RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA Wiwik Widyo Widjajanti 1, Syamsuri 2, Sulistyowati 3 Jurusan Arsitektur 1, Jurusan Teknik Mesin 2, Jurusan Sistem Informasi 3, ITATS Jalan Arief Rachman Hakim 100, Surabaya 60117 email : wiwikwidyo@yahoo.coid ABSTRACT - ABSTRAK Kampung nelayan Pantai Kenjeran Surabaya, terletak di Surabaya bagian Timur, Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya. Masyarakat nelayan identik dengan kesederhanaan dengan lingkungan permukimannya yang kumuh, akan tetapi daerah ini sangat berpotensi untuk perkembangan ekonominya. Selain sebagai nelayan untuk menambah income keluarga, di rumah juga ada kegiatan home industri olahan hasil laut. Di kawasan ini tumbuh UKM yang bergerak dalam bidang home industri olahan hasil laut sebagai salah satu makanan ringan khas Kota Surabaya. Dalam mengembangkan usaha home industrinya, mereka terkendala masalah produksi meliputi bahan baku, sumber daya manusia, dan proses produksi. Dalam proses produksi bahan baku didapatkan dari hasil laut Pantai Kenjeran Surabaya, apabila cuaca kurang baik misalnya angin kencang, hujan lebat maka pencarian bahan baku juga terhambat. Kurangnya tenaga kerja suatu kendala bagi mitra didalam menghasilkan produk secara kuantitas dan berkualitas. Alat pengolahan yang masih tradisional dan sederhana, misalnya cuaca kurang baik proses penjemuran akan terhambat, maka diperlukan oven untuk mengantisipasi apabila tidak ada panas. Masalah manajemen usaha meliputi modal, sumber daya manusia, produk dan sistem pemasarannya. Modal terbatas sehingga berpengaruh dalam pembelian bahan baku, ketersediaan serta kalayakan alat produksi dan penggunaan jumlah tenaga kerja dalam proses produksi. Kurangnya rasa percaya diri untuk mengembangkan usahanya dengan alasan minimumnya modal, tenaga kerja, alat produksi dan kendala dalam pemasaran produk. Kurangnya menjaga kebersihan dalam proses produksi sehingga sangat berpengaruh pada kualitas produknya, dan tampilan pengemasan produk sangat sederhana sehingga kurang menarik. Dalam pemasaran terbatas pada pemesanan, masih sangat kurang dalam sarana promosi produk yang berupa marketing tool. Metode yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan adalah dengan memberikan pendampingan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan proses produksi dan manajemen usahanya. Diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan memberi peluang usaha home industinya menjadi lebih dikenal secara luas serta dapat meningkatan produk secara kuantitas maupun kualitas, sehingga hal ini dapat meningkatan ekonomi keluarga sebagai bagian dari masyarakat nelayan. Kata kunci : Nelayan, Rumah Produktif, Hasil Laut PENDAHULUAN Secara geografis, Surabaya terletak di tepi selat Madura sehingga karakteristik sebagai kota pesisir. Pesisir Pantai Kenjeran letaknya di bagian Timur Laut kota Surabaya, di kawasan ini terdapat sejumlah obyek wisata alam dan buatan yang cukup menarik. Selain itu di kawasan ini juga terdapat kampung nelayan pesisir yang berkarakteristik permukiman kumuh salah satunya di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya. Masyarakat nelayan selain mempunyai mata pencaharian menangkap ikan, juga melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hasil tangkapan laut seperti usaha rumahan olahan hasil laut, diantaranya berupa usaha kerupuk terung, kerupuk teripang, keripik kentang udang dan lain-lainnya. Dengan kondisi permukiman yang kumuh, kampung nelayan di kawasan ini memiliki potensi produk lokal berupa olahan hasil laut, baik berupa makanan ringan maupun kerajinan hasil laut, seperti kerupuk terung, kerupuk tripang, keripik kentang udang dan pernak-pernik kerang. Olahan hasil laut ini merupakan ciri khas makanan ringan yang dihasilkan Pantai Kenjeran Surabaya, dan biasanya sebagai buah tangan bagi masyarakat baik lingkup regional maupun nasional. Masyarakat nelayan yang melakukan kegiatan E - 53
olahan hasil laut ini berkembang di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya, hampir sebagian besar masyarakat nelayan telah melakukan kegiatan UKM home indutri olahan hasil laut untuk menambah income keluarga. Karakteristik aspek permukiman yang meliputi aspek fisik dan aspek non fisik, dengan kondisi rumah-rumah yang sangat sederhana dan sanitasi yang kurang baik, juga pengelolaan limbah cair yang masih kurang memadai. Rumah tangga nelayan menggunakan wilayah pesisir dan lautan sebagai faktor produksi, usaha produktif di lingkungan seputar tempat tinggal akan sangat penting dalam menunjang kehidupan dan kesejahteraan keluarga nelayan. Gambar 1. Batas Wilayah Kawasan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya Kondisi eksisting rumah produktif masyarakat nelayan, dalam melakukan kegiatan produksinya pada tempat yang apa adanya dan terkesan kurang menjadi kebersihan dalam berproses produksi, karena memang kondisi lingkungan di sekitar kawasan permukiman pesisir ini kumuh. Usaha rumahan sangat berpotensi untuk berkembang baik dalam hal produksi maupun manajemen usaha, sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian mitra yang merupakan kategori ekonomi menengah bawah. Selama ini mitra dalam berproduksi dengan modal dan tenaga kerja yang terbatas sehingga sulit untuk berkembang, dalam pemasaran juga masih terbatas memasok pada distributor, sehingga yang meraup keuntungan lebih banyak di pihak distributor karena lebih mampu dalam manajemen usaha, misalnya dalam kemasan produk lebih menarik, kemudian jaringan pemasaran juga lebih luas. Dengan kondisi seperti ini yang pasti pihak home industri sangat dirugikan karena keuntungan tidak maksimal, padahal rumah produktif di kampung nelayan Pantai Kenjeran ini termasuk dalam kategori rakyat kecil yang kemampuan ekonominya memperihatinkan. Hal ini diperlukan pihak yang menjebatani untuk bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan yang telah melakukan UKM home industri olahan hasil laut tersebut. PERMASALAHAN Berdasarkan kondisi di lapangan, terdapat beberapa prioritas permasalahan yaitu, antara lain : a. Proses Produksi, permasalahan pada alat pengolahan. b. Sumber Daya Manusia, permasalahan pada kurangnya rasa percaya diri untuk mengembangkan usahanya. c. Produk, permasalahan pada kualitas produk dan kemasan produk. d. Pemasaran, permasalahan pada keahlian SDM dalam pemasaran dan media pemasaran. METODA PELAKSANAAN Dalam metoda pelaksanan program ipteks bagi masyarakat kampung nelayan olahan hasil laut di Pantai Kenjeran Surabaya, melalui solusi yang ditawarkan untuk mengatasi prioritas permasalahan, dalam bidang proses produksi, manajemen usaha meliputi SDM, produk dan pemasaran. Pada solusi yang ditawarkan mengunakan metode pendekatan, rencana kegiatan, target dan luaran serta aspek yang terkait pada pelaksanaan program. E - 54
IbM KAMPUNG NELAYAN OLAHAN HASIL LAUT DI PANTAI KENJERAN SURABAYA PROSES PRODUKSI SUMBER DAYA MANUSIA PRODUK PEMASARAN PENGADAAN ALAT PRODUKSI PELATIHAN SDM PELATIHAN Quality Control PELATIHAN Teknik Marketing Tool PELATIHAN Desain Model Kemasan Produk Gambar 2. Bagan Kegiatan Pendampingan Brosur, Banner Website Marketing Online PEMBAHASAN Dalam pelaksanaan program di kampung nelayan olahan hasil laut pantai kenjeran Surabaya, tepatnya di Kota Surabaya bagian Timur Laut. Di kawasan ini terdapat obyek wisata alam dan buatan yang cukup menarik, selain itu terdapat kampung nelayan pesisir. Dengan kondisi permukiman yang kumuh, kampung nelayan di kawasan ini memiliki potensi produk lokal berupa olahan hasil laut, baik berupa makanan ringan maupun kerajinan hasil laut, seperti kerupuk terung, kerupuk tripang, keripik kentang udang dan pernak-pernik kerang. Olahan hasil laut ini merupakan ciri khas makanan ringan yang dihasilkan pantai kenjeran Surabaya, dan biasanya sebagai buah tangan bagi masyarakat baik lingkup regional maupun nasional. Masyarakat nelayan yang melakukan kegiatan olahan hasil laut ini berkembang di kawasan pantai kenjeran Surabaya, hampir sebagian besar masyarakat nelayan telah melakukan kegiatan UKM home indutri olahan hasil laut untuk menambah income keluarga. Secara umum profil usaha rumah produktif dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Profil Usaha (a) PRODUKSI MITRA 1 MITRA 2 Lokasi Usaha Mitra termasuk didalam kampung nelayan binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DISPERDAGIN) Surabaya yang berlokasi di kampung Sukolilo gang VII, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Bulak Surabaya. Jenis Usaha Kampung Sukolilo gang VII/28 Surabaya Kerupuk Tripang, Kerupuk Terung, Berdiri sejak tahun 2008 Kampung Sukolilo gang VII/24 Surabaya Keripik Kentang Udang, Berdiri sejak tahun 2010 Bahan Baku Ikan Laut (ikan tripang, ikan terung) Kentang, Udang Bahan baku hasil laut (tripang, terung, udang) di peroleh dari Pantai Kenjeran sedangkan untuk bahan baku kentang berasal dari Malang. Bahan baku diperoleh dengan jumlah pemesanan yang variasi, tidak ada stok bahan baku, jika dibutuhkan baru dilakukan proses pembelian Tenaga Kerja 6 orang 4 orang Untuk pemenuhan sumber daya manusia masih dirasakan kurang untuk E - 55
pengembangan usaha dan mengandalkan tenaga kerja rumahan yang ada disekitar area home industri, yaitu berasal dari kampung yang sama dan beberapa masih memiliki tali persaudaraan. Hal inilah yang selama ini menjadi kendala karena kurangnya tenaga kerja professional yang ada dan hubungan persaudaraan mengakibatkan kurangnya proses kontrol terhadap tenaga kerja. Tabel 2. Profil Usaha (b) MANAJEMEN MITRA 1 MITRA 2 USAHA Produk Produk yang dihasilkan berupa Produk yang dihasilkan berupa kerupuk tripang dan kerupuk terung keripik kentang udang Kerupuk Teripang Keripik Kentang Udang Kerupuk Terung Kapasitas produksi Mitra berkisar ±150kg mentah dan ±50kg ma tang perminggu. Pemasaran Kerupuk teripang dan kerupuk terung mentah di ekspor ke Cina melalui distributor, sedangkan yang matang dipasarkan di sekitar permukiman dan di wilayah Surabaya. Kapasitas produksi Mitra berki sar ±70kg mentah perminggu. Pemasaran produknya dalam bentuk keripik kentang udang mentah atau belum digoreng sehingga belum siap makan. Pemasaran di sekitar permukim an dan pasar-pasar di Surabaya melalui distributor, seperti pasar DTC Wonokromo, Pabean, Wa dung Asri. Dari proses pemasaran yang telah ada selama ini, mitra masih perlu dukungan riil didalam mewujudkan kegiatan pemasaran yang lebih aktif E - 56
serta didukung oleh marketing tools yang jauh lebih memadai. Mitra belum memiliki desain kemasan yang menarik yang mencirikan keunggulan usahanya. Untuk lebih jelasnya dalam pelaksanaan Kegiatan Pendampingan pengabdian masyarakat di kampung nelayan pantai Kenjeran Surabaya, adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi Rancangan Hasil yang dicapai NO BIDANG KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN 1 Proses Produksi Pembuatan alat pengeringan be rupa oven (Mitra1 dan Mitra2) Pengadaan alat-alat dapur untuk produksi (Mitra 1 dan Mitra 2) Pengadaan mesin penggilingan bumbu (Mitra2) Dengan bantuan alat penge ringan berupa oven, maka di harapkan proses produksi le bih cepat dan hasil produksi lebih besar Diharapkan proses produksi meningkat Dengan pengadaan mesin penggilingan bumbu, diha rapkan kegiatan produksi mitra 2 lebih dimudahkan dan lancar 2 Sumber Daya Manusia Melakukan pelatihan mengenai motivasi diri, dan kompetensi SDM dalam proses produksi, produk dan pemasaran Diharapkan mitra lebih per caya diri dalam penigkatan produksi dan pemasaran produk 3 Produk Melakukan pelatihan mengenai quality control pada proses produksi 4 Pemasara n Melakukan pelatihan desain model kemasan produk yang lebih menarik dan mudah dikenal Melakukan pelatihan teknik pe masaran melalui marketing tool seperti brosur, catalog maupun banner, serta melakukan pena waran produk secara online dengan bantuan internet Dengan pelatihan ini diha rapkan mitra dapat mening katkan kualitas produksinya Mitra mempunyai pengemas an produk dengan desain sendiri dan lebih baik, se hingga diharapkan pemasar an produk lebih meningkat Melalui pelatihan ini diha rapkan mitra bisa melaku kan marketing produk me lalui sosial media Gambar 3. Olahan Hasil Laut Gambar 4. Proses Pengangkutan ke Kios E - 57
Gambar 5. Kerupuk Terung Gambar 6. Kerupuk Teripang Gambar 7. Kondisi Kios Mitra Gambar 8. Penyerahan Sealer ke Mitra Gambar 9. Bahan Baku Kemasan Tas Plastik Gambar 10. Model Kemasan Kerupung Kerang E - 58
Gambar 11. Kemasan Awal Kerupuk Teripang Gambar 12. Desain Stiker untuk Kemasan Gambar 13. Kemasan Awal Ikan Asin Pedo Gambar 14. Kemasan Baru KESIMPULAN Dari kegiatan pendampingan masyarakat kampung nelayan olahan hasil laut di Pantai Kenjeran Surabaya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha rumahan sangat berpotensi untuk berkembang baik dalam hal produksi maupun manajemen usaha, sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian yang merupakan kategori ekonomi menengah bawah. 2. Dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan memberikan berbagai jenis pelatihan terkait produk olahan hasil laut, dapat memberikan manfaat dan menambah ketrampilan bagi peserta. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut, pada kampung nelayan pantai Kenjeran Surabaya, maupun pada kawasan lainnya yang menghasilkan produk olahan hasil laut. 3. Bantuan berupa pengadaaan alat produksi diharapkan dapat meningkatkan proses produksi dan hasil produksi pada usaha kecil menengah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan E - 59
tiap bulannya, secara berkesinambungan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat nelayan khususnya Mitra. 4. Pemberdayaan penduduk setempat perlu penanganan secara menyeluruh untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam usaha produktif olahan hasil laut, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. REFERENSI 1. Dahuri, Rokhimin, dkk, 1996, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta: Pradnya Paramita. 2. Dahuri,Rokhimin, 1996b, Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir, Bogor: PPLH LP IPB. 3. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Buletin kampung unggulan, edisi perdana April 2011. 4. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta, bandung, 2005. E - 60