LAPORAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

MAKALAH AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tahun Pelajaran 2012/2013

PB 4. AMDAL, UKL dan UPL. AMDAL, UKL dan UPL

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SUMBER DAYA AIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)

2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KA atau Andal dan RKL-RPL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) Eko Sugiharto PSLH UGM

1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB III LANDASAN TEORI

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

AMDAL PERTAMBANGAN I. UMUM

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

Modul II: Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perumahan di Kota Tangerang Selatan. terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Prosedur dan mekanisme AMDAL

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

jiwa/km2 dan jumlah KK sebanyak KK. Jogjakarta yang memiliki jaringan

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

SEBARAN CEMARAN AIR PT. BATAMTEX BERDASARKAN PERPSEPSI MASYARAKAT DI WILAYAH INDUSTRI BABADAN, UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup.

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, air juga dibutuhkan. keberlangsungan kehidupan makhluk hidup.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 1

ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

RKL-RPL RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTU TANJUNG JATI B UNIT 5 DAN 6 (2 X MW) DI KABUPATEN JEPARA, PROVINSI JAWA TENGAH

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG

PT. PERTAMINA EP - PPGM KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. secara besar besaran, maka akan terjadi perubahan ekosistem yang mendasar. Agar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

MEMUTUSKAN: Menetapkan :PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT.

Disusun oleh: SEFTIAN EVA WIDYAWATI (K ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

SISTEM EIA KOREA. Anggota Komisi Evaluasi EIA KOREA Mr. Hyosung Sun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN. Dikutip dari materi Pedoman penyusunan Amdal oleh Erik Teguh Primiatoro Kabid pengembangan sistem KDL

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

: Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. 40 Skor 70 Skor 100 Skor

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

Contoh Laporan Amdal LAPORAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisika - kimia, ekologi, sosial - ekonomi, sosial - budaya, dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup". Dokumen AMDAL terdiri dari: Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA - ANDAL) Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Dokumen Rencana Michelangelo Lingkungan Hidup (RKL) Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) AMDAL digunakan untuk: Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah: Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: B. Tujuan Observasi 1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan / menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by prerequest list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL - UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LHNO.08/2006 4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008 Mengidentifikasi rencana pembangunan Pabrik Industri yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik secara langsung atau tidak langsung serta memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang akan terjadi pada lingkungan serta akibat dari kegiatankegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan pembangunan maupun setelah selesai pembangunan. Mengidentifikasi rona lingkungan awal yang terkena dampak. Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Hasil penelitian dan evaluasi dari Andal ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan demikian akan dicapai manfaat pembangunan yang optimum dengan pengurangan dampak negatif.

BAB II RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN A. Identifikasi Pemrakarsa dan Penyusunan ANDAL 1. Pemrakarsa PT.Ultra Jaya Alamat : Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang, Bandung 40552, Indonesia Phone : 022-86700700 Faximile : 022-6654612 Email : eddikur@ultrajaya.co.id Website : www.ultrajaya.co.id 2. Penyusun ANDAL a. Nama : Novia Isnaeni M Alamat : Jl. Kh. Agus Salim No.16, Compreng, Subang b. Nama : Suci Riksa Harfianty Alamat : Jl. Mekar Sari Rt/rw:06/02 Kalijati, Subang c. Nama : Wanty Indriyani Alamat : Jl. BBK. Ciparay Gg. Situgunting Barat No.01 Rt/Rw: 03/09 Bandung. d. Nama : Yudi Suryadi Alamat : Jl. Pelabuhan II No.20 e. Nama : Yuli Wiyandari Alamat : Perumahan Tanjung Sari Permai Blok B.24 Rt/rw: 03/07. Sumedang B. Uraian Rencana Usaha dan Kegiatan Pada uraian rencana usaha pada suatu perusahaan di PT.Ultra Jaya. PT. Ultra Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. PT.Ultra Jaya ini sudah berada pada tahun 1970an. Jadi, untuk rencana perusahaan ini sudah berada pada zaman dahulu. PT. Ultra jaya mempunyai batas-bats lahan dalam menjalanakan usahanya yaitu berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan pemukiman penduduk sekitar Cimareme. Kemudian hubungan antara lokasi PT.Ultra Jaya dengan jarak tersedianya sumber daya air sangat dekat dengan wilayah sekitar. Tahap pelaksanaan rencana usaha pada PT. Ultra Jaya terdiri dari : a. Tahap Pra Konstruksi : Sebelum adanya PT. Ultra Jaya, pada umumnya wilayah sekitar Desa Mekarsari ini merupakan lahan pertanian. b. Tahap Konstruksi : Dibuat saluran air pengolahan air limbah untuk mengolah air limbah yang keluar dari PT. Ulltra Jaya. Sehingga air limbah yang keluar dan menyebar dimasyarakat itu tidak membahayakan dan tidak menimbulkan dampak negative untuk masyarakat sekitar. c. Tahap Operasi : Pada tahun 2010, pernah terjadi bau busuk yang berasal dari limbah cair PT

Ultra Jaya yang menyengat dan mengganggu penciuman warga di sekitar Kampung Bunisari, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, dipastikan berasal dari genangan limbah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan yang rusak serta uap limbah yang tertiup angin pada siang hari. Penyebab bau busuk yang salah satunya itu adalah satu unit IPAL raksasa baru milik PT Ultra Jaya yang rusak akibat gempa Mei 2010 lalu sehingga tidak bisa dioperasikan. Kerusakan IPAL itu membuat air limbah yang menggenang di dalamnya membusuk dan menebarkan aroma tak sedap d. Tahap Pasca Operasi :Setelah adanya PT.Ultra Jaya, masyrakat sekitar mulai merasakan dampak yaitu kurangnya tersedia sumber daya air seperti sumur-sumur yang berada di sekitar menjadi kering. C. Alternatif yang akan dikaji dalam ANDAL PT. Ultra Jaya menghasilkan pembuangan air limbah yang dihasilkan pada pabrik tersebut. Pada awal pembangunan PT. Ultra Jaya tidak membuat suatu pengolahan air limbah yang layak, sehingga akan menyebabkan dampak negatif kepada masyarakat sekitar. Seperti, pembuangan sampah yang dibuang ke sekitar pemukiman masyarakat dan air limbah. Selain itu juga, pembuangan susu basi dari pembersihan alat. Kemudian, pada tahun 2009, dibuatlah suatu pengolahan air limbah yang mengolah sisa pembuangan air limbah susu sehingga tidak menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat sekitar. Atau lebih dikenal dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). D. Keterkaitan Rencana Usaha dan atau kegiatan dengan Kegiatan lain sekitarnya PT.Ultra Jaya ini terletak di dekat jalan tol. Pada sebagian wilayah jalan tol ini akan dijadikan lokasi PT.Ultra Jaya kedepannya. Artinya akan ada perbesaran wilayah PT.Ultra Jaya pada tahun selanjutnya. BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP A. Fisik Kimia 1. Iklim : Tropis 2. Kualitas udara : Suhu udara antara 22,6-23,9 C 3. Kebisingan : Tidak terlalu menggangu masyarakat sekitar 4. Tinggi Tempat dari Permukaan Laut : 600-676 md B. Fisiografi Desa Cimareme terletak di kecamatan Ngamprah kabupaten Bandung Barat memiliki 1. Luas wilayah : kurang lebih 244,254 ha/m2 2. Bentangan wilayah : Desa terletak di dataran rendah, terdapat aliran sungai dan bantaran sungai. 3. Letak :

Desa kawasan perkantorn Desa kawasan pertokoan/bisnis Desa kawasan campuran Desa kawasan industri Desa perbatasan antar kecamatan lain Desa DAS/bantaran sungai Desa Rawan banjir Orbitasi 4. Jarak : Jarak ke ibu kota kecamatan 5 km Jarak ke ibu kota kabupaten 35 km Jarak ke ibu kota provinsi 20 km C. Hidrologi Dibawah ini merupakan salah satu tabel hasil pemeriksaan air limbah industri susu PT.Ultra Jaya No Paremeter Unsur Satuan Standar Hasil Pemeriksaan 1. Produksi Ton/tahun - 54750 2. Debit Limbah L/det - 4,05 3. 3 ph - 6,5-8,4 7,0-8,3 M 4. DHL Mhos/cm <700- >300 - - 5. TDS Mg/L <450-2000 - - 6. TSS Mg/L 200 - - 7. Zat Organik Cod Mg/L 100 16-6 8. M Bod Mg/L 50 5,6-24,1 M 8 Unsur Penyubur N-total Mg/L <5->30 - - 9. Amonium (NH 4) Hidrooseonografi D. Ruang, lahan, dan sawah Jenis dan Kesuburan Tanah a. Tanah Warna tanah : merah Tekstur tanah : Lempungan Semenjak adanya PT.Ulta Jaya, lahan pertanian disekitarnya menjadi berkurang b. Sosial Demografi PT. Ultra Jaya terletak di Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Cimareme. Untuk data penduduknya itu sendiri, kami dapat dari Rw sekitar tempat tersebut dengan jumlah pada tahun 2010 sebanyak 1200 jiwa. Ekonomi Mata pencaharian di wilayah sekitar kebanyakannya adalah petani, buruh, dll. Pendidikan Kemudian pendidikannya itu sendiri rata-rata SMP dan SMA. Ada juga yang pendidikannya kuliah, tetapi sangat sedikit.

BAB IV RUANG LINGKUP STUDI A. Dampak Besar 1. PT. Ultra jaya mempunyai batas-batas lahan dalam menjalanakan usahanya yaitu berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan pemukiman penduduk sekitar Cimareme. Kemudian hubungan antara lokasi PT.Ultra Jaya dengan jarak tersedianya sumber daya air sangat dekat dengan wilayah sekitar sehingga mengakibatkan sumber air bagi penduduk sekitar menjadi berkurang. 2. PT. Ultra jaya terletak di Desa Cimareme yang berada didataran rendah, terdapat aliran sungai dan bantaran sungai sehingga limbah pabrik dapat mencemari. 3. PT. Ultra jaya berada di pinggir jalan utama menuju tol padalarang, sehingga kendaraan yang keluar masuk pabrik ini menyebabkan macet dan peningkatan polusi udara untuk masyarakat sekitar.berkurangnya lahan pertanian karena pembangunan pabrik membutuhkan lahan yang luas. B. Dampak Penting Mengurangi pengangguran karena terbuka lowongan kerja C. Wilayah Studi dan Batas Waktu Ujia Wilayah Studi dan Batas Waktu Ujian PT. Ultra jaya berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan pemukiman penduduk sekitar Cimareme. BAB V PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING A. Persiapan Konstruksi 1. Terganggunya lalu lintas di sekitar proyek akibat kendaraan yang keluat masuk pabrik PT. Ultra jaya 2. Peningkatan intesitas pencemaran udara. B. Pelaksanaan Konstruksi 1. Peningkatan Intensitas kebisingan 2. Terganggunya aktifitas Masyarakat setempat 3. Penurunan Kualitas Udara & Penurunan Kualitas air tanah 4. Terbuka kesempatan kerja penduduk sekitar PT. Ultra jaya C. Pasca Konstruksi

1. Terganggunya aktifitas Masyarakat setempat 2. Perubahan Fungsi Lahan 3. Terbukanya kesempatan kerja 4. Kerawanan keamanan gangguan ketertiban 5. Berkurangnya ketersediaan sumber air bagi masyarakat sekitar PT. Ultra jaya 6. Peningkatan intesitas polusi udara dan pencemaran air akibat limbah buangan dari pabrik BAB VI EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING A. Evaluasi Dampak Metode Overlay Berdasarkan pada metode prakiraan dampak dengan Overlay, maka setiap dampak terhadap komponen lingkungan digambarkan dalam peta tematik. Apabila indikator dampak negatif terhadap berbagai ekosistem digambarkan dalam peta dengan warna terang, agak gelap dan gelap untuk menggambarkan dampak ringan, sedangkan berat, dan peta ini dioveriay/ditampal maka evaluasinya adalah : ekosistem yang sangat gelap terkena dampak sangat berat ekosistem yang warnanya agak gelap terkena dampak agak berat ekosistem yang warnanya terang dapat dievaluasi bahwa ekosistem terkena dampak sangat ringan. Seringkali untuk memudahkan evaluasi maka besar dampak dipergunakan juga skala. Skala yang dipergunakan dapat berupa angka 1, 2, dan 3 atau kecil, sedang dan besar. Kemudian dalam evaluasi lebih lanjut bagi ekosistem yang terkena dampak sangat besar, atau angka skalanya paling besar dampaknya dari penjumlahan skala per komponen lingkungan, maka prioritas pencegahan dan penanggulangan dampak negatif menduduki prioritas pertama. B. Pemilihan Alternatif Terbaik Pemilihan alternatif pada PT. Ultra jaya dilakukan dengan cara penanganan proses pengolahan limbah yang baik dan benar sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar. C. Rekomendasi Penilaian Kelayakan Lingkungan Secara keseluruhan PT.Ultra Jaya layak mendapatkan AMDAL namun jarak tersedianya sumber daya air sangat dekat PT.Ultra Jaya dengan wilayah sekitar sehingga mengakibatkan sumber air bagi penduduk sekitar menjadi berkurang.