I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan siswa yang berkualitas. Siswa yang berkualitas adalah siswa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

I. PENDAHULUAN. Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

I. PENDAHULUAN. waktu. Model-model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

I. PENDAHULUAN. perkembangan dan potensi kemampuan anak agar bermanfaat bagi. yang sesuai. Dalam hal ini ditujukan untuk membantu anak dalam

I. PENDAHULUAN. kondusif dan suksesnya transfer informasi dari guru kepada siswa. Pemakaian

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya manusia yang bermutu. lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu karena

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. rendah hingga makhluk hidup tingkat tinggi. Biologi tidak hanya terdiri atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan inilah dapat dihasilkan generasi-generasi yang

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. di SMA Persada Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan. Proses belajar yang dialami siswa ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku dalam diri siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang tercermin dalam prestasi belajar siswa (Daryanto, 2010:1). Banyak usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat. Diantaranya adalah dengan menghadirkan model pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses belajar mengajar sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal serta menggunakan model yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan menggunakan model dan media pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep materi yang diajarkan maka pemahaman siswa terhadap konsep tersebut akan tertanam dengan baik (Arsyad, 1997:4). Salah satu materi pembelajaran yang termuat pada KTSP SMP adalah sains yang meliputi: Fisika, Kimia dan Biologi. Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan

2 kehidupan saat ini maupun di masa mendatang, terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi. Pelajaran biologi di tingkat SMP memiliki peranan dan fungsi memberi bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah kepada peserta didik untuk hidup di masyarakat dan mengikuti studi lanjut (Mulyasa, 2005:212). Materi ciri-ciri makhluk hidup termasuk ke dalam standar kompetensi memahami keanekaragaman makhluk hidup SMP kelas VII semester genap. Materi ini membahas tentang keanekaragaman bernapas, bergerak, memerlukan makan, iritabilita, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, ekskresi dan adaptasi. Siswa dituntut untuk menguasai materi karena materi ciri-ciri makhluk hidup ini merupakan materi yang bersifat hapalan. Sehingga menyulitkan siswa untuk dapat cepat menghapal dan memahaminya. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, dalam kegiatan belajar mengajar guru selama ini masih menggunakan metode ceramah. Aktivitas siswa juga cenderung pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru. Menurut Sardiman (2007:95) bahwa aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja tetapi pendidikan sekarang mengutamakan aktivitas atau keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran.

3 Hasil observasi menunjukkan bahwa pencapaian prestasi siswa kelas VII pada mata pelajaran biologi masih sangat kurang. Materi ciri-ciri makhluk hidup tahun pelajaran 2010/2011 menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh siswa mencapai 56, sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu 65. Diduga faktor yang mempengaruhi rendahnya aktivitas dan hasil belajar ialah tingkat kemampuan siswa memahami dan mengolah informasi yang berbeda serta pada saat kegiatan pembelajaran guru masih berperan aktif menggunakan metode ceramah. Pada proses pembelajaran siswa cenderung pasif sehingga aktivitas siswa menjadi rendah dan dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Rendahnya nilai KKM pada pelajaran biologi khususnya pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran selama ini adalah metode diskusi, tanya jawab, dan latihan soal. Aktivitas belajar siswa lebih dominan mendengarkan penjelasan dari guru selain itu di dalam kelas siswa lebih banyak mengobrol, mengganggu teman, keluar masuk kelas, atau mengerjakan tugas lain. Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan alternatif model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan hasil belajar pada materi biologi oleh siswa adalah model pembelajaran CRH. Pada pembelajaran CRH aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar (Santoso, 2011:5).

4 Menurut hasil penelitian Fidiawati (2009:4) bahwa pada pembelajaran kooperatif tipe CRH. Siswa dapat lebih aktif dalam belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa yang memiliki penguasaan baik, mengajari temannya yang penguasannya masih rendah sehingga terjalin kerjasama dalam kelompok. Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe CRH adalah pembelajarannya menarik dan melatih kerjasama, karena pada model pembelajaran ini setiap anggota kelompok diharapkan mengetahui hasil yang diperoleh untuk setiap pertanyaan yang diberikan guru, sehingga mereka dapat saling bekerjasama dan saling membantu agar anggota kelompok mendapat suasana belajar yang menarik sehingga siswa tidak merasa tegang. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe CRH di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa? 2. Apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH terhadap aktivitas belajar siswa? 2. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH terhadap hasil belajar siswa? D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi peneliti Memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal berharga bagi peneliti sebagai calon guru biologi yang profesional, terutama dalam merancang dan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH. 2. Bagi guru Memberikan informasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe CRH, sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam memilih model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. 3. Bagi siswa Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran di kelas. 4. Bagi sekolah Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan ditingkat SMP.

6 E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII C semester genap SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. 2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Kompetensi dasar) mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup 3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe CRH, model ini merupakan suatu pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang lebih dulu mendapatkan tanda benar berteriak horay. 4. Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu memperhatikan penjelasan guru, kemampuan bertanya, berdiskusi menjawab pertanyaan, dan mengevaluasi hasil diskusi. 5. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah aspek kognitif berupa nilai rata-rata pretest, posttest dan N-gain yang diperoleh siswa. F. Kerangka Pikir Hasil belajar yang diperoleh siswa itu berbeda-beda, hal ini disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dapat berasal dari diri siswa maupun berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa salah satunya adalah metode mengajar. Hal ini diduga erat kaitanya dengan hasil belajar siswa itu sendiri.

7 Ada pun dalam proses pembelajaran perlu ditambahkan aktivitas belajar pada siswa. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar, aktivitas itu harus selalu berkait. Di dalam belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Dengan demikian jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik yang bersifat fisik maupun mental kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Keadaan yang ideal dalam proses pembelajaran siswa belajar dengan sungguhsungguh, semangat, dan penuh penelitian. Bila keadaan seperti itu terwujud, dapat dikatakan proses pembelajaran berjalan efektif. Keadaan demikian dapat diciptakan dengan menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang menarik perhatian siswa untuk terlibat secara penuh selama proses pembelajaran berlangsung. Sehubungan dengan hal di atas, maka model pembelajaran kooperatif tipe CRH nampak cocok digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe CRH diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif, inovatif, dan kreatif. Sehingga dapat mengubah suasana belajar di dalam kelas lebih aktif dan mengedepankan kerjasama antara siswa dalam pembelajaran. Pengajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CRH diharapkan menjadi alternatif pengajaran IPA Biologi yang lebih efektif.

8 Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH, Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini terdiri dari aktivitas dan hasil belajar siswa. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut: X Y1 Y2 Keterangan: X = Model pembelajaran CRH Y1 = Aktivitas belajar Y2 = Hasil belajar Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ho = Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH tidak dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. H 1 = Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.