I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

I. PENDAHULUAN. mental. Dengan demikian pendidikan pendidikan jasmani bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada Pasal 3, disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003, yang berbunyi Pendidikan. adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

PENGGUNAAN BOLA BASKET MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGANKETERAMPILAN CHEST PASS. Oleh FRISTIANA DIANSASI ANGGRAINI

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup, menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu dikutip oleh Hasan (2007) ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Era globalisasi menuntut penyelenggaraan pendidikan yang demokratis dan akuntabel untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional sehingga dapat bersaing dengan mutu pendidikan negara-negara maju. Salah satu cara agar tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu hidup sehat jasmani dan rohani, seperti semboyan olahraga men sana in corpore sano yang berarti dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, jadi apabila tubuh dalam keadaan sehat maka peserta didik dapat melakukan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesegaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,

2 stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis, dipilih sesuai karakteristik peserta didik, tingkat kematangan, kemampuan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sehingga mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam berbagai cabang olahraga sedangkan tujuan utama pendidikan olahraga adalah sosialisasi ke dalam cabang olahraga tertentu sehingga siswa mampu berpartisipasi, berprestasi dan menikmati kegiatan olahraga. Pembagian olahraga ditinjau dari fungsinya ada empat yaitu (1) olahraga untuk rekreasi, (2) olahraga untuk pendidikan, (3) olahraga untuk prestasi, (4) olahraga untuk kesegaran jasmani. Olahraga prestasi lebih menekankan pada peningkatan prestasi seorang atlet pada kecabangan olahraga tertentu yang tidak terlepas dari faktor bakat dan tempat latihan (lingkungan). Kemampuan prestasi seorang atlet di pengaruhi oleh dua faktor yaitu (1) Faktor internal yaitu faktor yang ditentukan oleh keadaan yang ada dalam dirinya seperti minat, keinginan untuk berprestasi, keuletan, ketekunan dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul, serta adanya motivasi, (2) faktor eksternal yaitu faktor yang berada diluar dan di tentukan oleh keadaan lingkungannya seperti lingkungan fisik, lingkungan tempat latihan, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah, apabila kedua faktor tersebut dimiliki oleh anak tidaklah sulit bagi seorang anak untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani secara maksimal. Pendidikan Jasmani dan Olahraga dalam pelaksanaannya dibedakan ke dalam dua

3 program, yaitu 1) program kurikuler, yang lebih menekankan pada perbaikan gerak dasar dan pengenalan keterampilan dasar cabang-cabang olahraga, 2) program ekstrakurikuler, diperuntukkan bagi peserta didik yang ingin mengembangkan bakat dan kegemarannya dalam cabang olahraga. Materi Pendidikan Jasmani yang dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan mencakup tentang pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas rikmik, aquatic (aktivitas air), dan pendidikan luar kelas (outdoor). Materi-materi Pendidikan Jasmani tersebut dirangkai dalam upaya pembinaan mutu dan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, seperti pada cabang olahraga permainan, aquatic, beladiri, dan aktivitas ritmik. Contoh olahraga permainan adalah bola basket, sepak bola, bola voli, kasti, dan softball. Permainan bola basket merupakan salah satu pengalaman keterampilan dasar yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, permainan bola basket merupakan permainan yang bersifat kelompok yang tidak dapat dilakukan sendirian, bola basket merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia. Permainan ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat pendidikan seperti siswa SD, SMP, dan SMA, baik siswa laki-laki maupun perempuan gemar memainkan olahraga ini yang dilakukan di dalam atau di luar ruangan sebagai olahraga rekreasi dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan bola basket sangat diminati siswa, namun tidak mudah untuk dilakukan, sebab siswa dituntut untuk bisa melakukan dribble, chest pass, agar dapat mencapai kemenangan saat sedang melakukan permainan bola basket. Fakta

4 dalam lapangan yang terjadi pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung sering kali siswa mengalami kesulitan saat melakukan chest pass, sasaran yang tidak tepat membuat siswa sulit menangkap bola, hal ini terjadi disebabkan oleh kurang terampilnya siswa, keterbatasan alat serta alokasi waktu yang kurang membuat siswa hanya mengenalnya saja namun sulit untuk mempraktikkannya, dan bola yang digunakan untuk pembelajaran tidak sesuai dengan standar ukuran bola yang digunakan siswa SD Al Azhar 2 Bandar Lampung yaitu menggunakan bola dengan berat 600 gram, sedangkan seharusnya siswa SD menggunakan bola yang beratnya 460-510 gram. Permainan bola basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith, salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menembak, yaitu gerakan untuk memasukkan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan maksimal. Namun perlu diperhatikan pula dalam pertandingan dan pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan siswa mampu melakukan teknik dasar bola basket seperti chest pass. Chest pass merupakan salah satu teknik mengoper yang mengarah pada dada. Berdasarkan pengamatan peneliti di SD Al Azhar 2 Bandar Lampung masih mengalami kesulitan apabila melakukan chest pass, antara lain disebabkan pada saat melakukan chest pass tidak tepat didada dan tidak sesuainya standar ukuran bola yang digunakan untuk siswa kelas IV, sehingga bola tidak tepat pada sasaran, bahkan saat peneliti melakukan observasi di SD Al-Azhar 2 tersebut peneliti melihat bola yang dioper dengan teknik chest pass tidak tepat didada hal

5 ini sangat fatal kesalahannya, sebab ciri khas teknik chest pass ini adalah dengan sasaran dada, jadi secara tidak langsung sasarannya adalah dada, tepat dan lurus didada teman satu teamnya. Kurangnya pemahaman tentang teknik chest pass merupakan faktor sulitnya melakukan teknik tersebut dengan tepat, dan ukuran bola yang tidak sesuai dengan standar bola untuk siswa kelas IV SD, hal ini merupakan faktor penyebab kurang maksimalnya keterampilan chest pass bola basket, karena pada saat pembelajaran siswa/siswi hanya bergantian untuk melakukan chest pass, sehingga waktu yang digunakan tidak efisien. Berkaitan dengan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, untuk itulah saya sebagai peneliti mencari cara untuk memecahkan masalah dengan tepat sebagai strategi guru dalam menyelasaikan masalah dengan memodifikasi model pembelajaran bola basket dalam proses belajar tersebut, sehingga dapat menjawab masalah yang belum terpecahkan oleh guru di sekolah. Melalui model pembelajaran bola basket yang dimodifikasi yang diterapkan oleh peneliti nanti dalam usaha pengembangan keterampilan chest pass dapat berhasil dengan baik. Dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD Al Azhar 2 Bandar Lampung, kurang terampilnya melakukan chest pass disebabkan oleh terbatasnya alat belajar dan tidak sesuainya ukuran bola yang digunakan untuk siswa SD kelas IV. Dari uraian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Bola Basket Modifikasi Terhadap Pengembangan Keterampilan Chest Pass Bola Basket Pada Siswa Kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

6 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah: 1. Kurangnya pemahaman akan langkah-langkah pelaksanaan teknik chest pass pada saat pembelajaran bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Tahun Pelajaran 2012/2013 2. Terbatasnya alat/media pembelajaran untuk pengembangan keterampilan chest pass basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Tahun Pelajaran 2012/2013 3. Belum maksimalnya pergelangan tangan siswa saat akan melakukan keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Tahun Pelajaran 2012/2013 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dideskripsikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni adakah pengaruh penggunaan bola basket modifikasi terhadap pengembangan keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. D. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah yaitu Penggunaan Bola Basket Modifikasi Terhadap Pengembangan Keterampilan Chest pass Bola Basket Pada Siswa Kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

7 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian diharapkan hasil penelitian memberikan pengaruh yang signifikan dan dapat melihat perbedaan antara penggunaan bola basket modifikasi dan penggunaan bola basket terhadap pengembangan kemampuan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Penulis Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang berguna dan bermanfaat dalam penerapan permainan bola basket yang didapat selama kuliah. 2. Bagi siswa Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang permainan bola basket serta mengetahui teknik yang benar dalam permainan bola basket, khususnya teknik chest pass. 3. Mahasiswa Penjaskes Hasil penelitian dapata digunakan sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut. 4. Program Studi Penjaskes Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam kajian serta pengembangan ilmu dalam pembelajaran, khususnya dalam mata kuliah permainan bola basket.

8 5. Bagi Pihak Sekolah Untuk mencanangkan program belajar ekstrakurikuler agar kemampuan atau hobi anak bermain bola basket dapat tersalurkan sesuai dengan keinginannya. 6. Bagi guru Hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengajar anak didiknya dalam pembelajaran bola basket, khususnya dalam keterampilan chest pass. G. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: Obyek penelitian : Penggunaan Bola Basket Modifikasi Terhadap Pengembangan Keterampilan Chest pass Bola Basket Pada Siswa Kelas IV SD Al Azhar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Subyek peneliti Tempat Penelitian : Siswa Kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung : Bandar Lampung H. Penjelasan Judul 1. Penggunaan menurut Alwi Hasan ( 2007 ) adalah perbuatan menggunakan sesuatu. 2. Modifikasi menurut Bahagia (2010 : 13) adalah mengubah atau menyesuaikan, yang dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan), maupun dalam tujuan dan cara (metode, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).

9 3. Bola basket modifikasi menurut Muhajir ( 2007 : 11 )adalah bola basket yang diubah dengan penyesuaian yang baik hampir menyerupai bentuk bola basket sebenarnya. 4. Pengembangan menurut Alim Sumarno ( 2012 ) adalah proses atau tahapan yang dilakukan secara sadar, terencana, dan terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik. 5. Keterampilan menurut Nadler ( 1986 : 73 ) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas. 6. Chest pass menurut Nuril Ahmadi ( 2007 : 13 ) adalah berasal dari dua kata yaitu chest adalah dada, pass adalah oper, jadi chest pass adalah memberian bola ke kawan dengan cara dipassing tepat diarah depan dada.