GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANGGARAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO SELATAN

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

HISTORITAS TERBENTUKNYA KANWIL DEPARTEMEN AGAMA PROVINSI NTT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-


LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SUKABUMI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8,2007

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DEPARTEMEN AGAMA

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BURU SELATAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sejarah Kabupaten Kepulauan Aru

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

Raffles City Hotel 5-7 September 2013

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DEPARTEMEN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju mensyaratkan para pekerja yang cakap, profesional dan terampil.

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

A. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama. Departemen Agama Provinsi Riau, merupakan instansi vertikal Departemen

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

MELAYANI UNTUK MENJADI BERKAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Sejak keberadaannya di Kabupaten Buru, Kantor Kementerian Agama telah dipimpin oleh tiga orang, antara lain :

Transkripsi:

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANGGARAI Kondisi Obyektif Kabupaten Manggarai yang menjadi wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai secara garis besar adalah : 1. Letak Geografis Secara Geografis Kabupaten Manggarai terletak di Ujung Barat Pulau Flores 2. Batas Wilayah Utara : Laut Flores Selatan : Laut Sawu Timur : Kabupaten Manggarai Timur Barat : Kabupaten Manggarai Barat 3. Luas Wilayah Kabupaten Manggarai mempunyai luas wilayah 4.188.90 km 2 wilayah daratan terdiri dari daratan Pulau Flores dan beberapa gugusan Pulau seperti Pulau Mules di Kecamatan Satar Mese Barat 4. Topografi Topografi Kabupaten Manggarai berbukit-bukit dengan kemiringan mencapai 450 dan terdiri dari daerah pegunungan/bukit, daerah pesisir dan daratan rendah. 5. Iklim Kabupaten Manggarai beriklim dingin dengan suhu udara berkisar diantara 16 sd 24 C 0 6. Penduduk Penduduk Kabupaten Manggarai berjumlah 377.054 jiwa mendiami wilayah 11 Kecamatan baik didaratan maupun yang mendiami pulau-pulau kecil di Kecamatan Satar Mese Barat. 7. Ekonomi Dari sudut ekonomi, mayoritas masyarakat Kabuapaten Manggarai menggantungkan hidupnya pada pertanian seperti : padi, kemiri, cengkeh, kopi, fanili dan coklat 8. Kelompok Etnis Kabupaten Manggarai terdiri atas etnis Manggarai, Bima, Jawa, Padang dan lain-lain yang turut mewarnai dinamika pembangunan di Kabupaten Manggarai. 9. Sosial Budaya Asli Selain budaya di Manggarai kehidupan sosial budaya Manggarai juga dipengaruhi oleh budaya Bima, Jawa, Ngada dan Ende, semuanya menambah keanekaragaman budaya dan adat istiadat masyarakat Manggarai.

10. Komposisi Umat Beragama NO AGAMA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 Kristen Katolik Kristen Protestan Islam Hindu Budha Konghuchu 352.632 2.299 21.700 424 - - 11. Sebaran Agama Sebaran penduduk menurut agama di Kabupaten Manggarai bersifat mejemuk, daerah daratan tinggi/kota beragama Kristen Katolik, masyarakat beragama Islam lebih banyak berdomisili di daerah pesisir sedangkan masyarakat yang beragama Kristen Protestan dan Hindu lebih banyak berdomisili di daerah perkotaan karena pada umumnya mereka adalah masyarakat pendatang. 12. Visi Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Visi Kementerian Agama Kabupaten Manggarai 2010-2014 adalah Masyarakat Manggarai : Beriman, Cerdas, Rukun, Sejahtera. Masyarakat Manggarai yang dimaksud di sini adalah kelompok manusia yang mendiami wilayah administratif Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur. Cerdas dalam beriman dan bertagwa memiliki arti bahwa masyarakat Manggarai yang beriman haruslah cerdas. Masyarakat Manggarai harus beriman secara cerdas terhadap apa yang diimaninya. Cerdas dalam beriman haruslah diwujudkan dalam sikap taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan rukun terhadap sesama serta sikap ramah terhadap lingkungan. Manusia yang beriman dan bertaqwa secara cerdas selalun memiliki : Pengetahuan dan pemahaman yang benar dan utuh tentang ajaran agama yang dianutnya. Menjadikan agama yang dianutnya pluralitas agama sebagai anugerah Tuhan untuk saling berbagi dan ziarah bersama semua umat Allah di dunia. Sikap menerima dan menghargai pluralitas agama sebagai anugerah Tuhan untuk saling berbagi dalam ziarah bersama semua umat Allah di dunia. Menjadikan agamanya sebagai landasan moral, etik dan spiritual bagi kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa takut kehilangan jati diri dan otonomitas masingmasing. Cerdas dalam beriptek mengandung pengertian masyarakat Manggarai harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara cerdas. Masyarakat Manggarai harus menggunakan ilmu pengetahuan dan memanfaatkan teknologi secara cerdas demi hidup secara lebih bermoral. Ilmu pengetahuan dan

teknologi harus dikuasi untuk membina kehidupan yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Manggarai harus menguasi teknologi dan bukan dikuasi oleh teknologi. Karena itu butuk kecerdasan dalam pemanfaatannya. 13. Misi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai 1. Meningkatnya Kualitas Bimbingan, Pemahaman, Pengalaman, Pengamalan dan Pelayanan Kehidupan Beragama; Penyelanggara Haji dan Umroh 2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan 3. Memperkokoh Kerukunan Umat Beragama dan Lembaga Agama 4. Pemberdayaan Umat dan Lembaga Sosial Keuangan 5. Mewujudkan Tata Kelolah Pemerintahan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai yang bersih Tujuan Strategi Misi Tujuan strategi merupakan implementasi pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu lima tahun. Dengan memformulasikan tujuan, Kementerian Agama Kabupaten Manggarai dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Perumusan tujuan strategis juga akan mengarahkan Kementerian Agama Kabupaten Manggarai dalam upaya mencapai visi dan misinya. Rumusan tujuan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tujuan dari misi pertama Meningkatkan Kualitas bimbingan, pemahaman, pengamalan, Pendidikan Agama dan Keagamaan, sebagai berikut: Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilainilai keagamaan. Meningkatkan kerukunan intern, antar umat dan antar umat beragama dengan pemerintah Meningkatnya kualitas pelayanan kepada umat/masyrakat Meningkatnya kualitas pelayanan penyelanggaraan Haji dan Umroh Meningkatnya kualitas pribadi umat beragama yang berakhlak mulia dan beretika Meningkatnya motivasi dan partisipasi umat beragama dalam pembangunan Meningkatnya harkat dan martabat umat beragama dalam membangun jati diri bangsa Meningkatnya peranan umat beragama dalam membangun harmoni antar peradaban 2. Tujuan dari misi kedua Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan ( untuk mewujudkan umat beriman yang cerdas) sebagai berikut: Meningkatnya Standar Nasional Pendidikan (NSP) untuk satuan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan Terwujudnya mutu pendidikan agama di sekolah Terwujudnya mutu, profesionalitas dan kesejahteraan pendidik dan kependidikan Terwujudnya mutu pengelolaan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan

3. Tujuan dari misi ketiga Memperkokoh kerukunan umat beragama dan lembaga agama, sebagai berikut: Terwujudnya harmoni intern dan antar umat beragama Terwujudnya agen-agen kerukunan dalam mengembangkan pemahaman keagamaan berwawasan multicultural Terwujudnya siaga dini pencegahan konflik umat beragama 4. Tujuan dari misi keempat Pemberdayaan Umat dan Lembaga Sosial Keagamaan, sebagai berikut : Meningkatnya pemberdayaan potensi umat beragama Meningkatnya akses umat beragama terhadap sumber daya ekonomi umat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat Meningkatnya sikap semangat solidaritas dan saling percaya di kalangan umat beragama dalam membangun ekonomi umat 5. Tujuan dari misi kelima Mewujudkan tata kelolah pemerintahan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai, sebagai berikut : Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur yang bersih dan berwibawa melalui pembinaan secara profesional Terwujudnya penataan pelayanan umum pemerintahan birokrasi yang efektif, efesiensi dan akuntabel Meningkatnya pengetahuan dan penguasaan teknologi sumber daya aparatur Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai.

14. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai adalah Unsur Pelaksana Pemenrintah Daerah dalam bidang keagamaan dan tidak terlepas pula dalam bidang pendidikan yang susunan Organisasi dan tata kerjanya diatur KMA 373 Tahun 2002 termasuk dalam nomenklatur tipologi II dengan Struktur Organisasi sebagai berikut : KEPALA KANTOR Sub Bagian Tata Usaha Urusan Kepegawaian Urusan Keuangan Urusan Umum Pendis Pendakat Bimas Urakat Peny. Haji dan Peny. Kristen a. Sub Bagian Tata Usaha b. Pendidikan Islam c. Pendidikan Katolik d. Bimbingan Masyarakat Islam e. Urusan Agama Katolik f. Penyelenggara Haji dan Umroh g. Penyelenggara Kristen

15. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Terbentuknya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai tidak terlepas dari sejarah terbentuknya Kabupaten Manggarai dan kedudukannya sebagai instansi vertikal yang memiliki hierarki kerja dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi NTT dan Kementerian Agama RI. Pada awalnya pelayanan Kantor Kementerian Agama berfokus pada Kabupaten Manggarai. Karena pesatnya perkembangan, lembaga keagamaan dan mengingat luasnya wilayah Kabupaten Manggarai, maka terjadilah pemekaran Kabupaten Manggarai Barat. Dengan mekarnya Kabupaten Manggarai Barat, maka terjadilah pemekaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2006 untuk mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. Di dalam sebuah instansi Pemerintah dibutuhkan sebuah struktur ketenagaan maka dilantiklah Kepala Kantor Agama Kabupaten Manggarai untuk setiap periode : 1. Algadri (Kepala Urusan Agama Flores Barat) dari tahun 1967-1969 2. Fransiskus Xv. Igak, dari tahun 1969-1979 3. Martinus Dje, BA, dari tahun 1980-1982 4. Drs. Stefanus Agus, dari tahun 1982-1993 5. Drs.Jaman Onesimus, dari tahun 1994-2000 6. Krispinus Mau Saek,S.Ag, dari tahun 2000-2005 7. Drs.Sarman Marselinus, dari tahun 2005-2009 8. Drs. Yohanes Wage, dari tahun 2009 sekarang 16. -seksi : Kantor Kementerian Agama memiliki 7 (tujuh) unit pelayananan : 1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Drs. Dominikus Wora 2. Kepala Pendidikan Islam : Drs. Abdurrazak 3. Kepala Bimbingan Masyarakat Islam : Muhamad Syafiuddin, S.Ag 4. Penyelanggara Haji dan Umroh : Jamaluddin, S.PdI 5. Kepala Urusan Agama Katolik : Drs. Mateus Mauk 6. Kepala Pendidikan Agama Katolik : Martinus Badun, S.Pd 7. Penyelenggara Kristen Protestan : Saulus Paulus Bauana, S.Sos