THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

ABSTRAK

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No

Ajeng Utrifani dan Betty M. Turnip Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA


ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA TINGKAT SMA BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.P. 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 KISARAN

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Nita Pani dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI APLIKASI TURUNAN

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 16 MEDAN

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Rizki Andriani dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KALOR KELAS X

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Keyword : Cooperative Learning Make a Match, Student Achievment.

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Transkripsi:

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES Siskawati Dewi Purba dan Eidi Sihombing Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan siskapurba20@gmail.com ABSTRACT The purpose of the research is to compare the mean of student s learning outcomes using problem based learning model and conventional learning on heat and temperature topic at 2 nd semester in class X SMA N 1 Siborongborong. The research method is quasy experiment and the population is all students at class X consist of 9 classes. The sample of this research define by cluster random sampling are class X-6 as experimental class and class X-8 as control class, each class consist of 35 students. The outcomes collect by essay test consist 10 questions. The result is obtained the average value in experimental class after given treatment is 26.90 and deviation standard in experimental class is 8.20 and the average value in control class is 23.70 and deviation standard is 9.20. Hypothesis test result for posttest data is t count > t tabel = 1.68 > 1.66 with = 0.05 so alternative hypothesis accepted, it can be concluded that the student s learning outcomes using problem based learning model is greater than conventional learning. Keywords : Problem Based Learning Model ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang diterapkan model dan rata-rata hasil belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran konvensional di kelas X semester genap SMA N 1 Siborongborong. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimen dan populasi seluruh siswa-siswi kelas X yang sebanyak 9 kelas. Sampel penelitian diambil secara cluster random sampling yaitu kelas X-6 sebagai kelas eksperimen dan X-8 sebagai kelas kontrol masing-masing terdiri dari 35 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan essay test sebanyak 10 soal. Berdasarkan hasil postes diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 26,90 dan simpangan bakunya 8,20 dan pada kelas kontrol 23,70 dan simpangan baku 9,10. Hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 1,68 > t tabel = 1,66 pada taraf signifikan α = 0,05 maka hipotesis altenatif (Ha) diterima, artinya nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Kata kunci : Model 68

PENDAHULUAN Masalah pokok pendidikan saat ini masih berkisar pada soal pemerataan kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi dan efektivitas pendidikan. Sesuai dengan masalah pokok tersebut serta memperhatikan isu dan tantangan masa kini dan kecenderungan di masa depan, maka dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan itu, perlu diciptakan pendidikan yang unggul melalui pengembangan potensi dan kapasitas siswa secara optimal, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Menurut Trianto (2011) bahwa : pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari dalam pendidikan formal, dan juga termasuk pada Ujian Nasional (UN) pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), hal ini menempatkan mata pelajaran fisika sebagai salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari. Bidang studi fisika merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan penalaran daripada penghafalan. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa selalu diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan seharihari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisika terkesan membosankan. Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri 1 Siborongborong diketahui bahwa nilai rata-rata ujian fisika dari siswa kelas X semester I dan Semester II tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah yaitu 64,5 dan 63,0. Tahun pelajaran 2013/2014 diperoleh rata-rata hasil belajar fisika masing-masing adalah 67. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran fisika yaitu 70. Data ini menunjukkan bahwa nilai ratarata ujian fisika kelas X SMA Negeri 1 Siborongborong masih tergolong rendah. Selain itu, di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, dan penugasan tugas. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, jelaslah bahwa model dan metode mengajar mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang memungkinkan mengembangkan keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah seperti. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan seharihari. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) tidak 69

dirancang untuk membantu siswa memberikan informasi sebanyakbanyaknya kepada siswa. Pembelajaran PBL dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Guru mempunyai tugas untuk membantu para siswa untuk merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran (Trianto, 2011). Penelitian yang terkait model telah dilakukan oleh Syafitri (2010) diperoleh rata-rata hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 7,97, sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 8,18, artinya ada perbedaan ketika siswa yang diajarkan menggunakan model. Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan waktu yang kurang efisien. Peneliti selanjutnya dilakukan Lubis (2012) diperoleh rata-rata hasil belajar sebelum menerapkan model adalah 46,14 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model adalah 68,14, artinya ada perbedaan signifikan ketika siswa diajarkan mengggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Adapun kelemahan peneliti yaitu kurangnya efesiensi waktu. Peneliti selanjutnya adalah Pohan (2012) diperoleh rata-rata hasil belajar sebelum menerapkan model adalah 35,92, sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model adalah 60,43, artinya ada perbedaan signifikan ketika siswa diajarkan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Adapun kelemahan peneliti yaitu kurang menguasai masalah yang disajikan dan tahapan dari model tersebut. Berdasarkan kelemahan kelemahan yang terjadi pada penelitianpenelitian sebelumnya, peneliti mengajukan proses pembelajaran berdasarkan masalah-masalah autentik yang berhubungan dengan materi suhu dan kalor yang dirangkum dalam percobaan-percobaan sederhana dengan waktu yang efektif, sehingga siswa mampu memahami konsep suhu dan kalor. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Siborongborong yang beralamat di jalan Sisingamangaraja No.153 Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014 tepatnya pada semester genap Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Siborongborong Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 315 siswa yang terdiri dari 9 kelas dan masing-masing 35 orang setiap kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 2 kelas yaitu kelas X-6 menjadi kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas X-8 menjadi kelas kontrol dengan menerapkan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah 70

desain control group pretest-posttest design. Desain ini merupakan yang paling efektif dalam istilah penunjukan hubungan sebab akibat. Desain ini melengkapi kelompok kontrol maupun pengukuran perubahan, tetapi juga menambahkan suatu pretes untuk menilai perbedaan antara dua kelompok sebelum studi dilakukan. Tabel 3.1 Control Group Pretest- Posttest Design Kelas Pretes Perlakuan Postes Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 (Sudjana, 2005) Keterangan: X 1 = model pembelajaran Problem Based Learning X 2 = model pembelajaran konvensional O 1 = pretes = postes O 2 Homogenitas dan normalits data kelas kontrol dan eksperimen diuji dengan menggunakan uji varians dan uji normalitas data. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil pretest diperoleh Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Siborongborong menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh : Setelah data memenuhi persyaratan homogenitas dan normalitas maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda (uji t) dan diperoleh : Berdasarkan data pretes yang bersifat normal dan homogen, peneliti memberikan perlakuan yang berbeda untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah sehingga diperoleh data postes seperti ditunjukkan pada diagram batang 4.3 dan dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung > t tabel yaitu 1,68 > 1,66 artinya Ho ditolak dan Ha diterima maka nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan akibat penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X di SMA Negeri 1 Siborongborong T.P.2013/2014. Hasil perhitungan uji hipotesis menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siwa dari 23,00 menjadi 26,90. Hasil perhitungan tersebut identik dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Safitri (2010) dengan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari 7,97 menjadi 8,18, selanjutnya Lubis (2012) dengan peningkatan rata-rata hasil belajar 71

siswa dari 46,14 menjadi 68,14 dan Pohan (2012) dengan peningkatan ratarata hasil belajar siswa dari 35,29 menjadi 60,43. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning memberikan keuntungan baik pada siswa yang kemampuannya lebih rendah maupun siswa yang kemampuannya lebih tinggi yang bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, karena konsep disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan realistik dengan kehidupan siswa. Tugas-tugas yang diberikan guru dalam penelitian ini menuntut siswa untuk memupuk kemampuan inquiry siswa, problem solving siswa serta saling bekerja sama serta bertanggung jawab dengan kelompoknya. Adanya tanggung jawab pribadi yang dibebankan pada masingmasing anggota, yang mengharuskan siswa untuk membantu temannya, mengembangkan kemampuan kelompok dan memelihara hubungan kerja sama yang efektif, keadaan ini juga terjadi ketika guru membimbing kelompok bekerja dan belajar. Menurut peneliti, fase yang paling menonjol dalam meningkat hasil belajar siswa dalam model yakni fase pertama dan fase empat. Pada fase pertama siswa diorientasikan pada masalah. Penyuguhan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa merupakan esensi dari PBL yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan (Arends, 2008) bagi siswa sehingga terpacu untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah, sedangkan pada fase empat siswa mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya, pada fase ini siswa terpacu untuk memberikan gagasan gagasan baru untuk memecahkan masalah dalam bentuk laporan ataupun dalam bentuk debat bohong-bohongan. Kendala yang peneliti alami saat melangsungkan penelitian ini adalah saat diskusi berlangsung, terkadang terjadi kegaduhankegaduhan diantara siswa dimana ada siswa yang mengambil kesempatan untuk bermain main dalam pelaksanaan diskusi, untuk itu peneliti berusaha mengkondusifkan siswa dengan membimbing dan memberi pengarahan kemudian kembali dalam kelompok untuk berdiskusi. Maka bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti masalah yang sama ada baiknya terlebih dahulu memotivasi siswa dengan mengarahkan kepada siswa agar setiap tim dapat berdiskusi dengan baik karena nilai dari satu orang siswa dapat mempengaruhi nilai kelompok tersebut, serta memberikan penghargaan pada siswa yang aktif dalam mempresentasekan hasil diskusi dengan memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut. Kemudian menghargai jawaban atau hasil presentase dengan mengucapkan terima kasih kepada siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan akibat penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X di SMA Negeri 1 Siborongborong T.P.2013/2014. SARAN Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengoptimalkan waktu yang disediakan setiap jam pelajaran 72

DAFTAR PUSTAKA Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta. Lubis, L.H., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 di SMA Negeri Labuhan Deli T.P 2011/2012, UNIMED, Medan. Pohan, A.F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematang Siantar T.P. 2012/ 2013, UNIMED, Medan. Sudjana, (2005), Metode Statistik,, Penerbit Tarsito, Bandung. Syafitri, W.E., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hukum Newton Kelas VIII di SMP N 23 Medan T.P. 2009/ 2010, UNIMED, Medan. Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 73