148 JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017

dokumen-dokumen yang mirip
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

Seri Iman Kristen (7/10)

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

TATA IBADAH MALAM NATAL Minggu, 24 Desember

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

Hanya Allah yang Layak

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

Seri Iman Kristen (1/10)

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Seri Iman Kristen (3/10)

Kalender Doa Oktober 2016

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

KALENDER DOA DESEMBER 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH. Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

EKSPRESI MAKNA BERSYUKUR UNTUK HIDUP DALAM PERJANJIAN ANUGERAH

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

Sistematika Teologia Ordo Salutis PERPALINGAN PENDALAMAN ALKITAB POS PI AMANAT AGUNG

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

Level 1 Pelajaran 9. IDENTITAS DI DALAM KRISTUS (BAGIAN 1) Oleh Andrew Wommack

Ragi orang Farisi & Saduki penyebab kebutaan dan ketimpangan pertumbuhan rohani kita

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

GPIB Immanuel Depok Minggu, 09 April 2017

YESUS KRISTUS YESUS KRISTUS

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Pertanyaan Alkitab (24-26)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Ref. :

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

GPIB Immanuel Depok Minggu, 28 Mei 2017

Level 1 Pelajaran 1 KEHIDUPAN KEKAL. Oleh Andrew Wommack

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

Lesson 6 for November 11, 2017

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT TATA IBADAH. Tema MERAJUT KEHENDAK BAIK

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT TATA IBADAH KELUARGA MALAM PERGANTIAN TAHUN

KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

Belajar dari Kristus

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

Diberikan Allah dengan senang hati.

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 September 2016

THE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

TATA IBADAH Minggu Adven I

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Roh Kudus. Para murid tahu bahwa Yesus akan pergi. Ia telah memberitahukannya

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

En-Publishing Refleksi-refleksi mengenai Rumah Sakit. Perenungan buat dokter, perawat, pasien, keluarga

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018

GPIB Immanuel Depok Minggu, 19 Maret 2017 TATA IBADAH MINGGU IV PRAPASKAH

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

MENDENGAR SUARA TUHAN

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

TATA IBADAH MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

Transkripsi:

148 JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017 Whatever Happened To Worship: A Call To True Worship Aiden Wilden Tozer. Bandung: Kalam Hidup, 2015. vi+146 halaman. Paperback. Rp. 50.000,- ISBN: 978-602-7855-85-4 Reviewed by: Hengki Wijaya Aiden W. Tozer memulai bukunya dengan perikop nas Wahyu 3:15-22 untuk mengingatkan orang percaya untuk kembali kepada penyembahan yang sejati secara pribadi dan dalam komunitas yang disebut gereja. Sub judul yang disajikan oleh penulis menunjukkan: 1) syarat mutlak kelahiran baru untuk penyembahan sejati; 2) Pandangan orang percaya terhadap penyembahan yang belum sepenuhnya benar; 3) Tujuan Anda terlahir untuk menyembah Allah dan hanya Allah saja yang patut disembah; 4) Sikap penyembahan di hadapan Allah; 5) Penyembahan juga melibatkan perasaan; 5) Mengecewakan Allah sama dengan gagal menyembah; 6) Orang Kristen normal pasti menyembah Allah; 7) Menyembah Allah setiap saat. Aiden W. Tozer menyoroti bahwa orang percaya fundamentalis dan orang Kristen ortodoks telah menghajar kaum liberal. Namun menurutnya ada cara yang lebih baik, termasuk untuk mengatasi orangorang liberal dalam perkara iman dan teologi yaitu mewujudkan keserupaan dengan Kristus akan jauh lebih membawa hasil ketimbang menghajar kaum liberal (hal. 3). Orang percaya lebih baik menunjukkan kasih Allah kepada sesama dan orang-orang yang berpikiran liberal sebab Allah saja yang dapat bekerja di dalam hati mereka. Allah menebus manusia dan dosa untuk menyembah-nya. Allah tidak menebus dosa manusia untuk memberikan banyak larangan dan bahkan Allah tidak membutuhkan sukarelawan untuk menyembah- Nya. Tetapi oleh kasih karunia-nya sajalah orang percaya dipanggil kembali kepada tujuan untuk menyembah-nya dan bersekutu dengan- Nya (hal. 5-6). Berdasarkan Lukas 19:37-40, ada dua hal yang dapat dipelajari dalam penyembahan yaitu: 1) penyembahan atau ibadah sejati tidak menimbulkan kegaduhan, namun tidak berarti harus berlangsung sunyi senyap, artinya dalam keadaan tertib; 2) Memuji Allah dengan sorak-sorai (hal. 9-11). Allah menghendaki para penyembah datang kepada-nya dan memikirkan bahwa mereka membutuhkan Allah, bukan sebaliknya berpikir bahwa meraka kaya dan tidak membutuhkan apaapa lagi di dalam gereja. Gereja membutuhkan penyembah-penyebah sejati. Allah menuntut orang-orang yang menyembah-nya adalah kudus sebab Dia adalah Allah yang kudus dan berkuasa. Allah tidak suka orang-orang Kristen yang masih dikuasai kedagingan serta pikiran yang

Ulasan 148 Buku (Hengki Wijaya) JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017 149 dangkal yang membual tentang Allah. Allah memiliki kerinduan yang terbesar supaya setiap anak-nya mengasihi dan memuji-nya sehingga kita semua terus tinggal dalam hadirat-nya, di dalam Roh dan kebenaran (hal. 18). Kenyataan ini menunjukkan Allah yang berkarya di dalam setiap orang percaya untuk menyembah-nya dalam Roh dan kebenaran (Yoh. 4:24). Penyembahan sejati bukanlah sesuatu yang kita kerjakan untuk menjadikan kita tampak religius (hal. 19). Hal ini menjelaskan bahwa penyembahan sejati adalah cara Allah sendiri yang bekerja dalam diri kita sehingga penyembahan sejati itu benar-benar disukai oleh Allah. Penyembahan sejati menuntut kelahiran baru (Yohanes 3). Sebab tanpa kelahiran baru maka kita tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Roh Kudus yang memampukan diri kita percaya kepada-nya dan berseru Yesus adalah Tuhan (1 Kor. 12:3). Peranan Roh Kudus adalah menuntun kita kepada kasih-nya karena Dialah yang terlebih dahulu mengasihi kita (Yoh. 3:16) dan kerinduannya kepada kita lebih besar daripada yang kita pikirkan tentang Dia. Rasa takut kepada Allah di dalam Alkitab bukanlah rasa takut akan ancaman atau hukuman melainkan penghormatan yang luar biasa kepada Allah. Rasa takut yang benar terhadap Allah bercampur dengan kasih, keterpesonaan, rasa takjub, kekaguman dan pengabdian (hal. 26-27). Penyembahan yang sejati adalah penghormatan kepada Allah dengan rasa takut yang benar yang terlahir dari hati orang percaya yang dilahirbarukan oleh Roh Kudus. Penyembahan yang keliru digambarkan melalui peristiwa penyembahan yang dilakukan oleh Kain. Ada tiga kekurangan yang mendasar dan tidak bisa diremehkan oleh penyembah sejati yaitu: 1) Kain tidak mengerti bahwa dosa anusia adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan Allah; 2) Kain mengira ia memiliki hubungan baik dengan Allah, padahal sesungguhnya tidak; 3) Allah membenci dosa yang menyebabkan seseorang tidak dapat menyembah Allah atau tidak ada sukacita menyembah Allah (hal. 38-39). Manusia terus meyakinkan dirinya bahwa banyak cara yang kelihatan benar untuk menyembah Allah, namun dalam wahyu-nya Dia menyatakan diri-nya adalah Roh, maka tentunya penyembah-nya dapat menyembah-nya dalam Roh dan kebenaran (hal. 42). Penyembahan kepada Allah tidak didasarkan kepada kesukaan manusia dan kebenaran manusia untuk menyenangkan Allah, tetapi didasarkan pada keinginan tau kesukaan Allah untuk disembah sebab hal itu yang berkenan kepada Allah. Allah menciptakan Adam dan Hawa untuk menyembah Dia. Allah berkata Ini semua milik-mu dan Aku juga milikmu. Adam diciptakan serupa dengan gambar Allah sendiri (hal. 52-53). Allah menciptakannya untuk bersekutu dengan manusia. Kejatuhan manusia pertama mengajarkan kita bahwa orang tua pertama kita sudah lebih dahulu

148 150 JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017 menyalahkan orang lain. Keberadaan dosa menyebabkan kita dengan mudah menyalahkan orang lain dan bahkan menghasilkan dosa-dosa yang lain untuk menutupi dosa yang lain. Oleh karena itu tidak ada cara lain selain Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal melalui mukjizat inkarnasi, ketika Ia terlahir sebagai Manusia (hal. 55). Manusia pertama jatuh dalam dosa maka manusia kedua (Yesus) harus lahir sebagai manusia tanpa cela untuk menebus dosa manusia. Itu sebabnya ada penciptaan dan penciptaan ulang yang disebut dengan kelahiran baru supaya kita dapat menyembah Allah dalam Kerajaan-Nya. Penulis menggambarkan bahwa manusia diciptakan untuk suatu tujuan yang jelas dari Allah. Setiap ciptaan-nya memiliki tujuan di hadapan Allah. Demikian juga manusia telah diciptakan serupa dengan gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26). Walaupun begitu cepat perkembangan teknologi dan kemajuannya, tidak dapat menggantikan tujuan Allah menciptakan manusia dari semula. Kita tidak bermaksud meremehkan pencapaian orng-orang yang terpelajar dan mumpuni dalam kancah ilmu pengetahuan dunia. Namun, mempelajari dan bergelut dengan dunia ini tidaklah cukup. Manusia butuh Allah. Dia adalah kunci segala sesuatu (hal. 60-65). Bagi orang Kristen tidak peduli dengan perbedaan doktrin Anda, apakah Anda penganut aliran Wesley, Armenian dan Calvinis tujuan Anda diciptakan oleh Allah adalah menyembah dan bersekutu dengan Allah selamanya (hal. 69-70). Allah ingin Anda mengenal penebusan-nya supaya Anda kembali rindu menyembah dan memuji-nya. Pada bab berikutnya, penulis menggambarkan kegentaran di hadapan Allah saat menyembah-nya didasarkan pada kebenaran dalam kitab Yesaya 6:1-8. Pada titik tersebut dalam kehidupannya, Yesaya sudah mengenal berbagai ciptaan Allah yang baik. Namun, ia belum pernah melihat hadirat-nya. Allah menyatakan diri-nya kepada Yesaya demi tujuan yang bersifat kekal (hal. 73-73). Dalam perikop tersebt ditegaskan kata-kata Kudus, kudus, kuduslah! Saat ini kalimat tersebut ditujukan kepada pribadi Yesus Kristus. Penulis menjelakan bahwa kata Kudus lebih daripada sekadar kata sifat yang menyatakan Allah adalah kudus, juga menyatakan bentuk penghormatan penuh sukacita terhadap kemuliaan Allah Tritunggal (hal. 75). Yesaya menyadari ada yang tidak dikenal olehnya yaitu misteri Allah. Dalam hadirat Allah, Yesaya tidak berani bercanda, menunjukkan kesinisan ataupun kepintarannya (hal. 78). Hal ini mngingatkan Sosok Allah yang juga hadir ketika Zakharia yang sempat sok tahu tentang apa yang dipikirkan Allah. Hari-hari ini orang percaya terjebak dengan pemahaman bahwa mereka mengenal Allah, tetapi yang terjadi bahwa tindakan mereka justru menurunkan derajat kemuliaan Allah. Fatalnya, banyak orang yang berpikir bahwa mereka dapat mengendalikan Allah

148 Ulasan Buku (Hengki Wijaya) JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017 151 sebagai alat untuk kepentingannya. Hal ini terlihat bahwa orang percaya mencoba membantu Allah dengan bergantung kepada berbagai teknik dan metode dalam mengerjakan tugas yang telah diamanatkan Kristus. Tanpa Roh Kudus, semua tugas akan berakhir pada kegagalan karena tidak sesuai dengan kehendak Allah (hal. 82-83). Andalkanlah Allah dalam segala langkah dan tingkah lakumu supaya Anda benar-benar gentar di hadapan-nya ketika Anda ada dalam hadirat-nya dan dalam penyembahan kita kepada-nya. Penyembahan harus dirasakan di dalam hati. Perasaan yang tidak ragu, tanpa harus memberikan pembelaan (hal. 87-88). Rasa takjub dan heran akan selalu ada ketika Roh Kudus menuntun orang-orang percaya. Rasa kagum harus diekspresikan dengan sikap rendah hati. Penulis setuju dengan pandangan George Watson yang menyatakan bahwa kasih pengucapan syukur dan kasih sebagai pengagungan diberikan kepada Allah (hal. 92-93). Rasa syukur yang pada akhirnya diungkapkan sebagai pengagungan diekspresikan dengan sikap rendah hati adalah penghormatan kepada Allah yang adalah Kudus. Penyembahan sejati harus dialami sendiri oleh penyembah-nya. Kisah hidup Blaise Pascal, ilmuwan Perancis mengalami perjumpaan yang telah mengubah hidupnya. Allah yang hidup telah menerobos dan melampaui semua yang bersifat manusiawi, intelektual, dan filosofis. Pascal yang mengalaminya hanya dapat menggambarkan perjumpaannya dengan Allah dengan satu kata Api! (hal. 97-98). Perjumpaan dengan Allah telah membawa ketenteraman, perasaan damai sejahtera, sukacita dan air mata bahagia. Perasaan tersebut adalah berasal dari Allah dan tidak dibuat-buat oleh manusia dan bukan pula emosi yang diakibatkan oleh pikiran sendiri. Semuanya itu berasal dari Allah di mana orang yang percaya tercengang menyaksikan keagungan Allah. Gereja adalah milik Kristus. Gereja adalah tubuh Kristus yang harus terlibat dalam pemuridan dan tidak hanya memperbanyak jiwa-jiwa untuk beribadah dalam gereja. Gereja Kristus tidak diciptakan untuk menjadi panggung pertunjukan rohani. Gereja adalah imamat yang rajani, umat yang kudus, uma kepunyaan Allah sendiri. Kita dapat saja mengecewakan Allah sebagai gereja. Hal itu berarti gereja juga tidak menyembah Allah dengan benar. Gereja yang merindukan disiplin rohani terjadi dalam kehidupan kekristenannya akan menemukan sukacita dan kepuasan dalam penyembahan yang lahir dari kasihserta ketaatan kepada Allah yang tidak dapat binasa (hal. 112). Penyembahan kepada Yesus bukanlah penyembahan berhala hanya karena Yesus pernah berinkarnasi menjadi manusia. Yesus adalah Anak tunggal Bapa, sehingga Yesus juga adalah Allah (hal. 116). Oleh karena itu, Tritunggal Allah tidak dapat dipisahkan. Yesus adalah Allah dan Allah adalah Roh. Barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-nya

148 152 JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017 dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:24). Albert Benjamin Simpson berkata: Jangan sampai kita terlalu terpesona dengan pemberian-pemberian yang baik dari Allah, sampai kita lupa untuk menyembah Sang Pemberi hadiah (hal. 125). Dulu yang kucari yakni berkat-hu namun sekarang yang kurindu hanya Tuhanku. Dapat Tuhan Yesus dapat semuanya. Orang Kristen normal pasti menyembah Allah bukan karena siapa Dia, tetapi Dia layak disembah dan hanya Dia seorang yang harus disembah. Akhir buku ini menceritakan bahwa Allah tidak dibatasi oleh waktu supaya kita dimana saja dapat menyembah-nya. Tubuh kita adalah Bait- Nya atau gereja-nya. Roh Kudus tinggal di dalam-nya dan berkarya bagi kemuliaan Allah. Seperti Spurgeon yang menyatakan Allah dalam keheningan dan Allah di dalam angin ribut menunjukkan bahwa setiap penyembah sejati dapat menikmati sukacita penyembahan kepada Allah, entah di tengah ketenangan maupun di tengah badai kehidupan (hal. 144). Orang percaya menyembah Allah kapan saja dan di mana saja sebab Roh Allah tinggal di dalam hati kita untuk menuntun orang percaya seirama dengan kesenangan dan kehendak-nya. Tujuan Allah menciptakan kita di muka bumi seperti di dalam Surga adalah untuk menyembah Allah di dalam Yesus Kristus.