BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil data-data

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan sampel menggunakan purpose sampling dengan beberapa syarat. Tabel 4.1 Data Sampel yang di Teliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELETIAN. Indonesia Periode Data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Dari 14

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti adalah Profitabilitas, Kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016 dengan objek penelitian yaitu Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset dan Capital Expenditure Terhadap Struktur Modal Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Pengambilan data sampel penelitian dilakukan secara online melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id/ dengan periode penelitian selama 5 tahun yaitu dari tahun 2011 sampai 2015. Selain itu sumber referensi lain seperti jurnal ilmiah, buku-buku referensi, serta penelitian terdahulu, diambil baik secara online di http://www.google.com/ maupun perpustakaan Universitas Mercu Buana Jakarta yang berlokasi di gedung T lantai 5 Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11650. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab akibat (Sugiyono,2012). Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh (signifikansi) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen baik secara individu (parsial). Penelitian kausal dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data dan alat analisis kuantitatif. 39

40 Data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Penelitian ini menggunakan data runtun waktu (time series) atau disebut juga data tahunan untuk tahun 2011-2015 untuk 13 perusahaan sub sektor makanan dan minuman. Pengolahan data pada penelitian ini akan menggunakan Software SPSS 24 for Windows. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan pokok masalah dan hipotesis yang diuji maka variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal. Struktur modal diproxykan dengan menggunakan rasio total hutang yaitu Debt to Equity Ratio (DER). Menurut Kasmir (2014), Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Debt to Equity Ratio (DER) dapat diformulasikan sebagai berikut : DER= x 100% (1) 2. Variabel Independen (X) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Profitabilitas (X 1 ) Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return On Equity (ROE). Menurut Kasmir (2014), Return On Equity (ROE), hasil pengembalian

41 ekuitas atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya, rumus menghitung ROE yaitu: ROE = x 100% (2) b. Ukuran Perusahaan (X 2 ) Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Hakim,2013). Pengukuran variabel ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Insiroh (2014), Pertiwi (2014) dan Dewi (2014) dimana ukuran perusahaaan diproxy dengan nilai logaritma natural dari total aset (natural logarithm of asset). Logaritma dari total aset dijadikan indikator dari ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka aset tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Size = Ln (Total Asset) (3) c. Pertumbuhan Aset (X 3 ) Pertumbuhan aktiva (asset) menunjukkan besarnya dana yang dialokasikan oleh perusahaan ke dalam aktivanya. Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Pertumbuhan aset dapat diukur dengan menghitung proposi peningkatan total aktiva dari tahun

42 sebelumnya dibandingkan dengan tahun berjalan (Riasita,2014). Pertumbuhan aset diproxykan dengan growth yang mengacu pada penelitian Ismail, dkk (2015). Dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Growth = (4) d. Capital Expenditure (X 4 ) Capital expenditure atau belanja modal merupakan pengeluaran biaya dalam memperoleh aset tetap yang manfaatnya dapat dinikmati untuk lebih dari satu periode akuntansi (Wahyuni,2016). Capital expenditure atau sering disebut capex dihitung melalui selisih antara total fixed asset tahun ini dengan total fixed asset pada tahun sebelumnya, rasio ini juga digunakan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khusnul (2012) dan Wahyuni (2016). Rumus dari capital expenditures adalah sebagai berikut : Capex = total fixed asset t total fixed asset t-1. (5) TABEL 3.1 PENGUKURAN VARIABEL No. Variabel Operasional Variabel Skala 1 Dependen : Struktur Modal Total Utang x 100% Rasio Ekuitas DER (Kasmir,2014) berlanjut

43 lanjutan No. Variabel Operasional Variabel Skala 2 Independen : Profitabilitas Laba Bersih Sesudah Pajak x 100% Rasio Ekuitas ROE (Kasmir,2014) 3 Independen : Ukuran Perusahaan Ln (Total Asset) Rasio Size (Insiroh,2014), (Pertiwi,2014), Dewi (2014) 4 Independen : Perumbuhan Aset TA(t) TA(t 1) Rasio TA (t 1) Riasita (2014), Ismail,dkk (2015) 5 Independen : Capital Expenditure Khusnul (2012), Wahyuni (2016) Sumber : Data diolah penulis,2017 D. Populasi dan Sampel Penelitian total fixed asset t total fixed asset t-1 Rasio Dalam populasi penelitian ini adalah nama-nama perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.

44 Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan-perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2011 dan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2015. Hal ini dilakukan sehingga data yang diolah saling berhubungan. 2. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki kelengkapan data berdasarkan variabelvariabel yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah indikator penunjang yang menjadi karakteristik dari struktur modal perusahaan sub sektor makanan dan minuman, yaitu struktur modal dari 13 perusahaan yang dilihat melalui profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhaan aset, dan capital expenditure periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Berikut adalah penyajian secara rinci kriteria penentuan sampel penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini: TABEL 3.2 KRITERIA PENENTUAN SAMPEL No. Kriteria Jumlah 1 Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman 15 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sejak 2011-2015 2 Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data berdasarkan variabel pada penelitian ini 3 Jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel 13 Sumber : http://www.idx.co.id/ (data diolah),2016 2

45 Berdasarkan kriteria dalam Tabel 3.2 di atas, sampel dalam penelitian ini meliputi 13 perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan rincian nama-nama perusahaan sebagai berikut: TABEL 3.3 NAMA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN No Nama Perusahaan Kode 1 PT Akasha Wira International Tbk ADES 2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 3 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 4 PT Delta Djakarta Tbk DLTA 5 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 6 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 8 PT Mayora Indah Tbk MYOR 9 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 10 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 11 PT Sekar Laut Tbk SKLT 12 PT Siantar Top Tbk STTP 13 PT Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk ULTJ Sumber : http://www.idx.co.id/ (data diolah),2016 E. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi kepustakaan dan studi observasi. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan menggunakan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian ini. Sedangkan metode studi observasi yaitu suatu cara

46 memperoleh data dengan menggunakan dokumentasi data yang berdasarkan pada laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh BEI. F. Metode Analisis Data Dalam sub bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan, sehingga dapat menjawab dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif maka metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode statistik, dalam hal ini metode regresi yaitu analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aset dan capital expenditure terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Untuk dapat melakukan analisis regresi linier berganda diperlukan uji asumsi klasik. 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,2013). Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan One

47 Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H 0 : Data residual berdistribusi normal H 1 : Data residual tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp.Sig. (2- tailed). Jika data memiliki signifikansi atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima, sehingga data dikatakan berdistribusi normal (Ghozali, 2013). b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (bebas) (Ghozali,2013). Uji multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation sector (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 (Ghozali,2013).

48 c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali,2013). Dalam penelitian ini yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis adalah Uji Durbin-Watson dengan alat bantu Software SPSS 24. Hipotesis yang akan diuji adalah : H 0 = tidak ada autokorelasi H 1 = terdapat autokorelasi Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam model regresi : TABEL 3.4 UJI DURBIN-WATSON (DW TEST) Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 - du d 4 dl Tidak ada autokorelasi, positif Tidak ditolak du < d < 4 du atau negatif Sumber : Ghozali (2013)

49 d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas atau Homoskedastisitas (Ghozali,2013). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode grafik Scatterplot dan uji Glejser. Untuk metode grafik scatterplot,menurut Ghozali (2013) dasar analisisnya adalah sebagai berikut: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan Uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2013). Kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah terjadi hesteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi.

50 Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya ( = 5%). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi hesteroskedastisitas (homoskedastisitas).jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Model analisis regresi linier berganda dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Model persamaan regresi linier berganda adalah : Y = + β₁x1+ β₂x2+ β₃x3+ β₄x4+e (6) Keterangan: Y = Struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio = konstanta β₁, β 2, β 3,β₄ = Koefisien regresi variabel independen X 1 = Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity X2 = Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Size X 3 = Pertumbuhan Aset yang diukur dengan Growth X 4 = Capital Expenditure yang diukur dengan Capex e = Error (kesalahan pengganggu)

51 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi secara parsial terhadap variabel dependen digunakan uji t. Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut : a. H 0 : β 0 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan profitabilitas terhadap struktur modal. H 1 : β 1 > 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan profitabilitas terhadap struktur modal. b. H 0 : β 0 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. H 2 : β 2 > 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. c. H 0 : β 0 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan pertumbuhan aset terhadap struktur modal. H 3 : β 3 > 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan pertumbuhan aset terhadap struktur modal. d. H 0 : β 0 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan capital expenditure terhadap struktur modal.

52 H 4 : β 4 > 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan capital expenditure terhadap struktur modal. Membuat keputusan uji parsial hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima, sebaliknya H 1 ditolak. 2) Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, sebaliknya H 1 diterima. 4. Hasil Uji Kesesuaian Model (Goodness Of Fit) a. Uji Simultan (Uji F) Untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, digunakan uji F. Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang diamati berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila probabilitas tingkat signifikansi uji F-hitung lebih kecil dari tingkat signifikansi tertentu yaitu 5% (, maka pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. b. Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Koefisien determinasi (Adjusted R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

53 variasi-variasi dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berati variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2013).