ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 Sarikadarwati, S.E., M.Si.,Ak., CA Nina Afriati Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Akuntansi ABSTRACT The final report entitled Analysis The Influence of DER and TATon ROE at Manufacturing Sub-Sector Pharmacy Companies Listed in Indonesia Stock Exchange In Year 2008-2012. This study aims to identify and analyze Working Debt to Equity (DER) and Total Asset Turnover (TAT) simultaneously and partically to Return On Equity (ROE) at Manufacturing Sub-Sector Pharmacy Companies Listed in Indonesia Stock Exchange In Year 2008-2012. The data used are secondary data form the financial statements of Manufacturing Sub-Sector Pharmacy Companies Listed in Indonesia Stock Exchange In Year 2008-2012. The analytical method that used is multiple linear regression. The analysis technique used are the descriptive statistic analysis, data test, multiple linear regression, and hypotheses test. The result is Debt to Equity (DER) and Total Asset Turnover (TAT) simultaneously significant effect to Return On Equity (ROE). Whereas partically Debt to Equity (DER) has negative significant effect to Return On Equity (ROE), but Total Asset Turnover (TAT) hasn t effect to Return On Equity (ROE). Keywords: Debt to Equity, Total Asset TurnoverandReturn On Equity. 1. PENDAHULUAN Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis semakin tajam dalam dunia usaha, sehingga menuntut para pelaku ekonomi untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemiliknya. Banyaknya perusahaan dalam industri, ditambah kondisi perekonomian yang semakin sulit, menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan dalam dunia usaha, khususnya pada perusahaan industri manufaktur, membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disamping hal-hal lainnya (Kasmir, 2012:196). Profitabilitas merupakan kemampuan dalam memperoleh laba yang diukur menggunakan presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan keuntungan. Menurut Kasmir (2012:196) Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah: profit margin (profit margin on sales), return on investment (ROI), return on equity(roe), dan laba per lembar saham. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on equity (ROE). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham, dimana semakin tinggi rasio ini, maka kinerja perusahaan semakin baik. Kinerja perusahaan yang baik tentu akan memberikan deviden yang tinggi sehingga akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Besarnya laba perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Assets Turnover (TAT). Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 88
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penyusunan Penelitian ini penulis tertarik untuk menyusun laporan yang diberi judul Analisis perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. Pengaruh DER dan TAT terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur Sub-Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Profitabilitas Menurut Harahap (2009:304) rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. 2.2 Return on Equity (ROE) Menurut Kasmir (2013:204) Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.semakin tinggi rasio ini, semakin baik.artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat digunakan sebagai berikut: Return on Equity = Laba bersih Ekuitas 2.4 Debt to Equity Ratio (DER) Menurut Kasmir (2013:157):Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Rasio Debt to Equity Ratio dihitung dengan rumus : Debt to Equity Ratio 2.5 Pengertian Aktivitas = Total Liabilitas Ekuitas Menurut Hanafi (2009:76), rasio aktivitas adalah :Rasio yang melihat pada beberapa aset kemudian menentukan beberapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besrnya dana kelebihan yang tertanam pada aktivaaktiva tersebut. 2.6 Total Assets Turnover (TAT) Menurut Fahmi (2013:135), Rasio total asset turnover ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Rasio total asset turnover dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut: 2.3 Pengertian Struktur Modal Menurut Harahap (2009:303), rasiosolvabilitas atau struktur modal adalah: Total Assets Turnover = Penjualan Neto Total Aset Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 89
2.7 Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bias kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara (Anwar Sanusi, 2013:105-114) sebagai berikut: 1) Cara Survei merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan atau pertanyaan kepada responden baik dalam bentuk lisan maupun secara tertulis. 2) Cara Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. 3) Cara Dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Cara pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Dokumentasi, yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen berupa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikandi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Serta data pendukung berupa penelitian terdahulu dan pendapat para ahli yang bersumber dari buku-buku referensi. Kemudian pembagian sumber data berdasarkan cara perolehan data, menurut Sanusi (2013:104) data tergolong menjadi dua bagian, yaitu: 1) Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. 2) Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan manufaktur sub-sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang didownload melalui situs website www.idx.co.id 3.2 Model dan Teknik Analisis 1) Analisis Regresi Linier Berganda 2) Statistik Deskriptif 3) Uji Normalitas Data 4) Uji Asumsi Klasik 5) Uji Hipotesis 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan 4.1.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap Return on Equity (ROE) Ho = DER dan TAT tidak berpengaruh signifikan Ha = DER dan TAT berpengaruh signifikan Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan alat bantu SPSS versi 20.0, maka Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 90
H a diterima dan dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TAT) secara simultan menunjukkan hasil berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity(ROE). Hal ini dibuktikan nilai F hitung memiliki nilai yang lebih besar dari F tabel (17,284 > 3,295) dengan Sig. F 0,000 0,05. Berdasarkan hasil tersebut jika investor ingin mengetahui sejauh mana tingkat laba/rugi dari penanaman modal atau penggunaan utang dari pihak perusahaan, maka harus memperhatikan rasio Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TAT), karena kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on Equity(ROE). Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Dwi Putri Esthirahayu, Siti Ragil Handayani, dan Raden Rustam Hidayat menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan CR, DER dan TAT 4.1.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Equity (ROE) Ho = DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Ha = DER berpengaruh signifikan negative Variabel X 1 yaitu Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai t hitung sebesar 5,809 yang artinya t hitung t tabel (5,809 1,694 ), nilai negatif pada t hitung menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh negatif terhadap Return on Equity (ROE) dan tingkat pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Equity (ROE) kurang dari 5% (0,000 0,05). Maka Ha diterima dan menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Equity (ROE). Struktur modal mempunyai nilai negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Struktur modal yang rendah akan meningkatkan tingkat profitabilitasnya, sebaliknya jika struktur modal tinggi akan menurunkan tingkat profitabilitasnya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata DER menunjukkan perubahan yang tidak konsisten, terjadi kenaikan dan penurunan pada sub-sektor Farmasi periode 2008-2012 dan rata-rata rasio profitabilitasnya (ROE) setiap tahunnya menunjukkan trend yangmengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun walaupun kecil. Penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan beban bunga pada perusahaan, sehingga dapat memicu adanya risiko kebangkrutan pada perusahaan. Penjelasan ini sesuai dengan pendapat Weston dan Bringham (2010:3) Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur tingkat penggunaan utang (leverage) terhadap total ekuitas yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Tinggi rendah DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian ROE yang dicapai oleh perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman (cost of debt) lebih kecil daripada biaya modal sendiri (cost of equity ), maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau utang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba (meningkatkan return on equity) demikian sebaliknya. Maka dari itu jika perusahaan ingin mendapatkan profitabilitas yang baik dalam melihat laba yang tersedia bagi para pemegang saham, maka perusahan harus memperhatikan sumber pendanaan yang akan digunakan karena dalam penelitian ini rasio utang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur sub-sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Cyrillius Martono (2002) menunjukkan Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 91
pengaruh yang signifikan negatif DER terhadap ROE dan ROA, dan penelitian Ni Putu dan Agung (n.d) DER dengan profitabilitas dimana perusahaan dengan pertumbuhan laba rendah akan memperkuat hubungan antara DER yang berpengaruh negatif dengan profitabilitas. 4.1.3 Pengaruh Total Asset Turnover (TAT) terhadap Return on Equity (ROE) Ho = TAT tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Ha = TAT berpengaruh signifikan Variabel X 2 Total Asset Turnover (TAT) memiliki nilai t hitung sebesar 1,169 yang artinya t hitung < t tabel (1,169 < 1,694 ). Hasil tersebut menunjukkan bahwa Total Asset Turnover (TAT) tidak berpengaruh terhadap Return on Equity(ROE) dan tingkat pengaruh signifikan Total Asset Turnover (TAT) terhadap Return on Equity (ROE) lebih besar dari taraf yang ditentukan yaitu 5% (0,251 > 0,05). Maka Ho diterima dan menunjukkan bahwa Total Asset Turnover (TAT) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE). Hasil positif Total Asset Turnover (TAT) mengalami kenaikan maka akan disertai pula dengan kenaikan jumlah ROE. Menurut Kasmir (2013:185) Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. semakin tinggi rasio ini semakin baik, karena penggunaan aktiva yang efektif dalam menghasilkan penjualan, sehingga dapat dikatakan bahwa laba yang dihasilkan juga tinggi dan dengan demikian kinerja keuangan semakin baik. Pada sisi lain, walaupun hasil analisis konsisten dengan teori, tetapi pengaruh rasio Total Asset Turnover (TAT) terhadap Return on Equity(ROE) secara statistik tidak signifikan. Hasil tidak signifikan dalam penelitian ini disebabkan oleh variasi yang sangat besar data Return on Equity(ROE) perusahaan individual, sedangkan variasi data Total Asset Turnover (TAT) relatif kecil. Oleh karena itu variasi Return on Equity(ROE) sulit dijelaskan olehtotal Asset Turnover (TAT) dengan baik sehingga hasilnya tidak signifikan. Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Rizka Wahyu Mulya menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara TAT terhadap ROE. 4.1.4 Debt to Equity Ratio (DER)berpengaruh paling dominan terhadap Return on Equity (ROE) Ho = Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh paling dominan terhadap Return on Equity (ROE). Ha = Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh paling dominan terhadap Return on Equity (ROE). Berdasarkan hasil analisis uji secara parsial (uji-t), dapat dilihat bahwa nilai unstandardized coefficients dari variabel Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar -0,897 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05 dan Total Asset Turnover (TAT) sebesar 6,611 dengan tingkat signifikansi 0,251 > 0,05. Maka Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel yang dominan berpengaruh dari kedua variabel independen tersebut adalah Debt to Equity Ratio (DER). Karena hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Equity (ROE) dan merupakan variabel yang dominan berpengaruh, hal ini dapat dilihat pada rata-rata DER menunjukkan perubahan yang tidak konsisten, terjadi kenaikan dan penurunan. Pada Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 92
tahun 2009 dan 2011 DER mengalami kenaikan, tahun 2009 DER mengalami kenaikan sebesar 1,80% dan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 4,80%. Sedangkan tahun 2010 DER mengalami penurunan. Untuk tahun 2010 DER menunjukkan penurunan sebesar 5,88%. Penjelasan ini sesuai dengan pendapat Weston dan Bringham (2010:3) Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur tingkat penggunaan utang (leverage) terhadap total ekuitas yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Tinggi rendah DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian ROE yang dicapai oleh perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman (cost of debt) lebih kecil daripada biaya modal sendiri (cost of equity ), maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau utang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba (meningkatkan return on equity) demikian sebaliknya. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah diuraikan mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Return on Equity, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Hasil uji secara parsial DER menunjukkan berpengaruh signifikan negative terhadap ROE, dimana nilai signifikan sinya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t sebesar 5,809 maka Ha diterima. 2) Hasil uji secara parsial TAT menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, dimana nilai signifikan sinya sebesar 0,251 lebih besar dari 0,05 dengan nilai t sebesar 1,169 maka Ho diterima. 3) Hasil uji secara simultan DER dan TAT berpengaruh signifikan terhadap variabel ROE, dimana nilai signifikan sinya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t sebesar 17,284 maka Ha diterima. Hasil unstandardized coefficients dan Sig didapatkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) dominan mempengaruhi peningkatan ROE karena memiliki nilai sebesar -0,897 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut: 1) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variable independen lainnya, karena terdapat variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Serta diharapkan pula agar dapat memperluas sampel penelitian agar hasil penelitian selanjutnya menjadi lebih tepat dan akurat. 2) Bagi manajemen perusahaan, diharapkan selalu memperhatikan rasio-rasio yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan ini perusahaan dapat mengontrol kinerja perusahaannya sehingga perusahaan selalu berada pada tingkat efisiensi yang bias menghasilkan laba yang maksimal, dengan demikian kinerja perusahaan yang dicapaiakan selalu meningkat. Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 93
DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ketiga. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, M. Muhammad & Abdul Halim. 2009. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UUP AMP-YKPN. Harahap, Sofyan Syafri.2007.AnalisisKritisatasLaporanKe uangan.jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Ni Putu, E. M dan Agung, Suaryana. n.d. Pengaruh Pemoderasi Pertumbuhan Laba Terhadap Hubungan Antara Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio Dengan Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta. Martono, Cyrillius. 2002. Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar Terhadap ROA dan ROE Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Indonesia. Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi. Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta www.idx.co.id. Laporan Keuangan Sub-Sektor Farmasi 2008-2012. Diakses tanggal 12 Maret2014 pukul 08:00. www.sahamok.com Laporan Keuangan Sub-Sektor Farmasi. Diakses tanggal 12 Maret2014 pukul 08:00. Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 94