BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan tersebut terutama perusahaan yang sudah go public.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun (Tandelilin, 2010:26). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan pada hakekatnya adalah memaksimalkan kinerja perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH. yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. resiko tinggi. Pada saat pertumbuhan ekonomi tinggi, sektor properti dan real

EKA YULIANA B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke empat

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana khususnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Modal merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalosasi saat ini pasar modal memiliki peran besar untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. ke borrower. Sedangkan sebagai fungsi keuangan, pasar modal berfungsi dalam. diperlukan untuk investasi tersebut (Husnan, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan merupakan hal yang pokok dalam pengembangan usaha, untuk itu perlu adanya solusi akan pendanaan yang memiliki jangka waktu panjang dan memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencari sumber dana. Sesuai dengan pengertian secara sederhana, pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain, pasar modal menjembatani pihak yang membutuhkan dana dalam hal ini perusahaan dengan pihak yang memiliki kelebihan dana dalam hal ini investor. Sehingga perusahaan dapat memperkuat struktur modalnya hingga dapat lebih leluasa dalam melakukan pengembangan usaha maupun dalam meningkatkan daya saing, baik di pasaran dalam negeri maupun di pasaran internasional. Selain itu pasar modal juga sebagai alternatif bagi investor menginvestasikan kelebihan dananya secara lebih efisien. Tujuan utama investor melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang tinggi. Bagi para investor, return merupakan salah satu parameter untuk menilai seberapa besar keuntungan suatu saham. Investor yang akan berinvestasi di pasar modal terlebih dahulu melihat saham 1

perusahaan mana yang paling menguntungkan, dengan menilai kinerja perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang memiliki kinerja cukup baik akan lebih diminati oleh para investor, karena kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham di pasar. Investor akan membeli saham sesuai kinerja perusahaan saat ini dan prospeknya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kinerja perusahaan yang meningkat akan berpengaruh pada meningkatnya harga saham dan diharapkan return saham yang dapat diterima investor meningkat. Tandelilin (2010) menjelaskan return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham suatu investasi bersumber dari yield atau dividen dan capital gain (loss). Yield merupakan return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik. Capital gain (loss) adalah return yang diperoleh dari kenaikan (penurunan) nilai surat berharga. Bila harga saham pada akhir periode melebihi harga saham ketika awal periode, maka investor dinyatakan memperoleh capital gain dan investor dikatakan memperoleh capital loss jika terjadi sebaliknya. Informasi yang diperlukan investor dalam pengambilan keputusan investasi dapat diperoleh salah satunya melalui pendekatan analisis fundamental. Husnan (2009) menjelaskan analisis fundamental merupakan analisis yang digunakan untuk mencoba memprediksi harga saham diwaktu yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Banyak faktor yang 2

mempengaruhi harga saham, maka dalam melakukan analisis fundamental diperlukan beberapa tahapan analisis yaitu analisis ekonomi/pasar, dilanjutkan dengan analisis industri dan yang terakhir analisis terhadap perusahaan. Pada tahap analisis terhadap perusahaan dalam pendekatan fundamental, kinerja keuangan menjadi salah satu aspek penilaian yang sangat diperhatikan. Investor dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan. Menurut Mardiyanto (2009) pada umumnya rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dilihat dalam berbagai aspek, yaitu aspek likuiditas (liquidity), aspek solvabilitas (solvability), aspek profitabilitas (profitability), aspek aktivitas (activity), dan aspek nilai pasar (market value). Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan memprediksi return saham di pasar modal. Analisis Fudamental yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi Rasio Likuiditas yang diwakili oleh Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR), Rasio Solvabilitas yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER), dan Rasio Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Asset (ROA). Current Ratio (CR) merupakan ukuran paling umum terhadap kesanggupan perusahaan membayar hutang dalam jangka pendek, sebab rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tagihan para kreditur mampu dipenuhi oleh aktiva yang secara cepat dapat berubah menjadi kas segera dalam jangka pendek. Dalam penelitian Ulipui (2005) menyatakan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini 3

berarti bahwa pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi. Hal ini bertentangan dengan penelitian Aulilla dan Hamzah (2006) yang memperlihatkan bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Quick Ratio (QR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikaitkan dengan penjualan persediaan (Margaretha, 2005). Persediaan merupakan aset yang paling tidak likuid. Perusahaan yang memiliki persediaan tinggi, dikhawatirkan akan mengalami kesulitan membayar tagihan jangka pendeknya. Penggunaan Quick Ratio (QR) akan lebih terjamin dari pada Current Ratio (CR) karena menunjukkan aset lancar yang lebih likuid dan tidak bergantung pada persediaan untuk dapat memenuhi hutang lancar dalam jangka pendek. Analisis rasio ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi pelengkap dari Current Ratio (CR) yang menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2013) yang menyatakan bahwa Quick Ratio (QR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Magdalena dan Nugroho (2009) yang menyatakan bahwa Quick Ratio (QR) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) ditujukkan dengan membandingkan total utang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas dalam menanggung risiko. Semakin tinggi nilai Nilai Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan 4

semakin besar total hutang terhadap total ekuitas, juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat risiko perusahaan semakin tinggi. Pada perusahaan Properti dan Real Estate dikatakan juga mengandung risiko tinggi, hal ini disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi dengan menggunakan aset tetap berupa tanah dan bangunan. Apalagi sebelum proyek dilaksanakan, perusahaan Properti dan Real Estate juga sudah harus membutuhkan modal yang cukup banyak untuk melakukan pembebasan lahan, izin dan lain-lain. Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi utang tetapi aset tersebut tidak dapat dikonversikan ke dalam kas dalam waktu yang singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat melunasi utangnya pada waktu yang telah ditentukan. Disamping aset tetap, ketidakmampuan pengembang di dalam melunasi utang biasanya disebabkan oleh adanya penurunan tingkat penjualan. Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari adanya spekulasi tanah dan kenaikan bahan bangunan yang membuat harga tanah menjadi mahal, sehingga menyebabkan tingginya harga jual rumah dan bangunan. Mahalnya harga jual rumah dan bangunan yang diikuti kecenderungan over supplied, menyebabkan tingkat penjualan jauh dibawah target yang telah ditetapkan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2005) menyatakan bahwa Nilai Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Arista (2010) bahwa Nilai Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. 5

Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah aset yang dimiliki. Return On Assets (ROA) akan dapat menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harjito dan Aryayoga (2009) menunjukkan Return On Assets (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham sedangkan menurut tesis yang diteliti Christanty (2009), Susilowati (2011) menunjukkan Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Tetapi menurut Natarsyah (2000), Hardiningsih dkk (2001), Faried (2008) dan Prihantini (2009). menunjukkan Return On Assets (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Industri Properti dan Real Estate merupakan industri yang bergerak dibidang pembangunan gedung-gedung fasilitas umum. Adapun pasar properti di Indonesia dapat dibagi kedalam beberapa segmen pasar yaitu, gedung perkantoran (office building), retail market yang meliputi swalayan dan mall, apartemen dan kondominium, pasar kawasan industri (industrial estat market), dan pasar hotel (hotel market). Dihampir semua negara termasuk Indonesia, sektor industri Properti dan Real Estate merupakan sektor dengan karakteristik yang sulit untuk diprediksi dan berisiko tinggi. Sulit diprediksi yaitu, pada saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, industri Properti dan Real Estate mengalami booming dan cenderung over supplied, namun sebaliknya pada saat pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, secara cepat sektor ini akan 6

mengalami penurunan yang cukup drastis pula. Bisnis Properti dan Real Estate baik residensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat selama tahun 2011 sampai tahun 2013 (www.industri.bisnis.com). Beberapa faktor yang memengaruhi pesatnya perkembangan sektor Properti dan Real Estate di Indonesia antara lain adalah nilai investasi selalu meningkat, dikarenakan pada saat ini permintaan akan kebutuhan tempat tinggal semakin tinggi, dan supply tanah bersifat tetap, sedangkan demand akan selalu besar seiring pertambahan penduduk. Akan tetapi pada tahun 2014 sektor Properti dan Real Estate mengalami perlambatan, faktor yang menyebabkan perlambatan sektor Properti dan Real Estate antara lain adalah naiknya tingkat suku bunga acuan (BI rate) atau tingkat suku bunga acuan sebesar 7,5% yang mendongkrak suku bunga kredit, serta peraturan baru Loan To Value (LTV) yang dikeluarkan Bank Indonesia (www.rumah.com). Oleh karena itu, dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif di tahun 2014 pada perusahaan sektor Properti dan Real Estate, peneliti menggunakan perusahaan sektor Properti dan Real Estate sebagai objek penelitian dari tahun 2011 sampai tahun 2014 sebagai periode penelitian. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat variabel-variabel yang digunakan memiliki arah pengaruh dan signifikansi yang berbeda-beda terhadap return saham. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti kembali penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 7

1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, penelitian ini hanya meliputi perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014 dan penelitian ini hanya menguji pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan yaitu : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 2. Bagaimana pengaruh Quick Ratio (QR) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 4. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 8

1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Quick Ratio (QR) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap return saham pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014? 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Bagi investor penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. 9

2. Bagi Manajemen Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan kinerja perusahaan. 3. Bagi Akademisi Bagi Akademisi penelitian ini diharapkan dapat menambah literature mengenai faktor yang memengaruhi Return saham perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TELAAH PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai acuan bagi penelitian dasar dalam melakukan analisis. Disini penulis menelaah variabel serta penelitian terdahulu kemudian membentuk kerangka pemikiran dan hipotesis. 10

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis deskriptif dari objek penelitian serta analisis data pengujian hipotesis dan interpretasi hasil. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan dan saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan serta pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. 11