BAB I PENDAHULUAN. Maha Kuasa. Di dalam Al Qur'an Surat Ali Imran surat ke 3 ayat ke 185

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Brunner & Suddarth,

BAB I PENDAHULUAN. olahraga dan rumah tangga. Trauma muskuloskeletal biasanya menyebabkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fraktur around hip yang menjalani perawatan rutin.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan manusia. Banyak anak-anak dibawah umur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, setiap individu, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. nosokomial diperkirakan 5% - 10% pasien yang dirawat di rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. insidensi tertinggi terjadi pada usia antara tahun. Fraktur ini terjadi lebih

Gambar 1.1 Hip fracture (Carter, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Negara-negara Eropa. Di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF), diabetes adalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M DENGAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DISTAL DEXTRA DI BANGSAL AB RSU PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan tembakau merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mu minun ayat 12-15, yaitu:

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomis ( UU Kesehatan dan Rumah Sakit, 2010). Seorang hamba

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya mengenai jaminan social (Depkes RI, 2004). Penyempurna dari. bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sebagai alat pergerakan yang membantu manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Al-Samii' dan Al-Bashiir

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity)

PREVALENSI FRAKTUR HUMERUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PADA BULAN APRIL 2015 DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi dan semakin

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. persentase populasi lansia adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 1,2 juta jiwa dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. mencegah proses kehamilan pada pasangan suami istri yang memiliki usia subur.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB VI PERUBAHAN YANG TERJADI PASCA PENDAMPINGAN. A. Kondisi Kemandirian Masyarakat Karang Rejo Gang 6

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

ISLAM IS THE BEST CHOICE

AUDIT MATERNAL PERINATAL. dr. H. Armyn Oesman, SPOG(K)

EFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai panca indra. Indra pertama yang penting yaitu indra

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Menurut Badan Pusat Statistik BPS (2010), diketahui jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. Trauma toraks merupakan trauma yang mengenai dinding toraks atau

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. W POST OP CRANIATOMY HARI KE- 2 DENGAN CEDERA KEPALA BERAT DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga kesehatan gigi mempunyai manfaat yang besar dalam menunjang. kesehatan dan penampilan, namun masih banyak orang yang tidak

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Terlebih lagi adanya perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perhatian terhadap infeksi daerah luka operasi di sejumlah rumah sakit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap makhluk hidup yang bernyawa pasti akan mati, termasuk kita manusia. Kita tidak tahu kapan kita akan mati, yang tahu hanyalah Allah Yang Maha Kuasa. Di dalam Al Qur'an Surat Ali Imran surat ke 3 ayat ke 185 Allah SWT berfirman : ك ل ن ف س ذ ائ ق ة ال م و ت و إ ن م ا ت و ف و ن أ ج ور ك م ي و م ال ق ي ام ة Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian (Surat Ali `Imran: 185). Populasi di negara-negara maju semakin cepat bertambah tua. Terdapat banyak masalah khusus pada orang usia lanjut yang mendominasi seperti jatuh yang dapat menyebabkan fraktur. Fraktur merupakan kejadian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau jatuh di kamar mandi pada orang dengan usia lanjut, penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan pada pekerja oleh karena mesin atau karena olahraga. Keluhan klasik fraktur adalah sakit, bengkak, deformitas, dan penurunan fungsi. Sakit akan bertambah apabila bagian yang patah digerakkan (Noor, 2016). 1

2 Fraktur panggul atau fraktur femur proximal adalah penyebab umum dan penyebab penting kematian (dengan persentase sekitar 15-20 % dan pada orang tua dapat meningkat sampai 36 %) dan kehilangan fungsional akibat nyeri yang menetap atau keterbatasan mobilitas. Insidens fraktur ini berhubungan dengan peningkatan usia terutama dengan meningkatnya frekuensi jatuh yang berhubungan dengan osteoporosis pada lanjut usia. Peningkatan jumlah terbesar fraktur ini terdapat pada usia lebih dari 65 tahun. Hal ini juga lebih umum terdapat pada wanita (2-3 kali lebih banyak daripada pria atau sekitar 75% untuk fraktur panggul dan 4 kali lebih banyak daripada pria untuk fraktur collum femoris ) yang disebabkan oleh kerapuhan tulang akibat kombinasi proses penuaan dan osteoporosis pascamenopause Fraktur femur proximal dapat terjadi intracapsular dan extracapsular. Yang termasuk intracapsular adalah fraktur collum femoris, sedangkan yang termasuk extracapsular adalah fraktur inter-trokanter. Pada lanjut usia keduanya dapat terjadi akibat trauma dengan kekuatan ringan seperti jatuh. (Soon Tan et al., 2016). Fraktur around hip merupakan kondisi yang sangat terjadi pada orang usia lanjut dan serius yang berhubungan dengan angka kematian yang tinggi (Smith et al., 2014). Di seluruh dunia prevalensinya diperkirakan 4,5juta, 740.000 kematian dan 1,75 juta kecacatan di dunia per tahun. (Flierl, M.A., et al, 2010) Di Amerika, 258.000 rumah sakit pada tahun 2010 yang pasiennya mengalami fraktur around hip pada usia 65 tahun dan 65 tahun ke atas Peningkatan pasien fraktur around hip meningkat seiring dengan

3 bertambahnya usia diantara pria dan wanita. Pada usia lanjut dengan usia 85 tahun ke atas, 10-15 kali lebih sering terkena fraktur tersebut. Hampir 10% wanita dan 5% pria lebih dari 60 tahun selama hidupnya yang memiliki riwayat osteoporosis akan meningkatkan resiko terjadinya fraktur around hip (Nguyen et al., 2007). Hasil penelitian yang dilakukan di Tan Tock Seng Hospital (TTSH), Singapore, pada tahun 2000-2006 didapatkan dari 2.756 pasien fraktur around hip, 2029 ( 73,6 % ) memilih untuk terapi operative dan 727 ( 26,4 % ) memilih untuk terapi non operative. Tingkat komplikasi pada pasien yang memilih terapi operative adalah 6,6 %, sedangkan pasien yang memilih terapi non operative adalah 12,5 %. Maka pasien dengan fraktur around hip pada orang tua yang memilih terapi operative memiliki tingkat komplikasi yang rendah sehingga menyebabkan angka harapan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan pasien fraktur around hip yang menjalani terapi non operative. (Soon Tan et al., 2016). Di RSU Sardjito Yogyakarta, menurut rekam medis, pada bulan januari 2009 sampai dengan Desember 2011 ada total 111 kasus dengan fraktur femur proksimal, yang terdiri dari 26 kasus fraktur collum femur, 82 kasus fraktur intertrochanter femur, dan 3 kasus fraktur subtrochanter femur. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2007 di Indonesia terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan

4 lalu lintas dan trauma benda tajam/ tumpul. Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5%), dari 14.127 trauma benda tajam/ tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7%). Fraktur around hip dapat menimbulkan angka harapan hidup pasien menjadi pendek. Sekitar setengah dari pasien yang mengalami fraktur around hip tidak mampu untuk kembali ke keadaan semula. Fraktur around hip menimbulkan komplikasi seperti pembekuan darah dikaki maupun paru-paru, infeksi saluran kencing, pneumonia, kehilangan banyak massa tulang, meningkatkan resiko untuk jatuh dan cedera (Mayo Clinic Staff, 2015). Dengan melihat latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui perbedaan angka harapan hidup pasien fraktur around hip pasca terapi operatif dan non operatif pada tahun 2011-2015 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. B. Perumusan Masalah Bagaimana perbedaan angka harapan hidup pasien fraktur around hip pasca terapi operatif dan non operatif? C. Tujuan Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan angka harapan hidup pasien fraktur around hip pasca terapi operatif dan non operatif. dilakukan pada semua pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi tenaga kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi ilmu kesehatan khususnya dibidang bedah orthopedi yaitu tentang perbedaan angka harapan hidup pasien fraktur around hip pasca terapi operatif dan non operatif pada tahun 2011-2015 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2. Bagi Institusi Hasil penelitian ini bisa menjadi tambahan referensi bacaan di perpustakaan dengan harapan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi pembaca 3. Bagi peneliti Dapat memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang angka harapan hidup pasien fraktur around hip pasca terapi operatif dan non operatif dan memberikan informasi kepada pasien fraktur around hip dalam memilih tindakan bedah seperti terapi operatif maupun terapi non operatif.

6 E. Keaslian Penelitian Nama Peneliti Judul Kesamaan Perbedaan Stephen Thong Soon Tan; Wei Ping Marcus Tan et al. Clinical outcomes and hospital length of stay in 2,756 elderly patients with hip fractures: a comparison of surgical and nonsurgical management mencari komplikasi pada pasien setelah menjalani terapi operatif dan tidak menjalani terapi operatif disertai dengan lamanya rawat inap di RS Peter Cram; Lin Yan; Eric Bohm et al Trends in Operative and NonOperative Hip Fracture Management 1990-2014: A Longitudinal Analysis of Manitoba Administrative Data mencari penanganan terbaik pada pasien fraktur around hip Pasien pada penelitian ini dilakukan follow up selama 10 tahun

7 Penelitian ini disertai dengan Mortality and cause memperkirakan penyebab Jorma P; Harri P; Ville M; Pekka J; Tero V; Petti A of death in hip fracture patients aged 65 or older a population-based angka mortalitas pasien fraktur around hip kematian pada pasien fraktur around hip stduy yang berusia yang >65 tahun dilakukan terapi operatif