PENGARUH JARAK TANAM DAN MACAM PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Paseolus radiatus L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYEMPROTAN PUPUK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015 ISSN:

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH JUMLAH BENIH PERLUBANG DAN INTERVAL PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glicine Max (L.) Merrill).

BAHAN METODE PENELITIAN

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Nanik Lutfiyah, Mashuri Dosen Fakultas Pertanian Universitas Darul Ulum Jombang

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Jurnal Cendekia Vol 11 No 1 Jan 2013 ISSN:

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

JURNAL. EFEKTIFITAS KONSENTRASI DAN WAKTU APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

RESPON PUPUK KOMPOS DAN SUPER NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L) Merril)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 2 SEPTEMBER 2009 ISSN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Transkripsi:

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Suharso) 115 PENGARUH JARAK TANAM DAN MACAM PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Paseolus radiatus L.) Suharso Fakultas Pertanian Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Abstract: The purpose of this study is to determine the effect of spacing and range of foliar fertilizer on growth and production of green beans (Pasealus radiatus L.). This research used randomized block design (RBD) factorial consisting of two factors and each factor consists of three levels, namely: Factor I: Spacing (A) with three levels: A1: Plant spacing 20 cm x 20 cm; J2: Plant spacing 20 cm x 25 cm; J3: Plant spacing 20 cm x 30 cm; Factor II: foliar fertilizer dose (D); D1: Gandapan 2 grams / liter of water; D2: Polar 2 ml / liter of water; D3: Atonik 2 ml liter water. The research concluded that there is interaction between spacing treatments and kinds of fertilizers on the variable number of leaves, leaf age 14 dap, 21 dap, 28 dap and 49 dap; number of pod age of 42 dap and 49 dap; age 60hst dry pod weight, seed dry weight age 60 dap; and 1000 grain weight of dry seed age 60 dap. The real difference between the treatment plant spacing and variety of foliar fertilizer on plant height variable age of 14 dap, 21 dap, 28 dap, 35 dap, 42 dap and 49 dap; number of leaf age of 35 dap and 42 dap; number of branches the age of 28 dap, 35 dap, 42 dap and 49 dap; best result of interaction occurs in the combined treatment plant spacing of 20 cm x 25 cm with a foliar fertilizer polar 2 ml / lt of water (J2D2). Keywords: spacing, fertilizer, leaves, green beans PENDAHULUAN Produktivitas kacang hijau di Indonesia tiap tahun cenderung meningkat karena adanya beberapa varieras unggul yang mempunyai potensi hasil yang tinggi yakni antara 1,4 1,7 ton/ha. Bahkan varietas kutilang dapat mencapai hasil lebih dari 2 ton/ha dan tahan terhadap penyakit embun tepung. Meskipun demikian, rata-rata hasil kacang hijau yang dicapai sekarang ± 1,6 ton/ha., masih jauh lebih rendah daripada potensi (daya hasil) verietas-varietas unggul (Kasno Astanto, 2008). Rendahnya hasil rata-rata kacang hijau nasional antara lain disebabkan belum meluasnya penanaman varietas-

116 Saintis, Vol. 1, No. 2, Oktober 2009 varietas unggul dan belum memperhatikan penggunaan benih berkualitas di tingkat petani. Disamping itu pengelolaan tanah dan lingkungan dalam budidaya tanaman kacang hijau, misalnya tehnik bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit belum sesuai dengan paket tehnologi maju yang berkembang di lapangan atau tehnologi hasil penelitian para pakar dibidangnya (Sumarno, 1992). Varietas-varietas unggul baru, pertumbuhan dan produksi kacang hijau dipengaruhi oleh pemakaian dosis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, diharapkan nantinya produktivitas tanaman kacang hijau akan lebih baik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman kacang hijau adalah nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K) yang merupakan unsur hara makro dibutuhkan oleh tanaman kacang hijau dibandingkan dengan unsur hara lainnya (Hidaya Rahman dkk., 1999). Permasalahan yang dihadapai petani kacang hijau antara lain penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi terbatas, di lahan kering petani banyak menggunakan jarak tanam yang tidak teratur, pemupukan belum didasarkan atas ketersediaan unsur hara di dalam tanah dan kebutuhan tanaman (Anonymous, 2007). Varietas no 129 berasal dari Filipina, dengan tinggi tanaman 50 cm, hipokotil dan epikotil berwarna hijau, batang dan tangkai daun berwarna hijau, umur berbunga 29 hari, umur panen 56 hari, masak polong serempak, berat 1000 biji 65 gram (Anonymous, 2007). Setelah memperhatikan penyebab rendahnya produktivitas kacang hijau yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan perlakuan penggunaan jarak tanam dan macam pupuk daun agar diperoleh kombinasi jarak tanam dan dosis pupuk pupuk daun yang sesuai kebutuhan tanaman sehingga dapat menghasilkan produksi optimal pada tanaman kacang hijau (Anonymous, 2008). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jarak tanam dan macam pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Pasealus radiatus L.). BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : benih kacang hijau no. 129, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, Gandapan, Polar, Atonik, ridomil 35 SD dan furadan 3G. Alatalat yang digunakan yaitu : cangkul, tugal, ajir, meteran, timbangan, papan nama, tali rafiah, ember, dan alat-alat tulis. Penelitian ini dilaksanakan di desa Sukoanyar kecamatan Turi, kabupaten Lamongan. Ketinggian tempat 5 meter di atas permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2008. Metode Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level, yaitu : Faktor I : Jarak tanam (J) dengan 3 level: - J1 : Jarak tanam 20 cm x 20 cm - J2 : Jarak tanam 20 cm x 25 cm - J3 : Jarak tanam 20 cm x 30 cm

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Suharso) 117 Faktor II : Dosis pupuk daun (D) - D1 : Gandapan 2 gram/liter air - D2 : Polar 2 ml/liter air - D3 : Atonik 2 mlliter air Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali. Pengolahan Data Data hasil pengamatan dianalisa dengan uji Fisher (uji-f) pada taraf 5% dan 1%, bila terjadi perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (Least Significant DifferenceTest) pada taraf uji 5%. (Gomez dan Gomez, 1996). HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat beda nyata pada perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun terhadap tinggi tanaman pada umur pengamatan 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst. Analisis lanjutan dengan uji BNT 0,05 terdapat perbedaan perlakuan, seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) pada Pengamatan umur Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) pada Pengamatan Umur ke 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst 42 hst 49 hst J1 16.89 b 27.17 b 66.92 b 71.03 b 78.59 b 81.59 b J2 17.22 b 27.89 a 67.94 a 72.28 a 79.72 a 82.64 a J3 17.89 a 28.11 a 67.96 a 71.41 ab 78.89 ab 81.57 b BNT 5% 0.46 0.59 0.68 0.91 0.83 0.96 D1 17.22 27.28 b 67.17 b 70.89 b 78.41 b 81.12 b D2 17.44 28.11 a 68.09 a 71.88 a 79.38 ab 82.17 a D3 17.33 27.78 b 67.57 ab 71.96 a 79.41 a 82.51 a BNT 5% tn 0.59 0.68 0.91 0.83 0.96 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5% Tabel 1. dapat dilihat bahwa pengamatan pada tinggi tanaman menunjukkan adanya beda nyata antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun setelah Uji BNT 5%. Perlakuan jarak tanam 20 cm x 25 cm (J2) dan dosis pupuk daun polar (D2) menunjukkan hasil yang baik terhadap tinggi tanaman umur 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst. Diduga pertumbuhan tinggi tanaman merespon kedua perlakuan sangat baik sesuai dengan perlakuan yang dicobakan di lahan. Ketersediaan hara nitrogen terutama untuk memacu pembelahan sel meristem (sel muda). Sel tanaman mengalami perpanjangan sehingga tanaman menjadi semakin tinggi sesuai dengan bertambahnya umur tanaman (Sumarno, 1991). Pengamatan tinggi tanaman tidak terdapat interaksi, tetapi terdapat perbedaan nyata pada setiap pengamatannya untuk perlakuan diduga

118 Saintis, Vol. 1, No. 2, Oktober 2009 bahwa jarak tanam sangat dibutuhkan untuk memberi ruang gerak dan pencahayaan untuk pertumbuhan vegetatif kacang hijau dan pupuk daun memberikan suplemen yang tepat untuk menstimulasi (merangsang) pembentukan klorofil daun dalam memberikan energi pada pembelahan sel meristem (sel muda) (Arifin, 1989). Sesuai dengan sifat tanaman kacang tanah dimungkinkan sel yang membesar dalam keadaan jarak tanam yang ideal akan sangat leluasa bagi tanaman untuk memanfaatkan faktor lingkungan (sinar matahari, suhu, kelembaban, pemberian pupuk) dalam pertambahan tinggi tanaman (Anonymous, 2008). Ditambahkan dalam Lingga dan Marsono (2001) bahwa secara umum unsur hara nitrogen dalam pupuk daun polar dan atonik yang dibutuhkan tanaman dalam masa pertumbuhan vegetatif akan memacu pertumbuhan yang optimal, sinergi dengan pengguna- pertumbuhan tinggi tanaman, karena sifat dan prilaku tanaman kacang hijau sangat banyak dipengaruhi oleh ingkungan dan pemupukan yang berimbang. Senyawa nitrogen (N) juga diperlukan pada awal pertumbuhan dalam jumlah kecil untuk mengatasi kekurangan nitrogen sebelum mengandalkan nitrogen dari fiksasi (pengikatan) nitrogen udara oleh bintil akar sehingga pertambahan tinggi tanaman menjadi optimal (Jumin, 1988). Jumlah Daun Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun terhadap jumlah daun pada umur pengamatan 14 hst, 21 hst, 28 hst dan 49 hst sedangkan terdapat perbedaan nyata pada perlakuan jarak tanam dan pupuk daun pada umur 35 hst dan 42 hst. Analisis lanjutan dengan BNT 0,05 an jarak tanam yang menunjukkan seperti pada Tabel 2 dan 3. adanya perbedaan nyata dalam Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun (helai) pada Pengamatan umur Rata-rata Jumlah Daun (helai) pada Pengamatan Umur perlakuan 14 hst 21 hst 28 hst 49 hst J1D1 2.20 b 6.50 c 11.27 bcd 19.70 c J1D2 2.37 ab 6.67 bc 11.13 d 19.67 c J1D3 2.30 ab 6.60 bc 11.23 cd 20.50 ab J2D1 2.07 b 6.43 c 11.13 d 20.33 bc J2D2 2.30 ab 7.10 a 11.73 a 21.07 a J2D3 2.60 a 6.77 b 11.47 bc 20.00 bc J3D1 2.53 a 6.83 ab 11.50 ab 20.13 bc J3D2 2.17 b 6.70 bc 11.40 bc 20.33 bc J3D3 2.07 b 6.53 bc 11.23 cd 20.07 bc BNT 5% 0.32 0.31 0.24 0.69 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5% Tabel 2. dapat dilihat bahwa interaksi terbaik ditunjukkan oleh perlakuan jarak tanam 20 cm x 25 cm dan dosis pupuk daun polar 2 ml/lt air

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Suharso) 119 (J2D2) denga jumlah daun rata-rata pada akhir pengamatan 21,07 helai. Jumlah daun tanaman kacang hijau merupakan salah satu ciri morfologis selain tinggi tanaman, sehingga secara umum tanaman kacang hijau varietas 129 unggul telah memiliki kestabilan lingkungan, artinya pengaruh faktor lingkungan tanaman kacang hijau hasil silangan unggul masih menunjukkan ketegaran morfologis yaitu pertumbuhan vegetatifnya stabil (Poespodarsono, 1986). Diduga bahwa tanaman kacang hijau yang kami teliti telah mengalami uji multi lokasi sebelum dirilis sebagai benih sebar (extention seeds). Akibatnya kacang hijau tersebut homogenitasnya tinggi, walaupun dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang tidak sesuai dengan habitat aslinya/asalnya. Kacang hijau varietas 129 yang kami tanam, dilakukan sistem pemupukan semprot melalui daun (foliar fertilizer) sehingga adanya pengaruh interksi pada perlakuan pemupukan yang kami cobakan diduga jenis kacang hijau sangat respon terhadap pengaruh tehnik budidaya terutama pada umur pengamatan 14 hst, 21 hst, 28 hst dan 49 hst. Umur muda tanaman kacang hijau sangat diperlukan adanya unsur dan jarak tanam yang ideal bagi kacang hijau untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatifnya, sedangkan pada umur 35 hst dan 42 hst merupakan puncak pertumbuhan generatif yang dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Rata-rata Jumlah Daun (helai) pada Pengamatan umur Rata-rata Jumlah Daun (helai) pada Pengamatan Umur Varietas ke 35 hst 42 hst J1 17.58 ab 18.43 b J2 17.83 a 19.28 a J3 17.27 b 18.62 b BNT 5% 0.42 0.58 D1 17.46 b 18.29 b D2 17.89 a 18.82 a D3 17.33 b 19.22 b BNT 5% 0.42 0.58 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5% 2 ml/lt air hal ini diduga pada umur 35 Tabel 3. dapat dilihat bahwa perbedaan nyata ditunjukkan oleh pengaruh penggunaan jarak tanam 20 hst dan 42 hst pertumbuhan vegetatif cepat sudah optimal dan pertumbuhan vegetatifnya sudah menurun, sehingga cm x 25 cm lebih direspon oleh perlakuan yang dicobakan optimal tanaman kacang hijau varietas 129 dengan penggunaan pupuk daun polar pengaruhnya untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Menurut Hidaya, Rahman, dkk., (2000) bahwa teknik budidaya yang baik akan

120 Saintis, Vol. 1, No. 2, Oktober 2009 mempengaruhi kualitas tanaman, namun sifat genetik akibat pengaruh lingkungan tanaman dapat memberikan kontribusi tinggi pada pertumbuhan tanaman. Ditambahkan oleh Usman (1993), bahwa tanaman kacang hijau sangat memberikan arti pertumbuhan vegetatif baik jika varietas yang ditanam sesuai dengan lokasi, mikroklimat yang baik dan karakteristik genetik yang dimilikinya. Jumlah Cabang Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun terhadap jumlah cabang umur pengamatan 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst. Uji lanjut dengan BNT 0,05 seperti pada Tabel 4 Tabel 4. Rata-rata Jumlah Cabang (buah) pada Pengamatan umur Perlakuan Rata-rata Jumlah Cabang (buah) pada Pengamatan Umur 28 hst 35 hst 42 hst 49 hst J1 2.17 c 3.63 B 5.41 b 5.71 b J2 3.06 a 4.44 A 6.16 a 6.42 a J3 2.28 b 3.61 B 5.27 b 5.57 b BNT 5% 0.60 0.43 0.45 0.46 D1 2.28 3.61 B 5.31 b 5.61 b D2 2.61 4.22 A 5.94 a 6.22 a D3 2.61 3.86 B 5.58 b 5.87 b BNT 5% tn 0.43 0.45 0.46 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5% seperti Fe, Zn, Cu, Mo, B, Co, Mg Tabel 4. dapat dilihat bahwa, secara umum jumlah cabang sangat yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan organ-organ reproduktif dipengaruhi oleh perlakuan jarak tanaman dan responsive jarak tanam tanam dan dosis pupuk daun. Hasil terbaik perlakuan yang dicobakan yang dicobakan. Menurut Adisarwanto dan terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 cm x 25 cm (J2) dan dosis pupuk polar 2 ml/lt air (D2). Nampak bahwa Widianto (1999), populasi tanaman yang tepat akan menentukan tingkat produksi kacang hijau yang hendak perlakuan jarak tanam mempengaruhi dicapai. Populasi tanaman yang jumlah cabang sebesar rata-rata 6,42 dianjurkan dapat mencapai 500.000 buah dan perlakuan pupuk daun tanaman/ha, untuk itu banyak sebesar rata-rata 6,22 buah pada hasil terbaiknya. Hal ini diduga juga secara alternatif jarak tanam yang bisa dipilih tergantung kesuburan tanah dan sistem umum pertumbuhan generatif tanaman penanaman kacang hijau yang banyak dipengaruhi oleh unsur hara pada pupuk daun polar 11% N, 8% P 2 O 5, 6% K 2 O dan unsur hara mikro digunakan sebelumnya. Diduga dari beberapa pengaturan yang dilakukan peneliti, bahwa jarak tanam 20 cm x 25 cm merupakan jarak tanam yang

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Suharso) 121 paling cocok karena lahan kacang Hasil analisis ragam menunjukkan hijau tersebut berasal dari bekas bahwa terdapat interaksi antara tanaman padi sistem tabela (tanam benih langsung). perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun terhadap jumlah polong pada umur pengamatan 42 hst dan 49 hst. Uji lanjut dengan BNT 0,05 seperti pada Tabel 5. Jumlah Polong Tabel 5. Rata-rata Jumlah Polong (buah) pada Pengamatan umur perlakuan Rata-rata Jumlah Polong (buah) pada Pengamatan Umur 42 hst 49 hst J1D1 11.20 c 13.40 c J1D2 11.30 bc 13.37 c J1D3 11.50 bc 13.47 c J2D1 11.40 bc 13.43 c J2D2 12.00 a 14.00 a J2D3 11.23 c 13.37 c J3D1 11.37 bc 13.37 c J3D2 11.63 b 13.70 bc J3D3 11.60 b 13.60 c BNT 5% 0.35 0.33 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5% Tabel 5. dapat dilihat bahwa terdapat interaksi yang baik untuk perlakuan jarak tanam 20 cm x 25 cm dan dosis pupuk daun polar 2 ml/lt air (J2D2). Hal ini diduga bahwa jika jumlah bunga baik dalam pengamatan yang sudah dilakukan, maka jumlah polong juga akan lebih baik. Artinya dalam penelitian ini kehilangan bunga untuk gugur atau untuk gagal melakukan pembuahan sangat kecil. Menurut (Lingga P. dan Marsono, 2001), bahwa pupuk daun polar mengandung unsur hara seperti : 11% N, 8% P 2 O 5, 6% K 2 O dan unsur hara mikro seperti Fe, Zn, Cu, Mo, B, Co, Mg yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan organorgan reproduktif tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan dan mencegah bunga untuk gugur. Ditambahkan Poespodarsono (1986), bahwa pengaruh lingkungan (kelembaban tanah) lebih dominant menentukan peubah generatif tanaman. Dalam hal ini jumlah polong kacang hijau diduga ditentukan juga oleh penyiraman ketika pembentukan buah. Berat Biji Kering Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun terhadap berat biji kering pada pengamatan umur 60 hst. Uji lanjut dengan BNT 0,05 seperti pada Tabel 6.

122 Saintis, Vol. 1, No. 2, Oktober 2009 Tabel 6. Rata-rata Berat Biji Kering (gram) pada Umur ke perlakuan Rata-rata Berat Biji Kering (gram) pada Pengamatan Umur 60 hst J1D1 133.33 d J1D2 150.00 bcd J1D3 160.00 bcd J2D1 160.00 bcd J2D2 210.00 a J2D3 140.00 cd J3D1 150.00 bcd J3D2 163.33 bc J3D3 173.33 b BNT 5% 28.49 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji bnt 5% Tabel 6. dapat dilihat bahwa berat biji kering nilai terbaiknya dipengaruhi oleh perlakuan jarak tanam 20 cm x 25 cm dan penggunaan pupuk polar 2 ml/lt air (J2D2). Menurut Roemiyanto et.al., (2000), bahwa perlakuan yang menghasilkan peubah produksi jumlah bunga, berat polong, maka diduga peubah produksi yang terkait dengan berat biji kering menjadi baik karena korelasi positif dari setiap peubah yang diamati. Brangkasan (kulit biji) tanaman kacang hijau varietas 129 mempunyai ciri-ciri tipis, butir biji besar dan bernas sehingga bobot brangkasannya kecil dan berat biji kering menjadi lebih baik. Ditambahkan oleh Chamdi Isma il (1999) bahwa setiap tanaman unggul lebih dominant mengutamakan unggul dalam produksi meskipun terdapat tanaman unggul yang lebih ditonjolkan pada ketahanan hama penyakit tanaman. Namun kacang hijau varietas 129 dalam penelitian ini ternyata dominansi tanaman unggul lebih mengarah jumlah produksi yang dihasilkan karena kacang hijau varietas 129 ini mempunyai karakteristik berbiji besar sehingga berat biji kering menjadi lebih baik dalam perlakuan yang dicobakan. Berat 1000 Butir Biji Kering Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk daun terhadap berat 1000 butir biji kering pada pengamatan umur 60 hst. Analisis lanjutan dengan BNT 0,05 seperti pada Tabel 7.

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Suharso) 123 Tabel 7. Rata-rata Berat 1000 Butir Biji Kering (gr) Umur ke Rata-rata Berat 1000 Butir Biji Kering (gr) pada Pengamatan perlakuan Umur 60 hst J1D1 8.44 d J1D2 9.00 bcd J1D3 9.33 bcd J2D1 9.33 bcd J2D2 11.00 a J2D3 8.67 Cd J3D1 9.00 Bcd J3D2 9.44 Bc J3D3 9.78 B BNT 5% 0.95 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji bnt 5% Tabel 7. dapat dilihat bahwa berat 1000 butir biji kering nilai terbaiknya dipengaruhi oleh perlakuan jarak tanam 20 cm x 25 cm dan penggunaan pupuk daun polar 2 ml/lt air. Nilai tertinggi untuk berat 1000 butir biji kering sebesar 11 gram. Menurut Chamdi Isma il (1999) bahwa tanaman komoditas pertanian kacang-kacangan sangat membutuhkan unsur hara phospor sebagai pemacu pertumbuhan awal. Pupuk esensial phospor secara langsung nyata untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman, maka pertumbuhan generatifnya baik. Ditambahkan oleh Anonymous (2008), bahwa tanaman kacang hijau yang ditanam dalam kondisi sehat maka pertumbuhan vegetatif dan generatif menjadi seimbang, sehingga produksi yang dihasilkan akan memenuhi kriteria yang diharapkan. Lebih lanjut Anonymous (2007), dinyatakan bahwa tanaman kacang hijau yang ditanam dalam kondisi kecukupan air dan terjaga kesehatannya, maka akan menghasilkan produksi basah, kering dan bobot biji yang optimal. Hal inilah yang merupakan korelasi antara semua faktor peubah baik peubah vegetatif maupun peubah generatif yang tidak jauh dari diskripsi kacang hijau varietas 129. SIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa terdapat interaksi perlakuan jarak tanam dan macam pupuk daun pada peubah jumlah daun umur 14 hst, 21 hst, 28 hst dan 49 hst; diameter batang pada umur 21 hst, 28 hst, 35 hst dan 42 hst; jumlah polong umur 42 hst dan 49 hst; berat biji kering umur 60 hst; dan berat 1000 butir biji kering umur 60 hst. Serta terdapat perbedaan nyata antara perlakuan jarak tanam dan macam pupuk daun pada peubah tinggi tanaman umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst; jumlah daun umur 35 hst dan 42 hst;

124 Saintis, Vol. 1, No. 2, Oktober 2009 jumlah cabang umur 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst. Kombinasi perlakuan terbaik terjadi pada jarak tanam 20 cm x 25 cm dengan pupuk daun polar 2 ml/lt air (J2D2). DAFTAR RUJUKAN Adisarwanto. 1999. Meningkatkan Produksi Tumpangsari Kacang Hijau dan Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta. Anonymous. 2007. Kacang Hijau Sembuhkan Penyakit. http://racik.wordpress.com/2007/0 4/07/kacang-hijau sembuhkanberbagai-penyakit/. Anonymous. 2008.Manfaat Kacang Hijau http://www.appetitejourney.com/? app=article&cat =53&eid=25&id=346 Arifin. 1989. Dasar-dasar Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Chamdi Isma il. 1999. Pengkajian Tehnik Produksi Benih Kacang Hijau Varietas Unggul. Prosiding Seminar Hasil Penelitian/Pengkajian BPPT. Karangploso. Malang. Hidaya, Rahman, dkk. 2000. Tehnologi Benih Kacang Hijau. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Jumin. 1988. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali Press. Bandung. Kasno Astanto. 2008. http://www.baliprov.go.id/ lomba _ti/gianyar/web/artikel3.htm. Lingga P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Poespodarsono. 1986. Pemuliaan Tanaman I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Universitas Brawijaya. Malang. Roemiyanto et.al. 2000. Pengkajian Tehnik Produksi Benih Kacang Hijau Varietas Unggul. Prosiding Seminar Hasil Penelitian/ Pengkajian BPPT. Karangploso. Malang. Sumarno. 1991. Penggunaan Pospor terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang-kacangan. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Usman. 1993. Iklim Mikro Tanaman. IKIP Malang. Gomez, K. A. dan Gomez, A. A. 1996. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Terjemahan Nasution, A. H. UI Press. Jakarta.