BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan lingkungan yang ada pada saat ini. Dalam kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan hikmah yang amat besar, semuanya tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB I PENDAHULUAN. Kajian etnobotani di Indonesia sangat penting karena di satu pihak masih

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. hayati. Sumber hayati merupakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat jenis tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia salah satunya berfungsi dalam menyembuhkan. berbagai penyakit yang dikenal sebagai tumbuhan obat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN. dan dua pertiga merupakan luas lautan. Sedangakan diantara negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanam di Amerika yang beriklim tropis, misalnya Mexico, Amerika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perbedaan dalam pemanfaatan tumbuhan baik dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman industri,

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu komponen alam yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran air dimana suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. etnobotani. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas menunjukkan kekayaan

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversity yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT menciptakan langit, bumi beserta semua isinya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beragam mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kondisi ekstrim, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perdarahan merupakan keadaan yang disebabkan oleh. kemampuan pembuluh darah, platelet, dan faktor koagulasi pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak ada satupun yang sia-sia. Sebagaimana dalam Alqur an surat Ali-Imran ayat

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

I. PENDAHULUAN. kelompok besar, yaitu masyarakat pedesaan (rural) dan perkotaan (urban). Dua

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan tetapi sebagian besar biasanya diperoleh dari karbohidrat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PANDAHULUAN. Adanya cahaya, akan mempengaruhi suhu di bumi. Suhu banyak diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Pustaka Amani, 2005), hlm Redaksi Citra Umbara, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas &

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan paling tinggi di dunia. Keanekaragaman tumbuhan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

Tinjauan Pustaka. A. Pengertian Tumbuhan Obat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Berbagai cara

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan bahan persediaan bahan bakar fosil berkurang. Seiring menipisnya

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Studi etnobotani tidak hanya pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pesatnya perkembangan industri di berbagai daerah di tanah air

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu digali lebih mendalam, khususnya

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

BAB. Keseimbangan Lingkungan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

1. Pengantar A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kesehatan masyarakat.badan Kesehatan Dunia (WHO), 80%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Soal Kearifan Budaya Lokal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tumbuhan yang sangat beragam. Tidak terkecuali tumbuhan/

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus tanpa diikuti upaya pemulihan kesuburannya. Menurut Bekti

BAB I PENDAHULUAN. air besar) lebih dari biasanya atau tiga kali sehari (World Health

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah, meliputi flora dan fauna beserta sumber daya

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan alam semesta dengan sebaik-baik ciptaan. Langit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Pramesti Indriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kelompok etnik tradisional di Indonesia mempunyai ciri-ciri dan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada garis 6 LU 11 LS dan 95 BT 141 BT.

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

pemanfaatan TOGA dengan hasil luaran berupa modul pemanfatan dan penggunanan TOGA dan produk minuman instan. Tim menyusun dan melaksanakan beberapa

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seminar para ahli arkeologi untuk menggambarkan studi tentang cara-cara

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai bukti kebesaran Allah SWT antara lain pada Surat Asy syu'araa' ayat 7-8, yaitu: Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah.Dan kebanyakan mereka tidak beriman. (Asy Syu'araa' 7-8). Ayat di atas menjelaskan bahwa tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk yang diciptakan Allah memiliki nilai kebaikan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, antara lain sebagai obat. Penggunaan tumbuhan, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat, sebagai bentuk tindakan back to nature (kembali ke alam). Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional (obat herbal) cenderung dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah terutama dalam upaya pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif) (Prananingrum, 2007). Obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan dari alam yang berasal dari tumbuhan atau hewan yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman. Pada kenyataannya bahan obat yang berasal dari tumbuhan porsinya relatif lebih besar dibandingkan dengan yang berasal dari hewan, sehingga sebutan obat tradisional hampir selalu identik dengan tumbuhan obat karena sebagian besar obat tradisional berasal dari tumbuhan (Katno dkk, tanpa tahun). Salah satu hasil olahan tumbuhan sebagai obat tradisional adalah minyak Sumbawa yang berasal dari Kabupaten Sumbawa Besar Provinsi Nusa Tenggara Barat. Minyak Sumbawa adalah salah satu obat tradisional asli Sumbawa berbentuk minyak cair yang dapat digunakan sebagai obat luar (digosokkan) maupun obat dalam (diminum). Minyak Sumbawa merupakan salah satu produk khas Sumbawa yang dapat mempunyai nilai tambah pariwisata. Minyak Sumbawa merupakan obat tradisional nenek moyang Sumbawa yang diwariskan secara turun-menurun. Minyak Sumbawa ini terbuat dari bahan-bahan tumbuhan (bagian akar, batang, daun, biji, dan buah). Ramuannya terdiri sekitar 44 macam tumbuhan yang berasal dari hutan Sumbawa, rempah-rempah dan minyak kelapa. Kualitas minyak Sumbawa ialah sangat baik, karena minyak Sumbawa tidak menggunakan campuran bahan kimiawi seperti minyak atsiri atau balsam (sebagai obat gosok) (hasil wawancara dengan Bapak Sanapiah Temboh, tanggal 21 Januari 2012 di Desa Seketeng Kecamatan Sumbawa Besar). Pembuat sekaligus penjual minyak Sumbawa mengatakan minyak Sumbawa merupakan product yang dapat meningkatkan perekonomian. Minyak Sumbawa ini diolah dari bahan-bahan tumbuhan yang diambil dari pegunungan Kabupaten

Sumbawa. Hal ini akan menimbulkan punahnya tumbuh-tumbuhan yang telah diambil dan digunakan sebagai bahan dasar minyak Sumbawa. Saat ini informasi yang terkait dengan penggunaan tumbuhan untuk bahan pembuatan minyak Sumbawa masih relatif terbatas. Oleh karena itu masih perlu digali kembali pengetahuan tentang jenis-jenis tumbuhan obat dan organ tumbuhan yang digunakan serta pengolahannya menjadi minyak Sumbawa, sebagai upaya konservasi warisan pengetahuan leluhur. Tindakan mengungkap kembali pengetahuan pembuatan minyak Sumbawa ini juga sekaligus merupakan tindakan penyelamatan sumber sifat (plasma nutfah) tumbuhan. Di Kabupaten Sumbawa Besar tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat diolah menjadi minyak Sumbawa yang memiliki khasiat antara lain, sebagai obat luar (luka gores, kudis, gatal-gatal, sakit gigi, sebagai minyak urut dan lain-lain), dan sebagai obat dalam (sakit perut menjelang haid, meningkatkan vitalitas, menjaga kesehatan dan stamina, dan lain-lain). Minyak Sumbawa ini memiliki panas yang mudah meresap dan tidak mengakibatkan kulit terasa dingin. Akan tetapi informasi yang diperoleh dari masyarakat Sumbawa, sekarang ini telah menjadi keprihatinan bersama bahwa secara umum sistem pengetahuan lokal minyak Sumbawa sedang menuju kepunahan, karena minimnya masyarakat yang mengetahui pembuatan dan pemanfaatan minyak Sumbawa tersebut (Hasil wawancara penulis dengan Remaja (Ibu Tika, Ibu Piah, Ibu Ida, Ibu Silam, Bapak Dimas, Bapak Dani, Bapak Agam, dan Bapak Rafli) pada bulan Januari 2012 di Kabupaten Sumbawa besar).

Rekaman pengetahuan berbagai nilai budaya termasuk pengetahuan yang dikembangkan suatu masyarakat sebagai warisan dari leluhurnya akan menambah keragaman wawasan sumberdaya hayati yang bermanfaat (Rifa i, 1992). Sumber daya tumbuhan bermanfaat sejalan dengan apa yang tertera dalam Al-Qur an yaitu surat Ali Imron ayat ke 191: Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Ali Imron 191). Dalam ayat ini terkandung penjelasan bahwa semua makhluk ciptaan-nya tidak diciptakan dengan sia-sia. Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan dasar pembuatan minyak Sumbawa ini menunjukkan bahwa di dalam tumbuhan terkandung berbagai manfaat, baik pada organ daun, akar, batang buah maupun biji. Manfaat tersebut perlu diungkap sebagaimana dalam surah Al-Alaq ayat 1 yang berbunyi: Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Ayat di atas bermakna memerintahkan ummat manusia untuk membaca alam atau meneliti cipataan-nya yang ada di bumi ini. Dengan membaca dan meneliti alam sekitar manusia dapat mengetahui betapa Maha Besarnya Allah yang menciptakan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Karena dengan membaca dan meneliti,

manusia dapat mengetahui bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya tidak sia-sia. Tumbuh-tumbuhan adalah ciptaan Allah di bumi ini. Tumbuh-tumbuhan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Di Kabupaten Sumbawa, tumbuh-tumbuhan di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak Sumbawa. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan budaya manusia. Suku-suku bangsa telah mendayagunakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh disekitarnya untuk memenuhi keperluan pokok mereka akan pangan, sandang, papan dan keperluan lainnya, seperti tumbuhan yang berkhasiat obat (Suwahyono dan Sudarsono, 1992). Dewasa ini banyak ilmuwan yang tertarik mempelajari pengetahuan masyarakat tradisional tentang pemanfaatan sumberdaya tumbuhan. Pengetahuan ini mempunyai pengaruh besar dan memberikan konstribusi penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan ini adalah pengetahuan lokal (indigenous knowledge) Studi tentang pengetahuan lokal pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat dinamakan etnobotani. Etnobotani dapat didefinisikan sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik secara menyeluruh antara masyarakat lokal dengan lingkungannya meliputi sistem pengetahuan tentang sumberdaya alam tumbuhan (Soekarman dan Riswan, 1992). Kehadiran etnobotani menjadi penting untuk menggali pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat suku tertentu yang digunakan untuk berbagai keperluan bagi masyarakat setempat. Penelitian tentang etnobotani tumbuhan sebagai bahan dasar minyak

Sumbawa ini relatif belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini mengindikasi bahwa pemanfaatan tumbuhan obat pada masyarakat Sumbawa belum diikuti dengan publikasi ilmiah. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan bahwa masyarakat Sumbawa di Kabupaten Sumbawa Besar menggunakan tumbuhan sebagai bahan pembuatan minyak Sumbawa, maka penelitian yang berjudul Etnobotani Tumbuhan Bahan Dasar Minyak Sumbawa di Kabupaten Sumbawa Besar ini penting untuk dilakukan. B. Rumusan Masalah 1. Jenis tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan masyarakat Sumbawa sebagai bahan dasar minyak Sumbawa? 2. Bagian organ tumbuhan apa yang dimanfaatkan masyarakat Sumbawa sebagai bahan dasar minyak Sumbawa? 3. Bagaimanakah cara pengolahan bahan-bahan tumbuhan menjadi minyak Sumbawa? 4. Bagaimana cara memperoleh tumbuhan bahan dasar minyak Sumbawa? C. Tujuan 1. Mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat Sumbawa sebagai bahan dasar minyak Sumbawa.

2. Mengetahui bagian organ tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat Sumbawa sebagai bahan dasar minyak Sumbawa. 3. Mengetahui cara pengolahan bahan-bahan tumbuhan menjadi minyak Sumbawa. 4. Mengetahui cara memperoleh tumbuhan bahan dasar minyak Sumbawa. D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi tentang jenis-jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan pembuatan minyak Sumbawa serta cara pengolahannya sebagai upaya preventif punahnya pengetahuan tradisional, khususnya di Kabupaten Sumbawa Besar. 2. Sebagai data dan artefak etnobotani tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan pembuatan minyak sumbawa, yang patut dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia. 3. Sebagai upaya pengembangan peran aktif Jurusan Biologi fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dalam konservasi dan biodiversitas. 4. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam bidang Etnobotani.