BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. analitis dan imajinasi yang ada dalam dirinya. kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan atau tulisan yang

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

: SMA NEGERI 1 MANADO

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X s/d XII / 1-2

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkat sehingga akan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

KEGIATAN AWAL PERTANYAAN TUJUAN KEGIATAN KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya program standar pembelajaran disusun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ( MA)

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ( MA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan satu jenis karya sastra yang berbentuk fiksi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan berbahasa Inggris adalah kemampuan dasar yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII. SMP Negeri 6 Percut

BAB I PENDAHULUAN. penulis juga akan membahas tujuan penelitian serta manfaat hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sesuai nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Pendidikan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah

PENERAPAN MODEL THREE PHASE TECHNIQUE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS TEKS MONOLOG BERBENTUK DESCRIPTIVE/PROCEDURE

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia meliputi empat keterampilan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah SMP N 3 Bayat memiliki permasalahan dalam pembelajaran membaca

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas Viii Melalui Manajemen Kelas Dengan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) OLEH

2015 KEEFEKTIFAN TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE BERMEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Negara akan maju dan berkembang apabila diikuti dengan peningkatan pendidikan yang lebih baik. Kemajuan pendidikan akan memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Seiring berkembangnya zaman, lembaga pendidikan dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas untuk mengimbangi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan global. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan maksud untuk mengubah tingkah laku kearah yang lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting terhadap kemajuan suatu negara dan bangsa. Dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, pemakaian dan pemanfaatan teknologi. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi, penguasaan bahasa asing sangatlah penting dalam persaingan di dunia global. Dengan menguasai bahasa asing kita dapat memperoleh ilmu yang lebih luas karena banyak sumber informasi yang tersaji dalam bahasa asing. Selain itu, bahasa asing juga memiliki peranan penting pada setiap aspek kehidupan manusia seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, pemerintahan, ekonomi, dan hiburan. Oleh sebab itu,

keterampilan berbahasa asing sangatlah bermanfaat sebagai bekal yang harus diajarkan kepada peserta didik untuk menghadapi tantangan zaman. Dalam upaya pemerintah memberikan bekal keterampilan berbahasa asing pada tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Indonesia maka di sekolah diajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional digunakan sebagai alat komunikasi secara internasional, segala kegiatan yang bersifat internasional seperti seminar, kongres, konferensi dan perdagangan dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Barat juga disampaikan dengan Bahasa Inggris. Dengan kata lain Bahasa Inggris berfungsi sebagai sarana untuk menyerap, memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Pengajaran Bahasa Inggris berlaskan pada empat komponen, yaitu reading, speaking, listening, writing. Di antara komponen ini reading (membaca) memiliki implikasi yang paling tepat/cocok (kompeten) dalam membentuk peserta

didik menjadi manusia yang berilmu pengetahuan dan menguasai teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain juga menuntut masyarakat yang gemar membaca. Proses belajar yang efektif antara lain juga dilakukan melalui membaca. Dengan membaca, terutama buku yang memiliki arti yang penting bagi seorang individu, seseorang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan sekaligus dapat mengembangkan daya imajinasi dan daya pikir dari informasi yang diperolehnya. Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu; mengembangkan kompetensi dalam bentuk tulisan dan lisan dalam tingkatan fungsional, memiliki kesadaran dan hakikat tentang pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing dalam dunia global dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dan budaya. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MI meliputi: (1) kemampuan berwacana,yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional, (2) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esai berbentuk procedure, descriptive dan recount. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa dan langkah-langkah retorika, (3) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi dan tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai

konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi dapat tetap berlangsung) dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana). Kompetensi tersebut masih belum dimiliki oleh peserta didik pada umumnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya dalam membaca naratif, hal ini disebabkan jarangnya guru mengajar dengan menggunakan Bahasa Inggris di dalam kelas juga pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa tetapi peserta didik jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa itu sendiri, sehingga peserta didik kurang memahami lebih mendalam setiap materi pembelajaran. Selain itu, kurangnya kemampuan siswa membaca narative teks disebabkan peserta didik saat menerima materi pelajaran dituntut mengikuti prosedur-prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan secara kaku dalam mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu sehingga peserta didik terbiasa mengikuti petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses berpikir. Berdasarkan hasil observasi nilai hasil belajar siswa untuk bidang studi Bahasa Inggris masih kurang mengembirakan, ini dibuktikan dari data hasil belajar siswa SMP Negeri 41 Medan pada tahun 2015 masih mencapai 6.50. selain itu, peserta didik juga memiliki minat dan motivasi yang kurang untuk mengikuti pembelajaran bahasa Inggris, sehingga kemampuan peserta didik dalam membaca bahasa Inggris kurang maksimal. Peserta didik masih kesulitan dalam memahami teks, mereka membaca dan menjawab pertanyaan tanpa memahami isi bacaan secara keseluruhan, selain itu kurangnya penguasaan kosakata juga

menghambat pemahaman membaca peserta didik. Dari segi guru, pembelajaran masih menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dalam pembelajaran membaca dengan strategi ekspositori peran guru lebih dominan, guru menyuruh peserta didik untuk membaca teks, mencatat arti kosakata sulit, dan mengerjakan sejumlah soal. Penggunaan strategi pembelajaran ekspositori dirasa kurang menarik perhatian peserta didik, membuat peserta didik bersikap pasif, dan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Menurut Abidin (2012: 3) pembelajaran yang didominasi kerja guru adalah sebuah pemancungan terhadap segala potensi yang dimiliki siswa. Hal ini jelas menghambat kreatifitas peserta didik dalam menemukan sendiri pemahamannya terhadap teks. Penggunaan media dan teknik pembelajaran yang tepat akan merangsang keaktifan peserta didik, menarik minat peserta didik, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena teknik merupakan ujung tombak suatu pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya teknik pembelajaran yang dapat memicu dan memaksa peserta didik untuk aktif membaca bacaan bahasa Inggris. Teknik itu nantinya dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membaca pemahaman bahasa Inggris. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Inggris di sekolah adalah teknik Collaborative strategic reading (CSR). Teknik ini merupakan penggabungan dari Reciprocal Teaching dan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Teknik ini pertama kali digunakan oleh Klingner dan Vaughn pada tahun 1998. Dalam teknik ini guru membimbing peserta didik membaca teks pemahaman dan peserta didik juga bekerja secara kooperatif dalam suatu tim yang terdiri dari lima orang peserta

didik. Dalam teknik CSR ini ada empat tahapan, yang pertama adalah preview, yaitu strategi yang digunakan untuk menggali informasi sebelum membaca teks, lalu yang kedua adalah click clunk, yaitu tahap untuk menggali informasi dalam teks pada saat mereka membaca teks. Kemudian tahap yang ketiga adalah get the gist, dalam tahap ini peserta didik akan menyimpulkan gagasan utama bacaan yang telah mereka baca, kemudian yang terakhir adalah wrap up dalam tahap ini peserta didik akan membuat pertanyaan dan menyimpulkan tentang apa yang telah mereka pelajari. Dengan penggunaan teknik Collaborative strategic reading (CSR) ini peneliti mengupayakan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di lapangan kaitannya dengan keterampilan membaca teks naratif dalam bahasa Inggris. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti mencoba menerapkan teknik Collaborative strategic reading (CSR) dalam pembelajaran teks Bahasa Inggris siswa SMP Negeri 41 Medan Selain itu faktor penting penentu keberhasilan pembelajaran adalah karakteristik siswa. Berkaitan dengan karakteristik siswa, Dick, Carey Carey (2005) secara tegas menyatakan bahwa, salah satu variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar adalah faktor motivasi berprestasi diperlukan oleh siswa dalam membantu mengembangkan kemampuan belajarnya. Motivasi dapat muncul dalam diri siswa baik karena dorongan oleh dirinya sendiri maupun atas bantuan orang lain. Sesuai pernyataan Nasution (2006:76) yang menyatakan bahwa motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

dorongan pada siswa dalam belajar baik yang berasal dari dalam maupun dari luar untuk mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran pemahaman teks. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar yaitu faktor motivasi berprestasi dan strategi pembelajaran. Pecapaian keberhasilan belajar ditunjukkan dalam hasil belajar siswa. Menurut pernyataan Sudjana (2005:28) bahwa hasil belajar adalah penilaian dari hasil usaha/kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar Bahasa Inggris adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa memahami ide-ide dalam Bahasa Inggris yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, untuk meningkatkan mutu pembelajaran membaca pemahaman maka perlu dilakukan suatu penelitian penggunaan strategi pembelajaran yang mengikut sertakan peserta didik dalam berpikir tentang pesan teks, saat melakukannya juga peserta didik didorong untuk memanfaatkan latar belakang pengetahuan tentang topik dan pengetahuan mereka sesuai dengan jalan pikiran mereka sendiri dan yang sesuai dengan Motivasi Berprestasi peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya pada Kemampuan bacaan. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa antara lain: apakah proses pembelajaran Bahasa Inggris di SMP sudah sesuai dengan hakekat

mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP khususnya komponen pembelajaran keterampilan membaca? Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini? Apakah strategi pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Inggris kurang menarik perhatian peserta didik? Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik? Strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang tepat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris? Bagaimana hubungan strategi pembelajaran Collaborative strategic reading (CSR) dan hasil belajar peserta didik? Apakah strategi pembelajaran Collaborative strategic reading (CSR) dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik pada pembelajaran Bahasa Inggris? Apakah strategi pembelajaran Collaborative strategic reading (CSR) dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik pada mata p elajaran Bahasa Inggris? Apakah ada perbedaan hasil belajar dengan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi pembelajaran Collaborative strategic reading (CSR)? Apakah ada pengaruh pada hasil belajar peserta didik dengan mengetahui Motivasi berprestasinya? Apakah dengan Motivasi berprestasi yang berbeda dan dengan strategi pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda? Apakah dengan mengetahui dan memodifikasi Motivasi berprestasi yang ada guru dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik? Apakah dengan mengetahui Motivasi berprestasinya peserta didik dapat meningkatkan hasil belajarnya? Apakah latar belakang pengetahuan peserta didik mempengaruhi Motivasi berprestasi dan hasil belajar peserta didik?

1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka banyak pertanyaan yang dijawab sehubungan dengan strategi pembelajaran Bahasa Inggris. Keterbatasan ruang lingkup lokasi, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian menyebabkan penelitian ini maka dalam pembelajaran Bahasa Inggris ditetapkan strategi pembelajaran Collabortive Strategic Reading (CSR). Karakteristik siswa dibatasi pada motivasi berprestasi, yaitu motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah, motivasi berprestasi tinggi adalah suatu daya dalam mental seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif dan lebih efisien dari pada kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya terutama dalam masalah belajarnya. Dan motivasi berprestasi rendah adalah keterbatasan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya terutama dalam masalah belajarnya. Hasil belajar Bahasa Inggris dibatasi pada materi Teks yaitu penguasaan siswa tentang materi pelajaran kelas VII materi Teks. Materi ini berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan saat penelitian. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar kemampuan membaca Bahasa Inggris siswa dalam memahami teks narative yang diajar dengan strategi pembelajaran collaborative strategic reading (CSR) lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? 2. Apakah hasil belajar kemampuan membaca Bahasa Inggris siswa dalam memahami teks Narative yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dari hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar kemampuan membaca Bahasa Inggris Siswa? 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh aplikasi strategi pembelajaran dan Motivasi berprestasi terhadap hasil belajar pemahaman bacaan Bahasa Inggris siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Hasil belajar kemampuan membaca Bahasa Inggris siswa dalam memahami teks narative yang diajar dengan strategi pembelajaran collaborative strategic reading (CSR) lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Hasil belajar kemampuan membaca Bahasa Inggris siswa dalam memahami teks Narative yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dari hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah? 3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar kemampuan membaca Bahasa Inggris Siswa? 1.6. Manfaat Penelitian Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pengembangan teori-teori yang relevan tentang pengaruh penggunaan strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar Bahasa Inggris pada materi pokok membaca teks pada tahap pemahaman Literal Comprehension dan Interpretative Comprehension. Manfaat praktis penelitian ini antara lain adalah : 1. Diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak sekolah dalam peningkatan sarana dan prasarana sekolah agar lebih memotivasi siswa dalam belajar, 2. Sebagai salah satu masukan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris, khususnya dalam pembelajaran keterampilan membaca, seorang guru dapat mempraktekkan pembelajaran dengan teknik Collaborative strategic reading (CRC) bersama peserta didiknya. 3. Sebagai bahan masukan bagi siswa SMP untuk mencapai hasil belajar yang baik,

4. Sebagai bahan masukan bagi siswa SMP untuk memiliki motivasi berprestasi, 5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi peneliti-peneliti yang ada relevansinya di kemudian hari dengan melibatkan variabel yang lebih kompleks.