PERANAN PENGANGKUTAN UDARADI INDONESIA DALAM MENUNJANG PENGIMPLEMENTASIAN WAWASAN NUSANTARA. Sri Sutarwati STTKD Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas perairan laut, sungai, dan danau.diatas teritorial daratan dan perairan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION ON PSYCHOTROPIC SUBSTANCES 1971 (KONVENSI PSIKOTROPIKA 1971)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTER. PERHUBUNGAN NOMOR: KM 11 TAHUN 2010 TENTANG TATANAN KEBANDARUDARAAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN TRANSPORTASI PENERBANGAN KOMERSIAL

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN /99

2016, No Republik Indonesia Nomor 3601) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang.perubahan atas

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL. Pasal I...

UU 13/1998, KESEJAHTERAAN LANJUT USIA. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 13 TAHUN 1998 (13/1998) Tanggal: 30 NOPEMBER 1998 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan pada sektor-sektor lain (ship follows the trade) pada

BAB II PEMBANGUNAN NASIONAL A. MAKNA DAN HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan

PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LAUT DALAM NEGERI BERDASARKAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang luas maka modal transportasi udara

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA)

I. PENDAHULUAN. Masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum sebagai tranportasi penunjang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi memiliki peran penting dalam suatu negara yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

2 Ke Dan Dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republi

~ 53 ~ PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup Jelas. Pasal 2 Cukup Jelas. Pasal 3 Cukup Jelas

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PP 27/1994, PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RUU SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL DAN HARAPAN SISTEM TRANSPORTASI YANG TERINTEGRASI, AMAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

1 SUMBER :

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1993 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In

Pesawat Polonia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem transportasi nasional yang keberadaannya memiliki posisi dan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP-447 TAHUN 2014 TENTANG PEMBAYARAN PASSENGER SERVICE CHARGE (PSC) DISATUKAN DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

UNDANG-UNDANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO.13 TAHUN 1992 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1989 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1989/1990

BAB I PENDAHULUAN. dan tentu saja akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1984 TENTANG POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : IV/MPR/1978 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 3 TAHUN 1989 (3/1989) Tanggal: 1 APRIL 1989 (JAKARTA)

BAB II PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN MELALUI LAUT

Transkripsi:

PERANAN PENGANGKUTAN UDARADI INDONESIA DALAM MENUNJANG PENGIMPLEMENTASIAN WAWASAN NUSANTARA Sri Sutarwati STTKD Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pengangkutan udara di Indonesia dalam menunjang pengimplementasian Wawasan Nusantara yang meliputi peranannya dalam bidang politik, sosial budaya, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data skunder, yaitu data diambil dari buku, majalah, hasil penelitian, undang-undang dan informasi dari internet.penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan interpretasi kemudian ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengangkutan udara mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pengimplementasian Wawasan Nusantara. Dalam bidang politik, masyarakat yang tinggal di suatu daerah terpencil tidak ketinggalan dapat mengetahui hak dan kewajibannya dalam bidang politik, mencegah dan mengatasi faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan, serta menjaga keamanan dari serangan pihak luar. Di bidang sosial dan budaya dapat menunjang program transmigrasi untuk meratakan penduduk di wilayah Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai sarana memperluas pengetahuan masyarakat, ikut mencerdaskan bangsa,dan menunjang program kesehatan masyarakat. Dalam bidang budaya dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempelajari kebudayaan antar daerah. Pada bidang ekonomi pengangkutan udara sebagai sarana untuk memperlancar roda perekonomian dan menjaga stabilitas ekonomi, mendukung sektor pariwisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam bidang pertahanan dan keamanan dapat dijadikan sebagai sarana untuk memantapkan dan meningkatkan ketahanan nasional dengan meratakan dan memperkuat pertahanan di seluruh wilayah Indonesia. Kata Kunci:pengangkutan udara, wawasan nusantara, penelitian deskriptif

A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beberapa pulau dan beribu-ribu pulau kecil yang terletak antara dua lautan besar yaitu lautan India dan lautan Pasific. Banyaknya pulau-pulau itu bukan berarti berdiri sendiri-sendiri, namun merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal inilah yang mendorong adanya gagasan Wawasan Nusantara. Konsepsi Wawasan Nusantara mempunyai arti yang sangat penting bagi persatuan bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara mengandung suatu prinsip adanya satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.empat prinsip Wawasan Nusantara tersebut hanya dapat terwujud bila dapat diciptakan suatu perhubungan yang lancar dan mantap (Soedjono Wiwoho, 1982). Berdasarkan hal tersebut maka untuk memperlancar hubungan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain, antara kota yang satu dengan kota yang lain, angkutan udara merupakan salah satu sarana yang paling penting untuk tercapainya maksud tersebut disamping sarana angkutan lainnya. Kelancaran pengangkutan udara akan membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional di bidang politik, sosial budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Pengangkutan udara mempunyai peranan yang sangat penting dalam perwujudan Wawasan Nusantara, sebagai salah satu sarana bagi tercapainya kesatuan pandangan seluruh rakyat Indonesia. Mengingat pentingnya pengangkutan udara dalam rangka menunjang pengimplementasian Wawasan Nusantara tersebut,maka pemerintah berusaha membantu berkembangnya perusahaan-perusahaan penerbangan yang menyelenggarakan pengangkutan nasional (penerbangan domestik) salah satunya adalah pengangkutan udara perintis. Usaha-usaha perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, ternyata sekarang dapat dilihat hasilnya walaupun masih ada kekurangankekurangannya. Semakin berkembangnya penyelenggaraan angkutan udara dalam negeri maupun internasional, maka makin dirasakan keperluan adanya pengembangan peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan-hubungan kepentingan dalam penyelenggaraan angkutan udara. Dalam praktek pengangkutan udara dewasa ini yang

digunakan adalah peraturan-peraturan yang sudah ada, baik dalam bentuk undangundang maupun peraturan-peraturan pemerintah lainnya serta peraturan internasional. Pemerintah telah menetapkan undang-undang yang baru, yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan menggantikan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992. Latar belakang dibentuknya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan adalah untuk menunjang kepastian hukum pelaksanaan transportasi yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam memantapkan perwujudan wawasan nusantara, memperkukuh ketahanan nasional dan mempererat hubungan antar bangsa. Pelaksanaan transportasi yang terus dikembangkan potensinya sebagai penghubung wilayah nasional demi kesejahteraan rakyat. B. LANDASAN TEORI Pengangkutan Udara Pengangkutan merupakan rangkaian kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari satu tempat pemuatan (embarkasi) ke tempat tujuan (debarkasi) sebagai tempat penurunan penumpang atau pembongkaran barang muatan. Rangkaian peristiwa pemindahan itu meliputi kegiatan memuat penumpang atau barang ke dalam alat pengangkut; membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan; dan menurunkan penumpang atau membongkar barang di tempat tujuan (Muhammad Abdulkadir, 2013). Transportasi yang semakin maju dan lancarnya pengangkutan, merupakan sarana yang akan menunjang pelaksanaan pembangunan yaitu penyebaran kebutuhan pembangunan di berbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air, misal sektor industri, perdagangan, pariwisata dan pendidikan ( Donalt Supit, 2013). Kepala BPS Suryamin menyatakan bahwa pada tahun 2011, jumlah penumpang kapal laut mengalami penurunan, sementara jumlah penumpang kereta api dan angkutan udara mengalami kenaikan (Tempo, 2012).Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa saat ini pengangkutan udara semakin dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1999 tentang Penerbangan, pengertian angkutan udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/pos untuk satu perjalanan atau

lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yang lain atau beberapa bandar udara. Angkutan Udara dibedakan menjadi 5: 1. Angkutan Udara Niaga adalah angkutan udara untuk umum dengan memungut pembayaran. 2. Angkutan Udara Bukan Niaga adalah angkutan udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri yang dilakukan untuk mendukung kegiatan yang usaha pokoknya selain di bidang angkutan udara. 3. Angkutan Udara Dalam Negeri adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk melayani angkutan udara dari satu bandar udara ke bandar udara lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Angkutan Udara Luar Negeri adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk melayani angkutan udara dari satu bandar udara di dalam negeri ke bandar udara di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebaliknya. 5. Angkutan Udara Perintis adalah kegiatan angkutan udara niaga dalam negeri yang melayani jaringan dan rute penerbangan untukmenghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi lain dan secara komersial belum menguntungkan. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, dikutip oleh Muhammad Abdulkadir (2013) menyebutkan bahwapengangkutan dengan pesawat udara niaga bertujuan: 1. Mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang tertib; teratur, selamat, aman, nyaman, dengan harga yang wajar, dan menghindari praktek persaiangan usaha yang tidak sehat; 2. Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui udara dengan mengutamakan dan melindungi angkutan udara dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional; 3. Membina jiwa kedirgantaraan; 4. Menjunjung kedaulatan negara;

5. Menciptakan daya saing dengan mengembangkan teknologi dan industri angkutan udara nasional; 6. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional; 7. Memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara; 8. Meningkatkan ketahanan nasional; dan 9. Mempererat hubungan antar bangsa. Wawasan Nusantara Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman, dan keamanan bagi seluruh bangsa serta turut mewujudkan kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia. Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan kesatuan di dalam semua aspek kehidupan nasional, baik yang alamiah maupun sosial ( Mursito, Amirul Hadi, 1992). Wawasan Nusantara mencakup: 1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti: a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. c. Bahwa secara psikologis bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.

d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional. g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional. 2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti: a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh darerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya. c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. 3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti: a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa. b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang

menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai-nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa. 4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti: a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa. Dengan melihat latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan prekembangan lingkungan strategis, maka arah pandang Wawasan Nusantara meliputi: 1. Ke dalam Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sendini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial. 2. Ke luar Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.

C. Metode Penelitian Sumber data dan Metode Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data skunder yaitu data diperoleh dengan menggunakan studi pustaka, baik berupa buku, majalah, peraturan/undang-undang dan mengumpulkan data-data atau dokumen yang diambil dari internet. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Prosedur atau pemecahan masalah penelitian dilakukan dengan cara memaparkan obyek yang diselidiki sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta aktual. Data-data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan interpretasi kemudian ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang ada. D. Hasil dan Pembahasan Pertumbuhan Penumpang Angkutan Udara Berita di berbagai media cetak maupun elektronik selalu menyebutkan bahwa industri penerbangan nasional tumbuh pesat. Hal ini dapat dilihat dari data pertumbuhan penumpang angkutan udara domestik maupun internasional.yang selalu mengalami kenaikan. Berikut ini disajikan data pertumbuhan penumpang angkutan udara domestik dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Tabel 1 Pertumbuhan Penumpang Angkutan Udara Domestik No Tahun Jumlah Penumpang (orang) Prosentase 1 2009 43.600.000 2 2010 53.300.000 22 3 2011 66.040.000 16 4 2012 76.000.000 12 Sumber: Direktorat jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah penumpang angkutan udara domestik dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah penumpang sebesar 43.600.000 orang, naik 16% dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2010 jumlah penumpang sebesar 53.300.000 orang, mengalami kenaikan sebesar 22% dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2011 sejumlah 66.040.000 orang meningkat sebesar 16%, dan tahun 2012 sebesar 76.000.000 orang mengalami kenaikan sebesar 12%. Pada tahun tahun berikutnya diprediksi akan selalu mengalami peningkatan sebesar ±15%. Peningkatan jumlah penumpang tersebut juga diimbangi dengan dibukanya bandara-bandara baru di seluruh wilayah Indonesia.Kenaikan yang selalu dialami oleh angkutan udara merupakan hasil dari aktivitas perekonomian yang meningkat diikuti dengan penambahan pesawat, harga tiket yang terjangkau, kualitas pelayanan yang baik serta keselamatan penerbangan. Oleh karena itu angkutan udara berpotensi untuk terus dikembangkan karena dinilai sangat praktis, efektif dan cepat bila dibandingkan dengan jasa angkutan lainnya. Transportasi yang semakin maju dan lancarnya pengangkutan merupakan sarana yang akan menunjang pelaksanaan pembangunan diberbagai sektor di seluruh pelosok tanah air, misal sektor industri, perdagangan, pariwisata dan pendidikan. Peranan Pengangkutan Udara Di Indonesia Dalam Menunjang Pengimplementasian Wawasan Nusantara Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pengangkutan udara di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat.hal ini dapat diketahui dengan meningkatnya jumlah penumpang domestik dari tahun ke tahun. Peranan pengangkutan udara dalam menunjang pengimplementasian wawasan nusantara meliputi peranannya dalam bidang politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan dan keamanan. Peranan Pengangkutan Udara Dalam Bidang Politik Konsep Wawasan Nusantara menyebutkan bahwa perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. Bangsa Indonesia yang

terdiri dari berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional. Adanya angkutan udara perintis, secara umum masyarakat yang tinggal di suatu daerah terpencil tidak ketinggalan dalam bidang politik, dapat mengerti peraturanperaturan yang ada, mengerti hak dan kewajibannya terhadap negara serta dapat mengikuti dan berpartisipasi dalam bidang politik. Masyarakat tidak terisolir/dapat berkomunikasi dengan pusat sehingga dapat mengikuti suasana.disamping itu juga dapat mencegah dan mengatasi faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa karena adanya perbedaan bahasa, budaya dan agama serta mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Pada masa reformasi sekarang ini dimana wakil-wakil rakyat (anggota DPR) dan Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, pengangkutan udara dapat digunakan sebagai sarana transportasi yang paling efektif untukmengadakan konsolidasi partai dengan perwakilan di daerah dan sebaliknya,berkampanye ke seluruh pelosok tanah air bahkan sampai kedaerah-daerah terpencil. Disamping itu juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mendistribusikan logistik yang dibutuhkan untuk kepentingan pemilihan umum secara cepat, aman dan murah.

Peranan Pengangkutan UdaraDalam Bidang Ekonomi Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi dalam arti bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh darerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengangkutan udara merupakan sarana dalam memperlancar roda perekonomian dan stabilitas ekonomi, sebab bila suatu daerah kekurangan barang sedangkan daerah yang lain berlebihan maka ekonomi negara tidak akan stabil. Pengangkutan udara juga berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata yang sangat berpengaruh pada peningkatan perekonomian masyarakat.selain itu dengan dibukanya bandarabandara baru di seluruh wilayah Indonesia dapat meningkatkan pendapatan penduduk di sekitar bandar udara tersebut sehingga tujuan negara uintuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dapat terwujud. Peranan Pengangkutan Udara Dalam Bidang Sosial dan budaya Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa. Budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai-nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa. Pengangkutan udara dapat dijadikan sarana transportasi untuk meratakan penduduk, misalnya program transmigasi atau perpindahan penduduk dari tanah

Jawa ke luar Jawa. Sebagai sarana memperluas pengetahuan masyarakat, ikut mencerdaskan bangsa, contohnya rakyat yang tinggal di daerah terpencil dapat melanjutkan sekolah ke kota atau mendatangkan guru-guru dari kota untuk mengajar di daerah-daerah yang belum maju. Disamping itu juga dapat dijadikan sarana transportasi untuk menunjang program kesehatan masyarakat dengan mendatangkan dokter-dokter dari kota ke daerah-daerah terpencil sehingga sarana dan prasarana kesehatan masyarakat lebih mendapat perhatikan. Dalam bidang budaya dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempelajari kebudayaan dari satu daerah dengan daerah lainnya. Peranan Pengangkutan UdaraDalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara, tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa. Memantapkan dan meningkatkan ketahanan nasional dengan meratakan dan memperkuat pertahanan di seluruh wilayah Indonesia agar tidak mudah diserang oleh negara lain. Adanya transportasi melalui udara penanggulangan keamanan akan lebih cepat, misalnya terjadi gempa bumi, banjir, ada serangan di suatu daerah dan sebagainya. E.Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pengangkutan udara mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pengimplementasian Wawasan Nusantara. 1. Dalam bidang politik masyarakat yang tinggal di suatu daerah terpencil tidak ketinggalan dalam bidang politik,mencegah dan mengatasi faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. 2. Di bidang sosial dan budaya dapat menunjang program transmigrasi untuk meratakan penduduk di wilayah Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Sebagai sarana memperluas pengetahuan masyarakat, ikut mencerdaskan bangsa, menunjang program kesehatan masyarakat.dalam bidang budaya dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempelajari kebudayaan antar daerah. 3. Pada bidang ekonomi pengangkutan udara sebagai sarana untuk memperlancar roda perekonomian dan menjaga stabilitas ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan mendukung sektor pariwisata. 4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan dapat dijadikan sebagai sarana untuk memantapkan dan meningkatkan ketahanan nasional dengan meratakan dan memperkuat pertahanan di seluruh wilayah Indonesia. Saran 1. Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan pengembangan sarana dan prasarana transportasi udara sehingga akan memudahkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk berinteraksi, mengembangkan perekonomian, meratakan pembangunan nasional serta memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara. 2. Bagi peneliti berikutnya dapat fokus meneliti tentang peranan pengangkutan udara dalam bidang politik saja, sosial budaya, ekonomi atau khusus bidang pertahanan dan keamanan.

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Abdulkadir, 2013, Hukum Pengangkutan Niaga, Citra Aditya Bakti: Bandung Mursito, dan Hadi Amirul, Kewiraan, Rineka Cipta: Jakarta Supit Donald, 2013, Tanggung jawab Pengangkut Dalam Pengangkutan Udara Domestik, Tesis, Universitas Sam Ratulangi: Manado Soedjono Wiwoho, 1982, Pengangkutan Laut Dalam Hubungannya Dengan Wawasan Nusantara, Bina Aksara: Jakarta Sution Usman adji, dkk, 1991, Hukum Pengangkutan di Indonesia, rineka Cipta: Jakarta Perundang-Undangan : Garis-Garis Besar Haluan Negara, Tap.MPR/IV/MPR/1978, Rineka Cipta: Jakarta Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Majalah : Tempo Edisi April 2012 Internet : Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara: Laporan Statistik Jasa Angkutan, Tahun 2012.