelajaran untuk mengurangi kejenuhan siswa karena selama ini pembelajaran didalam kelas bisa mengakibatkan siswa bosan. Metode field trip dapat memberikan kontribusi pada pembelajaran menulis deskripsi. Di samping itu, kompetensi bahasa target yang digunakan untuk mendeskripsikan objek atau benda tersebut juga berpengaruh terhadap kualitas tulisan. Siswa akan lebih mudah, dalam mendeskripsikan secara lengkap detail objek atau benda yang dilaksanakan dengan metode field trip. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan pengajaran menulis dengan metode field trip akan dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya menulis deskripsi. D. Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah: Metode Field Trip dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi pada siswa kelas X.5 di SMA Negeri 1 Rawalo Banyumas.