PERANCANGAN DAN REALISASI BAND PASS FILTER FREKUENSI TENGAH 2.35 GHz DENGAN METODA PSEUDO-INTERDIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal

PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ

Jl. Gegerkalong Hilir Desa Ciwaruga, Bandung, Indonesia b Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Perancangan Tunable Interdigital Bandpass Filter

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER MIKROSTRIP RING SQUARE RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND (9.4 GHZ) UNTUK RADAR FM- CW PENGAWAS PANTAI

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Broadband Metamaterial Microstrip Filter

PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ

REALISASI FOUR-POLE BPF UNTUK LTE ( ) MHZ MENGGUNAKAN METODE CROSS COUPLE DENGAN QUARTER WAVELENGTH RESONATOR

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN JUDUL

PERANCANGAN FILTER SQUARE LOOP RESONATOR PADA FREKUENSI 2350 MHZ UNTUK APLIKASI SATELIT NANO

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

[Type the document title]

Desain dan Realisasi Filter Bandpass Mikrostrip dengan Struktur Hairpin Design and Realization Microstrip Bandpass Filter with Hairpin Structure

: Widi Pramudito NPM :

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

BAB I PENDAHULUAN. Short Range Wireless mempercepat perkembangan tersebut. Gambar 1.1

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN OPEN STUB DAN DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK FREKUENSI UMTS 3G ( MHz)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1718

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB II LANDASAN TEORI

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

Perancangan dan Realisasi Filter Band Pass Hairpin Line Pada Frekuensi Ghz menggunakan Substrat Rogers Duroid 5880 untuk Satelit Nano

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI DUAL BAND WILKINSON POWER DIVIDER PADA FREKUENSI 1,27 GHZ DAN 2,3 GHZ

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS PENGUKURAN

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP BENTUK E MODIFIKASI DENGAN ELEMEN PARASIT UNTUK RADIO ALTIMETER PADA FREKUENSI

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIMO BERBASIS MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 2,6 GHZ UNTUK APLIKASI LTE

Rancang Bangun Band Pass Filter Frekuensi 1.27 GHz untuk Teknologi Synthetic Aperture Radar

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Studi Parameter Dualband Bandpass Filter Stub Loaded Square Open Loop Resonator

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN DAN REALISASI BANDPASS FILTER 2,425 GHZ DENGAN COUPLED LINE UNTUK RECEIVER STASIUN BUMI PADA SISTEM NANO SATELIT

e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2959

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP LINEAR ARRAY 6 ELEMEN UNTUK FREKUENSI BWA DUAL-BAND 2,4 GHZ DAN 3,3 GHZ

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 824

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

PERANCANGAN ANTENA WAVEGUIDE 6 SLOT PADA FREKUENSI 2,3 GHZ UNTUK APLIKASI LTE-TDD

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Konfigurasi Sirkuit Directional Coupler

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MICROSTRIP PATCH SEGITIGA MIMO 2x2 pada FREKUENSI 2,3 GHz UNTUK APLIKASI LTE

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP TRIPLE-BAND LINEAR ARRAY 4 ELEMEN UNTUK APLIKASI WIMAX TESIS

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB IV HASIL SIMULASI, PENGUKURAN DAN ANALISA Simulasi Parameter Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

DESIGN AND REALIZATION OF HAIRPIN BAND-PASS FILTER 8 TH ORDER CHEBYSHEV FOR SYNTHETIC APERTURE RADAR 1.27 GHz

BAB 2 DASAR PERANCANGAN COUPLER. Gambar 2.1 Skema rangkaian directional coupler S S S S. ij ji

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3422

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 447 PERANCANGAN DAN REALISASI BAND PASS FILTER FREKUENSI TENGAH 2.35 GHz DENGAN METODA PSEUDO-INTERDIGITAL Suproborini Caturarum Mahayuningtyas 1, Achmad Ali Muayyadi 2, Enceng Sulaeman 3 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro,Universitas Telkom Jln Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257, Indonesia 1 suproborinicaturarum@gmail.com, 2 alimuayyadi@telkomuniversity.ac.id, 3 enceng_s@yahoo.com Abstrak Filter merupakan suatu perangkat transmisi yang memiliki fungsi untuk melewatkan frekuensi tertentu dengan meloloskan frekuensi yang diinginkan (bandpass) dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan (stopband). Pada Tugas Akhir ini direalisasikan sebuah Bandpass Filter menggunakan metoda Pseudo-Interdigital, mikrostrip PCB jenis Taconic RF 35. Dipilihnya metoda Pseudo-Interdigital merupakan metoda yang baru dalam perancangan filter mikrostrip dan memiliki keunggulan yaitu kinerja pseudo-interdigital pada bandpass filter menunjukkan bahwa pada transmission zero dapat menolak sinyal yang tidak diinginkan dekat passband, sehingga dapat meningkatkan performansi filter tersebut. Band Pass Filter ini dapat bekerja pada frekuensi 2235-2315 MHz. dari hasil pengukuran diperoleh nilai sebagai berikut : frekuensi tengah sebesar 2275 MHz, insertion loss sebesar 0.6987982 db, bandwidth ± 80 MHz dan return loss sebesar 16.5986 db. Kata Kunci : Band Pass Filter, Pseudo-Interdigital Abstract Filter is a transmission device that has a function to skip certain frequencies to pass the desired frequency (bandpass) and drown out the undesired frequencies (stopband). In this final assignment has realized Bandpass Filter using Interdigital Pseudo-method on PCB Taconic RF-35. Pseudo-Interdigital is a new method in the design of microstrip filter and has the advantage that the performance of pseudo-interdigital bandpass filter shows that the transmission zero can receive undesired signals near the passband, thereby increasing the the performance of the filter. Band Pass Filter can work at 2235-2315 MHz, Based on the measurement results obtained by value as follows: center frequency at 2275 MHz, insertion loss at 0.6987982 db, bandwidth ± 80 MHz and return loss at 16.5986 db. Keyword : Band Pass Filter, Pseudo-Interdigital 1. Pendahuluan Dewasa ini seiring dengan perkembangan komunikasi wireless terutama aplikasi broadband dan multiband pada komunikasi satelit atau cellular, diperlukan perfomansi penyaringan bandpass yang baik hal tersebut dilakukan untuk mencegah hasil insertion loss yang rendah dan selektivitas yang tinggi bersamaan dengan phasa yang linier pada passband [1][2][4]. Agar terpenuhinya kriteria tersebut dan untuk meringkas ukuran dan biaya, terdapat banyak metode microstrip filter yang telah dikembangkan contohnya adalah Hairpin, Interdigital, dan sebagainya. Salah satu bagian dalam komunikasi wireless adalah LTE (Long Term Evoution), pada layanan LTE didukung suatu perangkat yang mampu menjaga kualitas sinyal dengan baik agar komunikasi menjadi lancar dan dapat dinikmati oleh pengguna [8]. Salah satu perangkat yang dapat mendukung teknologi LTE adalah filter. Filter adalah salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem komunikasi wireless, seperti: komunikasi bergerak, komunikasi satelit, radar, navigasi, sistem gelombang mikro, broadband wireless, dan lain-lain [5]. Sebuah ukuran kecil dan selektivitas tinggi microwave bandpass filter secara luas digunakan untuk meningkatkan kinerja RF [3]. Dahulu, microstrip bandpass filter yang terkenal digunakan untuk sistem komunikasi karena memiliki keuntungan, seperti desain perencana, mudah untuk analisis, biaya yang lebih rendah dan sebagainya [6]. Untuk mengikuti pertumbuhan komunikasi wireless saat ini, maka pada Tugas Akhir ini dilakukan perancangan dan perealisasian BPF (Band Pass Filter) yaitu filter yang dapat melewatkan sinyal pada frekuensi 2.3 2.4 GHz untuk aplikasi LTE. BPF ini dirancang dengan menggunakan metode Pseudo-Interdigital. Pseudo-Interdigital pada saluran transmisi planar memiliki keuntungan yang dapat diaplikasikan pada gelombang mikro. Microstrip pseudo-interdigital filter mirip dengan bandpass filter interdigital dengan merubah sedikit mengenai koneksi short circuit (grounding) [4]. 2. Dasar Teori A. Band pass filter Band pass filter merupakan rangkaian filter yang hanya memperbolehkan frekuensi dengan rentang (band) tertentu untuk dapat melewati-nya, dengan memberi redaman yang sangat besar pada frekuensi yang terlalu tinggi dan terlalu rendah [2][7].

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 448 B. Pseudo-interdigital Pseudo-interdigital filter adalah modifikasi dari resonator interdigital dengan menggabungkan dua resonator g/4 dan menghilangkan ground pada kedua resonator tersebut, sehingga resonator tersebut disebut sebagai resonator pseudo-interdigital [5]. L= g/4 L< g/4 (a) Gambar 1 Modifikasi resonator interdigital menjadi resonator pseudo-interdigital (a) interdigital; (b) pseudointerdigital C. Perhitungan Band pass filter dengan metoda Pseudo-Interdigital 1. Mementukan Konstanta Dielektrik Efektif (ε e) Perhitungan konstanta dielektrik untuk saluran resonator yang memiliki impedansi saluran ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : r + 1 r 1 10 Dimana nilai (a) dan (b) yaitu : = + (1 + ) 2 2 h (b) = 1 + 1 49 ln ( (W h (W h ) )4 + ( 52 ) ( h) 4 ) + 1 (W h ) ln [1 + ( + 0.432 18.7 2 3 ) ] 18.1 2. Menentukan Panjang Resonator = 0.564 ( r 0.9 r + 3 0.053 ) Menentukan panjang resonator yang digunakan pada metode Pseudo-Interdigital adalah λg/4. Seperti yang dilihat pada gambar ini, panjang resonator untuk sepenuhnya adalah λg/2 dan setengahnya adalah λg/4. Gambar 2 Panjang resonator Pseudo-Interdigital A. Frekuensi Tengah : C. panjang resonator sepenuhnya : B. Panjang saluran resonator :

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 449 = 0 0 = 1 2 2

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 450 3. Menentukan Lebar Saluran Catu (W 0 ) D. Untuk menentukan lebar saluran catu dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini mendapatkan nilai A. = 0 r + 1 60 2 r 1 + r + 1 (0.23 + 0.11 ) r E. Lalu cari nilai W h W 8 A h = 2A 2 F. Lebar strip dapat dicari dari persamaan dibawah ini 8 A W W 2A 2 < 2 = 2 r 1 0.61 [ 1 ln(2 1) + (ln( 1) + 0.39 ] > 2 {π 2 r r W G. Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan nilai lebar saluran catu, yaitu : W W 0 = h 1.524 3. Perancangan dan Hasil A. Diagram Alir Perancangan Filter Metoda Pseudo-Interdigital Dalam proses perancangan filter diperlukan tahapan-tahapan untuk membantu proses perancangan filter. Gambar di bawah ini merupakan gambar diagram alir perancangan filter pada tugas akhir ini. Gambar 3 Diagram alur perancangan Pseudo-Interdigital Berikut spesifikasi Band Pass Filter yang diinginkan:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 451 a. Range frekuensi : 2300-2400 MHz b. Frekuensi tengah : 2350 MHz

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 452 c. Impedansi : 50 Ω d. Bandwidth : 100 MHz e. Insertion Loss : 2 db f. Return Loss : 20 db B. Simulasi pada Software AWR Design Environment 2009 Setelah mendapatkan hasil semua perhitungan dan beberapa parameter yang telah ditentukan, langkah berikutnya yaitu melakukan simulasi pada simulator AWR Design Environment 2009. Dikarenakan hasil perancangan dengan ukuran sesuai perhitungan tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka dilakukan pengubahan ukuran panjang resonator, ukuran dimensi agar mendapatkan hasil respon frekuensi, bandwith, dan return loss yang sesuai dengan spesifikasi filter yang diharapkan. (a) (b) Gambar 4 (a)layout PCB BPF hasil perancangan, (b) Hasil respon frekuensi BPF 4. Pengukuran dan Analisis Band Pass Filter Untuk dilakukan pengukuran terhadap BPF yang telah selesai direalisasikan dengan menggunakan Network Analyzer. Setelah dilakukan pengukuran maka dilakukan analisis terhadap BPF. A. Hasil Pengukuran dan Analisis Respon Frekuensi Didapatkan dari hasil perancangan range frekuensi pada simulator adalah 2301-2401 MHz, frekuensi tengah 2352 MHZ dan bandwidth 100 MHz. Pada saat pengukuran menggunakan Network Analyzer, ketika menandakan frekuensi atas, frekuensi bawah, dan frekuensi tengah yang diinginkan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini bahwa hasil frekuensi yang ditandakan saat pengukuran tidak presisi dengan hasil simulasi Gambar 5 Hasil pengukuran respon frekuensi BPF menggunakan Network Analyzer

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 453 Membandingkan hasil simulasi dan hasil pengukuran dapat terlihat dengan jelas perbedaan respon frekuensinya. Pada gambar 6 dengan menggunakan Microsoft Excel yaitu perbandingan antara hasil simulasi dengan hasil pengukuran. Gambar 6 Hasil perbandingan simulasi dan pengukuran respon frekuensi Pada hasil simulasinya untuk mendapatkan nilai frekuensi sesuai spesifikasi cukup sulit dan diputuskan untuk mengambil nilai yang mendekati dengan nilai frekuensi perancangan. Pada saat perancangan besarnya nilai insertion loss yang diharapkan untuk frekuensi tengah adalah 2 db. Besar nilai insertion loss pada hasil simulasi untuk frekuensi tengah yaitu 0.0007263 db, sedangkan hasil pengukuran besar nilai insertion loss yang didapat adalah 0.6987982 db. Perbedaan nilai insertion loss hasil simulasi dengan pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pada saat simulasi dengan software AWR Design Environment 2009, konduktor yang digunakan adalah konduktor sempurna dan harga loss tangen bernilai 0, sedangkan pada realisasinya terdapat redaman konduktor yang digunakan dan harga loss tangen tidak bernilai 0. Untuk insertion loss nilai idealnya adalah 0 db pada frekuensi tengah, tetapi pada prakteknya sangat sulit karena adanya redaman pada PCB, dan redaman resonator. B. Hasil Pengukuran dan Analisis Return loss Dari hasil simulasi didapatkan nilai return loss untuk BPF sebesar 37.62 db. Setelah direalisasikan, lalu untuk mengetahui nilai RL pada filter tersebut dengan menggunakan Network Analyzer. Nilai RL yang didapatkan adalah 16.593 db.. Gambar 7 Hasil pengukuran return loss untuk BPF

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 454 Setelah didapatkan nilai RL maka cari nilai VSWR. Nilai VSWR hasil simulasi sebesar 1.0266 dan nilai VSWR hasil pengukuran sebesar 1.3475. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini dengan menggunakan Microsoft Excel perbandingan antara hasil simulasi dengan hasil pengukuran Gambar 8 Hasil perbandingan simulasi dan pengukuran return loss Untuk nilai return loss yang diharapkan pada spesifikasi BPF yang telah direalisasikan ini yaitu 15 db, semakin besar nilainya berarti makin baik masing-masing filter tersebut untuk meneruskan sinyal masukan (input), karena daya yang dipantulkan kembali ke sumber makin kecil. Pada saat simulasi didapatkan nilai return loss sebesar 37.62 db. Sedangkan pada hasil pengukuran didapatkan return loss sebesar 16.5986 db. Nilai return loss berpengaruh terhadap besarnya VSWR, semakin besar nilai return loss maka nilai VSWR yang didapatkan akan semakin kecil. Pada frekuensi tinggi jika tidak memiliki nilai VSWR yang bagus atau nilai idealnya adalah 1, maka akan terjadi gelombang pantul yang seharusnya gelombang tersebut diterima oleh beban. Berdasarkan hasil pengukuran, nilai VSWR yang didapatkan yaitu sebesar 1.3475 pada frekuensi 2275 MHz. Nilai VSWR dari BPF tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu 2. Jika nilai VSWR yang dihasilkan lebih dari 2, maka alat tersebut tidak layak dan harus diulangi kembali perancangannya. C. Hasil Pengukuran dan Analisis Beda Fasa Pengukuran respon fasa bertujuan untuk melihat kelinieran fasa terhadap frekuensi. Jika terjadi perbedaan fasa ketika pengukuran maka hal tersebut diakibatkan oleh perbedaan waktu atau delay pada kabel yang digunakan saat pengukuran. Hasil pengukuran yang diharapkan adalah fasa linier terhadap frekuensi pada bagian passband. perbandingan respon fasa antara hasil simulasi dan hasil pengukuran. Hasil perbandingan tersebut tidak berbeda jauh. Gambar 9 Hasil pengukuran BPF menggunakan Network Analyzer

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 455 Perbandingan hasil beda fasa dari simulasi dan pengukuran Microsoft Excel didapat dilihat pada gambar di bawah ini. dengan menggunakan Gambar 10 Hasil simulasi dan pengukuran beda fasa BPF Respon fasa diukur untuk melihat kelinearan fasa terhadap frekuensi. Penyebab perbedaan fasa karena pada saat sistem sedang bekerja, waktu kirim dan waktu terima tidak dalam waktu yang sama, sehinngga terjadi delay atau perbedaan waktu yang mengakibatkan beda fasa dan terjadi ketidaklinearan. Dari hasil pengukuran fasa pada BPF sudah dapat dikatakan baik, karena hampir mendekati respon yang diinginkan dari sisi kelinierannya. BPF hasil simulasi memiliki titik sudut curam terendah - 179.085 terendah -179.9974 dan titik sudut dan titik tertinggi sudut 175.891 tertinggi,, 175.2711. sedangkan Namun pada BPF lebih hasil baik pengukuran jika nilai sudut yaitu pada titik band sudut yang curam dilewatkan itu berbeda 180º. D. Hasil Pengukuran dan Analisis Impedansi Pengukuran impedansi diharapkan sesuai dengan perancangan spesifikasi sebelumnya yang sudah disimulasikan pada AWR Design Environment 2009. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 12, merupakan hasil pengukuran impedansi. Gambar 12 Hasil pengukuran impedansi Dari hasil pengukuran impedansi pada saat frekuensi 2275 MHz menghasilkan impedansi sebesar 40.072 dihasilkan frekuensi Ω 2315 dan adalah nilai MHz Return 38.396 menghasilkan loss Ω dan yang nilai impedansi didapat Return adalah sebesar loss 15.28281 yang 36.99 didapat Ω db, dan pada adalah nilai saat Return 16.5986 2235 loss MHz db, yang sedangkan nilai didapat impedansi pada adalah yang saat 15.22195 db. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa ketika nilai impedansi besar maka nilai return loss pun besar begitu pun sebaliknya.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 456 E. Perbandingan hasil perancangan, simulasi dan pengukuran Simulasi dan pengukuran dilihat dari beberapa parameter yang digunakan ketika pengukuran BPF ini menggunakan alat Network Analyzer. Tabel 1 Perbandingan hasil perancangan, simulasi dan pengukuran Parameter Perancangan Simulasi Pengukuran Range Frekuensi 2300-2400 MHz 2301-2401 MHz 2235-2315 MHz Frekuensi tengah 2350 MHz 2352 MHz 2275 MHz Bandwidth 100 MHz 100 Mhz 80 MHz Insertion Loss 2 db 0.0007263 db 0.6987982 db Return Loss 15 db 37.62 db 16.5986 db 5. Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan perancangan, proses simulasi dan hasil pengukuran maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Realisasi Band Pass Filter dengan metoda Pseudo-Interdigital telah berhasil direalisasikan. 2. Pada perealisasian Band Pass Filter ini didapatkan respon frekuensi tengah pada 2275 MHz. Bandwidth sebesar 80 MHz, lalu insertion loss senilai 0.6987982 db, yang dalam spesifikasi perancangan yang diharapkan mendapatkan nilai 2dB. 3. Nilai return loss yang didapatkan BPF dari hasil pengukuran sebesar 16.5986 db. 4. Pada pengukuran dihasilkan nilai beda fasa yang hampir sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mendekati perbedaan sebesar 180 o dan dapat dikatakan bahwa fasa linier. B. Saran Ada beberapa saran yang mungkin dapat memberikan kontribusi positif bagi para pembaca dalam pembuatan Band Pass Filter dengan menggunakan metoda Pseudo-Interdigital, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sebelum merealisasikan BPF alangkah baiknya dilakukan proses simulasi berulang kali pada software yang sesuai sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. 2. Pemasangan konektor diharapkan tepat berada ditengah-tengah saluran catu dan tidak ada gap antara konektor dengan mikrostrip. 3. Sebelum melakukan simulasi sebaiknya pastikan nilai r, ketebalan substrat dan spesifikasi lain yang dibutuhkan simulasi pada sebuah PCB sudah benar, agar realisasi BPF yang dihasilkan mendekati spesifikasi yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Suleaman, Enceng, Ir. MT, Filter, Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Bandung, 2003 [2] Sulaeman, Enceng Ir., Filter RF, Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Bandung, 2007. [3] Nan Chen, Wu., Hung Weng, Min., Fong Lin, Sung dan Hui Huang, Tsung, Pseudo-Interdigital Bandpass Filter With Transmission Zeros, 2004 IEEE, Oktober 2004 [4] Kallapudi, Sridhar., Dey, Dipto and Singh Kshetrimayum, Rakhesh., Pseudo-Interdigital Bandpass filters, Antennas, Microwave and RF Circuits Lab, Electronics and Communication Engineering, Indian Institute of Technology, Guwahati, North Guwahati, Assam, India [5] Suleaman, Enceng, Ir. MT, Perancangan Dan Realisasi Bandpass Filter Dengan Metoda Pseudo-Interdigital Pada Frekuensi 2496-2690 Mhz, Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Bandung, 2013 [6] Filter Frekuensi, http://comp-eng.binus.ac.id/files/2014/05/filter-frekuensi.pdf (Mei 2014) [7] Hong, J.S dan Lancaster, M.J, Microstrip Filters for RF/Microwave Applications, A Willey-Interscience Publication, Canada, 2001 [8] Yulyanthy, Dessy Rathry, Perancangan dan Realisasi Band Pass Filter berbasis mikrostrip pada frekuensi 2.6-2.7 GHz untuk aplikasi LTE (Long Term Evolution), Tugas Akhir, Institut Teknologi Telkom, 2012