ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

dokumen-dokumen yang mirip
:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

Anggaran Rumah Tangga PARTAI KERJA RAKYAT INDONESIA Halaman 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARARAN RUMAH TANGGA PARTAI GOLONGAN KARYA ANGGARAN DASAR. Bagian Kesatu PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

PERATURAN ORGANISASI

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : V TAHUN 2010 TENTANG TATA KERJA ORGANISASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA.

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM,

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KETETAPAN KONGRES IV PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR : 08/KONGRES/2015

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

Halaman PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DHARMAYUKTI KARINI

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN ORGANISASI

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJARMASIN

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA

Kuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut. I. Identitas Diri 1. Nama : Usia :...Thn 3. Alamat :...

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia. 2. Berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau telah nikah. 3. Bersedia mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan-ketentuan partai lainnya. 4. Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota. BAB II KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 2 Kewajiban Anggota Setiap Anggota berkewajiban : 1. Mematuhi dan melaksanakan seluruh Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. 2. Mematuhi dan melaksanakan keputusan Kongres dan ketentuan Partai lainnya. 3. Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan Partai. 4. Membela kepentingan Partai dari setiap usaha dan tindakan yang merugikan Partai. 5. Menghadiri Rapat-rapat dan kegiatan Partai. 6. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program perjuangan Partai. 7. Membayar Iuran Anggota. Pasal 3 Hak Anggota Setiap Anggota berhak : 1. Memperoleh perlakuan yang sama. 2. Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan. 3. Memilih dan dipilih. 4. Memperoleh perlindungan dan pembelaan. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 1

5. Memperoleh pendidikan dan pelatihan kader. 6. Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengmbangkan diri BAB III BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN Pasal 4 1. Berakhirnya keanggotaan karena : a. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis. b. Diberhentikan. c. Meninggal dunia. d. Pindah ke partai lain. 2. Anggota diberhentikan karena: a. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota b. Melanggar Anggara Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan atau Keputusan Kongres, dan atau Rapat Pimpinan Nasional d. Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan keputusan atau kebijakan Partai. 3. Ketentuan pemberhentian dan pembelaan diri Anggota diatur dalam Peraturan Organisasi. BAB IV KADER Pasal 5 1. Kader Partai adalah Anggota yang telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader dan disaring atas dasar kriteria: a. Mental ideologi. b. Penghayatan terhadap visi, misi, dan platform Partai. c. Prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela. d. Kepemimpinan. e. Militansi dan mandiri. 2. Dewan Pimpinan Pusat dapat menetapkan seseorang menjadi Kader Partai berdasarkan prestasi yang luar biasa. 3. Ketentuan lebih lanjut tentang Kader diatur dalam Peraturan Organisasi. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 2

BAB V STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN Pasal 6 1. Susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai terdiri atas: a. Ketua Umum b. Wakil Ketua Umum c. Ketua-ketua d. Sekretaris Jenderal e. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal. f. Bendahara g. Wakil-wakil Bendahara h. Departemen-departemen 2. Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian. 3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Penasehat Pusat. 4. Pengurus Harian terdiri atas: a. Ketua Umum b. Wakil Ketua Umum c. Ketua-ketua d. Sekretaris Jenderal e. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal e. Bendahara g. Wakil-wakil Bendahara 5. Jumlah Pengurus Harian DPP sebanyak-banyaknya 45 orang, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurangkurangnya 30%. Pasal 7 1. Susunan Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: a. Ketua. b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara g. Biro-biro 2. Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 3

3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Penasehat Daerah. 4. Pengurus Harian terdiri dari: a. Ketua b. Wakil-wakil Ketua. c. Sekretaris. d. Wakil-wakil Sekretaris. e. Bendahara. f. Wakil-wakil Bendahara. 5. Jumlah Pengurus Harian DPD sebanyak-banyaknya 25 orang, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurangkurangnya 30%. Pasal 8 1. Susunan Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: a. Ketua b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara g. Seksi-seksi 2. Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian. 3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Penasehat Cabang. 4. Pengurus Harian terdiri dari: a. Ketua b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris. d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara 5. Jumlah Pengurus Harian DPC sebanyak-banyaknya 17 orang, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurangkurangnya 30%. Pasal 9 1. Susunan Pimpinan Anak Cabang terdiri atas: a. Ketua. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 4

b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara 2. Pimpinan Kecamatan terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian. 3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan Dewan Penasehat Anak Cabang. 4. Pengurus Harian terdiri dari: a. Ketua. b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara 5. Jumlah Pengurus Harian Anak Cabang sebanyak-banyaknya 11 orang, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurangkurangnya 30%. Pasal 10 1. Susunan Pimpinan Ranting atau sebutan lain terdiri atas: a. Ketua. b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara 2. Pimpinan Ranting atau sebutan lain terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian. 3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Pimpinan Ranting atau sebutan lain dan Dewan Penasehat Ranting atau sebutan lain. 4. Pengurus Harian terdiri dari: a. Ketua b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 5

5. Jumlah Pengurus Harian Ranting sebanyak-banyaknya 9 orang, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurangkurangnya 30%. 6. Pimpinan Ranting atau sebutan lain membentuk Kelompok Kader. 7. Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan Kelompok Kader diatur dalam Peraturan Organisasi. Pasal 11 1. Perwakilan Partai di Luar Negeri dibentuk di satu negara dan/atau gabungan beberapa negara. 2. Susunan Pengurus Perwakilan Partai di Luar Negeri sekurangkurangnya terdiri atas: a. Ketua b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil-wakil Bendahara Pasal 12 1. Syarat-syarat menjadi Pengurus Partai: a. Menyetuji Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Platform Perjuangan Partai b. Pernah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader Partai. c. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela. d. Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas. e. Tidak pernah terlibat G 30 S/PKI. f. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai. 2. Setiap Pengurus Partai dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai, yang bersifat vertikal. Pasal 13 1. Lowongan antar waktu Pengurus terjadi karena: a. Meninggal dunia b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis. c. Diberhentikan. d. Pindah partai 2. Kewenangan pemberhentian Pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b diatur sebagai berikut: Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 6

a. Untuk Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Dewan Pimpinan Pusat dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Nasional. b. Untuk Dewan Pimpinan Daerah dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan usul Dewan Pimpinan Daerah. c. Untuk Dewan Pimpinan Cabang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan usul Dewan Pimpinan Cabang. d. Untuk Pimpinan Anak Cabang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang berdasarkan usul Pimpinan Anak Cabang. e. Untuk Pimpinan Ranting atau sebutan lain dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang berdasarkan usul Pimpinan Ranting atau sebutan lain. 3. Tata cara pemberhentian Pengurus dan hak membela diri diatur dalam Peraturan Organisasi. Pasal 14 Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Pusat ditetapkan oleh Rapat Dewan Pimpinan Pusat dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Nasional. Pasal 15 Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan usul Dewan Pimpinan Daerah. Pasal 16 Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Cabang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan usul Dewan Pimpinan Cabang. Pasal 17 Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang berdasarkan usul Dewan Pimpinan Anak Cabang. Pasal 18 Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Ranting atau sebutan lain dilakukan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang berdasarkan usul Dewan Pimpinan Ranting atau sebutan lain. Pasal 19 Pengurus pengganti antar waktu melanjutkan sisa masa jabatan Pengurus yang digantikannya. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 7

BAB VI KEDUDUKAN DAN TUGAS BADAN DAN LEMBAGA Pasal 20 1. Badan dan atau Lembaga dapat dibentuk di setiap tingkatan organisasi sesuai dengan kebutuhan yang berkedudukan sebagai sarana penunjang pelaksanaan program Partai. 2. Komposisi dan personalia kepengurusan Badan dan atau Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pimpinan Partai sesuai dengan tingkatannya. 3. Badan dan atau Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan atau Lembaga yang berada satu tingkat di bawahnya. 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan dan atau Lembaga diatur dalam Peraturan Organisasi. BAB VIII KEDUDUKAN, SUSUNAN, DAN PERSONALIA DEWAN PENASEHAT Pasal 22 1. Dewan Penasehat merupakan badan yang bersifat kolektif. 2. Susunan dan Personalia Dewan Penasehat ditetapkan oleh Ketua Dewan Penasehat bersama Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jendral di tingkat Pusat atau Dewan Pimpinan/Ketua Pimpinan Partai sesuai tingkatannya. 3. Mekanisme dan tata kerja Dewan Penasehat ditetapkan oleh Dewan Penasehat. 4. Jumlah anggota Dewan Penasehat Pusat sebanyak-banyaknya 45 (empat puluh lima) orang, Dewan Penasehat Daerah sebanyakbanyaknya 25 (dua puluh lima) orang, Dewan Penasehat Cabang sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) orang, dan Dewan Penasehat Anak Cabang sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang dan Dewan Penasehat Ranting atau sebutan lain sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 8

BAB X HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN Pasal 24 1. Hubungan kerjasama Partai Gerakan Indonesia Raya dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga sebagai sumber kader sebagaimana dimaksud dalam Bab XI dari Anggaran Dasar, dilakukan melalui pelaksanaan program dan penyaluran aspirasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Tata Cara menjalin hubungan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan tersendiri yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai. BAB XI KONGRES, MUSYAWARAH, DAN RAPAT-RAPAT Bagian Kesatu KONGRES DAN RAPAT-RAPAT NASIONAL 1. Kongres dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. Pasal 25 Kongres 2. Peserta terdiri atas : a. Dewan Pimpinan Pusat. b. Dewan Penasehat Pusat. c. Unsur Dewan Pimpinan Daerah, berjumlah 5 orang. d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang, berjumlah 2 orang. e. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri, masing-masing 2 orang. f. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan, masing-masing 2 orang. g. Seluruh Anggota Fraksi DPR RI Fraksi Partai Gerindra. 3. Peninjau tediri atas : a. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Pusat. c. Pihak-pihak yang diundang oleh DPP. 4. Undangan terdiri atas: a. Perwakilan Institusi. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 9

b. Perorangan. 5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. 6. Pimpinan Kongres dipilih dari dan oleh Peserta. 7. Sebelum Pimpinan Kongres terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan Pimpinan Pusat Partai. 8. Jumlah suara Kongres terdiri dari; DPP 1 suara, Dewan Penasehat 1 suara. Untuk DPD dan DPC berlaku ketentuan; daerah yang memperoleh kursi DPRD 0-2 memiliki 1 hak suara, 3-5 kursi memiliki 2 suara, 6-9 kursi memiliki 3 suara, 10-ke atas memiliki 4 suara. Pasal 26 Ketentuan mengenai Kongres sebagaimana tercantum dalam Pasal 25 ayat (1) sampai dengan ayat (7) berlaku bagi Kongres Luar Biasa. Pasal 27 Rapat Pimpinan Nasional 1. Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh: a. Peserta b. Peninjau c. Undangan 2. Peserta terdiri atas: a. Dewan Pimpinan Pusat b. Dewan Penasehat Pusat c. Unsur Dewan Pimpinan Daerah d. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri e. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan. f. Seluruh Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra. 3. Peninjau terdiri atas: a. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Pusat. 4. Undangan terdiri atas: a. Perwakilan Institusi b. Perorangan 5. Jumlah peserta, peninjau, dan Undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 10

Pasal 28 Rapat Kerja Nasional 1. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh: a. Peserta b. Peninjau c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas: a. Dewan Pimpinan Pusat b. Unsur Dewan Pimpinan Daerah c. Dewan Penasehat Pusat d. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri e. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan f. Seluruh Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra. 3. Peninjau terdiri atas: b. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. c. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Pusat. 4. Undangan terdiri atas: a. Perwakilan Institusi b. Perorangan 5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Kerja Nasional Partai ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. Bagian Kedua MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT PROPINSI Pasal 30 Musyawarah Daerah 1. Musyawarah Daerah dihadiri oleh: a. Peserta b. Peninjau c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas: a. Unsur Dewan Pimpinan Pusat. b. Dewan Pimpinan Daerah. c. Dewan Penasehat Daerah d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang. e. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri. f. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan di Provinsi. g. Seluruh Anggota DPRD Propinsi Fraksi Partai Gerindra. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 11

3. Peninjau terdiri atas : a. Unsur Pimpinan Daerah Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah 4. Undangan terdiri atas: a. Perwakilan Institusi b. Perorangan 5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah. 6. Pimpinan Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh Peserta. 7. Sebelum Pimpinan Musyawarah Daerah terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan Pimpinan Daerah. 8. Jumlah suara Musyawarah Daerah terdiri dari; DPD 1 suara, Dewan Penasehat Daerah 1 suara, daerah yang memperoleh kursi DPRD 0-2 memiliki 1 hak suara, 3-5 kursi memiliki 2 suara, 6-9 kursi memiliki 3 suara, 10-ke atas memiliki 4 suara. Pasal 31 Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 ayat (1) sampai dengan ayat (7) berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa. Pasal 32 1. Rapat Pimpinan Daerah dihadiri oleh: a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Pusat. b. Dewan Pimpinan Daerah. c. Dewan Penasehat Daerah d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang. e. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Provinsi. f. Unsur Pimpinan Daerah Pusat Ormas Yang Didirikan di Provinsi. g. Seluruh Anggota Fraksi DPRD Propinsi Fraksi Gerindra. 3. Peninjau terdiri dari : a. Unsur Pimpinan Daerah Ormas yang menyalurkan aspirasi poltiknya kepada Partai GERINDRA. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 12

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah. 4. Undangan terdiri atas: a. Perwakilan Institusi b. Perorangan 5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Pimpinan Daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah. Pasal 33 1. Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Pusat. b. Dewan Pimpinan Daerah. c. Dewan Penasehat Daerah. d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang. e. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Provinsi. f. Unsur Pimpinan Daerah Pusat Ormas Yang Didirikan di Provinsi. g. Seluruh Anggota DPRD Propinsi Fraksi Partai Gerindra. 3. Peninjau terdiri atas : a. Unsur Pimpinan Daerah Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah. 4. Undangan terdiri atas: a. Perwakilan Institusi b. Perorangan 5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Kerja Daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah. Bagian Ketiga MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT CABANG Pasal 34 1. Musyawarah Cabang dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 13

a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah. b. Dewan Pimpinan Cabang. c. Dewan Penasehat Cabang. d. Unsur Dewan Pimpinan Anak Cabang. e. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Kabupaten/Kota. f. Unsur Pimpinan Daerah Pusat Ormas Yang Didirikan di Kabupaten/Kota. g. Seluruh Anggota DPRD Kabupaten/Kota Fraksi Partai Gerindra. 3. Peninjau terdiri atas : a. Unsur Pimpinan Cabang Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. b. Perorangan / tokoh masyarakat. 4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang. 5. Pimpinan Musyawarah Cabang dipilih dari dan oleh peserta. 6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Cabang terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan Pimpinan Cabang. 7. Jumlah suara terdiri dari; 1 Dewan Pengurus Anak Cabang satu suara. Pasal 35 Ketentuan mengenai Musyawarah Cabang sebagaimana tercantum dalam Pasal 34 ayat (1) sampai dengan ayat (6) berlaku bagi Musyawarah Cabang Luar Biasa. Pasal 36 1. Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah. b. Dewan Pimpinan Cabang. c. Dewan Penasehat Cabang. d. Unsur Pimpinan Anak Cabang. e. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri Kabupaten/Kota. f. Unsur Pimpinan Daerah Pusat Ormas Yang Didirikan di Kabupaten/Kota. g. Seluru Anggota DPRD Kabupaten/ Kota Fraksi Partai Gerindra. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 14

3. Peninjau yaitu : Unsur Pimpinan Cabang Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. 4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Pimpinan Cabang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang. Pasal 37 1. Rapat Pimpinan Cabang dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah. b. Dewan Pimpinan Cabang. c. Dewan Penasehat Cabang d. Unsur Pimpinan Anak Cabang. e. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri Kabupaten/Kota. f. Unsur Pimpinan Daerah Pusat Ormas Yang Didirikan di Kabupaten/Kota. g. Seluruh Anggota DPRD Kabupaten/Kota Fraksi Partai Gerindra. 3. Peninjau yaitu : Unsur Pimpinan Cabang Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. 4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Kerja Cabang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang. Bagian Keempat MUSYAWARAH DAN RAPAT ANAK CABANG Pasal 38 1. Musyawarah Anak Cabang dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Cabang. b. Pimpinan Anak Cabang. c. Dewan Penasehat Anak Cabang. d. Unsur Pimpinan Ranting atau sebutan lainnya. e. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri Kecamatan. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 15

f. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Kecamatan. 3. Peninjau yaitu : Unsur Pimpinan Kecamatan Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. 4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Pimpinan Anak Cabang. 5. Pimpinan Musyawarah Anak Cabang dipilih dari dan oleh peserta. 6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Kecamatan terpilih, Pimpinan Sementara adalah Pimpinan Anak Cabang. Pasal 39 Ketentuan mengenai Musyawarah Anak Cabang sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat 1 sampai dengan ayat 6 berlaku bagi Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa. Pasal 40 1. Rapat Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh : a. Peserta. b. Peninjau. c. Undangan. 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Cabang. b. Dewan Pimpinan Anak Cabang. c. Dewan Penasehat Anak Cabang d. Unsur Pimpinan Ranting atau sebutan lain. e. Unsur Pimpinan Ormas Pendiri Kecamatan. f. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Kecamatan. 3. Peninjau yaitu : Unsur Pimpinan Kecamatan Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. 4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Pimpinan Anak Cabang. Bagian Kelima MUSYAWARAH DAN RAPAT RANTING ATAU SEBUTAN LAIN Pasal 41 1. Musyawarah Ranting atau sebutan lain dihadiri oleh: a. Peserta Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 16

b. Peninjau 2. Peserta terdiri atas: a. Unsur Pimpinan Anak Cabang b. Dewan Pimpinan Ranting atau sebutan lain c. Dewan Penasehat Ranting atau sebutan lain. d. Anggota e. Unsur Pimpinan Ormas Pendiri di Desa/Kelurahan atau sebutan lain f. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Desa/Kelurahan atau sebutan lain. 3. Peninjau terdiri atas: Unsur Pimpinan Ranting atau sebutan lain Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. 4. Jumlah Peserta dan Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Ranting atau sebutan lain. 5. Pimpinan Musyawarah Ranting atau sebutan lain dipilih dari dan oleh peserta. 6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Ranting atau sebutan lain terpilih, Pimpinan Sementara adalah Pimpinan Ranting atau sebutan lain. Pasal 42 1. Rapat Pimpinan Ranting atau sebutan lain dihadiri oleh : a. Peserta b. Peninjau 2. Peserta terdiri atas : a. Unsur Pimpinan Anak Cabang b. Dewan Pimpinan Ranting atau sebutan lain c. Dewan Penasehat Ranting atau sebutan lain. d. Unsur Kelompok Kader e. Unsur Pimpinan Ormas Pendiri di Desa/Kelurahan atau sebutan lain f. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Desa/Kelurahan atau sebutan lain. 3. Peninjau yaitu : Unsur Pimpinan Ranting atau sebutan lain Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai GERINDRA. 4. Jumlah Peserta dan Peninjau ditetapkan oleh Pimpinan Ranting atau sebutan lain. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 17

Pasal 43 Ketentuan tentang teknis penyelenggaraan musyawarah dan rapatrapat sebagaimana tercantum dalam BAB XI diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan Organisasi. BAB XII HAK BICARA DAN HAK SUARA Pasal 44 1. Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara. 2. Peninjau memiliki hak bicara. BAB XIII PEMILIHAN PIMPINAN PARTAI Pasal 45 1. Pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang, Ketua Pimpinan Anak Cabang, Ketua Pimpinan Ranting atau sebutan lain dilaksanakan secara langsung oleh Peserta Kongres/ Musyawarah. 2. Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan Pencalonan dan Pemilihan. 3. Ketua Umum atau Ketua Terpilih ditetapkan sebagai Ketua Formatur. 4. Penyusunan Pengurus Pimpinan Partai dilakukan oleh Ketua Formatur dibantu beberapa orang Anggota Formatur. 5. Tata Cara Pemilihan Pimpinan Partai sebagaimana tercantum pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dalam Pasal ini diatur dalam Peraturan Tersendiri. BAB XIV KEUANGAN Pasal 46 1. Sumber-sumber keuangan Partai terdiri atas : a. Iuran Wajib b. Iuran Sukarela c. Sumbangan Perorangan d. Sumbangan Badan atau Lembaga e. Usaha-usaha lain yang sah f. Bantuan dari Anggaran Negara/Daerah 2. Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi dipertanggungjawabkan oleh Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 18

pada Kongres/ Musyawarah sesuai tingkatannya dan dilaporkan kepada instansi yang berwenang menurut peraturan perundangundangan. 3. Ketentuan mengenai pengelolaan dan mekanisme pertanggungjawaban keuangan Partai diatur dalam Peraturan Organisasi. 1. Jenis perselisihan hukum : a. Sengketa Partai Politik b. Sengketa Perdata BAB XV PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUKUM Pasal 47 2. Penyelesaian perselisihan hukum : a. Musyawarah b. Arbitrase c. Peradilan 3. Ketentuan lebih lanjut tentang penyelesaian perselisihan hukum diatur dalam Peraturan Organisasi. BAB XVI ATRIBUT Pasal 48 1. Partai GERINDRA mempunyai Atribut yang terdiri dari Panji-panji, Lambang, Hymne dan Mars Partai GERINDRA. 2. Ketentuan tentang Atribut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi. BAB XVII PENUTUP Pasal 49 1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam Peraturan Organisasi dan keputusan-keputusan lainnya. 2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 19

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 00 Januari 2008 DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (DPP GERINDRA) MASA BHAKTI 2008-2013 Ketua umum Sekretaris Jendral Prof. Dr. Ir. SUHARDI, M.Sc. H. AHMAD MUZANI Anggaran Rumah Tangga GERINDRA 20