PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1439/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIS PADA SARANA PELAYANAN KESEHATAN

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT. Disusun oleh : Meryza Sonia Farmasi 7-B

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan medis pada sarana kesehatan. Jenis Gas Medis yang dapat digunakan

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

INSTALASI PERMESINAN

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SISTEM INSTALASI GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK


BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-01/MEN/1992 TENTANG SYARAT SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PESAWAT KARBID

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur L air, total 15,250 L)

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB VIII PELUMAS. Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak.

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)

BAB III METOLOGI PENELITIAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB XVII PENGISIAN TEKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB 3 METODE PENELITIAN

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN KEBOCORAN SISTEM PENDINGIN GENSET BRV20 RSG-GAS DENGAN MENGGUNAKAN PRESSURE TEST PUMP

ANALISIS KERUSAKAN KOMPRESSOR TYPE ZT ATLAS COPCO

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

PT. AMSAR PRIMA MANDIRI

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB II. LANDASAN TEORI

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 5 SPESIFIKASI BANGUNAN IPAL DAN PERALATAN

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. No Lingkup Pekerjaan Baru ( Sertifikasi ) Lama ( Re-Sertifikasi )

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2012, No.661.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II STUDI LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN.

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN GREEN MEDICAL BOX PORTABLE

2016, No Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4

PROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd.

PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Kualitas Air Panas. Alat Pemanas yang sering digunakan :

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

Penyediaan air panas ke dalam bangunan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

Udara luar = 20 x 30 cmh = 600 cmh Area yang di kondisikan = 154 m². Luas Kaca (m²)

KERINGANAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN UNTUK PEMBUATAN KOMPONEN, PERALATAN DAN KAROSERI KENDARAAN BERMOTOR KHUSUS

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe

Transkripsi:

PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDlK DIREKTORAT INSTALAS1 MEDlK 1994

KATA PENGANTAR Sebagaimana diketahui bersama bahwa gas medis banyak dipergunakan di rumah-rumah sakit dalam menunjang pelayanan kesehatan, hampir seluruh rumah sakit klas A, B, C dan D termasuk balai pengobatan, puskesmas dan klir~ik atau fasilitas pelayanan medik lainnya menggunakan gas medis. Gas medis dalam penggunaannya, harus diikuti dengan tindakan pengamanan dan pemeliharaan yang tepat dan benar. Menyadari akan pentingnya penggunaan dan pengamanan serta pemeliharaan gas medis rumah sakit, maka disusunlah "Buku Pedoman lnstalasi Gas Medisw. Setelah melalui pembahasan-pembahasan secara efektif, dan peninjauan lapangan ke berbagai rumah sakit, akhirnya panitia dapat menyelesaikan buku pedoman ini. Untuk itu kepada seluruh anggota tim penyusun buku pedoman yang telah melakukan tugasnya masing-masing sehingga buku ini dapat diterbitkan, kami sampaikan ucapan terima kasih. Kami sangat menyadari walaupun upaya telah dilakukan semaksimal mungkin, namun kekurangan serta kekeliruan atas isi buku ini m!lngkin saja terjadi, oleh karena itu masih terbuka kemungkinan penyesuaian dan penyempurnaan pada masa yang akan datang. Demikian, semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jakarta, 19 Nopember 1994 DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. DERAL PELAYANAN MEDlK ktorat lnstalasi Medik,

BAB II. JENIS-JENIS GAS MEDIS Jenis-jenis gas medis yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah sakit adalah sebagai berikut : Oxygen (0,) Nitrous Oxide ((N,O) Nitrogen (N,) Carbon Dioxide (CO,) Cylopropane (C, H,) Helium (He) Mixture Gas Medical Compressed Air (Breathing Air) Vacuum (Suction). 2.1. Oxygen (0,) 2.1.1. Komposisi/kandungan Normal Oxygen 0, : > 993 YO Carbon dioxide CO, : < 5,O v.p.m Carbon monoxide CO : < 5,O v.p.m Nitrogen N, : < 100.0 v.p.m Argon AR : < 0,5 v.p.m Methane CH, : < 50,O v.p.m Hydrogen H, : < 5,O v.p.m Nitrous oxide N,O : < 5,O v.p.m Moisture H,O : < 25.0 v.p.m

Medical compressed air yang diproses melalui sentral compressed air yang ditempatkan di rumah sakit. pada umumnya terdiri dari : 2 (dua) Unit kompresor udara 2 (dua) Unit pendingin udara (after cooler) 1 (satu) Unit tangki udara 2 (satu) Unit pengering udara (air dryer) 2 (dua) Unit filter udara (air filter) 2 (dua) Unit filter bakteri (bacterial filter) 1 (satu) Unit regulator 1 (satu) Unit kelengkapan (valve, drain valve dll). Tekanan Medical compressed air yang diproses sentral compress air Rumah Sakit paling tinggi 10 Kg/cm2 sedang pemakaian berkisar 4-5 Kg/cm2. Medical compressed air dipakai untuk keperluan respirator pada pelayanan intensif ( ICU/ICCU ) dan kegiatan operasi di ruang bedah. Dalam pengoperasiannya mesin inti pada sentral compressed air harus didesain bekerja secara standard. Vacuum (Suction) Vacuum (Suction) yang dipasang di rumah sakit harus memiliki paling tinggi + 600 mm Hg, daya hisap. 2 (dua) Unit Vacuum Pump 1 (satu) Unit Tangki Vacuum. Bekerja secara otomat, terus menerus dalam waktu 24 jam. Susunan mesin terdiri dari : 2 (dua) Unit Vacuum pump 1 (satu) Unit Vacuum Tank 1 (satu) Unit kelengkapan (valve, pemipaan dll) Penggunaan di Rumah Sakit Untuk keperluan pengisapan cairanlkotoran yang terdapat pada pasien.

Ukuran pipa yang umum dipakai berkisar sbb : 4.2.8. Pemasangan pipa pada instalasi pipa di dinding (tembok atau partisi) harus dilengkapi pipa pelindung (PVCIkonduit) untuk menghindari benturan-benturan yang mungkin terjadi dan untuk memudahkan perawatanlmaintenance instalasi pipa di dinding biasanya berukuran 10-16 mm. 4.2.9. Penyambungan pipa semua pemasangan instalasi pipa gas medis harus menggunakan fiting-fiting yang sesuai seperti: elbow, tee, reducer dan soket. 4.2.10 Untuk membedakan jenis gas pada intalasi pipa harus dipasang tulisanlstiker yang menyatakan jenis dan arah aliran gas dengan jarak yang cukup (+ 2 meter), ataupun mernberi warna mengecet pipa sesuai dengan jenis gasnya masing-masing. 4.2.11. Seluruh jaringan instalasi pipa pada tiap jenis gas harus dilengkapi pemasangan : - 1 (satu) Unit kran induk (Main valve) dipasang di ruang sentral. - 1 (satu) Unit kran Distribusi (Distribution valve) dipasang tiap lantai - Sesuai kebutuhan kran pembagi (Zone valve) dipasang sesuai pembagian instalasi. - Sesuai kebutuhan kran darurat (Emergency valve) dipasang pada ruang operasihedah.

Pada setiap ruang operasihedah yang benar harus dipasang 1 (satu) outlet pembuangan gas limbah (anti polution unit) dengan menggunakan sistim vacuum yang dibuang melalui saluran pipa khusus ke udara luar. Untuk keperluan perbaikan (maintenance) sebaiknya setiap bagianlbangunan dipasang saluran Oxygen darurat (Emergency supply Oxygen) yang bisa dengan mudah dioperasikan setiap saat. Penempatan Outlet. Pemasangan outlet gas medis didindirrg (tembok atau partisi) yang biasalstandard dipasang dalam box mounting dilengkapi panel plat stanless steel dikuatkan dengan bautt sekrup baja (umumnya ukuran panel berkisar antara 10 x 15 Cm dengan tebal 0,15 Crn). Kontruksi outlet gas medis masing-masing produk berbeda ukuran, type dan sistem koneksinya, namun cara kerjanya pada dasarnya seluruhnya sama. Semua outlet harus bekerja tertutup rapat secara otomat pada saat tidak dipakai dan gas baru terbukalmengalir setelah alat perlengkapan outlet (connector) dipasang. Ada juga produk outlet yang melengkapi valve pada body outletnya. Sistem sambungan (connector) pada outlet gas medis ada 3 (tiga) type yaitu : Type ulir : outlet menonjol Type tusuk : outlet menonjol atau rata Type ulirltusuk (kombinasi) : outlet menonjol. Untuk menghindari kesalahan pemasangan setiap outlet gas medis diberi nama gas, warna yang berbeda, ukuran dratlsekrup tusuk berbeda pula. Dengan demikian conector gas yang satu tidak akan bisa masuk ke outlet lain. Pada umumnya pemasangan outlet gas medis ditempatkan sebelah kanan penderita (pasien) dengan ketinggian berkisar

BAB V PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN Pengamanan. Mengingat bahwa gas-gas medis yang dipergunakan cukup berbahaya baik tekanannya yang tinggi juga ada beberapa yang mudah terbakar dalam penanganannya perlu ketelitian dan kehati-hatian agar jangan sampai terjadi accident. Untuk itu sebagai dasar yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Jangan sekali-kali mempergunakan oil, grease dan bentuk fat lainnya pada penggunaan Oxygen atau Compressed Gas lainnya, karena dapat mengakibatkan meledak. Tidak boleh bersentuhan secara langsung dengan aliran listrik, baik dalam bentuk cylinder ataupun pada pipa lines (pipa tembaga). Dilarang merubah pada tempat-tempat penyimpanan cylinder Gas atau menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar baik pada tempat penyimpanan ataupun sentral gas medis. Dilarang menyimpan barang-barang selain keperluan untuk gas handling pada ruangan penyimpanan dan sentral gas. Ruangan harus selalu dijaga bersih dan bebas daripada minyak-minyak. Penyimpanan cylinder, ataupun ruangan sentral gas harus dijauhkan dari pusat sumber panas. Apabila cylinder tidak dipergunakan atau tidak disambungkan ke intalasi sentral, kran induk botol (cylinder) harus selalu tertutup, walaupun cylinder dalam keadaan kosong. Penyimpanan cylinder kosong harus terpisah dari pada cylinder isi. 25

Lampiran. 6 Type Shut,off Valve AC Keterangan Oxygen 16" Nitrous Oxide 10" Air 10" Nitrogen 16"