RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK SOSIAL-EKONOMI NELAYAN PADA KAWASAN WISATA PANTAI SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN

PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

BAB V AKSI MEWUJUDKAN KEMBALI HARAPAN MASYARAKAT NELAYAN

PENDAMPINGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNTUK UKM PRODUK TEMPE DI KAPASJAYA RINGKASAN

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

Pengembangan Usaha Karak Gebang

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

Konsep Perancangan Kampung Baru Nelayan Kenjeran Surabaya Berbasis Potensi Wilayah

BAB V HASIL PENELITIAN Pelaku Umkm Tenun Ikat, Marning Jagung, Keripik Pisang

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

IBM KELOMPOK PENGUSAHA TERASI DI DESA KRAMAT BUNGAH KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR

Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus di Sentra Pengrajin Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo)

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)

LAPORAN KEMAJUAN JUDUL: I b PE KERAJINAN BERBAHAN SERAT, BAMBU, DAN KAYU DI SALAMREJO, SENTOLO, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

KELOMPOK USAHA KACANG BAWANG DAN KACANG OVEN UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 6 Desember 2016

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA MAKANAN KECIL. Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu Labuhan Batu Dengan Menggunakan Oven Serbaguna.

IbM KELOMPOK NELAYAN PESISIR PANTAI CERMIN DAN RANCANG BANGUN PERAHU UNTUK MENINGKATKAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

STRATEGI DAN PROGRAM STRATEGIS PADA KAWASAN ASSET NEGARA 1.1

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

BAB I PENDAHULUAN. akses informasi dan pasar. Menurut Kotler (2004:74) e-market adalah sisi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

IbM INDUSTRI RUMAH TANGGA KRUPUK MUJAIR DI DESA SENGGRENG KECAMATAN SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM JARINGAN USAHA SE-KOTA BATU GRAS (GUYUB RUKUN AGAWE SENTOSO) DI KOTA BATU

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT PESISIR (STUDI KASUS: MASYARAKAT PESISIR KENJERAN, SURABAYA, JAWA TIMUR)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KKS-PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGARUH INDUSTRI KECIL (home industry)krupuk RAJUNGAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DESA WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

TUGAS AKHIR KAMPUNG WISATA KULINER TAMBAK LOROK SEMARANG BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI RENGGINANG KETAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGERING BUATAN

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PELABUHAN TANGLOK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI DI KABUPATEN SAMPANG TUGAS AKHIR (TKP 481)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR)

USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. negara kepulauan yang memiliki sumberdaya laut yang sangat potensial, untuk dapat

Fauzan Masykur. Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

4 KEADAAN UMUM HOME INDUSTRY KERUPUK IKAN. Penelitian dilakukan pada daerah sentra home industry pengolahan kerupuk

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA. merupakan usaha kecil hasil binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash perumahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

: Laila Wahyu R NIM :

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBANGUNAN DAN PELATIHAN PENGELOLAAN WEBSITE UNTUK MENDUKUNG PROMOSI KAMPUNG WIRAUSAHA (E-LUN) KELURAHAN SISIR KOTA BATU

PROPOSAL USAHA KERIPIK BAYAM LIRA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon Berdasarkan. Kelompok Usaha Industri Jasa Perdagangan

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan

Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

Pemanfaatan Kekayaan Laut Branta Pesisir, Pamekasan untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober IbM KELOMPOK PRODUSEN SANGKAR BURUNG DESA BANDENGAN, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA

Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran Surabaya

PENGOLAHAN JAJAN BEGINA DAN ULI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VACUUM FRYER BAGI PEMBUAT JAJAN BEGINA & ULI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

IbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2015

Gigih Juangdita

Transkripsi:

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA Wiwik Widyo Widjajanti 1, Syamsuri 2, Sulistyowati 3 Jurusan Arsitektur 1, Jurusan Teknik Mesin 2, Jurusan Sistem Informasi 3, ITATS Jalan Arief Rachman Hakim 100, Surabaya 60117 email : wiwikwidyo@yahoo.coid ABSTRACT - ABSTRAK Kampung nelayan Pantai Kenjeran Surabaya, terletak di Surabaya bagian Timur, Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya. Masyarakat nelayan identik dengan kesederhanaan dengan lingkungan permukimannya yang kumuh, akan tetapi daerah ini sangat berpotensi untuk perkembangan ekonominya. Selain sebagai nelayan untuk menambah income keluarga, di rumah juga ada kegiatan home industri olahan hasil laut. Di kawasan ini tumbuh UKM yang bergerak dalam bidang home industri olahan hasil laut sebagai salah satu makanan ringan khas Kota Surabaya. Dalam mengembangkan usaha home industrinya, mereka terkendala masalah produksi meliputi bahan baku, sumber daya manusia, dan proses produksi. Dalam proses produksi bahan baku didapatkan dari hasil laut Pantai Kenjeran Surabaya, apabila cuaca kurang baik misalnya angin kencang, hujan lebat maka pencarian bahan baku juga terhambat. Kurangnya tenaga kerja suatu kendala bagi mitra didalam menghasilkan produk secara kuantitas dan berkualitas. Alat pengolahan yang masih tradisional dan sederhana, misalnya cuaca kurang baik proses penjemuran akan terhambat, maka diperlukan oven untuk mengantisipasi apabila tidak ada panas. Masalah manajemen usaha meliputi modal, sumber daya manusia, produk dan sistem pemasarannya. Modal terbatas sehingga berpengaruh dalam pembelian bahan baku, ketersediaan serta kalayakan alat produksi dan penggunaan jumlah tenaga kerja dalam proses produksi. Kurangnya rasa percaya diri untuk mengembangkan usahanya dengan alasan minimumnya modal, tenaga kerja, alat produksi dan kendala dalam pemasaran produk. Kurangnya menjaga kebersihan dalam proses produksi sehingga sangat berpengaruh pada kualitas produknya, dan tampilan pengemasan produk sangat sederhana sehingga kurang menarik. Dalam pemasaran terbatas pada pemesanan, masih sangat kurang dalam sarana promosi produk yang berupa marketing tool. Metode yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan adalah dengan memberikan pendampingan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan proses produksi dan manajemen usahanya. Diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan memberi peluang usaha home industinya menjadi lebih dikenal secara luas serta dapat meningkatan produk secara kuantitas maupun kualitas, sehingga hal ini dapat meningkatan ekonomi keluarga sebagai bagian dari masyarakat nelayan. Kata kunci : Nelayan, Rumah Produktif, Hasil Laut PENDAHULUAN Secara geografis, Surabaya terletak di tepi selat Madura sehingga karakteristik sebagai kota pesisir. Pesisir Pantai Kenjeran letaknya di bagian Timur Laut kota Surabaya, di kawasan ini terdapat sejumlah obyek wisata alam dan buatan yang cukup menarik. Selain itu di kawasan ini juga terdapat kampung nelayan pesisir yang berkarakteristik permukiman kumuh salah satunya di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya. Masyarakat nelayan selain mempunyai mata pencaharian menangkap ikan, juga melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hasil tangkapan laut seperti usaha rumahan olahan hasil laut, diantaranya berupa usaha kerupuk terung, kerupuk teripang, keripik kentang udang dan lain-lainnya. Dengan kondisi permukiman yang kumuh, kampung nelayan di kawasan ini memiliki potensi produk lokal berupa olahan hasil laut, baik berupa makanan ringan maupun kerajinan hasil laut, seperti kerupuk terung, kerupuk tripang, keripik kentang udang dan pernak-pernik kerang. Olahan hasil laut ini merupakan ciri khas makanan ringan yang dihasilkan Pantai Kenjeran Surabaya, dan biasanya sebagai buah tangan bagi masyarakat baik lingkup regional maupun nasional. Masyarakat nelayan yang melakukan kegiatan E - 53

olahan hasil laut ini berkembang di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya, hampir sebagian besar masyarakat nelayan telah melakukan kegiatan UKM home indutri olahan hasil laut untuk menambah income keluarga. Karakteristik aspek permukiman yang meliputi aspek fisik dan aspek non fisik, dengan kondisi rumah-rumah yang sangat sederhana dan sanitasi yang kurang baik, juga pengelolaan limbah cair yang masih kurang memadai. Rumah tangga nelayan menggunakan wilayah pesisir dan lautan sebagai faktor produksi, usaha produktif di lingkungan seputar tempat tinggal akan sangat penting dalam menunjang kehidupan dan kesejahteraan keluarga nelayan. Gambar 1. Batas Wilayah Kawasan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya Kondisi eksisting rumah produktif masyarakat nelayan, dalam melakukan kegiatan produksinya pada tempat yang apa adanya dan terkesan kurang menjadi kebersihan dalam berproses produksi, karena memang kondisi lingkungan di sekitar kawasan permukiman pesisir ini kumuh. Usaha rumahan sangat berpotensi untuk berkembang baik dalam hal produksi maupun manajemen usaha, sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian mitra yang merupakan kategori ekonomi menengah bawah. Selama ini mitra dalam berproduksi dengan modal dan tenaga kerja yang terbatas sehingga sulit untuk berkembang, dalam pemasaran juga masih terbatas memasok pada distributor, sehingga yang meraup keuntungan lebih banyak di pihak distributor karena lebih mampu dalam manajemen usaha, misalnya dalam kemasan produk lebih menarik, kemudian jaringan pemasaran juga lebih luas. Dengan kondisi seperti ini yang pasti pihak home industri sangat dirugikan karena keuntungan tidak maksimal, padahal rumah produktif di kampung nelayan Pantai Kenjeran ini termasuk dalam kategori rakyat kecil yang kemampuan ekonominya memperihatinkan. Hal ini diperlukan pihak yang menjebatani untuk bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan yang telah melakukan UKM home industri olahan hasil laut tersebut. PERMASALAHAN Berdasarkan kondisi di lapangan, terdapat beberapa prioritas permasalahan yaitu, antara lain : a. Proses Produksi, permasalahan pada alat pengolahan. b. Sumber Daya Manusia, permasalahan pada kurangnya rasa percaya diri untuk mengembangkan usahanya. c. Produk, permasalahan pada kualitas produk dan kemasan produk. d. Pemasaran, permasalahan pada keahlian SDM dalam pemasaran dan media pemasaran. METODA PELAKSANAAN Dalam metoda pelaksanan program ipteks bagi masyarakat kampung nelayan olahan hasil laut di Pantai Kenjeran Surabaya, melalui solusi yang ditawarkan untuk mengatasi prioritas permasalahan, dalam bidang proses produksi, manajemen usaha meliputi SDM, produk dan pemasaran. Pada solusi yang ditawarkan mengunakan metode pendekatan, rencana kegiatan, target dan luaran serta aspek yang terkait pada pelaksanaan program. E - 54

IbM KAMPUNG NELAYAN OLAHAN HASIL LAUT DI PANTAI KENJERAN SURABAYA PROSES PRODUKSI SUMBER DAYA MANUSIA PRODUK PEMASARAN PENGADAAN ALAT PRODUKSI PELATIHAN SDM PELATIHAN Quality Control PELATIHAN Teknik Marketing Tool PELATIHAN Desain Model Kemasan Produk Gambar 2. Bagan Kegiatan Pendampingan Brosur, Banner Website Marketing Online PEMBAHASAN Dalam pelaksanaan program di kampung nelayan olahan hasil laut pantai kenjeran Surabaya, tepatnya di Kota Surabaya bagian Timur Laut. Di kawasan ini terdapat obyek wisata alam dan buatan yang cukup menarik, selain itu terdapat kampung nelayan pesisir. Dengan kondisi permukiman yang kumuh, kampung nelayan di kawasan ini memiliki potensi produk lokal berupa olahan hasil laut, baik berupa makanan ringan maupun kerajinan hasil laut, seperti kerupuk terung, kerupuk tripang, keripik kentang udang dan pernak-pernik kerang. Olahan hasil laut ini merupakan ciri khas makanan ringan yang dihasilkan pantai kenjeran Surabaya, dan biasanya sebagai buah tangan bagi masyarakat baik lingkup regional maupun nasional. Masyarakat nelayan yang melakukan kegiatan olahan hasil laut ini berkembang di kawasan pantai kenjeran Surabaya, hampir sebagian besar masyarakat nelayan telah melakukan kegiatan UKM home indutri olahan hasil laut untuk menambah income keluarga. Secara umum profil usaha rumah produktif dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Profil Usaha (a) PRODUKSI MITRA 1 MITRA 2 Lokasi Usaha Mitra termasuk didalam kampung nelayan binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DISPERDAGIN) Surabaya yang berlokasi di kampung Sukolilo gang VII, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Bulak Surabaya. Jenis Usaha Kampung Sukolilo gang VII/28 Surabaya Kerupuk Tripang, Kerupuk Terung, Berdiri sejak tahun 2008 Kampung Sukolilo gang VII/24 Surabaya Keripik Kentang Udang, Berdiri sejak tahun 2010 Bahan Baku Ikan Laut (ikan tripang, ikan terung) Kentang, Udang Bahan baku hasil laut (tripang, terung, udang) di peroleh dari Pantai Kenjeran sedangkan untuk bahan baku kentang berasal dari Malang. Bahan baku diperoleh dengan jumlah pemesanan yang variasi, tidak ada stok bahan baku, jika dibutuhkan baru dilakukan proses pembelian Tenaga Kerja 6 orang 4 orang Untuk pemenuhan sumber daya manusia masih dirasakan kurang untuk E - 55

pengembangan usaha dan mengandalkan tenaga kerja rumahan yang ada disekitar area home industri, yaitu berasal dari kampung yang sama dan beberapa masih memiliki tali persaudaraan. Hal inilah yang selama ini menjadi kendala karena kurangnya tenaga kerja professional yang ada dan hubungan persaudaraan mengakibatkan kurangnya proses kontrol terhadap tenaga kerja. Tabel 2. Profil Usaha (b) MANAJEMEN MITRA 1 MITRA 2 USAHA Produk Produk yang dihasilkan berupa Produk yang dihasilkan berupa kerupuk tripang dan kerupuk terung keripik kentang udang Kerupuk Teripang Keripik Kentang Udang Kerupuk Terung Kapasitas produksi Mitra berkisar ±150kg mentah dan ±50kg ma tang perminggu. Pemasaran Kerupuk teripang dan kerupuk terung mentah di ekspor ke Cina melalui distributor, sedangkan yang matang dipasarkan di sekitar permukiman dan di wilayah Surabaya. Kapasitas produksi Mitra berki sar ±70kg mentah perminggu. Pemasaran produknya dalam bentuk keripik kentang udang mentah atau belum digoreng sehingga belum siap makan. Pemasaran di sekitar permukim an dan pasar-pasar di Surabaya melalui distributor, seperti pasar DTC Wonokromo, Pabean, Wa dung Asri. Dari proses pemasaran yang telah ada selama ini, mitra masih perlu dukungan riil didalam mewujudkan kegiatan pemasaran yang lebih aktif E - 56

serta didukung oleh marketing tools yang jauh lebih memadai. Mitra belum memiliki desain kemasan yang menarik yang mencirikan keunggulan usahanya. Untuk lebih jelasnya dalam pelaksanaan Kegiatan Pendampingan pengabdian masyarakat di kampung nelayan pantai Kenjeran Surabaya, adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi Rancangan Hasil yang dicapai NO BIDANG KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN 1 Proses Produksi Pembuatan alat pengeringan be rupa oven (Mitra1 dan Mitra2) Pengadaan alat-alat dapur untuk produksi (Mitra 1 dan Mitra 2) Pengadaan mesin penggilingan bumbu (Mitra2) Dengan bantuan alat penge ringan berupa oven, maka di harapkan proses produksi le bih cepat dan hasil produksi lebih besar Diharapkan proses produksi meningkat Dengan pengadaan mesin penggilingan bumbu, diha rapkan kegiatan produksi mitra 2 lebih dimudahkan dan lancar 2 Sumber Daya Manusia Melakukan pelatihan mengenai motivasi diri, dan kompetensi SDM dalam proses produksi, produk dan pemasaran Diharapkan mitra lebih per caya diri dalam penigkatan produksi dan pemasaran produk 3 Produk Melakukan pelatihan mengenai quality control pada proses produksi 4 Pemasara n Melakukan pelatihan desain model kemasan produk yang lebih menarik dan mudah dikenal Melakukan pelatihan teknik pe masaran melalui marketing tool seperti brosur, catalog maupun banner, serta melakukan pena waran produk secara online dengan bantuan internet Dengan pelatihan ini diha rapkan mitra dapat mening katkan kualitas produksinya Mitra mempunyai pengemas an produk dengan desain sendiri dan lebih baik, se hingga diharapkan pemasar an produk lebih meningkat Melalui pelatihan ini diha rapkan mitra bisa melaku kan marketing produk me lalui sosial media Gambar 3. Olahan Hasil Laut Gambar 4. Proses Pengangkutan ke Kios E - 57

Gambar 5. Kerupuk Terung Gambar 6. Kerupuk Teripang Gambar 7. Kondisi Kios Mitra Gambar 8. Penyerahan Sealer ke Mitra Gambar 9. Bahan Baku Kemasan Tas Plastik Gambar 10. Model Kemasan Kerupung Kerang E - 58

Gambar 11. Kemasan Awal Kerupuk Teripang Gambar 12. Desain Stiker untuk Kemasan Gambar 13. Kemasan Awal Ikan Asin Pedo Gambar 14. Kemasan Baru KESIMPULAN Dari kegiatan pendampingan masyarakat kampung nelayan olahan hasil laut di Pantai Kenjeran Surabaya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha rumahan sangat berpotensi untuk berkembang baik dalam hal produksi maupun manajemen usaha, sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian yang merupakan kategori ekonomi menengah bawah. 2. Dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan memberikan berbagai jenis pelatihan terkait produk olahan hasil laut, dapat memberikan manfaat dan menambah ketrampilan bagi peserta. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut, pada kampung nelayan pantai Kenjeran Surabaya, maupun pada kawasan lainnya yang menghasilkan produk olahan hasil laut. 3. Bantuan berupa pengadaaan alat produksi diharapkan dapat meningkatkan proses produksi dan hasil produksi pada usaha kecil menengah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan E - 59

tiap bulannya, secara berkesinambungan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat nelayan khususnya Mitra. 4. Pemberdayaan penduduk setempat perlu penanganan secara menyeluruh untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam usaha produktif olahan hasil laut, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. REFERENSI 1. Dahuri, Rokhimin, dkk, 1996, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta: Pradnya Paramita. 2. Dahuri,Rokhimin, 1996b, Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir, Bogor: PPLH LP IPB. 3. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Buletin kampung unggulan, edisi perdana April 2011. 4. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta, bandung, 2005. E - 60