PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BAGIAN ANGGARAN BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

4.1. PROSES PENYUSUNAN LAPORAN

I V. L A P O R A N B M N

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UAPPBW

4.1. PROSES PENYUSUNAN LAPORAN

III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN

B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017

CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016

B A B IV LAPORAN BMN. ebagai Koordinator Wilayah (Korwil) dalam pelaporan Barang Milik. Negara untuk Unit Akuntansi. Mahkamah Agung RI Wilayah Jawa

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TA.

I. PENDAHULUAN. - Dasar Hukum

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TAHUN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester I Tahun Anggaran 2016

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester II Tahun Anggaran 2016

RINGKASAN LAPORAN BMN PNUP

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TA.

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Tahun Anggaran 2015

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Pertanggungjawaban Barang Milik Negara pada Kementerian Negara/Lembaga

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN ANGGARAN 2016

RINGAKASAN LAPORAN BMN PNUP

KATA PENGANTAR. Catatan Ringkas Barang Pada Satker KD

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Barang Milik Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

UNIVERSITAS BENGKULU

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Tahun Anggaran 2014

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA /ESELON I/SATUAN KERJA...

KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA. CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA Satker Pengadilan Agama Muara Bulian

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga belas bulan Januari tahun Dua Ribu Tujuh belas, bertempat di KOTA MATARAM, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

MAHKAMAH AGUNG RI BADAN URUSAN ADMINISTRASI

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Barang Milik Negara Tahunan per 31 Desember 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN LAMPIRAN II : TATA CARA PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN BAB I PENDAHULUAN

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SATUAN KERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGAR PEKANBARU ( KD) TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUNAN SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2013

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

I. DASAR HUKUM II. RINGKASAN LAPORAN BARANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 masingmasing

BAB II LANDASAN TEORI. dimiliki oleh Pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang, termasuk

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

Transkripsi:

BAGIAN ANGGARAN (UNAUDITED) 005.01 LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PENGADILAN TINGGI BADAN Kata URUSAN PengantarADMINISTRASI AGAMA KUPANGSEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG TAHUN_2014

Kata Pengantar (UNAUDITED) LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANGSEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014 K A T A P E N G A N T A R Pada Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dan kewajiban tersebut. Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa perbendaharaan adalah adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan di dalam APBN dan APBD. Oleh karena pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik negara merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. Termasuk dalam pengertian perolehan lainnya yang sah, di dalam PP 6 tahun 2006 tentang pengelolaan BMN/D disebutkan antara lain sumbangan/hibah, pelaksanaan perjanjian/kontrak, ketentuan undang-undang, dan putusan pengadilan. Pertanggungjawaban atas BMN kemudian menjadi semakin penting ketika pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dalam bentuklaporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atas transaksi keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan. Informasi BMN dan belanja, sumbangan yang signifikan di dalam laporan keuangan (neraca) yaitu berkaitan dengan pos-pos persediaan, aset tetap maupun aset lainnya. Pemerintah wajib melakukan pengamanan terhadap BMN. Pengamanan tersebut meliputi pengamanan fisik, pengamanan administratif, dan pengamanan hukum. Dalam rangka

Kata Pengantar (UNAUDITED) LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANGSEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014 pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas BMN. Selain berfungsi sebagai alat kontrol, sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen pemerintah di dalam perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, maupun penghapusan (disposal). Semoga Laporan Barang Milik Negara yang Kami susun untuk periode tahun 2014 bisa membantu dalam membuat laporan keuangan di tingkat Mahkamah Agung Republik Indonesia secara keseluruhan, sehingga Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan Mahkamah Agung Republik Indonesia bisa menjadi lebih baik dan bisa meningkatkan Predikat atas penilaian Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga. Kupang, 31 Desember 2014 Kepala UAPPBW Drs.H. MISBAHUL MUNIR, SH.,MH NIP.196202131991031006

BAGIAN ANGGARAN 005.01 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2014 Jl.Perintis Kemerdekaan Telp. (0380)827611 Fax. (0380)827611 Kupang - Nusa Tenggara Timur 85228 e-mail : ptakupang@yahoo.co.id

D A F T A R I S I hal. Kata Pengantar Daftar Isi i iii I. Pendahuluan 1 II. Dasar Hukum 4 III. Kebijakan Akuntansi BMN 6 3.1. Aset Tetap 7 3.1.1. Tanah 7 3.1.2.Gedung dan Bangunan 7 3.1.3.Peralatan dan Mesin 8 3.1.4.Jalan, Irigasi dan Jaringan 8 3.1.5.Aset Tetap Lainnya 8 3.1.6.Konstruksi dalam Pengerjaan 9 3.1.7.Aset Barang Bersejarah 9 3.2. Persediaan 10 IV. Laporan BMN 11 4.1. Proses Penyusunan Laporan Barang Milik Negara 11 4.2. Laporan Barang Milik Negara 12 4.2.1. Aset Tetap 15 4.2.2. Barang Persediaan 16 4.2.3. Konstruksi Dalam Pengerjaan 17 4.3. Posisi Barang Milik Negara di Neraca 17

V. Kendala dan Saran 19 5.1. Kendala 19 5.2. Saran 19 VI. Penutup 20 Lampiran A. Catatan Ringkas Barang Milik Negara B. Laporan Barang Intrakomptabel C. Laporan BMN Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel D. Laporan Kontruksi Dalam Pengerjaan E. Laporan Aset Tak Berwujud F. Laporan Persediaan dan BA Opname Fisik G. Laporan Posisi BMN dan Keuangan di Neraca H. Berita Acara Rekonsiliasi Internal BMN dengan Keuangan I. Berita Acara Rekonsiliasi dengan KPKNL J. Laporan Kondisi Barang K. Berita Acara IP

I. P E N D A H U L U A N Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai/dihitung/diukur/ditimbang dan dinilai, tidak termasuk uang dan surat berharga. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain berasal dari hibah dan rampasan/sitaan. Tidak termasuk pengertian BMN adalah barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki oleh : 1. Pemerintah Daerah (sumber dananya berasal dari APBD termasuk yang sumber dananya berasal dai APBN tertapi sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah) 2. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari : a. Perusahaan Perseroan, dan b. Perusahaan Umum. 3. Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah. BMN dalam SAPP Dalam Sistem Akuntasi Pemerintah Pusat (SAPP), BMN merupakan bagian dari aset pemerintah pusat yang berwujud. Aset pemerintah adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. BMN meliputi unsur-unsur aset lancar, aset tetap, aset lainnya dan aset bersejarah. Aset lancar adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pe laporan. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. sedangkan aset lainnya adalah aset yang tidak bisa dikelompokkan ke dalam aset lancar maupun aset tetap. Adapun aset bersejarah merupakan aset yang mempunyai ketetapan hukum sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan budaya, lingkungan dan sejarah. Aset bersejarah tidak

wajib disajikan di dalam neraca tetapi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. BMN yang berupa aset lancar adalah Persediaan. Sedangkan BMN yang berupa aset tetap meliputi tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; serta Konstruksi Dalam Pengerjaan. BMN yang berupa aset tetap yang tidak digunakan lagi/dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dimasukkan ke dalam pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Secara tersurat, Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 menyatakan bahwa dalam pengelolaan keuangan di Kementerian Negara/Lembaga atau instansi dikenal adanya Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Barang di pihak lain. Dalam rangkan pertanggungjawaban, Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran melaksanakan Sistem Akuntansi Keuangan. Sedangkan Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang melaksanakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK - BMN). Dalam prakteknya, sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi barang dilaksanakan secara simultan dalam rangka menyusun laporan pertanggungjawaban Kementerian Negara/Lembaga. SIMAK-BMN selain mendukung pelaksanaan pertanggungjawabn, juga memberikan berbagai informasi dalam rangka pengelolaan barang. Oleh karena itu, keluaran SIMAK-BMN juga memberikan manfaat kepada Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang dalam tugas-tugas manajerialnya. SIMAK-BMN diselenggarakan oleh unit organisasi Akuntansi BMN dengan prinsip-prinsip: a. Ketaatan, yaitu SIMAK-BMN diselenggarakan sesuai peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Apabila prinsip akuntansi bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, maka yang diikuti adalah ketentuan perundangundangan. b. Konsistensi, yaitu SIMAK-BMN dilaksanakan secara berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Kemampubandingan, yaitu SIMAK-BMN menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan laporan yang dapat dibandingkan antar periode akuntansi. d. Materialitas, yaitu SIMAK-BMN dilaksanakan dengan tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan.

e. Obyektif, yaitu SIMAK-BMN dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. f. Kelengkapan, yaitu SIMAK-BMN mencakup seluruh transaksi BMN yang terjadi. Laporan yang tersaji dalam SIMAK-BMN merupakan penunjang dari terciptanya Laporan Keuangan yang baik dan tepat secara keseluruhan, karena anggaran yang dikeluarkan untuk Belanja Modal khususnya dan belanja barang yang dikapitalisasi dan yang menjadi Barang Persediaan semua diinventarisir dan dilaporkan melalui SIMAK-BMN.

I I. D A S A R H U K U M 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana yang telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8. Peraturan Menteri Keuangan No. 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 9. Pearturan Menteri Keuangan Nomor 96 Tahun 2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindah tanganan Barang Milik Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97 Tahun 2007 tentang Kodefikasi Barang Milik Negara; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga.

14. Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor MA/SEK/055/X/2008 tanggal 28 Oktober 2008 tentang Pendelegasian Wewenang Permohonan Penghapusan Kepada Tingkat Banding di Lingkungan Mahkamah Agung RI; 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102 Tahun 2009 dan Peraturan Dirjen KN 07/KN/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 16. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 07 Tahun 2009 tentang Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 17. Peraturan Bersama Menteri Keuangan Dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 186/Pmk.06/2009 Nomor: 24 Tahun 2009 Tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah. 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

I I I. K E B I J A K A N A K U N T A N S I B M N Pada dasarnya kebijakan akuntansi Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaksanaan pelaporannya dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Akuntansi Instansi, hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Barang adalah bagian dari kekayaan negara yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai/dihitung/diukur dan ditimbang, tidak termasuk uang dan surat berharga. Menurut Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN memiliki jenis dan variasi yang sangat beragam, baik dalam hal tujuan perolehannya maupun masa manfaat yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam perlakuan akuntansinya ada BMN yang dikategorikan sebagai aset lancar dan ada pula yang di golongan sebagai aset tetap bahkan aset lainnya. BMN yang dikategorikan sebagai aset lancar apabila diharapkan segera dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. BMN yang memenuhi kriteria ini diperlakukan sebagai Persediaan. Sedangkan BMN yang dikategorikan sebagai aset tetap apabila mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal Kuasa Pengguna Barang, dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. BMN yang memenuhi kriteria tersebut bisa meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; serta Konstruksi Pengerjaan. dalam Sedangkan BMN berupa aset tetap yang sudah dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah digolongkan sebagai aset lain-lain. Dalam sistem akuntansi pemerintah pusat, kebijakan akuntansi BMN mencakup masalah pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.

Berdasarkan kepada hal tersebut di atas untuk Pengelolaan dan pelaporan Barang Milik Negara terdapat 2 Klasifikasi Barang Milik Negara yang harus di lakukan pengelolaan dan pelaporannya. 3.1Aset Tetap A. Tanah Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi pemerintah di luar negeri, misalnya tanah yang digunakan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila kepemilikan tersebut berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta perundang-undangan yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik Indonesia berada yang bersifat permanen. B. Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Termasuk dalam kategori Gedung dan Bangunan adalah BMN yang berupa Bangunan Gedung, Bangunan Menara, Rambu-rambu, serta Tugu Titik Kontrol. C. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengelolaan dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit Proses/Produksi.

D. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, dan Jaringan. E. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/ Buku, Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olah Raga, Hewan, Ikan dan Tanaman. Termasuk dalam kategori Aset Tetap Lainnya adalah Aset Tetap Renovasi, yaitu nilai renovasi atas aset tetap yang bukan miliknya. F. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan atau belum selesai perolehannya pada tanggal pelaporan. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai. G. Aset Barang Bersejarah (Heritage Assets) Aset Barang Bersejarah (heritage assets) tidak disajikan di neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Beberapa aset tetap dijelaskan sebagai aset Barang Bersejarah dikarenakan kepentingan budaya, lingkungan, dan sejarah. Contoh dari aset Barang Bersejarah adalah bangunan Barang Bersejarah, monumen, tempat-tempat purbakala (archaeological sites) seperti candi, dan karya seni (works of art). Karakteristik - karakteristik di bawah ini sering dianggap sebagai ciri khas dari suatu aset Barang Bersejarah, a. Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar;

b. Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat pelepasannya untuk dijual; c. Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus meningkat selama waktu berjalan walaupun kondisi fisiknya semakin menurun; d. Sulit untuk mengestimasikan masa manfaatnya. Untuk beberapa kasus dapat mencapai ratusan tahun. 3.2Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. Persediaan dapat meliputi barang konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku, barang dalam proses/setengah jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

I V. L A P O R A N B M N 4.1. Proses Penyusunan Laporan Proses yang dilakukan dalam menyusun laporan Barang Milik Negara (BMN) ini berjenjang mulai dari setiap satuan kerja (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang/UAKPB) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi Instansi dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, di tingkat inilah dituntut ketelitian dan ketepatan dalam menginventarisir dan membukukan data setiap Barang Milik Negara yang diperoleh maupun yang dikeluarkan, dengan cara menginput setiap perolehan, penatausahaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara dan Barang Persediaan dengan menggunakan Aplikasi SIMAK-BMN tingkat UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang) dan Aplikasi Barang Persediaan. Proses berawal dari penginputan data BMN di setiap Satker dengan berdasar kepada Berita Acara Serah Terima Barang (BAST), data kontrak pekerjaan, SPM, SP2D (untuk yang perolehan pembelian) dan data-data pendukung lainnya. Hal tersebut berlaku juga untuk Barang Persediaan. Data BMN yang sudah diinput tersebut, yang didalamnya juga termasuk nilai persediaan kemudian dilakukan rekon internal antara bagian barang dengan bagian keuangan untuk mencocokkan neraca, terutama untuk mengecek keakuratan data BMN perolehan pembelian. Kemudian data yang sudah sama hasil rekonsiliasi internal kemudian dilakukan rekonsiliasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat. Hasil dari rekonsiliasi dengan KPKNL diterbitkan BAR yang kemudian data (ADK Backup) SIMAK -BMN dari seluruh satuan kerja yang sudah siap dikirim ke Tingkat Wilayah. Proses selanjutnya di tingkat wilayah dilakukan kompilasi dengan cara penerimaan ADK menggunakan aplikasi SIMAK-BMN tingkat UAPPBW (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah). Proses yang sama yaitu melakukan rekonsiliasi intenal tingkat wilayah dengan bagian keuangan, kemudian hasilnya dilakukan rekonsiliasi berikutnya dengan Kantor Wilayah VIII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara baik secara keseluruhan maupun satu persatu tingkat satker. Untuk tahun ini sudah mulai dilakukan Rekonsiliasi dengan Sistem, yaitu Modul SIMAK- BMN, sehingga proses penyamaan data dilakukan secara Otomatis. Proses tersebut di atas

dilakukan berjenjang ke Tingkat Eselon 1, dan kemudian ketingkat Pengguna Barang yaitu tingkat Kementrian/Lembaga. Terhitung mulai Tahun Anggaran 2013, pelaporan Aset BMN disajikan sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 4.2. Laporan Barang Milik Negara Laporan Barang Milik Negara UAPPBW Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 telah dilakukan pengumpulan dan penyusunan Laporan Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan tata cara dan jadwal yang terdapat pada Perdirjen KN Nomor 07 Tahun 2009. Total Nilai aset/bmn yang tercatat di Laporan tingkat UAPPBW Pengadilan Tinggi Agama Kupang adalah sebesar Rp. 305.483.366.861 dengan rincian sebagai berikut: NAMA ASET NILAI RUPIAH Persediaan 111.010.700 Tanah 107.817.551.268 Mesin 56.662.033.325 Gedung dan Bangunan 181.312.966.220 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.106.863.356 Aset Tetap Lainnya 1.071.129.903 Konstruksi dalam Pengerjaan 21.512.134.180 Akumulasi Penyusutan Mesin (43.225.908.236) Akumulasi Penyusutan Gedung dan (21.612.063.500) Bangunan Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan (639.826.113) Jaringan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (50.117.254) Aset tak Berwujud 108.587.000 Aset Lainnya 1.772.505.836 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset (1.463.499.824) Lainnya Total 305.483.366.861

Berikut tabel dan grafik peningkatan nilai BMN _TA 2013 dengan TA 2014. TABEL NILAI BMN TINGKAT UAPPBW PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG TAHUN_2013 DAN TAHUN_ 2014 (NILAI GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL) NAMA ASET TA_2013 TA_2014 Persediaan 86.949.025 111.010.700 Tanah 88.380.780.268 107.817.551.268 Peralatan dan Mesin 54.958.313.987 56.662.033.325 Gedung dan Bangunan 151.948.544.037 181.312.966.220 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.047.826.811 2.106.863.356 Aset Tetap Lainnya 1.068.937.403 1.071.129.903 Konstruksi Pengerjaan dalam 29.941.129.267 21.512.134.180 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (38.059.636.502) (43.225.908.236) (33.894.638.952) (21.612.063.500) (510.941.848) (639.826.113) (25.845.053) (50.117.254) Aset tak Berwujud 108.587.000 108.587.000 Aset Lainnya 0 0 Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya (1.112.657.490) (1.463.499.824) Ekstrakomptabel 63.923.122 50.331.373 Total 256.272.003.115 305.533.698.234

TABEL NILAI BMN TINGKAT UAPPBW PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG TAHUN_2013 TAHUN_ 2014 (NILAI GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL) 4.2.1. Aset Tetap a. Nilai Aset Tanah pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 19.436.771.000 sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 107.817.551.268 dengan mutasi tambah sebesar Rp. 24.613.688.000, mutasi kurang sebesar Rp. (5.176.917.000). b. Nilai Peralatan dan mesin pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 1.703.719.338 sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 56.662.033.325 dengan mutasi tambah sebesar Rp.

6.034.594.604, mutasi kurang sebesar Rp. (4.336.127.556) dan penyusutan sebesar Rp. (43.225.908.236). c. Nilai Gedung dan bangunan pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 29.364.422.183 sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 181.312.966.220 dengan mutasi tambah sebesar Rp. 34.788.937.121, mutasi kurang sebesar Rp. (5.424.514.938) dan penyusutan sebesar Rp. (21.612.063.500).. d. Nilai Jalan, irigasi, dan jaringan pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 59.036.545 sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 2.106.863.356 dengan mutasi tambah sebesar Rp. 332.678.500, mutasi kurang sebesar Rp. (273.641.955) dan penyusutan sebesar Rp. (639.826.113). e. Nilai Aset Tetap Lainnya pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 2.192.500 sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 1.071.129.903 dengan mutasi tambah sebesar Rp. 22.047.940, mutasi kurang sebesar Rp. (19.975.440) dan penyusutan sebesar Rp. (50.117.254). f. Nilai Aset tak Berwujud pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 tidak mengalami perubahan nilai. g. Nilai Aset Lainnya pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 501.793.796 sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 1.772.505.836 dengan mutasi tambah sebesar Rp. 710.374.369, mutasi kurang sebesar Rp. (216.900.573) dan penyusutan sebesar Rp. (1.463.499.824). 4.2.3. Persediaan Nilai Persediaan pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar Rp. 24.061.675 sehingga nilai per 31 Desember 111.010.700. 2014 menjadi Rp.

TABEL NILAI PERSEDIAAN TINGKAT UAPB PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG TAHUN_2013 DAN TAHUN_ 2014 PERSEDIAAN TA 2013 TA 2014 Barang Konsumsi 59.762.735 81.109.643 Amunisi 0 0 Bahan Untuk Pemeliharaan 19.651.900 24.139.732 Suku Cadang 50.000 50.000 Pita Cukai, Materai dan Leges 225.000 22.500 Aset Tetap atau Persediaan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 2.503.100 2.503.100 Bahan Baku 485.000 790.000 Barang dalam Proses 0 0 Persediaan untuk Tujuan Strategis 0 0 Persediaan Barang Hasil Sitaan 0 0 Persediaan lainnya 4.271.290 2.395.725 4.2.3 Kontruksi Dalam Pengerjaan Nilai Konstruksi dalam Pengerjaan pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 mengalami perubahan menjadi aset definitif dengan jumlah sebesar Rp. (8.428.995.087) sehingga nilai per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 21.512.134.180.. 4.3 Posisi BMN di Neraca Untuk Neraca pada UAPPBW Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_ 2014 tercapai keseimbangan (sama) atau selisih Nihil antara neraca Barang Milik Negara dengan neraca Keuangan. Berikut tabel Neraca UAPPBW dan UAPPAW Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014.

TABEL PERBANDINGAN NILAI BMN TINGKAT UAKPB PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG TAHUN_ 2014 NAMA ASET UAPPAW UAPPBW Persediaan 111.010.700 111.010.700 Tanah 107.817.551.268 107.817.551.268 Peralatan dan Mesin 56.656.763.150 56.662.033.325 Gedung dan Bangunan 181.312.966.220 181.312.966.220 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.106.863.356 2.106.863.356 Aset Tetap Lainnya 1.071.129.903 1.071.129.903 Konstruksi dalam 21.512.134.180 21.512.134.180 Pengerjaan Akumulasi Penyusutan (43.225.908.236) (43.225.908.236) Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (21.612.063.500) (21.612.063.500) Akumulasi Penyusutan (639.826.113) (639.826.113) Jalan, Irigasi, dan Jaringan Akumulasi Penyusutan (50.117.254) (50.117.254) Aset Tetap Lainnya Aset tak Berwujud 108.587.000 108.587.000 Aset Lainnya 0 0 Akumulasi Penyusutan/ (1.463.499.824) (1.463.499.824) Amortisasi Aset Lainnya Total 305.483.366.861 305.483.366.861

5.1. Kendala V. K E N D A L A D A N S A R A N 1. SDM operator yang masih terbatas dan sering bergonta-ganti 2. Sarana dan prasarana Satker yang kurang menunjang untuk penyusunan Laporan SIMAK-BMN sehingga menghambat penyampaian laporan pada Korwil 3. Belum ada sanksi untuk satker yang tidak kooperatif dalam penyampaian Laporan SIMAK- BMN sehingga Satker lambat menyampaikan laporan kepada Korwil 4. Belum ada reward buat Satker yang tertib dan tepat waktu dalam penyampaian Laporan sehingga Satker menjadi lebih tertib dan tepat waktu dalam penyampaian Laporan 5. Letak geografis yang rumit membuat pengumpulan data maupun laporan menjadi terhambat 5.2. Saran 1. Perlu adanya Bimtek maupun buku-buku terkait SIMAK-BMN buat Satker sehingga mengurangi kesalahan Pelaporan maupun penginputan pada SIMAK-BMN berkurang 2. Menghimbau kepada Satker khususnya KPA/KPB agar bisa menyediakan sarana dan prasarana penunjang yang memadai kepada Operator dalam penyusunan Laporan SIMAK- BMN 3. Perlu peraturan yang mengatur sanksi atau reward kepada Satker terkait Pelaporan SIMAK-BMN 4. Menghimbau Satker khususnya KPA/KPB agar menugaskan Operator yang SDMnya memadai untuk melakukan Pelaporan SIMAK-BMN dan tidak sering mengganti Operator karena dapat menghambat Pelaporan SIMAK-BMN.

V I. P E N U T U P Data yang disajikan dalam laporan Barang Milik Negara Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun_2014 sudah dilakukan verifikasi data, sebagai filter dalam membuat laporan yang akurat. Mudah-mudahan laporan yang Kami susun bisa membantu Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam penyusunan laporan Barang Milik Negara di tingkat Kementrian Negara/Lembaga dan membantu dalam penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan, dan dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan agar menjadi lebih baik, transparan dan akuntabel, sehingga predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang masih diberikan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) atas Hasil Laporan Keuangan Kementeriam Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011 bisa ditingkatkan pada tahun 2012 menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan secara umum terus bisa meningkatkan kualitas dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi Sepenuhnya dibidang Anggaran, Manajemen Aset ( BMN) dan Pelaporannya pada Mahkamah Agung RI dan Pengadilan di Bawahnya.

CATATAN LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG PEMBANTU PENGGUNA WILAYAH WILAYAH UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG BAGIAN ANGGARAN 005.01 TAHUN 2014

I. Pendahuluan a. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana yang telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8. Peraturan Menteri Keuangan No. 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 Tahun 2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindah tanganan Barang Milik Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97 Tahun 2007 tentang Kodefikasi Barang Milik Negara; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga; 13. Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor MA/SEK/055/X/2008 tanggal 28 Oktober 2008 tentang Pendelegasian Wewenang Permohonan Penghapusan Kepada Tingkat Banding di Lingkungan Mahkamah Agung RI; 14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102 Tahun 2009 dan Peraturan Dirjen KN 07/KN/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat; 15. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 07 Tahun 2009 tentang Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat; 16. Peraturan Bersama Menteri Keuangan Dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 186/PMK.06/2009 Nomor: 24 Tahun 2009 Tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah; 17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

b. Entitas Pelaporan Entitas pelaporan adalah Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kupang yang merupakan bagian dari instansi Mahkamah Agung Republik Indonesia, bagian anggaran Badan Urusan Administrasi. c. Periode Pelaporan Catatan atas Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Wilayah ini merupakan pelaporan atas periode Tahunan Tahun Anggaran 2014. II. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara Pada dasarnya kebijakan akuntansi Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaksanaan pelaporannya dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Akuntansi Instansi, hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Barang adalah bagian dari kekayaan negara yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai/dihitung/diukur dan ditimbang, tidak termasuk uang dan surat berharga. Menurut Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN memiliki jenis dan variasi yang sangat beragam, baik dalam hal tujuan perolehannya maupun masa manfaat yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam perlakuan akuntansinya ada BMN yang dikategorikan sebagai aset lancar dan ada pula yang di golongan sebagai aset tetap bahkan aset lainnya. BMN yang dikategorikan sebagai aset lancar apabila diharapkan segera dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. BMN yang memenuhi kriteria ini diperlakukan sebagai Persediaan. BMN yang dikategorikan sebagai aset tetap apabila mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal Kuasa Pengguna Barang, dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. BMN yang memenuhi kriteria tersebut bisa meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; serta Konstruksi dalam Pengerjaan. BMN berupa aset tetap yang sudah dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah digolongkan sebagai aset lain-lain. Dalam sistem akuntansi pemerintah pusat, kebijakan akuntansi BMN mencakup masalah pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.

III. Pendekatan Penyusunan Laporan Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kupang Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMN yang ditatausahakan dan dikelola oleh Pengadilan Tinggi Agama Kupang. Nilai BMN gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) yang disajikan pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kupang ini adalah sebesar Rp. 351.174.359.071 (tiga ratus lima puluh satu milyar seratus tujuh puluh empat juta tiga ratus lima puluh Sembilan tujuh puluh satu rupiah) yang merupakan nilai BMN berupa saldo awal laporan sebesar Rp. 300.120.115.999 (tiga ratus milyar seratus dua puluh juta seratus limabelas ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah) dan nilai mutasi yang terjadi selama Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 51.054.243.072 (lima puluh satu milyar lima puluh empat juta dua ratus empat puluh tiga ribu tujuh puluh dua rupiah). Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non keuangan. Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahan nilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal dari pembiayaan APBN selama tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuangan merupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas BMN yang berasal dari pembiayaan selain APBN periode tahun berjalan. Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat bantu guna mempermudah dalam melakukan Penatausahaan BMN. Laporan BMN ini terdiri atas: 1. Neraca; 2. Laporan Barang Persediaan; 3. Laporan Aset Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan); 4. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); 5. Laporan Aset Tak Berwujud; 6. Laporan Barang Bersejarah; 7. Laporan Kondisi Barang; 8. Laporan Penyusutan; 9. Laporan Barang Hilang Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang; 10. Laporan Barang Rusak Berat Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang; 11. Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS); 12. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara; 13. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK -SIMAK pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang; 14. Laporan PNBP yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan 15. Arsip Data Komputer (ADK).

IV. Ringkasan Barang Milik Negara tahun 2014 1. Saldo Awal Tahun 2014 Nilai BMN per 2014 menurut Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kupang adalah sebesar Rp. 351.174.359.071 (tiga ratus lima puluh satu milyar seratus tujuh puluh empat juta tiga ratus lima puluh Sembilan tujuh puluh satu rupiah) yang terdiri dari nilai BMN intrakomptabel sebesar Rp. 350.743.049.908 (tiga ratus lima puluh milyar tujuh ratus empat puluh tiga juta empat puluh sembilan ribu sembilan ratus delapan rupiah) dan nilai BMN ekstrakomptabel sebesar Rp. 431.309.163 (empat ratus tiga puluh satu juta tiga ratus sembilan ribu seratus enam puluh tiga rupiah). 2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Mutasi BMN tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Barang Persediaan Saldo persediaan pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahun 2014 sebesar Rp. 111.010.700 (seratus sebelas juta sepuluh ribu tujuh ratus rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp. 86.949.025 (delapan puluh enam juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu dua puluh lima rupiah) dan total mutasi persediaan selama periode laporan sebesar Rp. 24.061.675 (dua puluh empat juta enam puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut : Uraian Saldo Awal (Rp.) Mutasi (Rp.) Saldo Akhir (Rp.) Barang Konsumsi 59.762.735 21.346.908 81.109.643 Amunisi 0 0 0 Bahan Untuk Pemeliharaan 19.651.900 4.487.832 24.139.732 Suku Cadang 50.000 0 50.000 Pita Cukai, Materai dan Leges 225.000 (202.500) 22.500 Aset Tetap atau Persediaan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 2.503.100 0 2.503.100 Bahan Baku 485.000 305.000 790.000 Barang dalam Proses 0 0 0 Persediaan untuk Tujuan Strategis 0 0 0 Persediaan Barang Hasil Sitaan 0 0 0 Persediaan lainnya 4.271.290 (1.875.565) 2.395.725

Jumlah 86.949.025 24.061.675 111.010.700 b. Tanah Saldo Tanah pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 107.817.551.268 (seratus tujuh milyar delapan ratus tujuh belas juta lima ratus lima puluh satu ribu dua ratus enam puluh delapan rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal tanah seluas_ 290.978 m 2 dengan nilai sebesar Rp. 88.380.780.268 (delapan puluh delapan milyar tiga ratus delapan puluh juta tujuh ratus delapan puluh ribu dua ratus enam puluh delapan rupiah),_mutasi tambah_ seluas 22.753 m 2 dengan nilai sebesar Rp. 24.613.688.000 (dua puluh empat milyar enam ratus tiga belas juta enam ratus delapan puluh delapan ribu rupiah), mutasi kurang (24.144) m 2 dengan nilai sebesar Rp. _ (5.176.917.000) (minus lima milyar seratus tujuh puluh enam juta sembilan ratus tujuh belas ribu rupiah). Mutasi tambah Tanah tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Intrakomptabel (Rupiah) 107 Reklasifikasi Masuk 4.772.917.000 204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 150.000.000 205 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset 19.690.771.000 Mutasi kurang Tanah tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Intrakomptabel (Rupiah) 203 Koreksi Perubahan Kondisi 0 204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 0 304 Reklasifikasi Keluar (5.022.917.000) 305 Koreksi Pencatatan (154.000.000) Dari jumlah di atas tidak ada barang dalam proses ruislag/sengketa Dari jumlah di atas tidak ada barang yang dihentikan penggunaannya karena rusak berat/hilang tetapi belum dihapuskan c. Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 57.028.729.131 (lima puluh tujuh milyar dua puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu seratus tiga puluh satu rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 55.330.262.083 (lima puluh lima milyar tiga ratus tiga puluh juta dua ratus enam puluh dua ribu delapan puluh tiga rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 6.034.594.604 (enam milyar tiga puluh empat juta lima ratus sembilan puluh empat ribu enam ratus empat

rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (4.336.127.556) (minus empat milyar tiga ratus tiga puluh enam juta seratus dua puluh tujuh ribu lima ratus lima puluh enam rupiah). 1) Alat besar (3.01) Saldo Alat Besar pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1.117.127.950 (satu milyar seratus tujuh belas juta seratus dua puluh tujuh ribu sembilan ratus lima puluh rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.884.625.638 (delapan ratus delapan puluh empat juta enam ratus dua puluh lima ribu enam ratus tiga puluh delapan rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 286.992.312 (dua ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus dua belas rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (54.490.000) (minus lima puluh empat juta empat ratus sembilan puluh ribu rupiah). Mutasi Tambah Alat besar tersebut meliputi : Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 107 Reklasifikasi Masuk 286.992.312 Mutasi Kurang Alat besar tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 304 Reklasifikasi Keluar (54.490.000) Dari jumlah Alat Besar di atas tidak ada barang yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan Dari jumlah Alat Besar di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Uraian Kondisi Kuantitas Nilai (Rp) Baik 18 1.117.127.950 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0 Kelompok barang Alat Besar yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 3 Unit/Rp. 5.532.000-2) Alat Angkut (3.02) Saldo Alat Angkut pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 15.406.127.703

(lima belas milyar empat ratus enam juta seratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.14.538.204.703 (empat belas milyar lima ratus tiga puluh delapan juta dua ratus empat ribu tujuh ratus tiga rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 921.048.000 (sembilan ratus dua puluh satu juta empat puluh delapan ribu rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (53.125.000) (minus lima puluh tiga juta seratus dua puluh lima ribu rupiah). Mutasi Tambah Alat Angkut tersebut meliputi : Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 100 Saldo Awal 8.252.000 101 Pembelian 906.070.000 177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 5.426.000 202 Pengembangan Nilai Aset 1.300.000 Mutasi Kurang Alat Angkut tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 203 Koreksi Perubahan Kondisi 0 304 Reklasifikasi Keluar (35.000.000) 401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (18.125.000) Dari jumlah Alat Angkut di atas tidak ada barang yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan. Dari jumlah Alat Angkut di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Uraian Kondisi Kuantitas Nilai (Rp) Baik 280 15.446.852.703 Rusak Ringan 15 222.722.000 Rusak Berat 4 (263.447.000) Kelompok barang Alat Angkut yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 21 Unit/Rp. 47.613.000,-

3) Alat Bengkel (3.03) Saldo Alat Bengkel pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 16.491.643 (enam belas juta empat ratus sembilan puluh satu ribu enam ratus empat puluh tiga rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.110.720.607 (seratus sepuluh juta tujuh ratus dua puluh ribu enam ratus tujuh rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (94.248.964) (minus sembilan puluh empat juta dua ratus empat puluh delapan ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah). Mutasi Tambah Alat Bengkel tersebut meliputi : Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 304 Reklasifikasi Masuk 20.000,- Mutasi Kurang Alat Bengkel tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 304 Reklasifikasi Keluar (94.248.964) Dari jumlah Alat Bengkel di atas tidak ada barang yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan Dari jumlah Alat Bengkel di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Uraian Kondisi Kuantitas Nilai (Rp) Baik 15 16.491.643 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 1 0 Kelompok barang Alat Bengkel yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 6 Unit/Rp. 71.500,- 4) Alat Pertanian (3.04) Saldo Alat Pertanian pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.120.154.451 (seratus dua puluh juta seratus lima puluh empat ribu empat ratus lima puluh satu rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (118.654.451) (minus seratus delapan belas juta enam ratus lima puluh empat ribu empat ratus lima puluh satu rupiah).

Mutasi Tambah Alat Pertanian tersebut meliputi : Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai Mutasi Kurang Alat Pertanian tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 304 Reklasifikasi Keluar (118.504.451) (150.000) Dari jumlah Alat Pertanian di atas tidak ada barang yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan Dari jumlah Alat Pertanian di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Uraian Kondisi Kuantitas Nilai (Rp) Baik 1 1.500.000 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0 Tidak ada Kelompok barang Alat Pertanian yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah 5) Alat Kantor (3.05) Saldo Alat Kantor pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 25.440.299.312 (dua puluh lima milyar empat ratus empat puluh juta dua ratus dua Sembilan puluh sembilan ribu tiga ratus dua belas rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.22.924.881.016 (dua puluh dua milyar sembilan ratus dua puluh empat juta delapan ratus delapan puluh satu ribu enam belas rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 3.623.026.732 (tiga milyar enam ratus dua puluh tiga juta dua puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh dua rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (1.107.608.436) (minus satu milyar seratus tujuh juta tujuh enam ratus delapan ribu empat ratus tiga puluh enam rupiah). Mutasi Tambah Alat Kantor tersebut meliputi :

Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 101 Pembelian 186.050.000 102 Transfer Masuk 4.174.500 105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 1.273.155.450 107 Reklasifikasi Masuk 2.133.406.782 23.043.500 112 Perolehan Lainnya 2.551.500 400.000 177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 145.000 209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap 100.000 Mutasi Kurang Alat Kantor tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 203 Koreksi Perubahan Kondisi 0 0 204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (748.321.308) 299 Transaksi Normalisasi BMN (BMN Yang Dihentikan) (100.000) 301 Penghapusan (42.420.050) (550.000) 304 Reklasifikasi Keluar (75.200.500) (16.935.000) 401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (214.226.578) (9.195.000) 305 Koreksi Pencatatan (660.000) Dari jumlah Alat Kantor di atas tidak ada barang yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan

Dari jumlah Alat Kantor di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Uraian Kondisi Kuantitas Nilai (Rp) Baik 15.244 25.974.532.705 Rusak Ringan 938 210.503.134 Rusak Berat 214 (751.925.730) Kelompok barang Alat Kantor yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 2.128 Buah/582.872.322,- 6) Alat Studio (3.06) Saldo Alat Studio pada Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Kupang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1.773.438.124 (satu milyar tujuh ratus tujuh puluh tiga juta empat ratus tiga puluh delapan ribu seratus dua puluh empat rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.1.693.218.164 (satu milyar enam ratus sembilan puluh tiga juta dua ratus delapan belas ribu seratus enam puluh empat rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 408.038.083 (empat ratus delapan juta tiga puluh delapan ribu delapan puluh tiga rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. (327.81 8.123) (minus tiga ratus dua puluh tujuh juta delapan ratus delapan belas ribu seratus dua puluh tiga rupiah). Mutasi Tambah Alat Studio tersebut meliputi : Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 107 Reklasifikasi Masuk 401.170.373 6.867.710 Mutasi Kurang Alat Studio tersebut meliputi: Jns. Tran. Uraian Nilai Intrakomptabel (Rp) Nilai 203 Koreksi Perubahan Kondisi 0 0 301 Penghapusan (8.200) (150.000) 304 Reklasifikasi Keluar (268.880.423) (3.750.000) 305 Koreksi Pencatatan (12.040.000) 401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (42.489.500) (500.000)