Badan Siber Terwujud. 06 Juni 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perlukah Badan Cyber Nasional?

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG. bahwa bidang keamanan siber merupakan salah

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA T E N T A N G

2018, No Nomor 277); 2. Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Siber dan Sandi Negar

Muda, Hacker, dan Berbahaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDONESIA SECURITY INCIDENT RESPONSE TEAM ON INTERNET INFRASTRUCTURE. Iwan Sumantri. Wakil Ketua ID-SIRTII/CC Founder JABAR-CSIRT.

100% Kartu Debit Ber-Chip Pada 2021

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Tren Serangan Siber Nasional 2016 Dan Prediksi 2017

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

TIM PENANGANAN INSIDEN KEAMANAN INFORMASI

Asas dan Tujuan. dengan tujuan untuk: Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hokum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

MENILIK URGENSI PEMBENTUKAN BADAN SIBER NASIONAL: TINJAUAN DARI SATU SUDUT PERSPEKTIF AKADEMIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

ASLI atau PALSU..? REGISTRASI SIMCARD di INDONESIA

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

~ DIREKTORATJENDERALP~S DAN TELEKOMUNIKASI

JUDUL. Tugas UAS Regulasi Telekomunikasi. (Dosen : Bpk Iwan Krisnadi) Nama : Aun Abdul Wadud NIM : HP :

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

Hati-hati terhadap Tiket Pesawat Anda!

PUBLIKASI. Perusahaan bidang keamanan cyber, Norton by Symantec, baru-baru ini merilis temuannya dalam Norton

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB I PENDAHULUAN. mengakses ke internet. Berdasarkan data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa

Hadapi Hoax dengan Bijak, Jangan Reaktif

PUSANEV_BPHN SISTEMATIKA. Latar Belakang. Rumusan Masalah. UU terkait Persandian. Tujuan Kegunaan. Ruang Lingkup

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

) 2017 selama 2 hari, 5-6 September 2017 di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

DRAFT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :.. TAHUN.. TENTANG PENGAMANAN PEMANFAATAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS PROTOKOL INTERNET

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. 1. Konsep keamanan nasional dalam RUU Keamanan Nasional pada. dasarnya telah menerapkan konsep keamanan non tradisional.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2017

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

Computer Security Incident Response Team. Tim Penanggulangan Insiden Teknologi Informasi CSIRT TPIKI. Teddy Sukardi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi individu maupun perusahaan dalam memudahkan pekerjaan.

Infrastruktur e- commerce

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Pengunjung Internet Tahun

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

AKADEMI ESENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK PIMPINAN PEMERINTAHAN Modul 6 Keamanan Jaringan dan Keamanan Informasi dan Privasi

PENERAPAN SMS GATEWAY DAN PACKET FILTER PADA PENGEMBANGAN SECURITY ALERT SYSTEM JARINGAN KOMPUTER

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pokok dan personil, materiil terutama alutsista, dan fasilitas yang

Pedoman Tindakan Perbaikan. dan Pencegahan serta Pengelolaan. Gangguan Keamanan Informasi

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2015

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

SAMBUTAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA PADA ACARA FORUM KOMUNIKASI / DISKUSI BAKOHUMAS DENGAN TEMA PERJALANAN SEJARAH PERSANDIAN MENUJU CYBER SECURITY

Mengenal Berbagai Jenis Malware dan Pencegahannya

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

SINKRONISASI PROGRAM PRIORITAS PUSAT - DAERAH URUSAN PERSANDIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rata-rata jumlah insiden keamanan jaringan komputer per hari mencapai

Manajemen Keamanan Informasi

Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PENYELENGGARAAN PERSANDIAN UNTUK PENGAMANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

Sosialisasi Pengamanan Data & Informasi di Pemerintah Provinsi Lampung. Lampung, 23 April 2018

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1988 TENTANG BADAN KOORDINASI BANTUAN PEMANTAPAN STABILITAS NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. diplomasi yang dibawa oleh TNI yang bergabung dalam Kontingen Garuda adalah

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. Teknologi Informasi (TI) maka ancaman terhadap informasi tidak saja

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari wajib pajak badan, dan wajib pajak orang

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

Konsep dan Strategi Keamanan Informasi di Dunia Cyber, oleh Prof. Richardus Eko Indrajit Hak Cipta 2014 pada penulis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

Sukses MP3EI melalui Pembangunan Infrastruktur Broadband

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perpres No. 41 Tahun 2016 Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis Energi dan Darurat Energi oleh Prof. Syamsir Abduh (AUPK)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Badan Siber Terwujud 06 Juni 2017

Setelah begitu lama ditunggu, akhirnya Indonesia segera mempunyai badan yang khusus mengurusi keamanan siber Tanah Air. Adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang melalui Pepres Nomor 53 tahun 2017 sudah dibentuk dan maksimal dalam empat bulan ke depan harus sudah aktif beroperasi. Publik selama ini memang menanti kehadiran BSSN karena semakin banyaknya peristiwa kejahatan siber yang terjadi. Terakhir serangan ransomware wannacry berhasil membuat lumpuh beberapa objek vital Tanah Air. Beruntung ransomware tersebut tidak meluas setelah Kemenkominfo mengeluarkan imbauan dan semacam tutorial pencegahan. Meski terbilang terlambat dibandingkan Malaysia dan Singapura, keberadaan BSSN jelas sangat diperlukan tidak hanya oleh pemerintah tetapi seluruh lapisan masyarakat. Bisa dilihat, lebih dari 132 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet (Data APJII, 2016). Negara-negara di seluruh dunia sudah bergerak membangun dan meningkatkan pertahanan siber mereka. Menurut data World Economic Forum 2015, negara tetangga terdekat kita, Malaysia adalah negara keempat terbaik di dunia dalam persiapan menghadapi serangan siber. Posisi teratas ditempati Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Kemampuan pertahanan siber AS meningkat tajam terutama sejak 2010. Mereka menggabungkan kekuatan siber US Army, US Air Force, US Navy, dan US Marines dalam satu wadah bernama USCYBERCOM (US Cyber Command). Keseriusan AS membangun kekuatan siber tampak dari penambahan personel USCYBERCOM dari 1.800 orang pada 2014 menjadi 6.000 orang pada 2016. Model pembentukan kekuatan siber oleh AS juga diikuti Cina dan Rusia. Eskalasi perang siber antarnegara memang meningkat belakangan ini. Terutama setelah munculnya ransomware wannacry yang lebih dari 90 persen serangan mengarah ke Rusia. Ini jelas menjadi pelajaran sekaligus peringatan berharga bagi negara-negara lain. Berbeda dengan perang konvensional yang tampak secara kasat mata. Perang siber relatif dirasakan dampak kerusakannya, tetapi sulit melihat langsung siapa pelakunya. Ketegangan Rusia dengan Georgia dan Ukraina beberapa tahun terakhir, misalnya diawali dan diikuti serangan siber. Pada 2008, beberapa pekan sebelum Rusia melancarkan invasi militer ke Georgia, terjadi serangan siber yang menargetkan beberapa infrastruktur penting di Georgia. Begitu pun saat Rusia dituduh melakukan serangan siber ke beberapa objek vital energi dan keuangan di Ukraina saat ketegangan terjadi di negara itu. Peristiwa tersebut menjadi pengingat, semua negara bisa mengalami hal serupa. Karena itu, keberadaan BSSN haruslah bermanfaat bagi seluruh rakyat dan dijalankan sebagaimana mestinya. Menurut Pepres Nomor 53 tahun 2017, BSSN adalah penggabungan beberapa instansi, yaitu Lembaga

Sandi Negara, Direktorat Keamanan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII). Dilihat dari sisi SDM, rasanya tidak perlu diragukan lagi kemampuan ketiga lembaga pemerintah tersebut dalam menangani wilayah siber. Sekarang bagaimana BSSN bisa dilengkapi peraturan dan sarana yang mendukung tugas mereka. BSSN fokus pada identifikasi, deteksi, proteksi, penanggulangan, pemulihan, pemantauan, evaluasi, pengendalian proteksi e-commerce, persandian, penapisan, diplomasi siber, pusat manajemen krisis siber, pusat kontak siber, sentra informasi, dukungan mitigasi, pemulihan penanggulangan kerentanan, insiden dan/atau serangan siber, seperti disebut dalam perpres. BSSN ke depan harus bisa membuat standar keamanan siber seperti apa yang harus hadir di masyarakat, terutama pernerintahan dan dunia usaha. Di AS, salah satu yang menjadi perhatian serius USCYBERCOM adalah keamanan sektor keuangan. Karena dengan sedikit saja serangan bisa memicu rush yang berdampak pada krisis ekonomi. Inilah salah satu bentuk perang modern. BSSN hadir tentunya sesuai dengan program e-government pemerintah. Meski sempat molor lebih dari dua tahun, kehadiran BSSN diharapkan bisa langsung berefek positif. Terutama menghadapi tren hacktivist yang meningkat di Tanah Air. Hacktivist adalah para peretas yang melakukan serangan atas motif politik. Setidaknya sudah ada Telkomsel, Pengadilan Negara, Dewan Pers, dan Kejaksaan yang merasakan serangan hacktivist. Meningkatnya hacktivist karena menyerang infrastruktur pemerintah dianggap lebih efektif dan bisa langsung didengar pucuk pimpinan sebuah lembaga atau bahkan presiden. Bila ini terus berlanjut, tentu tidak baik bagi bisnis dan kehidupan bernegara secara umum. Bila diandaikan, BSSN ini sebenarnya seperti tentara yang bertugas di wilayah siber (cyber army). Artinya, BSSN tidak hanya harus siap mempertahankan wilayah, tetapi saat dibutuhkan harus bisa melakukan serangan. BSSN bisa menjadi pionir angkatan kelima, di luar tiga matra TNI dan Polri. Tugas berat BSSN lainnya, memastikan fungsi dan tugasnya bukan memata-matai rakyat. Kekhawatiran ini pasti muncul ke publik karena hal serupa terjadi di negara lain, National Security Agency (NSA) di AS. NSA dianggap sebagian besar masyarakat AS mengambil kebebasan privasi mereka, dengan alasan demi keamanan nasional. Harus ada pihak yang mampu melakukan kontrol terhadap kegiatan BSSN. Lalu, sebenarnya seberapa siapkah BSSN mengemban tugas dan fungsi yang sedemikian berat? Jika

kita lihat tingkat kesiapan di Indonesia, BSSN sebenarnya masih sangat jauh dari kata siap melakukan tugas dan fungsinya secara maksimal. Sebagai contoh, jika kita lihat BSSN harus mampu memonitoring seluruh traffic dari internet untuk mendeteksi adanya ancaman siber. Padahal, pintu keluar dan masuk internet di Indonesia sangatlah banyak (ada lebih dari 400 provider internet di Tanah Air), berbeda dengan negara lain yang hanya ada beberapa. Contoh lain, tingkat kesadaran keamanan siber masyarakat Indonesia terhadap keamanan informasi yang masih sangat rendah juga menjadi tantangan besar BSSN. Dilihat dari kesiapan organisasi, perlu waktu untuk mentransformasikan aset yang saat ini dimiliki Lembaga Sandi Negara, Kominfo, dan ID-SIRTI menjadi aset yang dapat dengan optimal mendukung fungsi BSSN. Karena itu, masyarakat juga sebaiknya tidak berharap, dengan telah disahkannya perpres tentang BSSN ini, kemudian secara instan dapat melindungi seluruh komponen yang berkaitan dengan wilayah siber. Jelas ini menjadi tugas berat. Tanpa dukungan rakyat, BSSN menjadi lembaga yang pincang. Karena itu, tetap dibutuhkan keikutsertaan tokoh masyarakat, pakar, dan akademisi memajukan BSSN sekaligus menjadi â œbrand ambassadorâ. Paling penting, kita berharap BSSN berjalan sesuai khitahnya. Diisi SDM yang mumpuni dan benar-benar berjuang untuk NKRI. Masyarakat juga harus melakukan kontrol agar BSSN tidak digunakan untuk bagi-bagi jabatan dan proyek kelompok tertentu. Karena kita tidak tahu ancaman siber seperti apa yang akan datang dalam lima sampai 10 tahun mendatang, jadi keberadaan BSSN sangat penting untuk kedaulatan bangsa. Namun, tentu kita tidak boleh lupa bersyukur. Akhirnya, terwujud Badan Siber dan Sandi Negara, sebagai penjaga keamanan siber NKRI. Penulis: Pratama Persadha Communication & Information System Security Research Center Jl. Moh. Kafi 1 No. 88D Jagakarsa Jakarta Selatan Email: info@cissrec.org Telp. +6221 78890340