BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

BAB I PENDAHULUAN. investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90 an.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memiliki gambaran mengenai resiko-resiko yang akan terjadi di pasar modal atau pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga investor memiliki gambaran mengenai resiko dan expected return atas. dana yang telah atau akan diinvestasikan.

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi

BABI PENDAHULUAN. Pasar modal memegang peran penting bagi perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang. pengaruh inflasi. (Eduardus Tandelilin, 2001:6)

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi mengesahkan Undang-Undang No.11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk ikut serta mempercepat pembangunan suatu negara, karena

I. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik

BAB I PENDAHULUAN. portofolio yang sesuai dengan tingkat pengembalian (return) dan risiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (return) yang maksimal dengan risiko tertentu. Adanya pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. harga minyak yang mengakibatkan peneriman negara merosot Rp90

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu motivasi investor melakukan investasi di pasar modal adalah untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. selama saham masih dimiliki sedangkan capital gain merupakan pendapatan yang

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010

ANALISA ABNORMAL RETURN

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk memperolehnya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk para investor. Para investor dalam upayanya untuk mencari untung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 25

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang membutuhkan dana atau perusahaan. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Investasi adalah mengorbankan asset yang dimiliki sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN. misalnya isu efisiensi pasar. Efisiensi bentuk pasar terbagi menjadi tiga bagian,

Bab. I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

RISET BERKENAAN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan saja, sebagaimana yang tertuang dalam UU Republik

BAB I PENDAHULUAN. dana jangka panjang. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Dalam pasar modal, ada banyak informasi yang bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB 1 PENDAHULUAN. penghimpunan dana selain perbankan dan pasar modal dapat menyediakan

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sebagai tempat jual beli saham merupakan salah satu tempat berinvestasi bagi para investor. Pasar modal memilki peran yang penting dalam perekonomian negara. Sebab pasar modal merupakan salah satu fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Dengan menginvestasikan dananya, investor berharap mendapatkan imbalan atas pinjaman yang diberikan. Disisi lain pihak yang membutuhkan dana yaitu perusahaan dapat melakukan investasi tanpa harus menunggu dana dari hasil operasi perusahaan. Timbal balik antara investor dan perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya. Pemodal atau investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk surat berharga, baik saham maupun obligasi dan diharapkan memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Untuk memperoleh tingkat keuntungan yang menarik, investor perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Di samping faktor fundamental seperti potensi pertumbuhan penjualan, laba, deviden, struktur modal, dan sebagainya. Faktor teknikal berupa informasi harga saham yang lalu dan perubahannya juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Hipotesis pasar modal yang efisien mengatakan bahwa pasar yang efisien bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang 1

2 sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. Informasi baru tersebut kemudian akan masuk ke dalam dan membentuk harga sekuritas. Lingkungan juga memberikan pengaruh terhadap kondisi pasar modal. Perusahaan tidak akan tumbuh dengan baik, jika lingkungan usaha yang mengitarinya tidak kondusif. Lingkungan usaha menyangkut banyak hal, misalnya sistem sosial masyarakat, politik, ketersediaan pasar, kebijakan pemerintah termasuk perlakuan perpajakan dan tingkat persaingan usaha (Musyarrofah, 2015). Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai pegaruh lingkungan, misalnya saja lingkungan ekonomi dan lingkungan politik. Walaupun tidak terkait langsung dengan dinamika yang terjadi di pasar modal, namun pengaruh lingkungan non-ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas bursa saham. Berbagai isu seperti peristiwa-peristiwa politik kerapkali menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek seluruh dunia. Peristiwa politik berkaitan erat dengan stabilitas perekonomian suatu negara. Kondisi politik yang stabil cenderung meningkatkan kinerja ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan rendahnya resiko kerugian yang diakibatkan oleh faktor non-ekonomi, sehingga ada peristiwa politik yang mengancam stabilitas negara, seperti pemilihan umum, pergantian kepala negara, ataupun berbagai

3 kerusuhan politik. Pertumbuhan ekonomi menentukan maju tidaknya suatu negara. Seiring dengan meningkatnya globalisasi, maka setiap negara akan selalu membutuhkan modal untuk melakukan rencana pembangunannya. Atas pertimbangan itu, penelitian ini ingin melihat adanya dampak pengaruh informasi pada peristiwa politik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Indonesia sebagai negara yang demokratis tidak lepas dari peristiwa politik. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang infomasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Even study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Beberapa event study telah dilakukan untuk melihat reaksi pasar di Bursa Efek Indonesia terhadap peristiwa peristiwa politik dalam negeri. Event study yang dilakukan oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998) pada Peristiwa 27 Juli 1996 menemukan adanya negative abnormal return yang signifikan pada event date dan aktivitas volume perdagangan yang secara signifikan berbeda antara sebelum dan sesudah peristiwa. Wardani (2012) menemukan adanya abnormal return yang bernilai positif signifikan pada beberapa hari di sekitar tanggal peristiwa pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran II 2012. Begitu juga pada peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi 12 Agustus 2015 (Musyarrofah, 2015) menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah reshuffle kabinet.

4 Studi peristiwa (event study), sebagaimana dipaparkan di atas, dapat diterapkan untuk peristiwa di luar ekonomi tetapi yang mempengaruhi pasar modal. Stabilitas politik yang diikuti dengan kestabilan kondisi ekonomi, akan membuat para investor merasa aman untuk menginvestasikan dananya di pasar modal. Investor umumnya menaruh ekspektasi terhadap peristiwa politik yang terjadi dan ekspektasi akan tercermin pada fluktuasi harga saham di bursa efek (Wardhani, 2012). Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, hari Rabu 27 Juli 2016 telah mengumumkan perombakan Kabinet Kerja untuk kali kedua sejak yang pertama pada 12 Agustus tahun lalu, dan pada hari yang sama melantik menteri pada jabatannya masing-masing. Seperti yang banyak dilansir di banyak media dan salah satunya adalah okezone.com bahwa ada beragam fakta menarik mengiringi perombakan kabinet ini terkait dengan pergeseran jabatan, nama menteri dan latar belakang mereka. Salah satu fakta menarik adalah kembalinya menteri pada posisi yang sama setelah bertahun-tahun ditinggalkan, yakni Sri Mulyani Indrawati yang kembali ke Indonesia setelah berkiprah di dunia internasional sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dan menggawangi kembali jabatan Menteri Keuangan. Dimana Sri Mulyani Indrawati ini juga merupakan wanita terkuat dunia ke-23 versi Majalah Forbes. Bersamaan dengan peristiwa ini pada tanggal 27 Juli 2016 IHSG tercatat menguat hingga mencapai level 5.300. Hal ini salah satunya disebabkan sentimen positif pasar setelah Sri Mulyani diumumkan sebagai Menteri Keuangan. Bahkan sebelum diumumkannya reshuffle kabinet baru presiden Jokowi pasar sudah

5 terlihat menyambut positif rencana tersebut (Beritasatu.com, 2016). Rupiah terlihat bergairah, hingga pukul 11.30, rupiah menguat 0,46 persen menjadi Rp 13.114 per dolar sejak sesi awal perdagangan hari itu. Bersamaan dengan peristiwa tersebut presiden Jokowi juga mengeluarkan kebijakan Tax Amnesty yang membuat pasar juga bereaksi. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan bahwa pasar mengapresiasi positif, pasar modal biasanya naik mendahului naiknya perekonomian atau bergerak mendahului isu bagus yang akan terjadi. Dan hari ini terasa. Pemilihan waktunya juga dilakukan pada waktu yang tepat sehingga direspon positif pelaku pasar (CNN Indonesia, 2016). Berdasarkan peristiwa tersebut dapat dicermati bahwa pasar modal akan bereaksi jika terjadi suatu peristiwa yang mempengaruhi kondisi suatu Negara. Event Study dapat digunakan untuk menguji kandungan suatu informasi dari suatu peristiwa. Jika peristiwa tersebut mengandung informasi, maka kemungkinan pasar akan bereaksi ketika investor mendapat informasi tersebut. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari suatu sekuritas. Salah satu cara mengukur reaksi pasar yaitu dengan mengukur abnormal return sekuritas tersebut. Jika peristiwa tersebut mengandung informasi maka investor akan mendapatkan abnormal return. Jika peristiwa tersebut tidak mengandung informasi maka tidak akan ada abnormal return yang diperoleh investor (Jogiyanto, 2003). Penelitian ini membatasi hanya untuk menguji kandungan informasi adanya peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II.

6 Seperti diketahui, pasar modal yang efisien akan bereaksi cepat terhadap informasi baru yang relevan. Oleh sebab itu penelitian ini ingin mengetahui apakah adanya informasi peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II akan berpengaruh terhadap kegiatan pasar modal dan abnormal return saham perusahaan. Kegiatan perdagangan saham akan dilihat melalui indikator aktivitas volume perdagangan (trading volume activity). Aktivitas volume perdagangan digunakan untuk melihat apakah investor individual menilai informasi yang dipublikasikan bersifat informatif, dalam arti apakah informasi tersebut membuat keputusan perdagangan diatas keputusan perdagangan yang normal. Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal yang merupakan return ekspektasi dari investor. Sehingga abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Perhitungan Trading Volume Activity dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. Sehubungan dengan penjabaran latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk menguji reaksi pasar modal di Indonesia terhadap pengaruh peristiwa sebelum dan sesudah reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II 27 Juli 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode event study di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 periode Februari-Juli 2016 pada Bursa Efek Indonesia.

7 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas yang telah disampaikan dalam latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat dirimuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah pengumuman reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II menghasilkan abnormal return bagi para investor pasar modal? 2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II? 3. Apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II? 1.3. Batasan Masalah Peneliti menginginkan supaya penelitian dapat sesuai dengan apa yang dibahas, maka peneliti memberikan beberapa batasan penelitian yaitu : 1. Sampel yang diteliti adalah saham-saham yang tergabung dalam LQ 45 periode Februari Juli 2016. 2. Tanggal peristiwa yang digunakan sebagai event date adalah tanggal terjadinya pengumuman reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II yaitu tangga 27 Juli 2016. 3. Periode event window yang digunakan adalah 11 hari di sekitar tanggal pengumuman, yakni 5 hari sebelum tanggal pengumuman (t-5), hari peristiwa/pengumuman tanggal pengumuman (t), dan 5 hari sesudah tanggal pengumuman (t+5).

8 4. Periode event window dalam penelitian ini berlangsung sejak tanggal 20 Juli 2016 sampai 3 Agustus 2016 (tanggal 23-24, 30-31 Juli 2016 adalah hari Sabtu-Minggu sehingga tidak dimasukkan dalam periode peristiwa). 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah : 1. Untuk menganalisis ada atau tidaknya abnormal return positif bagi investor pasar modal di sekitar tanggal pengumuman reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II. 2. Untuk menganalisis ada atau tidaknya perbedaan abnormal return bagi investor pasar modal di sekitar tanggal pengumuman reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II. 3. Untuk menganalisis ada atau tidaknya perbedaan trading volume activity pada periode sebelum dan sesudah pengumuman reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk : 1. Bagi peneliti, penelitian ini menambah wawasan peneliti tentang studi peristiwa dan pengaruh informasi dalam fluktuasi harga di pasar modal.

9 2. Bagi investor, temuan yang ada dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan aktivitas investasi di pasar modal jika terjadi peristiwa yang serupa. 3. Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya, temuan dalam penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan baru, gambaran dan referensi jika akan melakukan penelitian yang serupa. 1.6. Keaslian Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan penelitian lain. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu karena adanya studi terhadap peristiwa yang berbeda. Penelitian ini menganalisis reaksi pasar terhadap peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid II pada tanggal 27 Juli 2016. Berbeda dengan penelitian Musyarrofah (2015) yang menganalisis reaksi pasar modal sebelum dan sesudah peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid I 12 Agustus 2015 dan Pratama dkk (2015) yang menganalisis reaksi pasar terhadap peristiwa pelantikan Joko Widodo Sebagai Presiden Republik Indonesia Ke-7. Penelitian ini berbeda juga dengan penelitian Nailu (2015) yang meneliti pengaruh peristiwa pencapresan Jokowi 2014.

10 1.7. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat yang diharapkan, keaslian penelitian.dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Pada bab ini dibahas tentang teori-teori yang menjadi landasan untuk tema yang diteliti. Pada bab ini juga dijelaskan tentang hipotesis dari penelitian ini serta diberikan informasi tentang peneliti terdahulu yang sudah membahas tema studi peristiwa. Bab III : Metode Penelitian Bab ini membahas tentang penjelasan jenis dan sumber data penelitian, sampel, metode pengumpulan data, dan teknik menganalisis data. Bab IV : Analisis Data Bab ini membahas mengenai analisis yang dilakukan dan selanjutnya diinterpretasikan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Bab V : Penutup Bab Penutup berisi tentang kesimpulan, implikasi praktis, keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.