BAB 5 PENUTUP. diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

KUESIONER Profil Responden KOMPETENSI Dimensi Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pemilik (principals) dengan pihak lain, yaitu manajer (agent). Dalam kontrak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. membedakan dua jenis salah saji yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

VISI, MISI, TUJUAN, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu entitas usaha berdasarkan standar yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditor hars memiliki

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan dalam perwujudan good governance yang semakin meningkat berimplikasi pada sistem pengelolaan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan agent untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. manajemen selaku agen dengan pemilik selaku principal. Jensen dan Meckling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, profesi akuntan publik menjadi sorotan dan perhatian di masyarakat. Profesi ini memang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor pemerintahan merupakan pihak yang sangat berperan dalam pengawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia. Sumber daya ekonomi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dalam hal pelaporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman pemeriksa serta kualitas hasil penelitian. pendidikan dan jenjang pendidikan. Sumber daya manusia merupakan pilar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektifuntuk menentukan tingkat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak publik.

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pihak ketiga, yaitu akuntan publik independen atau auditor.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pada perusahaan tersebut. Akuntan publik atau auditor berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kota Malang merupakan salah satu kota yang jumlah penduduknya cukup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan pada. tantangan-tantangan yang berat. Mereka sama-sama harus

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan digunakan untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat akan terwujudnya pemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seorang akuntan publik harus memperhatikan kualitas auditnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam bentuk variabel-variabel yang diteliti di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/ menyebutkan bahwa perusahaan yang go

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan kecil menjadi besar dan perusahaan besar pun semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat memunculkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya skandal-skandal keuangan yang terjadi di Indonesia akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan muncul ketika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

BAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami persaingan yang ketat. Untuk dapat mempertahankan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan yang telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kasus yang menimpa beberapa Kantor Akuntan Publik seperti kasus Enron, telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Auditing adalah sebagai proses sistematis untuk secara objektif

Transkripsi:

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh antara due professional care, time budget pressure, pengalaman auditor terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap hasil kuesioner yang dibagikan pada Kantor Akutan Publik di Surabaya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Due professional care berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di Surabaya. Adanya pengaruh ini dibuktikan dengan hasil pengujian dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,018, selain itu t hitung > t tabel yaitu 2,455 > 2,013. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan bahwa Due Professional Care berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febriyanti (2014) serta Singgih dan Bawono (2010) yang menemukan menyatakan bahwa due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini membuktikan bahwa kemahiran profesional dan keyakinan yang memadai atas bukti-bukti yang ditemukan akan sangat membantu auditor dalam melaksanakan pekerjaan audit. Pengaruh yang signifikan due professional care terhadap kualitas audit disebabkan karena sikap profesional yang ditunjukkan auditor merupakan cermin 72

73 kualitas kerjanya secara keseluruhan. Auditor yang profesional, bersikap lebih cermat dalam setiap langkah auditnya. Kecermatan profesional membutuhkan penerapan perhatian dan keterampilan yang diharapkan dari seorang auditor internal yang berhati-hati (prudent) dan kompeten pada situasi yang sama atau mirip. Oleh karena itu, kecermatan profesional sepadan dengan kompleksitas penugasan yang dilakukan. Auditor internal menjalankan kecermatan profesional dalam penugasan ketika dia waspada terhadap kemungkinan adanya kecurangan (fraud), kesalahan yang disengaja, kesalahan/error dan kelalaian, inefisiensi, pemborosan, ketidakefektifan, dan konflik kepentingan, serta kondisi-kondisi dan kegiatan lain di mana penyimpangan sangat mungkin terjadi. Termasuk juga ketika auditor internal mengidentifikasi pengendalian yang tidak memadai dan merekomendasikan perbaikan untuk meningkatkan kesesuaiannya dengan prosedur dan praktik yang sehat. 2. Time budget pressure berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di Surabaya. Adanya pengaruh ini dibuktikan dengan hasil pengujian dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,048, selain itu t hitung > t tabel yaitu 2,032 > 2,013. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arisinta (2013) menyatakan time budget pressure berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

74 Pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit ini disebabkan karena time budget pressure merupakan keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembahasan waktu anggaran yang sangat ketat dan kaku sehingga akan meningkatkan kualitas audit. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas audit akan menimbulkan tekanan bagi auditor untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang telah dianggarkan.tekanan inilah yang memungkinkan auditor untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun agar tugas pengauditan cepat terselesaikan. Adanya anggaran waktu yang terbatas bagi para auditor untuk melaksanakan tugas auditnya menyebabkan auditor harus ekstra hati-hati untuk menyempurnakan laporan auditnya. Adanya tekanan dari terbatasnya anggaran waktu untuk melakukan tugas audit akan mendorong seorang editor untuk lebih memilih informasi yang relevan dan menghindari penilaian yang tidak relevan. Bagi auditor yang berpengalaman atau sudah terbiasa dengan tekanan dalam pekerjaan akan memacu dirinya untuk bekerja lebih baik menghasilkan laporan audit yang berkualitas. 3. Pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di Surabaya. Adanya pengaruh ini dibuktikan dengan hasil pengujian dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, selain itu t hitung > t tabel yaitu 6,905 > 2,013. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang

75 diajukan bahwa Pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ananing (2006) dan Andini (2010) yang menunjukkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit disebabkan karena auditor dengan tingkat pengalaman kerja yang makin tinggi memiliki pertimbangan yang lebih luas serta dalam menyikapi tugas audit dan mempunyai kemampuan menyelesaikan tugas audit dengan lebih cermat dan lebih cepat. Pengalaman kerja auditor dipandang sebagai suatu faktor penting dalam menentukan kinerja akuntan publik, khususnya dalam hal kualitas audit, karena proses audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal, tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhinya, terutama pengalaman. Hasil penelitian ini mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Libby dan Frederick (1990) dalam Siti Nur (2010) yang menemukan bahwa auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih baik, mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan dan dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur sistem akuntansi yang mendasari. Selain itu Tubbs (1992) juga menyatakan bahwa auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalam hal mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat, dan mencari penyebab kesalahan. Auditor yang berpengalaman kerja dalam membuat pertimbangan mengenai going concern tidak dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan,

76 sedangkan auditor yang kurang pengalaman kerjanya dalam membuat pertimbangan (judgment) mengenai going concern dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan, sehingga auditor yang berpengalaman lebih cepat dalam menghasilkan laporan audit atau lebih berkualitas dalam menghasilkan laporan audit dibanding auditor yang kurang berpengalaman. Auditor yang lebih berpengalaman akan lebih cepat tanggap dalam mendeteksi kekeliruan yang terjadi. Bertambahnya pengalaman kerja auditor juga akan meingkatkan ketelitian dalam melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi akan menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Pengalaman profesional auditor dapat diperoleh dari pelatihanpelatihan, supervisi-supervisi maupun review terhadap hasil pekerjaannya yang diberikan oleh auditor yang lebih berpengalaman. Pengalaman kerja seorang auditor akan mendukung keterampilan dan kecepatan dalam menyelesaikan tugastugasnya sehingga tingkat kesalahan akan semakin berkurang. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diambil, maka saransaran yang dapat diajukan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apabila kantor akuntan publik di Surabaya ingin meningkatkan kualitas audit, maka kantor akuntan publik di Surabaya perlu memperhatikan dan meningkatkan due professional care, time budget pressure, dan pengalaman auditor.

77 2. Kepala Eksekutif Audit (CAE) harus memastikan bahwa orang-orang yang ditugaskan dalam setiap penugasan secara kolektif harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang diperlukan dalam melaksanakan penugasan tersebut dengan tepat. 3. Auditor sebaiknya secara terus menerus menjalani pendidikan untuk mempertahankan dan meningkatkan keahlian mereka. Auditor internal harus tetap terinformasi mengenai perkembangan standar, prosedur, dan teknik audit internal mutakhir. Pendidikan profesional berkelanjutan dapat diperoleh melalui keanggotaan, partisipasi, dan menjadi relawan di organisasi profesional, kehadiran di konferensi, seminar, dan program pelatihan inhouse, penyelesaian pendidikan perguruan tinggi, serta keterlibatan dalam suatu projek penelitian. 4. Auditor selayaknya dapat menunjukkan keahlian mereka dengan mendapatkan sertifikasi profesional yang sesuai serta gelar-gelar lain yang terkait dengan profesi auditor. 5. Auditor sebaiknya memiliki sertifikasi yang sesuai dengan kegiatan organisasi mereka dan industri terkait untuk mempertahankan keahlian mereka terkait keunikan organisasi mereka dalam hal proses tata kelola, risiko, dan pengendalian. 6. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa sebaiknya menambah variabel penelitian dan lingkup penelitian yang lebih luas agar hasil penelitian lebih lengkap.