BAB I PENDAHULUAN. negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka. pelayanan umum demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban

I. PENDAHULUAN. Semenjak dikeluarkannya Undang-undang Pemerintah Daerah No. 22

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di

BAB I PENDAHULUAN. berperan untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, guru

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

I. PENDAHULUAN. Perbedaan tersebut berkaitan dengan luas wilayah yang terbatas, kompleksitas. jumlah penduduk dengan mobilitas yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan standar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyelenggaraan otonomi daerah seperti diatur dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI TINGKAT DESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR CHART... v. LAMPIRAN... vi Latar Belakang Tujuan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. dalam tugasnya melayani masyarakat yang semakin kompleks. Kecamatan Koto

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Latar Belakang Tujuan Manfaat Metode Survei. 2

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, terjadi perubahan paradigma pelayanan administrasi publik. Pada era 80-an

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA K E C A M A T A N 1/16/2010 3:09 PM. Qanun tentang Kecamatan QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan menjadi bahasan yang penting dalam penyelenggaraan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 11 TAHUN 2009 ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program jaminankesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suatu pemerintahan yang baik (good governance). Untuk

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat (pelayanan. demokratis sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menghadapi masyarakat pengguna jasa. Aparat birokrasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pertimbangan keuangan daerah dan pusat, serta

BAB I. PENDAHULUAN. penerimaan pemerintah (Nurcholis, 2006). Ada beberapa jenis desentralisasi

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Professional 2. Efektif 3. Sederhana 4. Kejelasan dan kepastian 5. Keterbukaan 6. Efisien 7. Ketepatan waktu 8. Responsive 9.

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dan penyelesaian yang komprehensif. Secara kualitatif hal

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 28 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.undang-undang dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan umum yang dilaksanakan aparatur pemerintahan dalam berbagai sektor pelayanan, terutama yang menyangkut kebutuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat. Kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan,ini diakibatkan lajunya pertumbuhan penduduk, sehingga menimbulkan kendala dalam pemerataan kesejahteraan dari berbagai hasil pembangunan. Selain ketidakmampuan pemerintah memenuhi tuntutan penyediaan fasilitas pelayanan kepada masyarakat telah menimbulkan ketidakpuasan dalam kehidupan masyarakat.aparat pemerintahan cenderung dianggap tidak adil dalam mengelola pembangunan.untuk itu aparatur pemerintahan terutama daerah/wilayah kecamatan perlu melaksanakan fungsi tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya. 1

Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan yang berkualitas dari birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan yang terjadi selama ini masih bercirikan seperti masih berbelit-belitnya proses pelayanan, lambat, mahal, dan melelahkan. Kecendrungan seperti itu terjadi karena masyarakat masih di posisikan sebagai pihak yang melayani bukan yang dilayani. Oleh karena itu, pada dasarnya dibutuhkan reformasi pelayanan dengan mengembalikan dan mendudukkan pelayan dan yang dilayani ke pengertian yang sesungguhnya. Harus diakui bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terus mengalami pembaruan, baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan didalam pemerintah itu sendiri.meskipun demikian, pembaruan dilihat dari kedua sisi tersebut belumlah memuaskan, bahkan masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang tidak berdaya dalam kerangka pelayanan. Semenjak dikeluarkannya Undang-undang Pemerintah Daerah Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004,pemerintah daerah secara berkesinambungan dituntut untuk dapat meningkatkan pelayanan. Seiring dengan hal itu tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas terus meningkat dari waktu ke waktu.tuntutan tersebut semakin berkembang seirama dengan tumbuhnya kesadaran bahwa warga negara memiliki hak untuk dilayani dan kewajiban pemerintah daerah untuk dapat memberikan pelayanan. Tantangan yang dihadapi dalam pelayanan adalah bukan hanya menciptakan sebuah pelayanan yang efisien, 2

namun juga bagaimana pelayanan juga dapat dilakukan dengan tanpa membedabedakan status dari masyarakat yang dilayani atau dengan kata lain bagaimana menciptakan pelayanan yang adil dan demokratis. Salah satu filosofi dari otonomi daerah sebenarnya adalah semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat oleh karenanya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat selayaknya perlu diketahui terlebih dahulu persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Ketika persoalan-persoalan dalam masyarakat sudah dapat diinventarisir dan dilakukan analisis maka strategi-strategi untuk mengatasi permasalahanpermasalahan tersebut akan semakin jelas dan konkrit dampaknya bagi masyarakat. Pelayanan pada umumnya diberikan melalui beberapa organisasi birokrasi pemerintah.organisasi-organisasi tersebut juga bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan publik yang dirancang untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.pelayanan merupakan suatu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang memiliki kewenangan serta pembagian tugas yang sesuai dan telah ditentukan oleh perundang-undangan. Adakalanya fungsi pelayanan yang dilakukan di daerah merupakan pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat atau bahkan kewenangan tersendiri yang dimiliki oleh pemerintah daerah itu sendiri sehingga hal ini lazimnya diatur dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah yang mana secara garis besar memberikan batasan pelaksanaan tugas pusat dan daerah. 3

Seiring dengan perubahan nuansa politik nasional tentunya juga mempengaruhi terbentuknya berbagai aturan hukum termasuk juga di dalamnya aturan tentang pemekaran wilayah nasional.kabupaten Siak sebagai salah satu Kabupaten di Propinsi Riau dewasa ini memiliki 13 (tiga Belas) Kecamatan,yang perkembangan masyarakatnya cukup signifikan. Seiring dengan gerak ekonomi nasional maupun daerah Propinsi Riau sendiri sebagai salah satu daerah tujuan investasi nasional maupun investasi luar negeri, maka Kecamatan yang ada di Kabupaten Siak pun akan terus berkembang. Kecamatan merupakan wujud nyata dari suatu organisasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang berada setingkat lebih tinggi dari desa atau kelurahan.camat merupakan pemimpin kecamatan sebagai perangkat daerah kabupaten/kota. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Siak nomor 14 Tahun 2001 tentang pembentukan Kecamatan Tualang merupakan salah satu kecamatan pemekaran di Kabupaten Siak yang sudah 5 (lima) tahun dari Kecamatan pembantu menjadi Kecamatan Tualang. Dengan perkembangan ini mau tidak mau Kecamatan Tualang harus mapan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen serta dengan mencerminkan budaya kerja yang baik.tugas dan fungsi Kecamatan mencakup perpanjangan tangan dari Kabupaten dalam hal pengurusan administrasi bagi masyarakat Desa dan Kelurahan sekitarnya, artinya melayani segala kebutuhan masyarakat berkaitan dengan masalah sosial serta mengusahakan perubahan dan kemajuan penyelenggaraan pelayanan di Kecamatan tersebut. 4

Adapun jenis dan bentuk pelayanan yang ada pada kantor camattualang Kabupaten Siak secara umum yaitu : Tabel 1.1 Jenis Bentuk Pelayanan Pada Kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak No Jenis Pelayanan Bentuk Urusan 1 Administrasi Kependudukan Surat ketarangan kartu tanda penduduk (KTP) Surat keterangan kartu keluarga (KK) Surat akte kelahiran Surat pindah 2 Surat pengantar perizinan Surat tempat izin usaha Surat izin mendirikan bangunan (IMB) 3 Surat pengantar keterangan Surat keterangan ganti rugi (SKGR) 4 Surat-surat lainnya Legalisis surat rekomendasi Sumber : Kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak 2014 Dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor Ktps. 39/1996 dan Undang-Undang Nomor 109/III/1994 tentang susunan dan organisasi tata kerja sekretaris daerah, DPR, Pemerintahan kecamatan dan desa/kelurahan, dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab Camat adalah membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan. Dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintahan, kecamatan membutuhkan tenaga kerja atau pegawai yang berkualitas dan terampil, karena efektif tidaknya pelaksanaan tugas tersebut tergantung pada kinerja pegawainya, sebaliknya Camat sebagai pemimpin organisasi dituntut untuk mampu melaksanakan tugas-tugas kepemimpinnya. Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang, aparatur negara hendaknya memberikan pelayanan dengan berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima pelayanan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan barang dan jasa.standar pelayanan merupakan 5

ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan, yang mana dalam penerapan standar pelayanan sesuai dengan Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan.yang mana telah menegaskan bahwa untuk standar pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi : 1. Prosedur pelayanan Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. Bahwa setiap Pemberi pelayanan dan penerima pelayanan harus mengikuti prosedur pelayanan yang sudah ditetapkan; 2. Waktu Penyelesaian Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan, sehingga dengan begitu segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan dapat berjalan dengan tepat waktu dan akan dapat memberikan kepuasan terhadap penerima pelayanan 3. Biaya Pelayanan Biaya/tariff pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan, dengan demikian biaya pelayanan lebih jelas, dan di dalam pelayanan berbasis teknologi informasi biaya dapat lebih murah dan terjangkau; 4. Produk Pelayanan Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, artinya hasil pelayanan yang akan diterima oleh penerima 6

pelayanan harus sesuai dengan permohonan yang diajukan kepada pemberi pelayanan. Dengan mengunakan teknologi dan informasi seharusnya produk pelayanan yang diberikan oleh pegawai kantor kecamatan tualang lebih tepat; 5. Sarana dan Prasarana Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan.dengan adanya pelayanan berbasis teknologi informasi, proses pelyanan tentu juga harus didukung oleh fasilitas fasilitas yang bisa menjalankan pelayanan agar tercapainya pelayanan yang efektif dan efisien. Penduduk merupakan unsur yang penting dalam pembangunan, baik sebagai objek pembangunan maupun sebagai sabjek pembangunan itu sendiri.sebagai mana yang telah diprioritaskan oleh pemerintah bahwa faktor penduduk merupakan modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan ketetapan tersebut berarti bahwa aspek penduduk akan memberikan harapan sebagai salah satu sumber potensial yang menggerakkan dan digerakkan dalam proses pembangunan. Kecamatan Tualang mempunyai jumlah penduduk yang besar bila dibandingkan dengan jumlah penduduk kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Siak, Kecamatan Tualang dengan luas wilayah 373,75 KM2, dengan jumlah penduduk 107.669jiwa. Maka Kantor Kecamatan Tualang dituntut untuk dapat menjalankan dan pengelolaan pelayanan dengan maksimal, dengan mengutamakan kepuasan masyarakat sebagai pihak yang dilayani dibandingkan 7

dengan kepentingan pribadi atau golongan tertentu yang sangat bertentangan dengan peran pegawai (sumber daya aparatur) pemerintah Kabupaten Siak sebagai pelayan masyarakat. Dalam mengelola wilayah kecamatan yang wilayahnya luas dan jumlah pendudukanya yang besar Kantor Camat Tualang memiliki sejumlah pegawai yang dalam hal ini bertanggungjawab kepada Camat. Berhasil atau tidaknya suatu tugas Camat akan di pengaruhi oleh kemampuan pegawainya dalam menjalankan fungsinya sehingga pelayanan yang diberikan oleh aparatur Kecamatan Tualang terhadap masyarakat dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: Tabel 1.2 Struktur Organisasi Pada Kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak No Uraian Jumlah 1 Camat 1 2 Sekretaris Kecamatan 1 3 Seksi Pemerintahan 9 4 Seksi Ketentraman dan ketertiban umum 3 5 Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3 6 Seksi Kesejahteraan Sosial 4 7 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1 8 Sub Bagian Penyusunan Program 1 9 Sub Bagian Keuangan 4 Jumlah 27 Sumber :Kantor Camat Tualang 2014 Dari tabel 1.2 di atas, dapat diketahui jumlah pegawai pada kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak cukup memadai, namun dalam pelaksanaan 8

tugasnya pemerintah belum efektif. Hal ini dapat diketahui dari masih adanya tugas bidang pemerintahan yang tidak selesai pada waktunya. Berdasarkan observasi, terlihat tingkat pendidikan yang masih rendah pada kantor Camat Tualang Kabupaten Siak bisa berdampak pada efektivitas pelaksanaan tugas pemerintahan dalam pelayanan administrasi pada kantor Camat Tualang Kabupaten Siak. Pendidikan merupakan salah satu dasar dalam rangka mengetahui kemampuan diri dari setiap pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Pendidikan dari setiap pegawai diperoleh pegawai melalui jenjang pendidikan formal. Sebagaimana tergambar pada tabel berikut : Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Tualang Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 SMU 11 2 DI 1 3 DIII 1 4 S1 13 5 S2 1 JUMLAH 27 Sumber :Kantor Camat Tualang 2014 Berdasarkan tabel 1.3 diatas, bahwa jenjang pendidikan pegawai pada kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak masih rendah karena dari 27 pegawai lulusan S2 hanya 1 orang, S1 sebanyak 13 orang, D3 sebanyak 1 orang, D1 sebanyak 1 orang dan selebihnya hanya lulusan SLTA. Dengan jenjang pendidikan yang rendah maka akan berdampak pada kurangnya efektifitas dalam pelaksanaan tugas. Sementara itu di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu menjalankan proses pelayanan kepada masyarakat pemerintah Kabupaten 9

Siak selalu mengadakan pelatihan dan diklat yang mempunyai tujuan di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di tiap Kecamatan selingkungan Kabupaten Siak. Adapun pelatihan-pelatihan yang di laksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk sumber daya manusia yang ada selama ini lebih diterapkan kepada pelayanan yang prima dengan menggunakan segala teknologi dan fasilitas yang ada di setiap perkantoran pelayanan masyarakat. Berdasarkan obsevasi lainnya menunjukkan bahwa prosedur pelayanan yang diberikan Kantor CamatTualang Kabupaten Siak belum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku yang telah ditetapkan, peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu semua pengurusan dilakukan disatu tempat yaitu hanya dikantor Camat Tualang Kabupaten Siak saja sedangkan dari data observasi prosedur pengurusan harus melalui beberapa tahapan dan perkantoran. Sebagaimana tergambar pada table berikut : Tabel 1.4 Jenis dan Prosedur Pelayanan Pada Kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak No Jenis Pelayanan Prosedur 1 Kartu Tanda Penduduk dari desa / lurah kemudian di (KTP) buat di kecamatan 2 Surat Keterangan Ganti Rugi Melalui desa /lurah (SKGR) 3 Surat Keterangan Pindah Dari desa/kelurahan di teruskan ke camat 4 Akte Kelahiran Surat pengantar dari kelurahan, dilanjutkan ke UPTD, dan ke kanto Camat dengan melengkapi surat keterangan dari bidan 5 Kartu Keluarga (KK) Dari desa/kelurahan kemudian dilanjutkan ke kecamatan Sumber data:kantor Camat Tualang Kabupaten Siak 2012/2013 Pelayanan umum yang baik harus dilaksanakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan telah di tetapkan. Sedangkan untuk memberikan 10

atau meningkatkan pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat dengan baik, menurut keputusan Menpan Nomor 06 Tahun 1995 tentang Pedoman Penganugrahan Piala Abdisatyabhakti Bagi Unit Kerja/Kantor Pelayanan Percontohan diatur mengenai kriteria pelayanan masyarakat yang baik, yaitu: 1. Kesederhanaan Prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, cepat,tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang melakukanlayanan. 2. Kejelasan dan Kepastian Adanya kejelasan dan kepastian mengenai : a. Prosedur/tata cara pelayanan; b. Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan administrative; c. Unit kerja atau pejabat berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan; d. Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya; e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan. 3. Keamanan Proses serta hasil pelayanan dapat memberi rasa aman, kenyamanan dan dapatmemberikan kepastian hukum bagi masyarakat. 4. Keterbukaan Prosedur, tata cara, persyaratan, satuan kerja/pejabat penanggungjawab pemberipelayanan, waktu penyelesaian, rincian biaya/tarif serta hal-hal 11

lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta. 5. Efisien Kriteria ini mengandung arti : a. Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan yang tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan yang diberikan. b. Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan, dalam hal proses pelayananmasyarakat yang bersangkutan mempersyaratkan adanya kelengkapan persyaratan dari satuan/instansi pemerintah lain yang terkait. 6. Ekonomis Pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan: a. Nilai barang atau jasa pelayanan masyarakat dan tidak menuntut biayayang terlalu tinggi diluar kewajaran. b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar. c. Ketentuan peraturan perundang-undangan untuk membayar. 12

7. Keadilan yang merata Jangkauan pelayanan harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diberlakukan secara adil bagi seluruh lapisan masyarakat. 8. Ketepatan Waktu Pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat diselesaikan dalam kurunwaktu yang telahditentukan.misalnya dalam mengurus perijinan ataumembuat Kartu Tanda Penduduk, aparat harus menentukan waktumenyelesaikan pembuatan KTP tanpa harus mengundur-undur waktu sehingga tidak membingungkan pengguna jasa pelayanan. Dari hasil penelitian penulis ternyata pelaksanaan tugas pelayanan administrasi yang dilakukan oleh petugas pada Kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat masih belum berjalan sebagaimana mestinya.masih ada isu yang berkembang dalam masyarakat yang kecewa terhadap pelayanan yang kurang baik dari pemerintahan kecematan dalam hal ketetapan waktu, sikap petugas yang masih belum mempunyai sifat melayani. Berdasarkan obsevasi awal yang dilakukan oleh penulis. Maka ditemukan permasalahan yang sering terjadi dalam menjalankan proses pelayanan admnistrasi pada Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak, diantaranya sebagai berikut : 1. Adanya tugas-tugas bidang administratif yang tidak siap pada waktunya; 13

2. Masih kurangnya pelayan prima kepada masyarakat; 3. Masih kurangnya sifat melayani dari pegawai; 4. Masih adanya petugas yang kurang mampu dalam mengoperasikan teknologi yang ada. 5. Banyaknya sarana pendukung yang tidak bisa digunakan secara maksimal. Berdasarkan keterangan dan gejala yang terjadi seperti yang diterangakan di atas maka spada kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pelayanan Administrasi di Kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang penulis jelaskan pada latar belakang masalah, maka penulis menetapkan permasalahan yang akan diteliti yaitu : 1. Bagaimana pelayanan administrasi di kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak? 2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelayanan administrasi di kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok masalah yang telah disampaikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan administrasi di kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. 14

2. Untuk mengetahui Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelayanan administrasi di kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini digunakan untuk menerapkan teori-teori yang didapat penulis dengan menghubungkan dengan kenyataan praktek dilapangan dan Menambah wawasan peneliti terhadap masalah yang di teliti. 2. Secara Praktis Sebagai salah satu pemikiran dan gambaran aplikasi pelayanan administrasi, dan untuk bahan imformasi bagi aparat Kecamatan Tualang KabupatenSiak dalam pelaksanaan tugas bidang pemerintahan untuk masa yang akandatang. 3. Secara Akademis Secara akademis penelitian penulis ini adalah sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga diharapkan dapat bermanfaat bagi yang akan datang sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan pedoman. 1.5 Batasan Penelitian Melihat dari latar belakang yang telah saya jabarkan maka fokus penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah pelayanan administrasi di kantor Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. 15

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pembahasan ini secara keseluruhan yang mana terdiri dari enam bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam telaah pustaka ini berisikan landasan teori-teori atau konsep yang melandasi dari penelitian sehingga dapat mendukung dari penelitian yang akan di lakukan. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisa data. BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan lokasi penelitian, peneliti mencoba menggambarkan secara umum tentang lokasi penelitian, susunan dan organisasi lokasi penelitian, uraian bagian dan bagian lokasi penelitian. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membuat hasil penelitian dan pembahasan yang diteliti. 16

BAB VI : PENUTUP Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari peneliti dan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca. 17