BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO

dokumen-dokumen yang mirip
MR. ASSAAT PEMANGKU JABATAN (ACTING) PRESIDEN RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

sherila putri melinda

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB VI KESIMPULAN. ayah kandungnya baru dia ketahui setelah ia lulus sekolah AMS (Algemene

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

A. Pengertian Orde Lama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB IV TANGGAPAN DAN TINDAKAN KOMUNITAS ARAB DALAM MENYIKAPI ADANYA PARTAI ARAB INDONESIA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1959 TENTANG SUSUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

Sri Sultan Hamengkubuwono IX

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

BAB I PENDAHULUAN. jam gadang landamarknya Bukittinggi, baik bagi masyarakat lokal maupun

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta )

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1959

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

KIPRAH AMIR SYARIFFUDIN DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SAMPAI TAHUN 1948 SKRIPSI

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN

Kepala Pepustakaan Nasional RI Dalam Acara Hibah Koleksi Buku Buku dan Foto Foto Almarhum Pamoe Rahardjo

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB IV PEMBUBARAN NEGARA MADURA TAHUN A. Perjuangan Rakyat Madura Menentang Pembentukan Negara Madura

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

Pemilu Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERANAN Mr. ASSAAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

Transkripsi:

BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO Mr. Asaat Datuk Mudo adalah putra Minangkabau Sumatera Barat yang lahir di Dusun Pincuran Landai, Kenagarian Kubangputih, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam pada 18 September 1904. Ibunya bernama Djaora dan ayahnya bernama Thaib. Usia anak-anaknya dihabiskannya di Sungai Pura, sebuah nagari yang terletak di lereng Gunung Merapi, di pinggiran kota Bukittinggi. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke kota Padang. Yaitu di Adabiah dan MULO Padang. Setelah Assaat menamatkan studinya di Padang, Assat melanjutkan studinya ke STOVIA (Schooltot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Jakarta. Namun ia tidak melanjutkan pendidikannya disana, karena ia tidak tahan dengan kondisi Indonesia yang sedang dijajah. Oleh karena itu dia meninggalkan STOVIA dan melanjutkan sekolah ke AMS. Setamat dari AMS barulah dia mellanjutkan sekolahnya ke RHS (Rechtgs Hoge School), Sekolah Hakim Tinggi di Jakarta. Ketika menjadi mahasiswa RHAS inilah, Asaat mulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaaan, yakni gerakan politik. Pada saat itu Asaat aktif dalam organisasi Jong Sumateranen Bond. Dalam organisasi pemuda itu karir Asaat mulai menanjak. Ia menjadi pengurus-pengurus berbagai oraganisasi pemuda di Indonesia. Namun, kegiatan keorganisasian itu mulai tercium oleh dosennya di RHS. Sehingga berpengaruh pada pendidikan Asaat. Asaat sangat tersinggung dengan perlakuan dosennnya itu, sehinggi Asaat memutuskan untuk keluar dari RHS dan menuntut ilmu di Unversitas Leiden Negeri Belanda. Akhirnya Asaat menamatkan studinya di Belanda dan memperoleh gelar Mr ( Meester in de Rechten) atau sarjana hokum. Mr. Asaat menikah denan Roesiah, wanita Sungai Pua di Rumah Gadang Kapalo Koto Kabupaten Agam. Dalam pernikahan itu Mr. Asaat memperoleh dua orang putra dan satu orang putri. Roesiah meninggal lebih dulu dari Mr. Asaat. Istri kedua Mr. Asaat adalah Widya Saria yang berasal dari Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Api revolusi untuk mempertahankan proklamasi terus menggelora. Belanda dengan kekuatan militernya melancarkan Agresi Militer II. Sehingga Mr. Asaat ditangkap oleh Belanda bersama Bung Karno dan Bung Hatta serta pemimpin Republik lainnya, kemudian diasingkan di Manumbing, Pulau Bangka. Bersama pejuang lainnya, Mr Asaat telah menggalang dan mengobarkan persatuan seluruh bang Indonesia lewat pengasingan itu. Sementara ide nonkooperasi (gerakan yang tidak mau bekerja sama) dengan Belanda dilakukannya bersama pejuang lainnya sebagai senjata perlawanan. Selama tahun 1946-1949 Mr. Asaat menjabat sebagai Ketua BP-KNIP(Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat). Jabatannya berakhir karena pada tanggal 27 Desember 1949 hingga 17

Agustus 1950 Negara Republik Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat yang terdiiri dari 16 Negara Bagian. Salah satu dari Negara bagian itu adalah Republik Indonesia yang dipimpin oleh Acting Presiden Mr. Asaat Datuk Mudo dan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Halim. Mr. Asaat Datuk Mudo menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 1949-1950. Selama memangku jabatan Presiden, Mr. Asaat Datuk Mudo menandatangani statuta pendirian Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Walaupun Mr. Asaat Datuk Mudo menduduki jabatan sebagai Presiden, tetapi ia tidak menonjolkan dirinya sebagai Presiden. Ia tetap sederhana dan bersahaja. Kondisi dan situasi itu memang tidak memungkinkan untuk hidup normal apalagibergaya hidup mewah. Kesederhanaan Presiden Asaat ketika itu dapat dilihat ketika ia masih tinggal di Yogayakarta. Masyarakat public bisa melihatnya di Jalan Malioboro Yogyakarta ketika ia sedang berjalan kaki untuk mencari sesuatu. Perawakan Mr. Asaat Datuk Mudo yang berbadan kurus, semampai dan berpakaian sederhana sudah menjadi pandangan yang biasa bagi rakyatnya, sesuai dengan irama revolusi ketika itu. ` Pada tahun 1950 Republik Indonesia Serikat dilebur lagi menjadi Negara Kesatuan Ri. Jabatan Mr. Asaat sebagai Presiden selesai. Setelah pindah dari Yogyakarta ke Jakarta, Mr. Asaat Datuk Mudo menjadi anggota parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Pada September 1950 Mr, Asaat Datuk Mudo dipercaya sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Nasir. Jabatan itu dipegangnya sampai Maret 1951. Setelah Kabinet Nasir bubar pada tahun itu, Mr Asaat kembali lagi menjadi anggota DPR RI. Pada Tahun 1955 nama Mr. Asaat kembali popular sebagai formatur Kabinet bersama Dr, Soekiman Wirjosandjojo dan Mr. Wilopo. Ketika Demokrasi Terpimpin dicetuskan oleh Presiden Soekarno, Mr Asaat sebagai democrat dan orang Islam menentangnya. Namun secara pribadi Bung Karno tetap dihormatinya. Penolakan Mr. Asaat adalah seolah-olah Bung Karno memberi angin pada Partai Komunis Indonesia. Akan tetapi, Mr. Asaat saat itu merasakan jiwanya terancam karena demokrasi terpimpin adalah dictator terselubung. Ia selalu diamati oleh intel serta orang-orang PKI. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Mr. Asaat berusaha untuk meninggalkan pusat kota Jakata dengan menyamar menjadi orang biasa. Akhirnya Mr. Asaat beserta keluarga berhasil menyebrang Selat Sunda dan sampai di Sumatera. Maka terbentuklah PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) untuk menentang Sukarno yang telah diselimuti PKI. Mr. Asaat yang ketika itu telah sampai di Sumatera Barat bergabung dengan PRRI. Kemudian berkeliaran di hutan-hutan Sumatera setelah Pemerintah Pusat menggempur kekuatan PRRI. Akhirnya, Mr Asaat tertangkap oleh Pemerintah Pusat dalam keadaan fisik yang lemah. Ia

menjalani hidup di pen jara selama empat tahun. Ia baru keluar dari tahanan di Jakarta setelah munculnya Orde Baru. Pada tanggal 16 Juni 1976, Mr. Asaat meninggal dunia di rumahnya yang sederhana di Warung Jati Jakarta Selatan. Pemakamannya dihormati oleh Negara dengan kebesaran militer. Mr. Asaat dimakamkan bersama rakyat di pemakaman umum Tanah Kusir, Jakarta.

BIOGRAFI TOKOH INDONESIA MR. ASAAT DATUK MUDO UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA DISUSUN OLEH: NUR RAHMI AMALIA XII IPA 4 GURU PEMBIMBING: DRA. ZUNIARTI, M.KOM SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 PADANG DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG 2012 / 2013