BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan banyak orang dan mutlak dibutuhkan terutama bagi orang yang berusia

BAB I PENDAHULUAN. membentuk manusia yang berkualitas, berkompeten, dan bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat untuk memiliki banyak teman, namun kadang-kadang untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam mendidik anak- anak secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilakukan di lingkungan mana saja baik di sekolah maupun di luar

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia sebagai individu dibekali akal

BAB I PENDAHULUAN. mendapat tempat terdepan dan terutama. Pendidikan merupakan faktor yang sangat esensial

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. menemukan pribadinya di dalam kedewasaan masing-masing individu secara maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemandirian anak, sehingga pendidikan anak tidakdapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia peserta didik (siswa-siswi) dengan cara mendorong dan menfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. melalui individu menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan juga dengan orang lain yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar atau disengaja yang bertujuan untuk menambah pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial dan makhluk budaya yang memiliki ciri-ciri yang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini, banyak sekali persoalan yang dihadapi para remaja antara

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk. perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa

BAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia guna

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak dan semakin menguat pada masa remaja.hurlock (1980:235) kesatuan membentuk apa yang disebut sebagai konsep diri.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang makin. berkembang pesat dan arus globalisasi yang hebat maka muncullah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

SKRIPSI OLEH ADRIANUS MEO KEO NIM : PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

sebagai makhluk sosial maka manusia akan senantiasa berinteraksi dengan orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tugas dari Tuhan Yang Maha Esa untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya. Potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang bermakna dan bisa mengaktifkan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X

HUBUNGAN MOTIVASI DIRI TERHADAP KELANJUTAN PENDIDIKAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus di bentuk untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi yang ada pada diri manusia. Pendidikan mampu menyeimbangkan hidup manusia

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat menyenangkan dan indah untuk dikenang. Santrock

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

I. PENDAHULUAN. Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, persoalan yang berkaitan dengan guru. senantiasa menjadi salah satu topik perbincangan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

BAB V PEMBAHASAN. program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam membantu peserta didik agar mampu

I. PENDAHULUAN. secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan

Nama Mata Kuliah ETIK UMB

BAB I PENDAHULUAN. hanya saja apakah potensi yang diberikan tersebut dapat diaktualisasikan dan

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PELAKSANAAN TUGAS PERKEMBANGAN SISWA PADA SMAN 1 KUPANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah siswa mempunyai aktivitas dalam bergaul dengan temantemannya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan potensi

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan dalam menyerap ilmu dalam jumlah yang banyak.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi kemampuan lebih dibanding makhluk lain. Kelebihan dan keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lain dikarenakan, manusia dikarunia hati nurani yang dapat membedakan hal-hal yang benar dan hal-hal yang salah, akal pikiran (otak), kesempurnaan fisik dan sifat kebersamaan sehingga mampu dikembangkan menjadi suatu prestasi. Kemampuan dan kesempurnaan yang diberikan Tuhan kepada manusia tidak akan dapat berkembang secara optimal tanpa adanya suatu kerja keras. Potensi yang ada pada diri perlu digali dan dikembangkan menjadi sebuah prestasi yang membanggakan. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari manusia yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri manusia tersebut. Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar dalam diri manusia yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia, (Wiyono,2006). Mengembangkan potensi diri menjadi sangat penting karena merupakan titik tolak pertama dalam menuju pencapaian cita cita. Mengembangkan potensi diri sangat membantu seseorang untuk mencapai kesuksesan. Pada umumnya kebanyakan orang beranggapan bahwa untuk mencapai sukses, seseorang harus memiliki potensi intelektual yang baik. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi kurang realistis jika melihat gejolak dan tantangan zaman ke depan. Sedikitnya ada empat potensi yang berpengaruh dalam kesuksesan hidup seseorang, yaitu potensi intelektual, potensi emosi, potensi fisik dan potensi spiritual.

Sebelum potensi itu menjelma menjadi sebuah prestasi, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengetahui potensi apa yang menonjol pada diri sendiri. Salah satu cara untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan memberikan layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu kegiatan, proses, atau usaha yang membekali para siswa tentang berbagai macam pengetahuan supaya mereka mampu mengambil keputusan secara tepat dalam kehidupannya. Pelaksanaan layanan informasi diarahkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang potensi diri yang bisa dikembangkan untuk mencapai mutu hidup yang lebih baik. Berbagai teknik dapat diterapkan dalam layanan informasi. Pada umumnya pelaksanaan layanan informasi menggunakan teknik ceramah dan tidak ada yang salah dengan teknik ceramah tetapi hasil dari pemberian informasi dinilai kurang efektif sehingga banyak siswa yang kurang mampu untuk mengembangkan potensi dirinya. Dalam pemberian layanan tersebut, peneliti menerapkan teknik diskusi. Teknik diskusi merupakan suatu cara dimana siswamemperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah.penerapan teknik diskusi dalam layanan informasi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga bagi siswa yang memiliki informasi yang kurang untuk mengembangkan potensi dirinya, bisa meningkatkannya setelah mengikuti layanan informasi dengan teknik diskusi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat mengadakan praktik lapangan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 4 Kupang, diketahui bahwa masih banyak siswa yang minim informasi tentang proses pengembangan potensi diri, dan sampai saat ini jarang diadakan suatu kegiatan layanan yang bertujuan untuk membantu proses pengembangan

potensi diri para siswa, sehingga banyak siswa yang belum mampu untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Proses pengembangan potensi diri siswa hanya didominasi pada salah satu potensi yang dimiliki, sehingga siswa tidak mampu untuk mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya. Terhadap fenomena tersebut, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang Efektivitas Penerapan Teknik Diskusi dalam Layanan Informasi bagi Proses Pengembangan Potensi Diri ( Studi Deskriptif Kuantitatif pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Kupang Tahun Pelajaran 2015/2016). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian maka rumusan masalahpenelitian ini adalah :Apakah penerapan teknik diskusi dalam layanan informasi efektif bagi proses pengembangan potensi diri siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Kupang Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik diskusi dalam layanan informasi bagi proses pengembangan potensi diri siswa. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, dapat dikemukakan manfaat penelitian sebagai berikut :

a. Manfaat Teoretis Untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan layanan informasi di sekolah. b. Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa Memberi informasi kepada siswa mengenai pentingnya teknik diskusi dalam layanan informasi bagi proses pengembangan potensi diri. 2. Bagi Guru BK Guru BK dapat menerapkan teknik diskusi dalam layanan informasi untuk membantu proses pengembangan potensi diri siswa sehingga mereka dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik. 3. Bagi Kepala Sekolah Sebagai motivator agar bisa memotivasi kerja sama semua pihak yaitu konselor sekolah, guru wali kelas dan guru mata pelajaran serta orang tua/wali siswa untuk selalu berupaya memberikan dorongan kepada siswa agar mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. D. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mengacu pada hal-hal yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini. Hal ini dimaksud agar penelitian ini lebih terfokus pada objek yang diteliti. Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup sebagai berikut : 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik diskusi dalam layanan informasi. b.variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prosespengembangan potensi diri siswa. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 orang b. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya mewakili karakteristik populasinya. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 orang. c. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Kupang Jln. Alfonsus Nisnoni No. 19. d. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2016. E. Penegasan Konsep

Penegasan konsep terkait topik penelitian ini dilakukan agar tidak terjadi penafsiran yang keliru atau berbeda-beda diantara pembaca. Adapun konsep-konsep pesnelitian yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut : a. Layanan Informasi Menurut Prayitno (2001:83), Layanan infomasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik. Menurut Prayitno (2012:50), Layanan informasi merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi belajar, pegaulan, jabatan, pendidikan lanjut). Informasi-informasi tersebut kemudian diolah dan digunakan oleh peserta didik untuk kepentingan hidup dan perkembangannya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta yang menyangkut pengembangan potensi diri demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik. Terkait dengan penelitian ini, yang dimaksudkan dengan layanan informasi adalah salah satu layanan yang digunakan sebagai alat bantu untuk menerapkan teknik diskusi agar siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Kupang memperoleh informasi informasi tentang proses pengembangan potensi diri yang dimiliki. b. Teknik Diskusi

Menurut Tohirin (2012:43), teknik diskusi merupakan suatu cara dimana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Menurut Sabri (2010:54), teknik diskusi merupakan suatu suatu cara dimana peserta didik memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau masalah. Dari pendapat tersebut, peneliti dapat mengatakan bahwa teknik diskusi merupakan suatu cara atau proses dimana peserta didik memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama sama. Terkait dengan penelitian ini yang dimaksud dengan teknik diskusi adalah suatu teknik layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa SMP Negeri 4 Kupang Kelas VIII B tahun pelajaran 2015/2016 agar dapat memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama sama agar mendapat pengertian yang lebih jelas dan lebih teliti tentang masalah yang dihadapi. c. Proses Pengembangan Potensi Diri Menurut Pihadhi (2004:6), Potensi diri merupakan kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi diri yang dimaksudkan disini suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung didalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.

Menurut Hapsari (2005:2), Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi diri merupakan kemampuan dasar yang dimiliki seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai. Terkait dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan proses pengembangan potensi diri adalah suatu upaya yang dilakukan oleh siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Kupang tahun pelajaran 22015/2016 untuk memanfaatkan atau memaksimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri dengan cara pengenalan potensi diri, pengukuran potensi diri, menentukan konsep diri, mengenal hambatan hambatan dan aktualisasi diri. F. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian a. Anggapan Dasar Seseorang dalam melaksanakan kegiatannya tidak hanya menemukan faktor-faktor, tetapi lebih dari itu dapat menemukan prinsip-prinsip yang terdapat dibalik fakta itu sendiri. Sehubungan dengan itu maka perlu adanya titik tolak tertentu sebagai dasar pemikiran yang tampak dalam penggunaan anggapan dasar tertentu. Arikunto (2006:65), berpendapat bahwa anggapan dasar adalah Sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai tempat berpijak dalam melaksanakan penelitiannya. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa anggapan dasar dalam penelitian diperlukan:

a) Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang akan diteliti. b) Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian. c) Guna menentukan dan merumuskan hipotesis. Berdasarkan pendapat tersebut, maka anggapan dasar merupakan suatu titik tolak atau pedoman kerja yang kokoh untuk mempertegas variabel, guna menentukan dan merumuskan hipotesis dalam penelitian. Dengan demikian anggapan dasar dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a). Proses pengembangan potensi diri siswa dapat dikembangkan dengan berbagai macam teknik. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membantu proses pengembangan potensi diri siswa adalah melalui layanan informasi dengan teknik diskusi. b). Semakin sering siswa mengikuti teknik diskusi dalam layanan informasi maka semakin baik pula proses pengembangan potensi diri siswa, sebaliknya semakin jarang siswa mengikuti teknik diskusi dalam layanan informasi, maka semakin buruk pula proses pengembangan potensi diri siswa. b. Hipotesis Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji melalui penelitian. Sebagaimana dikatakan oleh Nasir (2010:13), hipotesis merupakan pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja dan panduan dalam verifikasi". Arikunto (2006:73), merumuskan bahwa berdasarkan isi dan rumusannya yang bermacam macam hipotesis dapat dibedakan atas dua jenis yaitu : Hipotesis Nol

menyatakan bahwa variabel X tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel Y, dan Hipotesis kerja menyatakan variabel X mempunyai pengaruh terhadap variabel Y. Mengacu pada pendapat Arikunto maka Ho dan Ha dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) : Penerapan teknik diskusi dalam layanan informasitidak efektif bagi proses pengembangan potensi diri siswa. b) Hipotesis kerja (Ha) : Penerapan teknik diskusi dalam layanan informasi efektif bagi proses pengembangan potensi diri siswa.