BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

: AYU ASTREA NINGSIH B.

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai perusahaan menggambarkan kepercayaan investor terhadap kemampuan perusahaan dalam mengelola berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan keuangan yang tidak mencerminkan keadaan atau kondisi laporan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham karena harga saham juga

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB V PENUTUP. 1. Exchange rate, GCG (kepemilikan institusional, komite audit, ukuran dewan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki modal penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan dewan direksi. Kepemilikan manajerial harus diikutsertakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sektor bisnis yang berkembang pesat.bisnis property dan real

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga di Indonesia. Selama krisis finansial global tersebut, sektor

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan yang dialami perusahaan, perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu pencatatan

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN UKDW. persaingan yang dihadapi. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat dirasakan oleh banyak kalangan terutama

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan pada manajer. Pengelolaan asset yang telah dipercayakan kapada

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I : PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor properti dan real estate merupakan sektor bisnis yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan perkembangan bisnis properti di Indonesia tidak berpengaruh dengan adanya krisis yang terjadi di belahan benua Eropa dan Amerika. Sehingga hal ini dapat menaikkan jumlah transaksi atas properti yang ditawarkan. Naiknya jumlah transaksi akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan dapat meningkatkan laba bagi perusahaan hal ini sesuai dengan tujuan setiap perusahaan yang sama yaitu ingin memperoleh sebuah laba atau profit dalam usaha yang mereka lakukan. Laba merupakan sebuah ukuran untuk menilai kesuksesan atau keberhasilan terhadap semua perusahaan, dengan adanya laba dapat kita bandingkan keberhasilan dan efektivitas setiap perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam menjalankan kinerja pada masing-masing perusahaan tersebut. Laba juga sangat berpengaruh besar terhadap penambahan modal yang diperlukan oleh setiap perusahaan dari seorang investor maupun kreditor. Lukman Syamsudin (2011, p. 59) mengatakan perhatian ditekankan pada profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan / profit. Profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, dan hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai tolak ukur mengenai keefektifan kinerja manajemen suatu perusahaan. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari seluruh modal yang dioperasikan perusahaan, serta dapat dijadikan alat pengendalian oleh 1

2 manajemen untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan. Kebijakan profitabilitas akan menentukan besarnya dana yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar kewajibannya dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya, hal ini akan berkaitan dengan salah satu keputusan yang dapat diambil oleh perusahaan dalam mencapai tujuan untuk memaksimalkan labanya, keputusan pendanaan merupakan suatu tindakan di mana perusahaan membutuhkan sejumlah dana untuk mencapai laba dan nilai perusahaan yang optimum. Pendanaan yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat diperoleh melalui dua jalan, yaitu dari modal sendiri oleh pemilik perusahaan dan utang dari pihak luar perusahaan. Pihak perusahaan yang memiliki kebutuhan dana untuk mengelola perusahaan dapat memperoleh modal dari dua jalan tersebut. Ketika salah satu atau dua sumber modal atau pendanaan tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka perusahaan dapat menggunakannya sebagai modal untuk melakukan kegiatan usaha. Dalam kondisi tertentu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dengan mengutamakan sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan, namun karena adanya pertumbuhan perusahaan, maka mengakibatkan kebutuhan dana yang semakin besar, sehingga dalam memenuhi sumber dana tersebut, perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar perusahaan yaitu utang. Utang sebagai salah satu alternatif permodalan suatu perusahaan, utang juga merupakan suatu hal yang membuat perusahaan tersebut dinilai oleh investor, karena perusahaan tersebut berani dan dianggap mampu serta diprediksi dapat berkembang. Akan tetapi dalam penggunaan utang ini, perlu adanya kehati-hatian atas risiko yang diakibatkan dari penggunaan utang yakni adanya risiko biaya modal. Peningkatan utang akan secara langsung meningkatkan beban bunga sehingga perusahaan harus mampu menutupi beban tersebut melalui laba operasi yang didapatkan. Beban bunga yang besar akan mengurangi laba operasi yang ada dan akan mengakibatkan penurunan pada laba bersih, sebaliknya jika beban bunga kecil pengaruhnya terhadap laba pun kecil oleh karena itu penggunaan modal sendiri ataupun modal asing sudah tentu harus memperhatikan kondisi perusahaan, maka penggunaan analisis terhadap

3 pinjaman yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan memang diperlukan apakah menguntungkan bagi perusahaan atau sebaliknya akan merugikan perusahaan. Utang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya profitabilitas perusahaan dalam setiap periode. Setiap perusahaan menggunakan utang dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut lebih besar daripada biaya aset dan sumber peningkatan keuntungan perusahaan tersebut akan memungkinkan untuk terjadinya peningkatan keuntungan terhadap para pemegang saham. Peningkatan keuntungan yang dialami oleh para pemegang saham karena meningkatnya keuntungan perusahaan adalah perihal yang wajar, karena tujuan utama setiap perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Sehingga hal yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam setiap tambahan keuntungan yang didapatkan oleh setiap perusahaan adalah mengutamakan kekayaan pemegang saham terlebih dahulu bukan memaksimalkan keuntungan tersebut untuk mengembangkan perusahaan. Hal ini dianggap sebagai ancaman bagi para manajer di setiap perusahaan dan hal ini juga yang mendasari adanya kepemilikan manajerial pada suatu perusahaan. Para pemegang saham yang mempunyai kedudukan di manajemen perusahaan baik sebagai direktur maupun sebagai dewan komisaris disebut sebagai kepemilikan manajerial. Dyah Ayu (2014, p. 31) mengatakan adanya kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan menimbulkan suatu pengawasan terhadap kebijakankebijakan yang diambil oleh manajemen perusahaan, manajer akan lebih berhati-hati dalam membuat keputusan terkait pengelolaan perusahaan, termasuk dalam menetapkan kebijakan utang, semakin tinggi kepemilikan manajerial maka penggunaan utang untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan akan semakin kecil. Kepemilikan manajerial juga dapat diartikan sebagai besarnya saham yang dimiliki oleh manajer, direktur dan komisaris perusahaan pada akhir tahun untuk masing-masing periode pengamatan. Masalah teknis tidak akan timbul jika kepemilikan dan pengelolaan perusahaan tidak dijalankan secara terpisah. Pemilik atau dapat disebut dengan pemegang saham bertujuan untuk memaksimumkan kekayaannya dengan melihat nilai sekarang dari arus kas

4 yang dihasilkan oleh investasi perusahaan sedangkan manajer bertujuan pada peningkatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Tujuan manajer ini dilandasi oleh dua alasan yakni pertumbuhan yang meningkat akan memberikan peluang bagi manajer bawah dan menengah untuk dipromosikan. Selain itu, manajer dapat membuktikan diri sebagai karyawan yang produktif serta bertanggung jawab sehingga dapat diperoleh penghargaan lebih dari wewenang untuk menentukan pengeluaran yang kedua ukuran perusahaan yang semakin besar memberikan keamanan pekerjaan atau mengurangi kemungkinan kompensasi yang semakin besar. Semakin besar kepemilikan manajemen pada perusahaan, maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham yang tidak lain adalah dirinya sendiri. Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan atau menyamakan kepentingan antar manajer dengan pemegang saham, sehingga manajer ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Argumen tersebut mengindikasikan mengenai pentingnya kepemilikan manajerial dalam struktur kepemilikan perusahaan. Sehingga dapat dikatakan struktur kepemilikan perusahaan memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh struktur kepemilikan, motivasi pemilik dan kreditur dalam proses insentif yang membentuk motivasi manajer. Pemilik akan berusaha membuat berbagai strategi untuk mencapai tujuan perusahaan, setelah strategi ditentukan maka langkah selanjutnya akan melaksanakan strategi tersebut dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Semua tahapan tersebut tidak terlepas dari peran pemilik dapat dikatakan bahwa peran pemilik sangat penting dalam menentukan keberlangsungan perusahaan dan hal ini akan berkaitan dengan perolehan laba maupun keuntungan bagi perusahaan. Hasil penelitian Fuad, L. H. (2014, p. 75) berdasarkan koefisien regresi utang secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan jasa, investasi, dan dagang di Daftar Efek Syariah. Dengan demikian Ha2 yang menyatakan bahwa utang berpengaruh

5 positif terhadap rasio profitabilitas ditolak. Penulis menyimpulkan penyebab kegagalan dalam penelitian ini bisa diakibatkan karena masih terdapat perbedaan berbagai teori tentang utang terhadap profitabilitas yang mengatakan bahwa utang dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap tingkat profitabilitas. Selain itu, masih banyak terdapat perbedaan penelitian juga tentang variabel utang yang menghasilkan utang dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap profitabilitas. Perbedaan hasil penelitian tentang utang bisa dilihat dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aminatuzzahro pada tahun 2010 dan Ima Hernawati pada tahun 2007. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini, D. E. (2015, p. 11) Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen dan komite audit terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Dari hasil pengujian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut yakni berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peran sektor properti dan real estate yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak yang baik bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan sektor properti dan real estate yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin banyak investor yang tertarik untuk melakukan investasi di sektor ini. Properti dan real estate merupakan aset yang memiliki nilai investasi yang tinggi dan dinilai cukup aman dan stabil. Tujuan sebuah perusahaan adalah mendapatkan profit salah satu cara agar dapat menghasilkan profit dibutuhkannya sistem manajemen yang baik, seorang manajer harus mampu mengambil keputusan pendanaan yang dapat meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan, hal inilah mengapa adanya kepemilikan manajerial pada perusahaan properti dan real estate, dengan adanya keputusan ini dilakukan untuk mempertahankan manajer yang memiliki kinerja baik dan mengarahkan manajer agar bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Semakin besar kepemilikan manajemen dalam

6 perusahaan maka manajemen akan berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham tidak lain adalah mereka sendiri dan akibat dari biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut adalah konsekuensi langsung dari keputusan yang diambil oleh manajer. Industri sektor properti dan real estate dikatakan juga mengandung risiko tinggi, hal ini disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, Perusahaan properti dan real estate tidak akan terlepas dari utang dalam memenuhi pembiayaan operasionalnya. Perusahaan yang mempunyai utang yang cukup besar selalu mengharapkan profit yang besar juga, karena utang yang semakin meningkat tentunya juga akan menarik adanya tingkat profit bagi perusahaan. Tabel 1.1 Daftar utang perusahaan properti dan real estate 2012 sampai dengan 2014 No. Kode Total Utang 2012 2013 2014 1 APLN 8.846.739 12.467.226 15.223.274 2 BAPA 71.619 83.136 76.626 3 BEST 515.647 883.453 803.492 4 BKDP 250.159 254.836 231.347 5 EMDE 362.440 380.596 576.054 6 GWSA 424.446 250.935 321.208 7 KIJA 3.102.417 4.069.135 3.843.434 8 MKPI 843.680 920.106 2.154.420 9 MTLA 461.934 1.069.729 1.213.581 10 PLIN 1.915.215 2.177.801 2.177.801 11 PWON 4.431.284 5.195.737 9.323.066 12 RBMS 10.939 31.163 23.773 13 SCBD 902.353 1.255.256 1.255.256 14 SMDM 523.294 806.129 948.656 15 SMRA 7.060.987 9.001.470 11.228.512 Rata-rata per Tahun 29.723.153 38.846.708 49.400.500 Sumber : www.idx.co.id Tabel 1.1 di atas menunjukkan nilai rata-rata utang dari tahun 2012 sampai dengan 2014 pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. adanya kenaikan dan penurunan yang fluktuatif dari total utang perusahaan di setiap tahunnya contohnya saja perusahaan Bekasi Asri Pemula Tbk, pada tahun 2013 total utangnya naik dan pada tahun berikutnya total utangnya turun kembali. Secara keseluruhan dapat dilihat

7 bahwa seharusnya kenaikan total utang yang fluktuatif juga diikuti dengan kenaikan profit dari masing-masing perusahaan. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Utang dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2012 sampai dengan 2014). 1.2 Identifikasi Masalah 1. Utang perusahaan menyebabkan fluktuasi jumlah biaya modal yang juga berpengaruh pada fluktuasi laba. 2. Adanya perbedaan kepentingan antara para manajer dan pemegang saham sehingga perlu adanya kepemilikan manajerial demi meningkatkan nilai suatu perusahaan yang akan berkaitan dengan profitabilitas perusahaan tersebut. 3. Fluktuasi laba sangat tinggi sebagai akibat dari fluktuasi utang dan kepemilikan manajerial perusahaan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang sudah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh utang terhadap profitabilitas perusahaan? 2. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas perusahaan? 3. Apakah ada pengaruh secara bersama-sama utang dan kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas perusahaan? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh utang terhadap profitabilitas perusahaan 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas perusahaan 3. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama utang dan kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas perusahaan.

8 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Diharapkan dapat diperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai bagaimana pengaruh utang dan kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan para perusahaan Properti dan real estate sebagai alat ukur perusahaan memperoleh sebuah laba atau Keuntungan. 3. Bagi Universitas Penelitian ini dapat memberikan bukti mengenai pengaruh utang dan kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate di bursa efek Indonesia dan di harapkan juga dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam penelitian selanjutnya. 1.6 Batasan Masalah Beberapa batasan berikut yang penulis lakukan dalam penelitian adalah : 1. Perusahaan Properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah utang, kepemilikan Manajerial dan Profitabilitas. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini dengan memfokuskan pada pengaruh Utang dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas pada perusahaan Properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 sampai dengan 2014 1.7 Sistematika Penulisan Memudahkan pemahaman mengenai isi skripsi ini, maka penulisan membagi menjadi beberapa bab yang terdiri Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Tinjauan Pustaka, Bab 3 Metode Penelitian, Bab 4 Analisis dan Pembahasan, dan Bab 5 Kesimpulan dan Saran. Deskripsi dari masingmasing bab ini dijelaskan sebagai berikut:

9 Bab 1 : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang merupakan dasar pemikiran mengenai pengaruh utang dan kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas, rumusan masalah sebagai sesuatu yang diangkat untuk diteliti, tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini dan sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dibuat, manfaat penelitian yang diharapkan akan didapat dari penelitian ini, batasan masalah dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2 : Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan teori dan konsep yang melandasi topik permasalahan penulisan skripsi ini dan mengemukakan penelitian yang telah dikembangkan sebelumnya serta kerangka pemikiran untuk memperjelas maksud dari penelitian ini. Pada akhir bab ini diberikan perumusan hipotesis awal. Bab 3 : Metode Penelitian Bab ini berisi deskripsi mengenai desain penelitian, tahapan penelitian, jenis data dan cara pengambilan sampel, metode analisis data dan teknik pengolahan data yang digunakan. Bab 4 : Pembahasan Pada bab ini diuraikan deskripsi objek penelitian, analisis data yang digunakan, interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan selain itu bab ini juga menjelaskan tentang keterbatasan dari penelitian ini dan saran peneliti bagi pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini.