Biogeografi Daluga Untuk Prospek Ketahanan Pangan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
PPT Integrasi Sains. Biogeografi Kepulauan Indonesia

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara disebut Mega Biodiversity setelah

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang , 2014

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

2016 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT MENGGUNAKAN GISARCVIEW

BAB I PENDAHULUAN. lainnnya yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Menurut Ummi (2007)

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

Selama menjelajah Nusantara, ia telah menempuh jarak lebih dari km dan berhasil mengumpulkan spesimen fauna meliputi 8.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam.

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

Keanekaragaman, densitas dan distribusi bentos di perairan sungai Pepe Surakarta. Oleh. Arief Setyadi Raharjo M O BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makluk hidup dan lingkungannya. Kata ekologi pertama diusulkan

I. PENDAHULUAN. Perkebunan memiliki peran yang penting dalam pembangunan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkiraan luas mangrove sangat beragam, dengan luas

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendapatkan makanan, suhu yang tepat untuk hidup, atau mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Ilmu Ekologi dikenal dengan istilah habitat. jenis yang membentuk suatu komunitas. Habitat suatu organisme untuk

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke I GEODINAMIKA

PENDAHULUAN. stabil terhadap morfologi (fenotip) organisme. Dan faktor luar (faktor yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

I. PENDAHULUAN. terumbu karang untuk berkembangbiak dan hidup. Secara geografis terletak pada garis

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

PENDAHULUAN. pengelolaan kawasan pesisir dan lautan. Namun semakin hari semakin kritis

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

Spesies dalam Lingkungan Kompleks

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu keaneragaman hayati tersebut adalah keanekaragaman spesies serangga.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara geografis Indonesia terletak di antara benua Asia dan Benua

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material.

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega-biodiversity dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. di udara, darat, maupun laut. Keanekaragaman hayati juga merujuk pada

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. ekosistem lamun, ekosistem mangrove, serta ekosistem terumbu karang. Diantara

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. sepanjang km (Meika, 2010). Wilayah pantai dan pesisir memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. di danau dan lautan, air sungai yang bermuara di lautan akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. terkaya (mega biodiversity). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004), keanekaragaman

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS MAF - BIOLOGI UNAIR 1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk kedalam negara kepulauan yang memiliki garis

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia, kini semakin merata ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

RUANG LINGKUP EKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. terluas di dunia sekitar ha (Ditjen INTAG, 1993). Luas hutan mangrove

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas berbagai

2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya

OSEANOGRAFI. Pengantar

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM

I. PENDAHULUAN. sepanjang khatulistiwa dan km dari utara ke selatan. Luas negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh, makroalga tersebut memerlukan substrat untuk tempat menempel/hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004),

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat. Selain keunikannya, terdapat beragam fungsi yang dapat dihasilkan

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

Transkripsi:

Biogeografi Daluga Untuk Prospek Ketahanan Pangan Nasional Johny S. Tasirin dan Semuel P. Ratag Seminar Nasional Pertanian Pengembangan Sumber Daya Pertanian Untuk Menunjang Kemandirian Pangan Dies Natalis ke-56 Fakultas Pertanian UNSRAT Hotel Aryaduta, Manado, 26 April 2016

PENDAHULUAN Keunikan dan tingginya keanekaragaman hayati dipengaruhi sejarah geologi, latar belakang iklim,, unit biogeografi, jumlah ekosistem, bentuk pulau, dan proses spesiasi Pulau di Indonesia bervariasi: sempit s/d luas, dataran rendah s/d berbukit hingga pegunungan yang menunjang kehidupan flora, fauna, dan mikroorganisme yang beragam. Sejarah geologi mengakibatkan terbentuknya lebih banyak unit biogeografi

BIOGEOGRAFI Definisi Studi mengenai distribusi mahluk hidup dalam ruang dan waktu Studi distribusi geografi pada tumbuhan, hewan dan organisme lain Definisi Unit Biogeografi Suatu kawasan yang berasal dari satu komponen benua dan mengandung keragaman hayati yang khas

Mengapa BIOGEOGRAFI penting dipelajari? 1. Utk mengetahui sebaran makhluk hidup, dulu dan sekarang 2. Utk mengetahui sejarah iklim dan geografi bumi dan pengaruhnya terhadap sebaran mahluk hidup 3. Berkaitan dengan bioma dan taksonomi makhluk hidup Sebaran mahluk hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: pergerakan lempeng benua, iklim, adaptasi, evolusi, dsb. Ilmu yang di dalamnya terkandung konsep-konsep dasar beberapa bidang ilmu, seperti: Biologi, fisika, Kimia, Matematika, Geografi, Geologi, dsb

Studi Biogeografi mulai populer setelah Alfred Russel Wallace mengemukakan hasil pengamatannya selama melakukan ekspedisi ke sungai Amazon dan kawasan Malay Archipelago (suatu kawasan yang terletak di antara Asia Tenggara dan Australia). Hasil pengamatannya di kawasan kepulauan Indonesia menghasilkan Wallace line, yaitu suatu garis imajiner yang membagi Indonesia menjadi dua kawasan berdasarkan hewan-hewan yang ditemukannya di daerah itu. Hewan-hewan di kawasan yang dekat dengan Asia disebutkan memiliki kekerabatan dengan hewan Asia Hewan-hewan di kawasan yang dekat dengan Australia disebutkan memiliki kekerabatan dengan hewan Australia Oleh karena kegiatan eksplorasi dan pengamatannya yang intensif, AR

Setelah AR Wallace, beberapa peneliti ikut meneliti distribusi suatu jenis makhluk hidup Pada tahun 1967, Robert MacArthur dan E.O. Wilson menerbitkan buku The Theory of Island Biogeography Buku ini menjadi panduan bagi studi pola distribusi jenis dalam lingkup ruang dan waktu. Teori biogeografi pulau dan fragmentasi habitat merupakan suatu konsep yang sangat baik dalam menjelaskan pola distribusi jenis di dalam suatu pulau. Tinjauan fragmentasi habitat ini kemudian memengaruhi perkembangan ilmu biologi konservasi dan ekologi lansekap Ilmu biogeografi merupakan hasil interaksi antara dua mesin penggerak planet bumi, yaitu: EVOLUSI dan LEMPENG TEKTONIK

Ilmu biogeografi merupakan hasil interaksi antara dua mesin penggerak planet bumi, yaitu: EVOLUSI dan LEMPENG TEKTONIK Banyak pertanyaan yang dapat muncul dalam setiap bahasan biogeografi, oleh sebab itu, diperlukan suatu pandangan yang luas di dalam biogeografi yang mencakup berbagai disiplin ilmu Menjelaskan keragaman makhluk hidup, harus disertai dengan pemahaman mengenai pola iklim bumi, dan bagaimana produktifitas tumbuhan selalu berubah sejalan dengan perubahan iklim dan garis lintang Kita perlu memahami mengapa suatu habitat menjadi sangat disukai oleh hewan atau tumbuhan; mengapa kandungan tanah, kelembapan, suhu menjadi sesuatu yang sangat penting bagi hewan dan tumbuhan tertentu

Teori yang mendasari ilmu biogeografi Alfred Wegener 1912 Kontinen atau lempeng benua itu bergerak, dikenal dengan Teori continental drifts (pergerakan lempeng benua) Kesesuaian bentuk garis pantai antara pantai barat Amerika Selatan dengan pantai timur Afrika. * Bagaimana kontinen tsb dapat bergerak?

Batas lempeng tektonik tidak sama dengan batas kontinen atau batas lautan. Beberapa lempeng mempunyai kontinen di seluruh atau sebagian besar permukaannya, namun ada lempeng tektonik yang ditutupi oleh lapisan samudra

BIOGEOGRAFI DALUGA (Cyrtosperma merkusii)

Daluga (Cyrtosperma merkusii)

Ukuran umbi Daluga: panjang 1-2 m diameter 30-60 cm berat 4-100 kg Sumber pangan karbohidrat Daluga Tumbuh di lahan basah Toleran salinitas Toleran terhadap naungan Toleran lahan hara rendah Dimana tumbuhnya? Tidak dikenal di Sulawesi?

Distribusi Daluga

Distribusi Daluga

Distribusi Daluga

Kajian Biogeografi berbasis distribusi di Pulau Sangihe Kriteria terbangun: Rawa Pesisir pantai Eksploitasi lahan minimal Sumber air tawar Fisiografi datar Gelombang dan arus laut kecil Naungan moderat

Potensi Habitat Termasuk akibat pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut Lahan yang tidak produktif akibat peningkatan salinitas Produksi daluga hampir 100 kali dari yang ada sekarang

Terima Kasih!

TERIMA KASIH