BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan pribadi seseorang. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

KAJIAN PUSTAKA. A. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang dilihat dari sudut

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak usia dini memiliki potensi yang dibawa sejak lahir, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

I. PENDAHULUAN. pembentukan karakter anak. Sangatlah penting sebagai seorang guru untuk. mendidik dan membimbing anak untuk mengembangkannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

I. PENDAHULUAN. penting. Pentingnya pendidikan anak sejak usia dini juga didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar tidak dilatih untuk berekspresi secara bebas dan terlalu lama dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. dan psikologisnya sehingga menjadi seorang yang unik. Anak mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

Psikologi Pendidikan SETIAWATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang RinaFardiana,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Mulyasa (2006:164) menyatakan bahwa, Proses

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini dapat disebut juga sebagai masa emas. Masa emas tersebut merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu, karena pada fase itulah terjadi peluang yang sangat besar untuk pembentukkan dan pengembangan pribadi seseorang. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 14, yang menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untukmembantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada anak usia 5-6 tahun merupakan masa peka bagi anak-anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka anak adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan.masa ini merupakan masa untuk mengembangakan aspek perkembangan anaksalah satunya yaitu aspek seni berupa kreativitas. Kreativitas ialah suatu proses berfikir dalam menciptakan sesuatu yang baru baik berupa pendapat maupun karya yang nyata.menurut Supriadi ( dalam ahmad susanto, 20011:7) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya yang nyata,yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.

2 Dari pernyataan diatas dapat terlihat bahwa kreativitas merupakan suatu proses memciptakan suatu karya yang dilakukan berdasarkan karakteristik kreativitas itu sendiri. Secara umum karakteristik anak menurut Munandar (ngalimun, 2013:54) adalah senang mencari pengalaman baru, memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit, memiliki inisiatif, memiliki ketekunan yang tinggi, cenderung kritis terhadap orang lain, berani menyatakan pendapat dan keyakinannya, selalu ingin tahu, peka atau perasa, enerjik dan ulet, percaya kepada diri sendiri, mempunyai rasa humor, memiliki rasa keindahan dan berwawasan masa depan dan penuh imajinatif. Dari beberapa karakteristik yang dipaparkan diatas khusus anak usia 5-6 tahun karakteristik anak masih mencapai karakteristik seperti selalu ingin tahu, memiliki inisiatif, memiliki ketekunan yang tinggi, tidak mudah bosan, mandiri, peka atau perasa, memiliki rasa keindahan dan penuh imajinatif. Peran guru sebagai teman, model, motivator dan fasilitator akan menjadikan anak senang datang kesekolah dan menjadikan proses belajar jadi bermakna. Oleh karena itu, dituntut kematangan yang mempersyaratkan kesiapan anak, baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. Profesionalisasi seperti ini harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam mengembangakan kreativitas anak perlu digunakan cara-cara tertentu agar kreativitas tersebut dapat berkembang dalam diri anak. Setiap anak lahir dengan potensi aktif dan potensi ini dapat dikembangkan dan di pupuk. Untuk itu, guru dituntut untuk lebih terampil dan kreatif dalam menerapkan metode pembelajaran agar dapat mempengaruhi pengembangan kreativitas anak dalam aspek seni dapat menghasilkan karya-karya

3 dankemampuan untuk merancang sesuai dengan imajinasinya. Peran guru sangat diperlukan dalam upaya perkembangan potensi anak usia 5-6 tahun dan memberikan peluang bagi tumbuh kembang bakat dan kreatifitas anak tersebut dalam membantu anak untuk mewujudkan kreatifitasnya.agar kreativitas anak dapat berkembang dengan optimal maka guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang menarikyang dapat merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas anak yaitu metode proyek. Metode proyek merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, metode proyek merupakan metode yang cocok bagi pengembangan kreativitas anak dengan penerapan metode proyek juga dapat mengembangkan kreativitas pada anak. Karena dengan metode proyek anak dapat pengalaman belajar secara langsung menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dikerjakan secara berkelompok. Didalam kehidupan kelompok masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan berperan serta dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok, dan berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Menurut John Dewey (dalam Anita Yus, 2011) dari gagasannya mengenai metode proyek tentang konsep learning by Doing, yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan. Berkenaan dengan hal ini Piaget mengatakan bahwa kita tidak dapat

4 mengajarkan tentang suatu konsep pada anak secara verbal, namun kita dapat mengajarkannya jika mengunakan metode yang didasarkan pada aktivitas anak (Sava, 1975). Muhammad Nuh ( 2014) Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan bahwa tingkat pencapaian anak usia 5-6 tahun yaitu anak mampu melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel serta dapat menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan, diluar kebiasaan). Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode proyek adalah suatu cara pemberian pengalaman belajar pada anak yang langsung melibatkan anak dalam menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang dikerjakan secara berkelompok. Pernyataan diatas didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Revina Rizqiyani (2014) pengaruh penerapan metode proyek terhadap pengembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun bahwa metode yang diterapkan guru untuk pengembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun masih rendah. Hasilobservasiyang dilakukanyang dilihatdarikriteria terdapat dari 30 anak hanya 16anak yang kreativitasnya belum meningkat.ketika diberi pembelajaranyang dapatmemberi pengetahuan yang baru dengan media-media, anak pasif melihat media-media tersebut, anak menungguperintahdari guru,apa yang akandibuat dari media tersebut. Jadidapatdisimpulkan bahwa kreativitasanakditk KH Ghalib pringsewu belummeningkat. Untuk meningkatkan kreativitas anak dapat dilakukan dengan cara memberikan pembelajaran dengan menggunakanmetodeyang dapat

5 meningkatkan kreativitas anak. Metode Proyekmerupakansalah satu aktivitaspengajaranyang melibatkan anakbelajar memecahkanmasalah dengan melakukan kerja sama dengananaklainuntuk mewujudkan dayakreativitasnya, danmasing- masing anak melakukanbagian pekerjaannyasecara kelompok untuk mencapaitujuanyang menjadimilik bersama. Berdasarkan hasil pengamatan observasi awal di TK Karya Bunda terlihat pada proses pembelajaran, kreativitas anak pada umumnya masih belum berkembang. Dapat terlihat dari 15 anak masih ada 8 anak yang kreativitasnya belum berkembang sesuai harapan, hal tersebut dapat terlihat pada saat anak melakukan kegiatan, anak belum memiliki keberanian dalam hal bereksplorasi dan berekspresi, anak ragu dalam melakukan kegiatan, tidak percaya diri, lebih sering meniru cara guru atau teman lain, anak masih tergantung pada contoh yang diberikan guru atau anak masih meniru cara guru menyelesaikan kegiatannya. Hal ini disebabkan karena guru yang mengajar di TK Karya Bunda lebih menekankan kemampuan anak dari segi akademik saja, dimana anak dituntut lebih menguasai kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung), karena tuntutan orang tua yang memandang bahwa di Anak Usia Dini hendaknya anak terlatih untuk membaca, menulis dan berhitung. Mereka lupa bahwa belajar di Anak Usia Dini difokuskan pada kegiatan belajar sambil bermain. Anak hanya melakukan kegiatan yang menoton. Selain itu, keterbatasan pemahaman guru terhadap metode pembelajaran yang tepat dalam mengembangkan kreativitas anak dan kurang menerapkan metode proyek dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pengembangan kreativitas. Berdasarkan hasil pengamatan observasi di sekolah TK KARYA

6 BUNDA Laut Dendang oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Penerapan Metode Proyek Terhadap Pengembangan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Di TK KARYA BUNDA Laut Dendang T.A 2016/ /2017. 1.2 Identifikasi Masalah Sebagaimana telah dipaparkan dalam latar belakang diatas tentang masalah yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan PenerapanMetode Proyek Terhadap pengembangan kreativitas pada anak usia 5-6 tahun di TK KARYA BUNDA Laut Dendang sebagai berikut: 1. Kreativitas anak masih belum berkembang. Pada saat menyelesaikan tugas anak masih belum memiliki keberaniaan, anak masih ragu dalam melakukan kegiatan dan tidak percaya diri. 2. Pembelajaran yang masih memfokuskan pada kemampuan anak dalam membaca, menulis dan berhitung (calistung) 3. Kurangnya penerapan metode proyek dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pengembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun 1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang diidentifikasi menjadi terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah yaitu Pengaruh PenerapanMetode Proyek Terhadap Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK KARYA BUNDA Laut DendangT.A 2016/2017

7 1.4 RumusanMasalah Dari pembatasan masalah yang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh penerapan metode proyek terhadap pengembangan kreativitas pada anak kelompok 5-6 tahun di TK KARYA BUNDA Laut Dendang T.A 2016/2017? 1.5 TujuanPenelitian Adapun yang menjadi Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode proyek terhadap pengembangan kreativitas Pada Anak usia 5-6 Tahundi TK KARYA BUNDA Laut Dendang T.A 2016/2017? 1.6Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi dibidang pendidikan anak usia dini, terutama dalam hal penerapan metode proyek terhadap pengembangan kreativitas. 2. Manfaat praktis Adapun manfaat praktis yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi anak Membantu anak dalam mengembangkan kreativitas anak.

8 b. Bagi guru TK 1) Dapat menjadi bahan masukan bagi guru dalam menerapkan metode proyek 2) Dapat menjadi bahan masukankepada lembanga pendidikanterutama untuk TK KARYA BUNDA LautDendang? c. Bagi peneliti 1) Dapat menambah pengetahuan tentang betapa pentingnya penerapan metode proyek terhadap pengembangan kreativitas anak 2) Dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan serta pengalaman dalam penerapan metode proyek terhadap pengembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun.