kedalam bentuk nilai maupun sebuah pernyataan. Tabel 1.1 Tuntas Persentase (orang) % % % %

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang

mungkin terjadi proses interaksi bila satu unsur yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hak yang harus dimiliki oleh setiap manusia di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan agar peserta didik dapat belajar secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi seorang yang terdidik. Menurut Sagala (2009:1) Pendidikan berarti menghasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. merasa, atau tindakan dapat dianggap sebagai pendidikan. Pendidikan biasanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan suatu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.

PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap aspek kehidupan selalu berkaitan erat dengan masalah belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Maslah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, beberapa diantaranya ialah melakukan perubahan kurikulum. Selain

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangat ditentukan oleh tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksinya dengan lingkungan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai upaya sistematik untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. dipersiapkan melalui pendidikan (Remika, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses kegiatan pembentukan sikap

BAB I PENDAHULUAN. dalam berpikir, berucap, berperilaku dan mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya yaitu suatu pembelajaran pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.belajar ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas dan di dalamnya terjadi pola interaksi antara guru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan pendidikan. Kegiatan di

BAB I PENDAHULUAN. sangat dominan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah

Menurut Winkel (2004), prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai. Proses yang dialami siswa menghasilkan perubahanperubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. ekstrakurikuler yang beragam di setiap lembaga pendidikan. adakan di dalam sekolah yang memberikan banyak manfaat kepada siswa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Hal demikian dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kita melakukan kegiatan tentunya menginginkan sebuah hasil yang diharapkan. Sama halnya dengan belajar, setiap siswa yang belajar dipastikan menginginkan prestasinya baik, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Prestasi belajar merupakan hasil penilaian atau taraf kemampuan yang diterima oleh siswa ketika selesai mengikuti proses belajar mengajar yang di ikuti dengan perubahan tingkah laku maupun pengetahuan dan selanjutnya di tuangkan kedalam bentuk nilai maupun sebuah pernyataan. Dari nilai kita dapat melihat bagaimana prestasi seorang siswa. Saat observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMK Raksana 2 Medan, peneliti memperoleh data prestasi melalui daftar kumpulan nilai (DKN) siswa kelas X AP pada mata pelajaran kewirausahaan selama 3 tahun belakangan, adapun data persentasi hasil belajarnya adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Prestasi Belajar Kewirausahaan siswa Kelas X AP selama 3 tahun terakhir Tahun KKM Jumlah Tuntas Persentase Tidak tuntas Persentase siswa (orang) % (orang) % 2012 75 52 31 60 % 21 40 % 2013 75 47 21 57 % 20 43 % 2014 75 75 41 55 % 34 45 % (Sumber : Daftar Kumpulan Nilai Selama Kurun waktu 3 tahun)

Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan bahwa adanya penurunan tingkat prestasi siswa dari tahun 2012 hingga ke tahun 2014, dan jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut maka tentu akan memperburuk prestasi belajar siswa, peneliti menduga ada hal yang membuat prestasi belajar siswa kurang baik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Salah satu bentuk internal yang berasal dari dalam diri siswa yang merupakan faktor psikologis adalah minat. Abdul Rahman Shaleh (diakses 24 Februari 2015) mendefinisikan secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dimana dalam belajar di perlukan minat, karena minat timbul dari dalam diri siswa apabila siswa memiliki minat belajar yang tinggi maka tentu memiliki prestasi belajar yang baik pula, karena minat itu sendiri merupakan penggerak atau yang mendorong yang lahir dari dalam diri siswa. Siswa yang berminat terhadap suatu kegiatan pasti akan serius, antusias, lebih bekerja keras untuk melaksanakan kegiatannya tersebut juka di bandingkan dengan siswa yang tidak memiliki minat sama sekali. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di SMK Swasta Raksana 2 oleh peneliti, ditemukan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran, hal itu di tandai dengan adanya beberapa siswa yang tidak membawa buku pelajaran maupun perlengkapan tulis seperti pulpen. Dan ada beberapa siswa yang keluar atau permisi diwaktu jam pelajaran berlangsung. Disamping itu peneliti juga

menemukan ada siswa yang tidak mengikuti pelajaran dikarenakan dalam kondisi kurang sehat hal ini disebabkan siswa tersebut belum makan sebelumnya dari rumah yang membuat kondisi tubuhnya lemah sehingga tak mampu untuk mengikuti pelajaran yang berlangsung. Sedangkan untuk faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah salah satunya berasal dari orangtua,yaitu pola asuh orangtua. ( diakses 24 Februari 2015) Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua yang menjadi guru di awal perkembangan sang anak. Pendidikan dalam keluarga sifatnya informal, dimana anak tidak mendapatkan pendidikan akademis, tetapi lebih mengarah kepada norma atau aturan yang dalam hal ini mengarah dalam bidang sosial, masyarakat dan agama. Mengingat peran orang tua sebagai dasar bagi seorang anak untuk melakukan proses belajar, maka perilaku orang tua sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan anak Orang tua juga memiliki peranan penting dalam prestasi belajar seorang anak, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan seorang anak, karena baik buruknya pendidikan maupun prestasi belajar seorang anak sebagian besar ditentukan dengan cara pola asuh orang tua. Sikap atau respon orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk mengetahui atau menilai kemampuan yang dimilikinya. Orang tua diharapkan mampu menerapkan pola asuh yang mengarah pada kemandirian sehingga anak dapat melatih dirinya

untuk melakukan satu hal sendiri, dalam hal ini orang tua mengarahkan dan membimbing anak untuk menumbuhkan minat, bakat dan kemampuan dan potensi yang ada pada diri anak dan pada akhirnya anak akan berprestasi dalam pendidikannya. Akan tetapi pada faktanya banyak orang tua yang terkadang bersikap acuh tidak acuh terhadap pendidikan anaknya, yang ditandai dengan kurangnya perhatian orang tua dengan anaknya, dimana orangtua lebih disibukkan untuk pengejaran kebutuhan mareri serta usaha untuk mencari nafkah sehari hari yang menyebabkan kurangnya komunikasi dan bahkan jarang bertemu. Jika hal ini terus dibiarkan maka justru akan memberikan dampak buruk terhadap prestasi anaknya, untuk itulah diperlukan peranan orangtua untuk membantu anak dalam berprestasi. Hal ini sejalan dengan pendidikan karena keberhasilan sebuah pendidikan ditandai dengan sebuah prestasi. Mengingat begitu pentingnya sebuah prestasi dalam pendidikan, maka dari itu selain siswa itu sendiri, pihak sekolah dan orangtua juga di harapkan mampu bekerja sama untuk menunjang prestasi seorang anak. Karena tanpa disadari ketiganya memiliki kaitan yang erat untuk mampu menghasilkan suatu keberhasilan pendidikan. Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa pentingnya pola asuh orang tua dan minat belajar siswa dalam menunjang prestasi seorang anak. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Pola Asuh dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Orangtua bersikap acuh tidak acuh terhadap pendidikan anaknya. 2. Kurangnya perhatian orangtua kepada anak 3. Kurangnya komunikasi antara orangtua dengan anak 4. Minat belajar siswa masih rendah, ada beberapa siswa yang tidak membawa buku pelajaran saat proses belajar berlangsung, tidak membawa perlengkapan tulis dan siswa kurang tertarik saat guru menyampaikan materi. 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah penelitian. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1. Pola asuh yang diteliti adalah pola asuh orangtua terhadap siswa kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 T.P 2014/2015. 2. Minat yang diteliti adalah minat belajar siswa di kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 T.P 2014/2015. 3. Prestasi yang akan diukur adalah prestasi belajar kewirausahaan siswa di kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 T.P 2014/2015. 1.4 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh antara pola asuh orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Apakah ada pengaruh antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada pengaruh antara pola asuh orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian Sebagai tindak lanjut penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pihak pihak lain. Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah: 1. Sebagai bahan masukan bagi penulis sendiri dalam melaksanakan tugas sebagai calon pendidik di masa yang akan datang. 2. Sebagai bahan masukan bagi orangtua akan pentingnya pola asuh yang baik dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. 3. Sebagai bahan masukan bagi guru agar dapat membantu siswa dalam belajar serta menjaga hubungan yang baik serta kerja sama yang baik dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa. 4. Sebagai tambahan referensi bagi pembaca dan acuan dalam penelitian lain yang sama di masa yang akan datang.