Sejarah Ditemukannya Mesin Fax

dokumen-dokumen yang mirip
SINYAL INFORMASI. Gbr.II-1: Sinyal informasi sebagai sinyal tak tentu

Aplikasi Kode Huffman Sebagai Metode Kompresi Pada Mesin Faks

MENGIDENTIFIKASI PERALATAN Teknologi Informasi dan Komunikasi. tik.com

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

OTOMATISASI KANTOR (OA)

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

SINYAL & RANGKAIAN DIGITAL

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 1. Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OTOMATISASI PERKANTORAN

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Dasar Sinyal S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

TEORI DASAR KOMUNIKASI DATA

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab 3. Transmisi Data

Tugas Pengantar Sistem Operasi (PSO) How It Works

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

SISTEM TELEKOMUNIKASI

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.

DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI

Terminal Telekomunikasi (1/2)

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Sistem Telekomunikasi MKB1142 / 2 sks

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sentralisasi dan optimasi kerja (Yuhefizar, 2003). sebagai VOIP (Voice Over Internet Protocol). VOIP mengubah gelombang analog

OTOMATISASI KANTOR (OFFICE AUTOMATION/OA)

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KOMPRESI CITRA BERWARNA MENGGUNAKAN METODE POHON BINER HUFFMAN. Sarifuddin Madenda, Hayet L. dan I. Bayu *

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Interaksi Manusia dan Komputer (Pengantar User Interface) Dosen : Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor

PENDAHULUAN. Telekomunikasi. Data Analog dan Digital. Sinyal Analog dan Digital

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

Data and Computer BAB 3

ISDN. (Integrated Services Digital Network)

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

MULTIPLEKS VI.1 PENGERTIAN UMUM

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

Pengenalan Komunikasi Data

BAB II PROSES BISNIS

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran yang besar. Lebih-lebih jika file yang kita punya merupakan file image

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

B A B III SINYAL DAN MODULASI

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni

BAB II LANDASAN TEORI

PROSES DIGITAL II mendesain dengan digital, half tone screen, scanner

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

SISTEM KOMUNIKASI ANTAR JARINGAN

Apa Compressed Sensing?

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Sinyal dan Sistem Digital. Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

MULTIPLEX PDH ( PLESIOCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) ISSUED

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat

MINGGU VI DATA KOMPUTER

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

Jaringan Komputer. Transmisi Data

MODUL 5 MULTIPLEXING

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1

KANTOR MAYA (VIRTUAL OFFICE) KANTOR MAYA (VIRTUAL OFFICE)

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Sejarah Ditemukannya Mesin Fax Faksimile atau biasa dikenal dengan faks adalah teknologi telekomunikasi yang digunakan untuk menyalin dan mengirimkan dokumen yang serupa dengan aslinya, menggunakan jaringan telepon ke mesin fax penerima yang kemudian bisa dicetak dikertas. Kata faksimile berasal dari bahasa latin yaitu 'fac simile' (make similar), yang artinya membuat salinan yang sama dengan aslinya. Di berbagai tempat, mesin faks juga dikenal sebagai telecopier. Mesin faks pertama kali dibuat dan dipatenkan pada tahun 1843 oleh Alexander Bain, seorang fisikawan Skotlandia. Awalnya Alexander Bain tengah mengembangkan alat komunikasi yang disebut telegraf. Penemuan inilah yang menjadi bentuk awal dari mesin faks. Mesin faks buatan Bain ini berdasarkan prinsip kerja jam elektrik yang sebelumnya ia temukan. Pada tahun 1862, fisikawan Italia Giovanni Caselli membangun sebuah mesin yang dia disebut pantelegraph (perpaduan antara pantograph dan telegraf), yang didasarkan pada penemuan Bain. Ia kemudian membuka layanan komersial telefaks yang pertama antara Lyon dan Paris, pada tahun 1865. Ide tentang mesin faks ini kemudian diperbaiki oleh Frederick Bakewell yang membuat beberapa perbaikan pada desain awal Bain. Kemudian pada tahun 1851, Bakewell mendemonstrasikan karyanya tersebut pada suatu pameran besar di London. Ternyata sistem awal yang dibuat oleh Bakewell dan Bain masih sangat lemah dan hanya mampu

menghasilkan gambar dengan kualitas buruk. Hal ini terjadi karena masih belum sesuainya mekanisme pada sistem pengiriman dan penerimaan. Kemudian seorang penemu dari Inggris, Shelford Bildwell, menyusun suatu scanning phototelegraph, yaitu suatu telefaks mesin pertama yang mampu melakukan scanningdalam bentuk dua dimensi. Penemuan itu terus dikembangkan oleh para ahli hingga pada tahun 1929 ditemukan hellschreiber oleh Rudolf Hell, yang menjadi penggagas awal dalam mekanisme pengiriman dan scanning dokumen pada mesin faks. Selama bertahun-tahun, mesin faks tetap rumit, mahal dan sulit untuk digunakan, namun pada tahun 1966 Xerox memperkenalkan telecopier Magnafax, mesin faks yang lebih mudah digunakan dan dapat dihubungkan ke saluran telepon. Dengan menggunakan mesin ini, dokumen surat membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk dikirimkan. Walaupun prosesnya lambat, namun pada waktu itu, hal tersebut sudah merupakan sebuah kemajuan teknologi yang besar. Meskipun peralatan untuk mengirimkan dokumen cetak secara elektronik telah ada sejak awal abad ke-19, namun mesin faks mulai banyak digunakan dan dianggap menguntungkan pada pertengahan tahun 1970-an. Mesin faks digital pertama pada masa itu menjadi sangat popular di Jepang karena adanya kebutuhan yang sangat penting terhadap mesin faks. Kemudian mesin faks menjadi begitu mudah dijangkau sehingga akhirnya terkenal ke seluruh dunia. Seiring berjalannya waktu, mesin faks terus mengalami perkembangan, terutama dalam hal perbaikan kecepatan transmisinya (pengirimannya). Hal ini terjadi karena semakin besar kecepatan transmisi, semakin cepat pula dokumen dapat terkirimkan. Cara Kerja Faksimile Pesawat Faksimile merupakan perangkat terminal komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data gambar melalui jaringan telekomunikasi (PSTN/ISDN) berdasarkan proses scanning di sisi pengirim dan hot printing di sisi penerima. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fax merupakan foto copy jarak jauh. Untuk jaringan PSTN, pesawat facsimile yang digunakan adalah fax standard yang dikenal dengan sebagai Group 3 Facsimile (G3 Fax). Pesawat facsimile biasanya dirancang dalam bentuk telah

terintegrasi dengan fungsi pesawat telepon yang dalam penggunaannya hanya satu fungsi (fungsi telepon atau fax) pada saat yang sama. Konfigurasinya dalam jaringan dan prinsip kerja transfer informasi hampir sama dengan telepon analog, yakni dilakukan proses pembangunan hubungan melalui jaringan terlebih dahulu dilanjutkan proses transfer informasi.perbedaannya dalam hal transfer informasi. Dalam telepon, yang berkomunikasi adalah manusia dan bentuk informasinya berupa suara (voice), sedangkan dalam fax yang berkomunikasi adalah mesin dan yang ditransfer berupa informasi/data gambar. Konfigurasi jaringan dan prinsip kerjanya seperti terlihat dalam Gambar berikut : KETERANGAN GAMBAR : CCD SCANNER : sejenis camera recorder yang memiliki 1728 photosensor, digunakan untuk membaca (scanning) dokumen yang mau dikirim A/D CONVERTER : pengubah sinyal analog hasil scanning ke digital untuk proses kompresi MH/MR/MMR COMPRESSION : Modified Huffman/Modified Read/ Modified Modified Huffman : merupakan subsistem yang melakukan fungsi kompresi terhadap data/sinyal informasi untuk tujuan efisiensi bandwidth dalam pentransmisian melalui saluran pelanggan analog.

TRANSMIT MODEM : mengkonversi sinyal digital hasil kompresi ke analog agar dapat disalurkan melaluisaluran pelanggan analog. RECEIVE MODEM : melakukan fungsi kebalikan dari RECEIVE MODEM agar dapat diproses lebih lanjut untuk printing.. MH/MR/MMR EXPANSION : mengembalikan data terkompres menjadi data asli (=dekompresi) THERMAL PRINTER : melakukan fungsi pencetakan dokumen SISI PENGIRIM 1) Dokumen (text/gambar) yang akan dikirim, di-scan/dibaca oleh CCD Scanner yang dengan 1728 photosensor nya satu baris discan sekaligus yang berarti sekali scan 1728 titik/spot atau pixel terbaca. 2) Pembacaan dilakukan baris demi baris dengan spasi antar baris 0,1 inci (0,254 mm). 3) Intensitas terang/gelapnya gambar (brightness) tiap pixel dinyatakan oleh satu pulsa dengan level (amplituda) tertentu dengan bobot nilai dari 0 sampai 127 di mana nilai 0 merupakan gambar paling terang (putih) dan 127 paling gelap (hitam). Jadi hasil scan berupa sinyal PAM 4) level tiap pixel kemudian diubah ke dalam format digital (biner) oleh A/D CONVERTER. 5) Hasil digitalisasi ini selanjutnya dikompres pada MH/MR/MMR COMPRESSION dengan menggunakan Kode Huffman (Rekomendasi CCITT T-4) untuk tujuan penghematan bandwidth. Penghematan bandwidth ini sekitar 1/5 hingga 1/20 kali dari kebutuhan bandwidth sebenarnya (tanpa kompresi). 6) Hasil kompresi sebelum ditransmit diubah dulu ke sinyal analog oleh MODEM dengan frekuensi rendah (di bawah 4 KHz) karena dua alasan : - pertama karena keterbatasan kapasitas bandwidth saluran pelanggan analog yang dirancang untuk sinyal susra (300 3400

Hz). - Kedua karena di sentral pada masukan sirkit saluran pelanggan terdapat filter LPF 4 KHz untuk anti aliasing. SISI PENERIMA 1) Sinyal masuk pada pesawat fax berupa sinyal analog terkompresi, maka langkah pertama dalam proses rekonstruksi adalah gambar adalah dilakukan demodulasi dari sinyal analog ke digital oleh RECEIVE MODEM. 2) Selanjutnya sinyal digital yang masih terkompresi ini oleh perangkat MH/MR/MMR EXPANSION dilakukan proses ekspansi (dekompresi) untuk mengembalikan sinyal yang diterima menjadi bentuk sinyal PAM seperti pada pengirim. 3) Tinggi rendahnya level amplituda sinyal tiap pixel ini akan menentukan tingkat panas yang dihasilkan pada kawat-kawat kecil dalam THERMAL PRINTER. Kawat-kawat pemanas tsb memiliki spasi 203/inci untuk memanaskan kertas printer. Jika nilai level/amplituda suatu pixel maksimum maka panas kawat juga maksimum yang akan menghasilkan titik hitam pada kertas printer. Jika kawat baru saja dialiri arus maksimal atau panas maksimal, maka untuk normal kembali (ke keadaan level minimal atau 0) maka hanya diperlukan waktu beberapa mili detik.