DAFTAR PUSTAKA. Heyne K. 1987a. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perencanaan Jalur Interpretasi Alam Menggunakan Sistem Informasi Geografis

III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN BEBERAPA JALUR INTERPRETASI ALAM DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TRI SATYATAMA

Lampiran 1 Kuesioner untuk pengunjung KHDTK Cikampek

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. endangered berdasarkan IUCN 2013, dengan ancaman utama kerusakan habitat

PERENCANAAN BEBERAPA JALUR INTERPRETASI ALAM DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TRI SATYATAMA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KOPENG. Oleh : Galuh Kesumawardhana L2D

KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN POTENSI OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM SERTA ALTERNATIF PERENCANAANNYA DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS PROVINSI JAMBI SIAM ROMANI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

Lampiran 1. Peraturan Pendakian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kawasan Danau Linting

I. PENDAHULUAN. individual tourism/small group tourism, dari tren sebelumnya tahun 1980-an yang

PERENCANAAN LANSKAP BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS BERDASARKAN PENDEKATAN DAYA DUKUNG EKOLOGI MUHAMMAD ICHWAN A

BAB I PENDAHULUAN. kekayaaan sumber daya dan keanekaragaman hayati berupa jenis-jenis satwa maupun

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

INVENTARISASI DAN ANALISIS HABITAT TUMBUHAN LANGKA SALO

PERENCANAAN PROGRAM INTERPRETASI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT ADAM FEBRYANSYAH GUCI

BAB I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan memiliki prospek baik, potensi hutan alam yang menarik. memiliki potensi yang baik apabila digarap dan sungguh-sungguh

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari.

PERMINTAAN WISATA ALAM DI KAWASAN PELESTARIAN ALAM DI BOGOR. (Demand of Natural Tourism in Protected Area in Bogor)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Avenzora R Ekoturisme: Pengembangan Wilayah Daerah Penyangga Kawasan Dilindungi. Media Konservasi Vol.3, No.6:

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. II/1999 seluas ha yang meliputi ,30 ha kawasan perairan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan dikelola dengan zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

3 METODE Jalur Interpretasi

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengelolaan Taman Nasional di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

I. PENDAHULUAN. Pergeseran tren kepariwisataan di dunia saat ini lebih mengarah pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

Model Desa Konservasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah

Data Iklim Rata-Rata Bulanan di Wilayah Penelitian Bulan Curah Hujan (mm)*) Suhu ( C)*)

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM INTERPRETASI LENSA AGROFORESTRY: PENDIDIKAN DAN EDUKASI WISATA AGROFORESTRY SENTUL ECO-EDU TOURISM FOREST

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM BALAI BESAR TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO

cenderung akan mencari suasana baru yang lepas dari hiruk pikuk kegiatan sehari hari dengan suasana alam seperti pedesaan atau suasana alam asri yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menteri Kehutanan No. 134/Menhut-II/2004 tentang Perubahan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

ANALISIS JASA LINGKUNGAN EKOWISATA AIR TERJUN LAHUNDAPE DI KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA

BAB I PENDAHULUAN. Luas daratan Indonesia hanya meliputi 1,32% dari seluruh luas daratan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi lindung dan fungsi konservasi semakin berkurang luasnya. Saat ini

Lampiran 1. Besaran tarif retribusi Tabel 1. Besaran tarif retribusi tempat rekreasi Kebun Buah Mangunan

PENYUSUN : TIM KONSULTAN PT ECOSITROP 1. Dr. Yaya Rayadin 2. Adi Nugraha, SP.

TINJAUAN PUSTAKA. Interpretasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 ( 5 April 2016).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Pengembangan Ekowisata Di Bumi Perkemahan Kiara Payung Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

2 dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA [BKSDA Jawa Tengah] Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. 2005a. Inventarisasi Potensi Flora dan Fauna Taman Nasional Gunung Merbabu di Kabupaten Boyolali. Semarang : Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. [BKSDA Jawa Tengah] Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. 2005b. Inventarisasi Potensi Flora dan Fauna Taman Nasional Gunung Merbabu di Kabupaten Magelang. Semarang : Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. [BKSDA Jawa Tengah] Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. 2006. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu. Semarang : Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. [Dephut] Departemen Kehutanan. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta : Dephut. [Dephut] Departemen Kehutanan. 1998. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Jakarta : Dephut. [Dephut] Departemen Kehutanan. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 03/Menhut-II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional. Jakarta : Dephut. [Ditjen PHPA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. 1988. Pedoman Interpretasi Taman Nasional. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Departemen Kehutanan. Bogor. Heyne K. 1987a. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta. 1987b. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta. 1987c. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta Knapp D, Benton MG. 2004. Elements to Succesful Interpretation : A Multiple Case Study of Five National Parks. Journal of Interpretation Research Volume 9 No. 2. : 9-26. MacKinnon J, MacKinnon K, Child G, Thorsell J. 1990. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. MacKinnon, J., K Phillips dan B van Ballen. 1992. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Seri Panduan Lapangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.

131 Maryadi D. 2003. Peluang Pengembangan Ekowisata di Kawasan Rawa Danau dan Sekitarnya, Kabupaten Serang, Propinsi Banten [Disertasi]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Muntasib EKSH. 2003a. Interpretasi Wisata Alam. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Muntasib EKSH. 2003b. Perkembangan Interpretasi di Indonesia. Di dalam : Muntasib EKSH dan Rachmawati E, editor. Pengembangan Interpretasi dan Wisata Alam; Bogor, 9 Desember 2003. Studio RA dan E DKSHE Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Hlm 20-28. Prahasta E. 2002. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Penerbit Informatika. Bandung. Puntodewo A, Dewi S, Tarigan J. 2003. Sistem Informasi Geografis : Untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Center for International Forestry Research. Bogor. Rahmat UM. 1996. Prospektus Interpretasi Wisata Agro di Taman Buah Mekarsari Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Rachmawati E, Muntasib EKSH. 2002. Pendidikan Konservasi di Taman Nasional Gunung Halimun. Media Konservasi Volume VII No. 3 : 113-120. Roslita. 2001. Perencanaan Lanskap Wisata di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Propinsi Jambi Menggunakan Sistem Informasi Geografis [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Setyono D. 2003b. Interpretasi Ekowisata di Taman Nasional. Di dalam : Muntasib EKSH dan Rachmawati E, editor. Pengembangan Interpretasi dan Wisata Alam; Bogor, 9 Desember 2003. Studio RA dan E DKSHE Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Hlm 13-19. Sharpe GW. 1982. Interpreting The Environment. John Wiley & sons. New York. Soedargo S, Muntasib EKSH, Rinaldi D. 1989. Interpretasi Lingkungan. Media Konservasi Volume II No. 3 : 49-53. Soerianegara I, Indrawan A. 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Supriatna J, Wahyono EH. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Yayasan Obor. Jakarta. Tilden F. 1975. Interpreting Our Heritage. The University of North Carolina Press. Chapel Hill, North Carolina.

Lampiran 1. Kuesioner untuk pengunjung KUESIONER UNTUK PENGUNJUNG No. Responden :.. Lokasi Wawancara :.. Tanggal :.. Nama Responden :.. Asal Responden :.. Jenis Kelamin :.. Umur Responden :.. Pendidikan Terakhir :.. Pekerjaan :.. Status Pernikahan :.. 1. Anda berkunjung bersama dengan? a. Sendiri b. Teman (..orang) c. Rombongan Keluarga (..orang) d. Kelompok organisasi (..orang) 2. Kunjungan Anda di tempat wisata ini dalam rangka? a. Piknik b. Berkemah c. Pendidikan d. Penelitian e. Lain-lain 3. Apa yang Anda sukai dari tempat ini? a. Kondisi Hutan b. Pemandangan alam c. Kesejukan udara d. Lain-lain, (sebutkan).. 4. Berapa lama Anda berkunjung di tempat ini? jam 5. Apa yang anda lakukan di tempat ini? a. Camping b. Menikmati keindahan alam c. Menikmati kesejukan udara d. Lain-lain, (sebutkan) 6. Bagian mana yang Anda sukai dari tempat ini? a. Hutan Pinus b. Camping ground c. Hutan alam d. Air terjun e. Sungai f. Lain-lain, (sebutkan) 7. Berapa penghasilan rata-rata Anda per bulan? a. Kurang dari Rp. 500.000,- b. Rp. 500.000,- hingga Rp. 1.000.000,- c. Rp. 1.000.000,- hingga Rp. 2.000.000,- d. Lebih dari Rp. 2.000.000,- 8. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan Interpretasi Alam? a. Ya b. Tidak 9. Bila jawaban no. 8 Ya, maka tuliskan pengetahuan Anda mengenai Interpretasi Alam :...... 10. (Pewawancara memberikan penjelasan mengenai Interpretasi Alam sebelumnya) Apakah kegiatan Interpretasi Alam penting untukdiselenggarakan di tempat wisata ini? a. Ya b. Tidak

11. Apakah Anda berminat mengikuti apabila terdapat kegiatan Interpretasi Alam di kawasan wisata ini? a. Ya b. Tidak 12. Apabila terdapat kegiatan Interpretasi Alam di kawasan TNGMB, mana yang Anda pilih (urutkan) : PILIHAN URUTAN ALASAN Durasi Kemiringan Jalur Kelengkapan Interpretasi 13. Dari pertanyaan no. 12, durasi kegiatan Interpretasi Alam mana yang Anda pilih : a. 1 jam b. 1,5 jam c. 2 jam d. 3 jam e. Lebih dari 2 jam 14. Dari pertanyaan no. 12, kemiringan jalur Interpretasi Alam mana yang Anda pilih: a. Landai b. Terjal c. Kombinasi keduanya 15. Mana yang lebih anda pilih : a. jalur Interpretasi Alam hingga puncak b. jalur Interpretasi Alam yang melingkar (tidak ke puncak) c. jalur Interpretasi Alam hingga ke ketinggian menengah TERIMA KASIH ATAS WAKTU YANG ANDA LUANGKAN UNTUK WAWANCARA INI

Lampiran 2. Kuesioner untuk pendaki KUESIONER UNTUK PENDAKI No. Responden :.. Lokasi Wawancara :.. Tanggal :.. Nama Responden :.. Asal Responden :.. Jenis Kelamin :.. Umur Responden :.. Pendidikan Terakhir :.. Pekerjaan :.. Status Pernikahan :.. 1. Berapa jalur pendakian menuju puncak yang Anda ketahui terdapat di G. Merbabu?.jalur, yaitu : a. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) b. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) c. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) d. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) e. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) f. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) g. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) h. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) i. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) j. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) 2. Dari mana Anda mengetahui informasi mengenai jalur-jalur pendakian tersebut? a. Teman b. Koran c. Promosi dari pengelola d. Melihat Peta e. Lain-lain, (sebutkan) 3. Dari jalur pendakian menunju puncak yang Anda ketahui terdapat di G. Merbabu, masing-masing berapa kali Anda telah melaluinya hingga puncak? a. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam b. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam c. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam d. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam e. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam f. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam g. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam h. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam i. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam j. Jalur..(..kali) waktu tempuh.jam 4. Anda melakukan pendakian ke puncak bersama dengan? a. Sendiri b. Kelompok Kecil (..orang) c. Kelompok Besar (..orang) 5. Anda melakukan pendakian ke puncak G. Merbabu dalam rangka? a. Rekreasi b. Pendidikan (Diksar dll) c. Penelitian d. Lain-lain (sebutkan)

6. Terdapat faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi Anda dalam memilih jalur. Berilah penilaian! NILAI ALASAN Kondisi hutan Pemandangan Alam Kesejukan udara Aksesbilitas Early Experience (Pengalaman sebelumnya) Informasi dari teman Jarak Tempuh Waktu Tempuh Topografi Jalur Kondisi fisik jalur Kondisi Ekosistem jalur Keamanan Jalur Sarpras pada jalur Jarak Base Start dari kota asal Kondisi Base Start Biaya total yang diperlukan Jenis Satwa yang dijumpai di jalur tersebut Sangat Baik Baik Biasa Tidak Baik Sangat Tidak Baik 7. Dari jalur pendakian yang paling sering Anda lalui, alas an apa yang membuat Anda memilih jalur tersebut? (Urutkan dari yang paling utama hingga terakhir) ALASAN URUTAN Kondisi hutan Pemandangan Alam Kesejukan udara Aksesbilitas Early Experience (Pengalaman sebelumnya) Informasi dari teman Jarak Tempuh Waktu Tempuh Topografi Jalur Kondisi fisik jalur Kondisi Ekosistem jalur Keamanan Jalur Sarpras pada jalur Jarak Base Start dari kota asal Kondisi Base Start Biaya total yang diperlukan Jenis Satwa yang dijumpai di jalur tersebut 8. Dari beberapa jalur pendakian menuju puncak yang Anda telah lalui, jalur manakah yang paling Anda sukai? Jalur 9. Tingkat Kemiringan jalur pendakian yang manakah yang lebih Anda sukai? a. Landai b. Terjal c. Kombinasi keduanya 10. Dalam melakukan pendakian, paling sering Anda beristirahat berdasarkan : a. Jarak b. Waktu Tempuh c. Tempat tertentu (sebutkan).. 11. Jika jawaban no. 10 adalah a, Anda beristirahat setiap (sebutkan).

12. Jika jawaban no. 10 adalah b, Anda beristirahat setiap (sebutkan). 13. Tempat yang paling disukai untuk beristirahat dalam mendaki ke puncak (urutkan) : TEMPAT POSISI/LOKASI URUTAN ALASAN Shelter Pos Pendakian Padang Rumput Di bawah puncak Tempat Lain... 14. Bagaimana kondisi fisik Anda ketika melakukan pendakian? a. Sangat baik b. Baik c. Kurang Baik 15. Apakah yang membuat Anda senang mendaki digunung Merbabu? : OBYEK URUTAN Tumbuhan Hewan Kondisi Medan Pemandangan Jarak Tempuh Lainnya... 16. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan Interpretasi Alam? a. Ya b. Tidak 17. Bila jawaban no. 16 adalah Ya, maka tuliskan pengetahuan Anda mengenai Interpretasi Alam :.... 18. (Pewawancara memberikan penjelasan mengenai Interpretasi Alam sebelumnya) Apakah kegiatan Interpretasi Alam penting untuk diselenggarakan di tempat wisata ini? a. Ya b. Tidak 19. Apakah Anda berminat mengikuti apabila terdapat kegiatan Interpretasi Alam di kawasan wisata ini? a. Ya b. Tidak 20. Apabila terdapat kegiatan Interpretasi Alam di kawasan TNGMB, mana yang Anda pilih (urutkan) : PILIHAN URUTAN ALASAN Durasi Kemiringan Jalur Kelengkapan Interpretasi 21. Dari pertanyaan no. 20, durasi kegiatan Interpretasi Alam mana yang Anda pilih : a. 1 jam b. 1,5 jam c. 2 jam d. 3 jam e. Lebih dari 2 jam 22. Dari pertanyaan no. 20, kemiringan jalur Interpretasi Alam mana yang Anda pilih: a. Landai b. Terjal c. Kombinasi keduanya 23. Mana yang lebih anda pilih : a. jalur Interpretasi Alam hingga puncak b. jalur Interpretasi Alam yang melingkar (tidak ke puncak) c. jalur Interpretasi Alam hingga ke ketinggian menengah TERIMA KASIH ATAS WAKTU YANG ANDA LUANGKAN UNTUK WAWANCARA INI

Lampiran 3. Kuesioner untuk pengelola TNGMB KUESIONER UNTUK PENGELOLA TNGMB Tanggal Wawancara :.. Nama Responden :.. Jabatan Responden :.. 1. Apakah rencana Balai TNGMB dalam hal pengembangan ekowisata?.... 2. Berapa jalur pendakian menuju puncak yang Balai TNGMB ketahui terdapat di G. Merbabu?.jalur, yaitu : a. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) b. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) c. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) d. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) e. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) f. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) g. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) h. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) i. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) j. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) 3. Dari jalur-jalur pendakian menuju puncak tersebut, mana yang akan difokuskan oleh Balai TNGMB untuk dikembangkan? a. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) b. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) c. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) d. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) e. Jalur..(Base Start Desa.Pemilik..) TERIMA KASIH ATAS WAKTU YANG ANDA LUANGKAN UNTUK WAWANCARA INI

Lampiran 4 Foto - foto Foto 1. Bumi Perkemahan (Selo) Foto 2. Mata Air (Selo) Foto 3. Kantung Semar (Selo) Foto 4. G. Merapi dilihat dari Sabana Foto 5. Puncak Triangulasi Foto 6. Puncak Kenteng Songo Foto 7. Edelweis Foto 8. Cantigi

Foto 9. Base Start Tekelan Foto 10. Hutan Pinus (Tekelan) Foto 11. Air Terjun Watu Tadah Foto 12. Air Terjun Krinjingan Foto 13. Pos III Gumuk Mentul (Tekelan) Foto 14. Watu Gubug (Tekelan) Foto 15. Tebing Pereng Putih (Tekelan) Foto 16. Puncak Syarif

Gambar 50 Peta obyek interpretasi alam pada jalur pendakian Tekelan - Puncak 115

Gambar 51 Peta obyek interpretasi alam pada jalur non pendakian di wilayah Seksi Pengelolaan I TN Gunung Merbabu 116

Gambar 52 Peta obyek interpretasi alam pada jalur pendakian Selo - Puncak 122

Gambar 53 Peta obyek interpretasialam pada jalur Selo II dan Selo III 123