BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI sejak

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

Surat Terbuka untuk Ketua DPR Setya Novanto

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 05/TAP/DPM UI/II/2015

Mahkamah Kehormatan yang Semakin Tidak Terhormat

Analisis Isi Media Judul: MIP No.218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI IM KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI NOMOR 002/TAP/DPM IM STT NF/II/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 10/ TAP / DPM UI / III / 2014

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, yaitu media baru atau yang lebih dikenal dengan media online.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 06/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Headline Berita Hari Ini Periode: 05/12/2015 Tanggal terbit: 05/12/2015

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 15/PUU-XIII/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum (sumber: www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang). DPR atau badan legislatif memiliki beberapa fungsi penting dalam berjalannya suatu negara, diantaranya adalah fungsi legislatif, fungsi kontrol, fungsi lainnya. Menurut teori yang berlaku tugas utama legislatif terletak di bidang perundang-undangan, sekalipun ia tidak mempunyai monopoli di bidang itu. Untuk membahas rancangan undang- undang sering dibentuk panitia-panitia yang berwenang untuk memanggil menteri atau pejabat lainnya untuk dimintai keterangan. Fungsi kedua adalah fungsi kontrol, dengan semakin berkurangnya pengaruh badan legislatif, maka peranananya di bidang pengawasan dan kontrol bertambah menonjol. Badan legislatif berkewajiban untuk mengawasi aktivitas badan eksekutif, agar sesuai dengan kebijakan yang ditetapkannya. Pengawasan dilakukan melalui sidang panitiapanitia legislatif dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, seperti hak bertanya, interpelasi (meminta keterangan), angket (mengadakan penyelidikan sendiri), mosi (ketika ada kebijakan pemerintah yang salah). Fungsi yang terakhir adalah fungsi lainnya, bagi anggota badan legislatif, fungsi lainnya ini adalah sebagai pembawa suara rakyat dan mengajukan beraneka ragam pandangan yang berkembang dinamis di masyarakat (Miriam Budiardjo, 2008 : 324-326). 1

Namun dalam pelaksanaan tugasnya, ada anggota DPR yang malah melakukan hal-hal yang tidak terpuji dan membuat kinerja DPR menjadi tidak produktif. Contohnya beberapa bulan belakangan DPR tercoreng dengan ulah yang dilakukan oleh ketuanya, yaitu Setya Novanto atas dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden pada pemufakatan jahat terkait kontrak PT. Freeport Indonesia. Kasus pencatutan nama presiden terkait perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia bermula pada 16 November 2015. ketika Sudirman Said yang merupakan Menteri ESDM dan penanggung jawab sektor tambang, melaporkan ketua DPR Setya Novanto ke MKD. "Saya dalam pertemuan dengan Majelis Kehormatan DPR (MKD) telah menjelaskan nama, waktu, dan tempat kejadian dan pokok pembicaraan yang dilakukan oleh oknum salah satu anggota DPR dengan pimpinan PT Freeport Indonesia agar ditindaklanjuti," kata Sudirman. Menanggapi hal itu MKD sempat bingung untuk melanjutkan kasus ini. Hingga pada 23 November 2015, Majelis Kehormatan Dewan menggelar sidang pertama dugaan ketua DPR Setya Novanto (Setnov) memalak 20 persen saham perseroan dan meminta jatah 49 persen saham proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuka, Papua pada PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK). Dalam sidang pertama itu, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang akan menguatkan usulan agar sidang perkara Setnov bisa digelar secara terbuka, dan dapat dilihat oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun, karena permintaan Setya Novanto sidang selanjutnya dilaksanakan tertutup. Pada 7 Desember 2015 Sidang pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan Ketua DPR, Setya Novanto, digelar tertutup di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Dalam sidang itu, Setya sempat mempermasalahkan legal standing Menteri ESDM, Sudirman Said, sebagai pihak yang melaporkannya ke MKD. Merasa dirinya mulai tersudut, sebelum keputusan akhir MKD, tepatnya pada tanggal 14 Desember 2015 Setya Novanto Mundur dari jabatannya sebagai ketua DPR (http://www.merdeka.com/peristiwa/kronologis-lengkap-kasus-papa-minta- 2

saham-sampai-bikin-setnov-mundur.html / diakses pada 23 Februari 2016, pada pukul 20:00). Kasus ini tentunya sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap DPR mengingat, kasus ini menambah rentetan citra buruk DPR dimata masyarakat. DPR yang seharusnya berfungsi sebagai penyambung aspirasi rakyat dan juga sebagai pengawas lembaga eksekutif malah melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Masyarakat dibuat geram dan memunculkan aksi-aksi seperti yang dilakukan oleh BEM UI bersama dengan mahasiswa kampus lainnya menggelar aksi menjaga Indonesia yang dilaksanakan pada 11 Desember 2015 di halaman gedung DPR (sumber: http://nasional.kompas.com/read/2015/12/08/09430981/desak.setya.novanto.mu ndur.mahasiswa.bakal.demonstrasi.pada.11.desember). Berdasarkan keterangan Adji Alfaraby, peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) saat menghadiri konferensi pers refleksi akhir tahun analisis survey LSI 17 Desember 2015 lalu, hanya 40% masyarakat yang masih percaya kepada DPR, sementara 51,8% tidak percaya, dan 8,2% tidak menjawab. Adji juga menambahkan bahwa tahun 2015 merupakan titik terendah kepercayaan masyarakat terhadap DPR pada 10 tahun terakhir ini. Dari hasil survei, kata Adjie, bisa dilihat bahwa ada kecenderungan ketidakpercayaan publik terhadap Koalisi Merah Putih yang saat ini mendominasi kekuatan di DPR. Salah satu penyebabnya adalah DPR dianggap tidak produktif selama 1 tahun ini. Dalam 1 tahun, DPR periode 2014-2019 itu hanya menyelesaikan 3 undang-undang dari target 39 RUU. Kasus pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon dengan calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta kasus 'papa minta saham' kian memperburuk citra lembaga wakil rakyat itu. "Selanjutanya, terkait tendensi pemberitaan kasus papa minta saham yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto dinilai sebagai kasus yang merendahkan martabat DPR. Karena publik pun menanggapi secara sinis kasus ini," papar Adjie. (http://politik.news.viva.co.id/news/read/712564-survei--kepercayaan-publikterhadap-dpr-di-titik-nadir / diakses pada 24 Februari 2016, pada pukul 17:29). Kasus ini cukup mendapat tempat di masyarakat, karena baru pada kasus ini ada pejabat negara yang berani menyeret presiden dan wakil presiden untuk 3

pemufakatan jahat. Sehingga, kasus ini hangat diperbincangkan di berbagai media. Media adalah forum yang sangat berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat yang bertaraf Nasional maupun Internasional dengan tujuan menghibur atau memberikan informasi. Media dibagi menjadi media massa dan new media, media massa diantaranya televisi, radio, majalah, dan koran (McQuail 1987 : 3). Media seperti yang kita lihat bukanlah saluran yang bebas, yang memberitakan sebuah peristiwa apa adanya. Media justru mengkonstruksi sedemikian rupa realitas. Ada yang dimunculkan karena dirasa penting, dan juga ada yang dihilangkan. Media yang peneliti pilih adalah new media, yaitu media online. New media ataupun yang disebut media online menurut Flew (2005) adalah sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi digital yang terkomputerisasi serta terhubung dalam jaringan, media yang merepresentasikan media baru ini adalah internet (sumber: http://www.komunikasipraktis.com/2014/08/pengertian media-baru-dan-jenisjenisnya.html, diakses pada 27 Februari 2016). Sekarang ini penggunaan media online sudah sangat tinggi dimasyarakat. Media online mendapat tempat di masyarakat sebagai alat untuk komunikasi, hiburan, dan tentunya pencarian infiormasi. 4

Gambar 1.1 Sumber : id.technisia.com (diakses pada 27 Februari 2016, pukul 20:38) Saat ini sudah banyak portal-portal berita online yang menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi, diantaranya seperti kompas.com, viva.co.id, mediaindonesia.com, okezone.com, detik.com. Berdasarkan situs alexa.com, kompas.com masuk dalam lima portal berita yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Kompas.com berada pada peringkat empat setelah detik.com, tribunnews.com, dan liputan6.com. Dalam pemberitaan mengenai pencatutan nama presiden terkait kontrak PT. Freeport Indonesia, portal berita online kompas.com telah memberitakan sebanyak 861 kali, terhitung dari tanggal 16 November 2015 sampai dengan 11 Februari 2016. Itu menandakan bahwa kompas.com memberi perhatian lebih terhadap kasus itu, dan juga berita ini juga sempat menjadi headline di kompas.com. 5

No Nama Situs Peringkat Peringkat (Indonesia) (Dunia) Rata-rata waktu mengunjungi 1 Detik.com 5 187 9,31 menit 2 Tribunnews.com 7 208 7,07 menit 3 Liputan6.com 8 263 5,37 menit 4 Kompas.com 11 416 7,29 menit 5 Okezone.com 14 619 8,50 menit Tabel 1.1 Sumber : http://www.alexa.com/topsites/countries;0/id (diakses pada 24 Februari 2016, pukul 16:49) Pemberitaan mengenai pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Setya Novanto ini dibingkai berbeda-beda oleh berbagai media. Masing-masing media memiliki pandangan tersendiri bagaimana memberitakan suatu peristiwa. Selain sebagai sarana penyebar informasi, media juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tindakan khalayak dan mempengaruhi cara pandang khalayak dalam memandang sebuah peristiwa. Seperti yang diungkapkan oleh Zaenuddin dalam bukunya, keberadaan media dianggap sebagai kekuatan keempat ( The Fourth State ) dalam sistem politik kenegaraan. Media sering dimanfaatkan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, sekaligus juga sebagai pembentuk opini publik (Zaenuddin, 2010 : 10). Terkait pembentukan opini publik, media membentuk opini publik dengan cara mengkonstruksi peristiwa yang ada, dan diberitakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Setelah dikonsumsi oleh masyarakat, maka muncullah opini publik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis framing. Analisis framing secara sedehana dapat dijadikan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media (Eriyanto, 2002 : 76). Analisis framing merupakan sebuah metode penelitian mengenai media massa yang dasar penelitiannya berasal dari teori konstruksi sosial. Dalam teori tersebut dipaparkan bahwa, realitas yang dilihat atau dibaca di media massa tersebut bukan seperti yang benar-benar terjadi, melainkan hasil konstruksi dari media yang memberitakan. 6

1.2 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini, permasalahan yang ingin diangkat oleh penulis adalah bagaimanakah pembingkaian berita kompas.com mengenai kasus pencatutan nama presiden terkait perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia dalam model Robert N. Entman yang melihat dalam dua dimensi besar yaitu, seleksi isu dan penonjolan aspek-aspek tertentu dari sebuah realitas. Dalam fokus penelitian, muncul pertanyaan penelitian, yaitu : 1. Bagaimana seleksi isu yang ditampilkan dalam pemberitaan kasus pencatutan nama presiden terkait kontrak PT. Freeport Indonesia di Kompas.com? 2. Bagaimana penonjolan aspek yang ditampilkan dalam pemberitaan kasus pencatutan nama presiden terkait kontrak PT. Freeport Indonesia di Kompas.com? 1.3 Tujuan Penelitian Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah pembingkaian berita Kompas.com mengenai kasus pencatutan nama presiden terkait kontrak PT. Freeport Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis 1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi bidang77 ilmu komunikasi dalam meneliti sebuah pemberitaan dengan metode analisis framing. 2. Penelitian ini juga dapat menjadi studi banding bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian yang sama di masa yang akan dating. 3. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menganalisis suatu berita secara lebih detil. 7

1.4.2 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini dapat menjadi informasi serta masukan bagi pihak media online Kompas.com 2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian atau studi lanjutan di masa yang akan datang. 1.5 Tahapan Penelitian 1. Mencari dan mengumpulkan data berupa berita mengenai kasus pencatutan nama presiden terkait kontrak PT. Freeport Indonesia dari Kompas.com. 2. Menganalisis naskah berita berdasarkan perangkat framing Robert N. Entman. 3. Membuat Kesimpulan 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan secara online dengan mengakses situs Kompas.com. 1.6.2 Waktu Penelitian Kegiatan penelitian akan dilangsungkan selama enam bulan yaitu dari bulan Februari 2016 sampai dengan Juli 2016. Rincian kegiatan penelitian terdapat dalam tabel berikut : No Tahapan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 Pengajuan Judul Proposal 2 Penyusunan Proposal 8

Pendaftaran 3 Sidang Proposal Sidang 4 Proposal 5 Penelitian Pendaftaran 6 Sidang Skripsi Sidang 7 Skripsi Tabel 1.2 Sumber : Olahan Penulis (2016) 9