BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5%

BAB I PENDAHULUAN. material teknik. Material komposit khususnya dengan penguatan serat alam mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan dan bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. relatif sulit, dapat mengalami korosi dan biaya produksi yang mahal. (Suwanto, 2006). Oleh karena itu, banyak dikembangkan material

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia industri sekarang ini. Kebutuhan. material untuk sebuah produk bertambah seiring penggunaan material

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. relatif sulit, dapat mengalami korosi dan biaya produksi yang mahal. logam, salah satu material yang banyak dikembangkan saat ini

TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HYBRID LAMINA SERAT ANYAM RAMI DAN GELAS DIPERKUAT POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dalam bidang material logan maupun non logam. Selama ini keberadaan material logam dalam bidang industri sangat

OPTIMASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMIE BERMATRIK POLYESTER BQTN 157 TERHADAP FRAKSI VOLUME DAN TEBAL SKIN

I. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik

BAB I. PENDAHULUAN. terobosan baru dalam menciptakan material-material yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

: SYAIFUL ANWAR SANI D JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian tarik dilakukan pada empat variasi dan masing-masing variasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Poros yang berbahan komposit serat batang pisang adalah poros

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HYBRID BAMBU DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

BAB I PENDAHULUAN. endemik. Bambu merupakan jenis rumput rumputan yang beruas. yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. kayu. Selain harganya yang murah, komposit juga memiliki. mempunyai kekuatan yang bisa disesuaikan kebutuhan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. alami dan harga serat alam pun lebih murah dibandingkan serat sintetis. Selain

Uji Karakteristik Serat Abaca Anyaman 3D Pada Fraksi Volume (30%, 40%, 50%, 60%)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan banyaknya pencemaran lingkungan, maka. kebutuhan industri sekarang ini lebih mengutamakan bahan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh kebutuhan akan bahan yang dapat memenuhi karakteristik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menahan kelembaban, tidak mudah terbakar, tidak. mudah berjamur, tidak berbau dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resin akrilik polimerisasi panas berbahan polimetil metakrilat masih

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

BAB 1 PENDAHULUAN. komposit tidak hanya dari komposit sintetis tetapi juga mengarah ke komposit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN BENDING KOMPOSIT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER DENGAN CORE SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHIDE

BAB III METODE PENELITIAN. alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PEMBUATAN KOMPOSIT ALAMI DENGAN BAHAN EBONIT DAN KENAF

PENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong

PERBANDINGAN KOMPOSIT SERAT ALAM DAN SERAT SINTETIS MELALUI UJI TARIK DENGAN BAHAN SERAT JUTE DAN E-GLASS

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB I PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak. dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Volume ekspor terbesar

PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT AMPAS TEBU BERMATRIK POLYESTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS & MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (30%, 40%, 50%, 60%)

BAB I PENDAHULUAN. penghasil kayu, yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan,baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. sehingga sifat-sifat mekaniknya lebih kuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila. dibandingkan dengan tanpa serat penguat.

I. PENDAHULUAN. otomotif saja, namun sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

TUGAS AKHIR REKAYASA KOMPOSIT BERPENGUAT LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON LAUT BERMATRIK RESIN POLYESTER BQTN 157

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN. 3). 94% Resin, 3% Serat Pelepah Salak, dan 3% Serat Glass. 4). 94% Resin, 4% Serat Pelepah Salak, dan 2% Serat Glass.

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi karet alam dunia 8,307 juta ton. Diprediksi produk karet alam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Pemilihan serat bambu (petung) sebagai bahan penelitian dengan. dengan pertumbuhan yang relatif lebih cepat.

14.1 Proses Pembuatan Komposit Material Plastik yang Diperkuat Serat Proses Pencetakan Terbuka (Open-Mold Processes)

LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. stabil dan mudah dipoles (Nirwana, 2005). Sebagai bahan basis gigi tiruan, resin

REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMI DENGAN CORE LIMBAH SEKAM PADI UNTUK PANEL INTERIOR OTOMOTIF DAN RUMAH HUNIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER SERAT RAMI

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan, pengembangan material komposit diharapkan dapat meningkatkan sifat material dan juga rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi kekakuan, ketahanan terhadap korosi dan lain-lain. Komposit merupakan material yang dibuat dengan kombinasi dua atau lebih material yang berbeda untuk membuat material yang bermanfaat dan memiliki sifat baru. Bahan komposit pada umumnya menggunakan material pengikat dengan bahan utama plastik (polyester). Selain material pengikat (matriks) komposit juga menggunakan material pengisi biasanya yaitu berupa serat. Ada dua macam serat yang biasa digunakan yaitu serat sintetis dan serat alam. Untuk membuat komposit yang terbarukan sehingga dapat menghasilkan sifat yang ringan tetapi kuat, salah satu caranya dengan mengganti material pengisinya yaitu dari serat sintetis beralih ke serat alam, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengkombinasikan kedua jenis serat tersebut. Serat alam yaitu serat yang berasal dari tumbuhan ataupun hewan yang bersulur-sulur seperti benang. Serat alam merupakan kandidat sebagai bahan penguat untuk dapat menghasilkan bahan komposit yang ringan, kuat, ramah lingkungan serta ekonomis. Untuk mendapatkan bentuk serat, diperlukan beberapa tahap pemrosesan tergantung pada karakter bahan dasarnya. Serat dari tumbuhan 1

2 antara lain kapas (cotton), pelepah pisang, rami, dll. Sedangkan serat dari hewan misalnya wool, sutra, dan bulu unggas. Salah satu serat alam yang menjadi obyek penelitian adalah serat rami yang berasal dari tanaman rami. Tanaman rami (Boehmeria nivea) merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan serat dari kulit kayunya. Serat ini biasa digunakan untuk membuat benang dan menjadi kain yang dikombinasi dengan serat kapas maupun serat sintetis, karena serat rami memiliki kelebihan yaitu serat yang lebih panjang, kekuatan lebih besar, daya serap air juga lebih besar. Namun penggunaan serat alam ini belum banyak diaplikasikan dalam pembuatan material komposit yang kebanyakan masih menggunakan serat gelas padahal serat alam ini bisa saja memiliki kekuatan yang sama kuatnya bahkan bisa lebih kuat dibanding serat gelas dan serat alam ini mudah didapat juga harga yang cenderung lebih murah. Dalam penelitian ini serat rami akan dibuat anyaman dan dikombinasikan dengan serat gelas yang akan disusun menjadi beberapa lapis sehingga biasa disebut dengan komposit hybrid lamina. Komposit hybrid lamina merupakan gabungan dari beberapa lapisan serat yang disusun dengan jumlah dan urutan tertentu dalam satu matrik. Dengan digabungkannya antara serat rami dan serat gelas yang membentuk komposit hybrid maka diharapkan akan tercipta sifat serta karakteristik yang baru. Belum optimalnya penggunaan komposit hybrid merupakan peluang yang baik untuk diteliti lebih lanjut untuk pemakaian aplikasi komposit secara lebih luas. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah-masalah yang ada sebagai berikut :

3 1. Bagaimana pengaruh perlakuan kimia terhadap serat rami 2. Bagaimana proses pembuatan komposit hybrid dengan metode press mold 3. Bagaimana analisis kekuatan tarik dan elastisitas komposit hybrid 3 lapis dari serat rami anyam yang digabung serat gelas diperkuat polyester 4. Bagaimana pengaruh pengerolan saat pembuatan spesimen terhadap densitas komposit 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan perumusan masalah diatas, penelitian ini berkonsentrasi atau membatasi masalah pada hal berikut : 1. Serat rami diberi perlakuan alkalisasi dengan NAOH 5 % selama 2 jam. 2. Serat rami yang telah dialkalisasi dianyam dengan dikombinasi bersama benang kapas/katun dan ditenun/dianyam oleh pengrajin. 3. Hasil anyam serat rami akan digabung dengan serat gelas kemudian dibuat 3 lapisan dengan posisi serat gelas ditengah tenunan serat rami. 4. Resin yang digunakan yaitu resin polyester super bening 108. 5. Serat gelas yang digunakan yaitu serat gelas acak, anyam, dan longitudinal. 6. Pembuatan benda uji komposit hybrid lamina dengan metode press mold. 7. Pengujian komposit hybrid lamina dilakukan dengan cara diuji tarik. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kekuatan tarik dan elastisitas komposit hybrid lamina dari serat rami anyam dan serat gelas diperkuat polyester.

4 2. Untuk mengetahui nilai densitas bahan komposit hybrid lamina dari serat rami anyam dan serat gelas diperkuat polyester. 3. untuk mengetahui pengaruh susunan serat gelas terhadap kekuatan tarik komposit hybrid lamina dari serat rami anyam dan serat gelas diperkuat polyester. 1.5. Manfaan Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Memperoleh informasi tentang kekuatan tarik komposit hybrid dari gabungan dua jenis serat yaitu serat rami dan serat gelas. 2. Bisa dijadikan acuan dalam hal pemilihan material komposit. 3. Dari data-data ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai komposit hybrid berbasis serat alam dan gelas. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam mempermudah pembahasan maka penulis membentuk suatu sistematika penulisan agar tugas akhir ini disusun secara berurutan. Penulisan tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut. Bab I PENDAHULUAN Bagian ini menjelaskan tentang latarbelakang masalah, identiiksi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Bagian ini berisi tentang kajian pustaka serta dasar teori yang digunakan sebagai acuhan dalam melekukan penelitian.

5 Bab III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini penulis menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian serta menentukan metode penelitian yang tepat. Bab IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bagian ini membahas tentang analisa dan pembahasan dari sebuah penelitian yang sudah dilakukan. Bab V PENUTUP Bagian ini terdiri dari kesimpulan mahasiswa atas penelitian yang telah ditempuh dan saran.